Semua Bab Nikah Kontrak Berbuah Cinta: Bab 31 - Bab 40
96 Bab
Tigapuluh Satu
Danil mengalihkan tatapannya ke arah layar ponselnya."Kenapa Lex?" Tanya Danil pada si penelpon"Halo Bos, sudah lihat media sosial belum?""Kenapa saya harus melihat media sosial?""Ada berita viral, Alea kecelakaan.""Apa?" Danil langsung menutup telepon dengan panik ia lalu mengecek media, Segera yang menjadi tranding topik semua tentang Alea, model terkenal yang sedang mengalami kecelakaan. setelah itu ia menelpon Alea.Emili juga mengecek media via ponselnya. Wajahnya yang sumringah dan ceria sudah memudar. Ia benar-benar lupa tentang Alea dan menikmati setiap moment indah bersama Danil."Halo, ini saya manajer nona Alea. Nona Alea kecelakaan." Ucap seseorang di seberang telepon via video call."Iya aku tau, bagaimana keadaannya sekarang?" Masih terlihat jelas paniknya."Tidak ada luka yang berarti, tapi masih belum sadarkan diri karena syok""Ya sudah saya akan terbang kesana malam ini juga." Setelah ia menutup telepon ia beralih menelpon Alex dan memintanya untuk menjemput dan
Baca selengkapnya
Tigapuluh Dua
Di seberang negara yang bermil-mil jauhnya seorang pria tampan berkarisma sedang termenung melihat ponselnya, seperti sedang merindu dan menunggu seseorang untuk menghubunginya, benar saja ponselnya berdering, dengan sigap ia menjawab telepon."Halo?" Suara di seberang membuatnya mengecek nama di layar. "Kenapa Lex?" Tanyanya dengan galak, ada sedikit kecewa di raut mukanya."Tumben cepat bos? Jangan-jangan menunggu telpon dari orang lain ya?" Tebak Alex."Ayo cepat kamu mau ngomong apa?" Alex menjelaskan apa tujuannya menelpon. Intinya melaporkan tentang pekerjaan di perusahaan."Ehem apa ada info tentang Emili?" Ada rasa asing yang muncul di hatinya saat menyebutkan nama itu."Iya bos, sopir Nyonya Emilia cuti beberapa hari""Siapa yang mengizinkan?""Nyonya Emili sendiri""Oh gitu, terus dia di antar jemput siapa?""Sepertinya kendaraan umum, tapi saya pernah lihat di jemput sama itu, Si Evan bos." Degh, jantung Danil agak berdenyut mendnegar nama Evan, ia merasa miliknya akan
Baca selengkapnya
Tigapuluh Tiga
Emili sedang sibuk mengotak Atik keyboard laptopnya, tepatnya ia sedang berusaha menyelesaikan skripsi yang selama ini tidak di seriusinya, setelah mau deadline ia baru bersungguh-sungguh . Hasilnya kamarnya agak tampak berantakan karena seharian ia cuma di kamar bahkan bekas makannya sudah menumpuk di samping mejanya, pakaian dan tasnya tergeletak begitu saja di lantai, pelayan di larangnya masuk karena bisa mengganggu konsentrasinya. Setelah naskah skripsinya selesai barulah ia lega dan mulai berbenah, pertama-tama ia menyegarkan tubuhnya terlebih dulu dengan mandi air hangat, ia juga memanjakan dirinya dengan berendam di bathtub, setelah merasa segar ia keluar dan memakai baju tidurnya kemudian memanggil pelayan untuk membantunya bersih-bersih, pelayan membereskan sampah dan mengambil pakaian kotor, tersisa tasnya yang tidak di sentuh pelayan, jadi ia membereskannya sendiri, ia menyambar tas nya asal membuat isinya berhamburan keluar karena ternyata tidak tertutup ada barang yang m
Baca selengkapnya
Tigapuluh empat
