All Chapters of Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya: Chapter 41 - Chapter 50
190 Chapters
Tekdung
"Hasan, mungkin Asmi masuk angin, sana bawa ke kamar, kerok dan suruh istrimu istirahat, kasihan seminggu ngurusin Ibu di rumah sakit," sahut Ibu.Aku iya-kan dan cepat-cepat membawa Asmi ke kamar, kukerok pakai minyak tawon dan kuberi istriku itu puyer sakit kepala. Tapi bukannya sembuh, malam harinya Asmi malah semakin parah, ia tak henti-hentinya muntah sampai semua orang heboh."Udah bawa ke dokter aja, periksa, kasihan Asmi sampe lemes gitu," titah Bapak.Aku setuju segera kuambil kunci mobil dan membawa Asmi ke rumah sakit malam itu juga."Wah ini sih wajar ya Pak, sekarang istri Bapak sedang mengandung," tutur dokter itu sesaat setelah memeriksa Asmi.Asmi bangkit dari kasur periksa."Serius, Dok? Saya hamil?" "Iya Bu, diperkirakan usia kandungannya sudah 6 minggu."Saking senangnya refleks Asmi melompat dari tempat periksa dan cepat-cepat memelukku erat, aku yang tak kalah senangnya membalas pelukan Asmi."Alhamdulillah A, Neng reneuh, Neng reneuh, A," katanya."Heh tunggu."
Read more
Di Acara Akad Nikah
"Num kamu kok kurus banget sekarang?" tanyaku. Hanum tak menjawab. Baru ia akan masuk ke dalam seorang laki-laki keluar menghentikan langkahnya."Hanum, ambilin hp Kakak dong! Di jok belakang.""Hanum repot Kak, ambil sendiri kan bisa." Hanum menolak."Sebentar doang Hanum, males banget kamu jadi orang, dipecat jadi sodara baru tahu rasa kamu."Aku terbelalak, hubungan sodarapun bisa dipecat? Luar biasa emang, sodara macam apa itu yang mau pecat sodara segala? Akhirnya Hanum kembali ke dalam mobilnya dan mengambil hp pria tersebut."Makasih, oh ya, itu Nayla minta susu katanya, cepet buatin sana!" Pria itu memerintah lagi tanpa berpikir di sana ada aku, apa mungkin pria itu tidak tahu kalau aku adalah kakaknya Hanum?Mungkin aja, karena waktu difoto sama keluargaku saat nikahan Hanum aku dan Asmi gak ikutan, salah sendiri, Hanum yang minta.Semua keluarga dan tamu dari KUA sudah masuk ke dalam rumah, kami pun ikut ke dalam karena acara akad nikah akan segera dilangsungkan. Kami dudu
Read more
Ini Karma atau Apa?
Acara berjalan lancar, malam hari kami sudah ambruk di atas kasur karena saking lelahnya, untunglah si utun gak rewel, seharian dibawa acara gak muntah atau gak minta yang aneh-aneh juga.Saat Asmi sudah lelap, kulihat ponselnya bergetar. Tadinya kupikir itu karyawannya yang mau ngasih laporan toko tapi saat kulihat ternyata panggilan dari nomor baru, otakku langsung bisa menebak, segera kuangkat telepon itu."Halo Dek, udah bobo belum? Pasti capek ya seharian abis ada acara," katanya dengan suara dilembut-lembutkan. Huh dasar buaya leasing. Kumatikan sambungan teleponnya, ia mengirim pesan.[Asmi, kok dimatiin? Ini Kak Angga loh, mau ngomong sama Asmi bentar aja.]Kubalas. [Ngomong apaan? Di chat aja.][Jujur ya Dek, sejak Kak Angga ketemu sama Adek waktu masih gendut Kak Angga udah suka banget sama Dek Asmi, tapi si Hasan selalu halang-halangin kak Angga.]Dasar gak tahu malu, dikira istriku bakal kerayu gitu?[Ya terus? A Hasan kan emang suami Asmi, suami yang paling baik sedunia
Read more
Bahas Masalah
"Mama dipukuli Papa, Nek." si Mia yang jawab.Kami terperangah. "Heh yang betul?"Anak-anak mengangguk. Ibu bawa kak Alfa duduk bersama kami."Kok bisa? Gimana ceritanya?" Ibu bertanya lagi.Mia mulai cerita, katanya saat Mia minta uang buat bayaran SPP, Kak Alfa membangunkan suaminya yang tengah tidur pulas lantaran ia memang sedang tak punya uang. Tak terima dibangunkan pagi-pagi Kak Angga lalu naik darah, setelah itu terjadilah percekcokan di rumah mereka sampai akhirnya Kak Alfa dipukuli dan ditamparnya habis-habisan."Alfa gak ngerti kenapa Bang Angga sekarang begituBu, sering marah, tertutup dan lebih parahnya suka main tangan kalau dia lagi merasa kesal," kata Kak Alfa.Aku menarik napas berat, sedikit sesak di dada saat aku melihat dan mendengar kondisi Kak Alfa. Walau begini dia sodaraku."Bukan cuma sekarang aja, sebetulnya Bang Angga sering bersikap kasar kayak gini, hanya aja kalau kemarin-kemarin anak-anak gak tahu jadi gak ada yang paksa Alfa buat keluar dari rumah." K
