**Bab 095 Syal** Udara di ruang kerja Hugh berat oleh kelelahan yang tidak diucapkan. Matahari musim dingin menyusup pelan melalui celah jendela tinggi, memantulkan bayangan panjang di atas lantai batu. Di belakang meja kayu besar, Hugh duduk membungkuk sedikit, tangan kirinya menopang pelipis, sementara tangan kanan menelusuri dokumen dengan gerakan lambat, nyaris malas. Bukan karena ia lengah, tapi karena pikirannya sudah jauh melampaui tinta dan lembaran-lembaran kertas itu. Di hadapannya, Alwyn berdiri seperti biasa, ramping, rapi, tak tergoyahkan. Sementara di samping Alwyn, Helena berdiri dengan sikap tenang, namun matanya mengamati Duke muda itu dengan kecemasan yang tak ia tunjukkan secara terang-terangan. "Helena, ini saja yang kita dapatkan?" tanya Hugh. Suaranya tidak keras, tapi cukup untuk menghentikan detak jarum jam di ruangan itu. "Ya, Tuanku," jawab Helena pelan, tapi mantap. "Tuan A
Last Updated : 2025-09-04 Read more