Keesokan paginya, Danil terjaga oleh dering ponsel sementara Emili si pemilik ponsel masih berkemul di bawah selimut, Danil beranjak dan meraih ponsel yang di biarkan tergelatak di nakas, ternyata Evan adalah si penelpon dan itu membuat Danil agak kesal."Ada apa? Pagi-pagi sudah menelpon istri orang?" Tanya Danil dengan nada ketus."mohon maaf tapi dimana Emili..!?" Seru Evan masih terdengar sopan."Kenapa memangnya?" Danil balik bertanya."Anda sebaiknya buka sendiri beritanya di sosialmedia, tolong jangan biarkan Emili melihatnya, saya khawatir Emili merasa terganggu, sebenarnya saya tidak terlalu mengkhawatirkan tentang beritanya, saya lebih mengkhawatirkan komentar jahat para fansnya Nona Alea Miranda maupun Anda, sebelum Emili melihat semuanya tolong hapus pemberitaan ini dari media, tunjukan kalau Anda benar-benar berkuasa disini Pak Danil" jelas Evan."Sudah selesai bicaranya?" Ucap Danil sinis"Kamu terlalu mengkhawatirkan istri orang, saya bisa mengatasi masalah saya sendiri
Baca selengkapnya
tigapuluh lima
Setelah membalas semua pesan dari temannya, Emili mulai membuka sosial media dan melihat berita di dalamnya yang ternyata memang tidak bisa dianggap main-main."Pengusaha sukses yang sudah beristri kencan dengan model terkenal bernama Alea Miranda " Tulis sebuah judul yang tidak lupa dibubuhi dengan foto mesra Alea bersama Danil."Cantikan Alea di mana-mana" tulis salah satu pengguna sosial media memberi komentar."kalau dilihat dari ceritanya, si istri yang merebut tunangan Alea Miranda, dasar Jalang mata duitan, tau aja laki-laki yang berdompet tebal" tulisan ini pasti komentar dari fans Alea."Istri adalah orang ketiga" kalau yang ini merupakan salah satu judul plus foto pernikahan Danil dan Emili."Jalang merebut tunangan seorang model" ini juga judul, dan banyak lagi judul artikel dan komentar yang bahkan lebih pedas. Ada juga video amatir yang memperlihatkan Danil dan Alea saat berada di rumah sakit, di dalam video itu terekam juga saat Danil pamit pada Alea dan mengecup keningny
Baca selengkapnya
tigapuluh enam
Di meja makan, Emili dan Danil seperti tersangka yang sedang diinterogasi oleh pengacara, tapi Danil sudah memegang kunci untuk kebebasannya, ia juga terlihat seperti tersangka yang cukup cerdas."Apakah berita ini benar, Danil? Kau berhubungan lagi dengan Alea?" Ucap Nenek Marita sambil mengingat kembali penolakannya saat gadis itu memohon agar bisa membawa Danil bersamanya untuk sekolah di luar negeri beberapa tahun lalu. Dan pada saat itu juga Nenek meminta mereka putus."Nek, kalau aku berhubungan dengan Alea, terus hubungan aku dengan Emili dianggap apa? Nenek mau bilang aku ini selingkuh?" Danil sudah memprediksi pertanyaan neneknya, karena itu ia sudah mempersiapkan jawaban itu beberapa saat yang lalu."Lalu artikel dan video ini apa? jelas-jelas Kau menemuinya di luar negeri, merawatnya di rumah sakit bahkan kau juga datang ke rumahnya, lalu ada apa dengan kecupan ini? Kau bisa jelaskan?" Nenek Marita membanting ponselnya di hadapan Danil dengan marah."Itu cuma berita sampah,
Baca selengkapnya
tigapuluh tujuh
Tiba-tiba keadaan sunyi begitu Nenek pergi, mereka merasa risih untuk kembali ke kamar, Danil merasa canggung sementara Emili masih memikirkan perkara kehamilan, bagaimana kalau dirinya hamil mengingat sudah melakukan itu dua kali. Danil yang tadinya canggung berubah menjadi curiga."Kamu masih memikirkan ucapan Nenek?""Ucapan yang mana?" Sudah terlalu banyak pikiran di kepala Emili saat ini "Tentang pregnant?" Jawab Danil hati-hati, tapi benar tebakannya saat melihat Emili memilih berbalik dan pergi yang sepertinya ke kamarnya.Setibanya di kamar ia memperhatikan kamar yang berantakan sejak semalam karena bergelut dengan Danil, tak terasa ia menangis entah apa yang membuatnya harus menangis."Emili, kamu menangis?" Selidik Danil yang berhasil menyusul"Aku benar-benar lupa tentang ini Danil, bagaimana kalau aku hamil? Terus kalau hamil dan hubungan bodoh ini selesai aku harus apa?""Hei tenang saja, kalau kamu hamil aku ga Setega itu kok membiarkan anakku terlantar, dan tidak Seteg
Baca selengkapnya
tigapuluh delapan
Emili terbangun, padahal tadinya hanya bermaksud untuk bermalas-malasan tapi malah berakhir tertidur, ia mengecek ponsel ada puluhan panggilan tak terjawab dari beberapa menit yang lalu, dan pesan masuk secara beruntun."Ayah ibumu di kampus" Hana, matanya melotot membaca pesan Hana."Cepat kesini sepertinya kamu harus datang ke kampus" Maya"Emili maaf tapi Ayah dan Ibu mencarimu di kampus, mungkin mereka memilih kampus karena berpikir kamu kuliah" kalau pesna yang ini dari Evan"Ini gawat...!" Pekik Emili dengan panik, ia langsung menghubungi Danil tapi tidak ada jawaban, ia pun mengirim pesan. Orangtuanya pasti baru tiba, mengingat pesan dan telepon masuk baru beberapa menitan."Ini penting Ayah dan Ibuku mencariku di kampus, plisss bantu aku." Pesan terkirim 'SP Suami Palsu'Emili hanya mencuci wajah, memakai bedak tipis dan liptint, untung ia sudah mandi dan memakai baju yang rapi, hanya saja rambutnya masih Cepol karena merasa tidak sempat mengurusnya hingga bagian leher terekspo
Baca selengkapnya
tigapuluh sembilan
Akhirnya Emili merasa lega setelah sukses menghadapi kedua orangtuanya, tapi kenapa ia harus lega? apa iya, itu karena uang? entahlah. Semua kejadian tadi masih terngiang-ngiang di pelupuk matanya, keahlian Danil meyakinkan orangtuanya tampak nyata, ia seperti seorang suami yang benar-benar mencintai istrinya, Andai saja itu nyata. "Hufffft...! Aku mikirin apa sih?" Gumam Emili tanpa sadar "Kenapa?" Danil bertanya karena hembusan nafas Emili memecah kesunyian di dalam mobilnya."Eh tidak ada kok" tampiknya."Oh ya? Masa tidak ada sih, suara nafasmu bisa saja melubangi kaca mobil Lo" Danil masih penasaran, Emili memutar otak mencari jawaban."Aku hanya sedang berpikir tentang nanti, kalau semuanya terbongkar apa yang akan terjadi ya? Sepertinya aku tidak akan berani bertemu orangtuaku, mereka sangat percaya hubungan bodoh ini, apalagi Nenek kamu, iya kan?" Ucap Emili menerawang, walaupun cuma alasan tapi ini juga masalah serius yang mengganggu pikirannya."Yakin cuma mengkhawatirkan o
Baca selengkapnya
Empatpuluh
Beberapa hari telah berlalu. Danil tau Emili sedang menghindarinya dan ia cukup yakin dengan alasannya walaupun sebenarnya salah, ia berpikir Emili marah prihal video yang di ambilnya secara diam-diam, Danil tidak terlalu peduli tentang Emili yang menghindarinya, tapi ada hal lain yang membuatnya harus menyelesiakan ini, ia sudah tidak tahan lagi. Emili punya kebiasaan baru sekarang, diam dan mengunci diri di dalam kamar, setiap Danil punya kesempatan bertanya langsung di jawabnya "sibuk skripsi, sibuk karena bentar lagi sidang, atau wisuda dan banyak lagi alasannya, Danil mengiyakannya saja dan berharap Emili cepat kembali seperti dulu, ia menunggu sehari dua hari tiga hari dan seterusnya tapi Emili masih sama sementara ada sesuatu yang harus ia tuntaskan dengan istrinya itu, mengingat ada perjanjian penting.Danil tau hari ini sidang skripsinya selesai, jadi ia menunggu hendak untuk mengucapkan selamat, tentu saja ide ini muncul setelah berpikir lama."Akhirnya kamu pulang juga?bi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status