Read more
Mas Fatih Sekarang
Mas Fatih mencoba bangkit meski setelah itu ia terhuyung ke dekat ibu, untunglah segera ditahan oleh kedua tangan beliau, kalau enggak, bisa aja Mas Fatih akan kejedot pintu sampe kepalanya bocor."Heh kamu kenapa Fatih?" tanya Ibu, sambil menyeret Mas Fatih ke atas sofa.Keringat dingin mulai membasahi kemeja yang dikenakan Mas Fatih, wajahnya makin pucat dan dingin."Hasan kenapa ini Mas mu?" Cemas Ibu bertanya."Sawan kali, Bu." "Hasan! Bisa gak kamu serius? Kayaknya Mas kamu mau mati deh San, tubuhnya dingin begini."Etdah emakku kalau ngomong malah tambah parah, tapi kalau lihat kondisi Mas Fatih sih emang kayaknya lagi sakit serius yang banget banget kalau kata ciwik mah."Kamu ambil minum sana Hasan!" Aku setengah berlari ke arah dapur, untunglah kontrakan ibu hanya seper-umprit rumah Asmi, jadi antara dapur dan ruang depan cukup hanya dengan 10 langkah doang sampe."Ada apa sih, Om?" tanya Mia keluar dari kamar saat aku kembali ke depan."Om Fatih mau mati Mi." "Heh astagf
Read more
Ada Setan Buaya
"Ya udah Fatih kamu istirahat aja dulu di sini, jangan pulang dulu, biarin tuh si Andin yang otaknya matre itu sendiri di rumah," kata Ibu lagi.Lah otak matre katanya? Apa kabar dengan ibu yang juga begitu, matre teriak matre dong namanya. Haha."Alfaa!!" Teriakan seseorang mengejutkan kami semua. Tak salah lagi, suaranya seperti Kak Angga. Ia pasti sedang mencari Kak Alfa dan anak-anaknya yang kabur dari rumah.Akhirnya kami yang tengah mengobrol bangkit keluar, kecuali Mas Fatih, ia kembali berbaring di atas sofa pajang."Angga, jangan teriak-teriak begitu kamu!" sentak Ibu.Mata Kak Angga langsung menyilet ke arah Mia tanpa mempedulikan ibu. "Dasar kalian, anak dan istri sama aja, tak tahu diuntung, ngapain kalian di sini pagi-pagi?" sentaknya sambil menarik tangan Mia ke arahnya.Mia berusaha melepaskan cengkraman tangan Kak Angga, anak itu memang sangat pemberani, kuacungi ia jempol, walau masih belasan tahun tapi jika dilihat dari cara bersikap dan berpikirnya Mia itu memang
Read more
Bugh Bugh Bugh
Aku berlari cepat menuju ruangan kerja, di ruang itu biasanya Asmi mengecek hasil laporan toko dari karyawannya atau sekedar melakukan video call untuk memastikan semuanya baik-baik saja.Rasa penasaran dan khawatir menggebu dalam dadaku, lebih-lebih saat Hanum terus berteriak seperti orang gila.Darrr. Kutendang pintu yang sedikit terbuka dan rusak slotnya itu, aku terkejut bukan main saat melihat Kak Angga sedang ada di sana.Ia tengah berusaha menepis pukulan sapu yang dilakukan Hanum padanya.Sementara istriku sudah terkulai pingsan di atas sofa yang berantakan, bajunya robek-robek seperti seseorang sudah menariknya paksa.Buku-buku, kertas, bantal sofa dan semua barang-barang yang ada di sana berhambur berantakan.Astagfirullah, apa jangan-jangan si buaya itu ...?Aku cepat berlari ke arah istriku, kulepas baju kaos yang tengah melekat di badanku, sementara Hanum masih terus menghantam wajah si buaya itu dengan gagang sapu, kugunakan kesempatan itu untuk menyelimuti istriku denga
Read more
Kesaksian Hanum
"Kak Hasan, hubungi Bu Sarah sama om Asra," kata Hanum di sampingku.Benar, segera kurogoh saku kolorku mengambil benda pipih itu dan mulai menelepon beliau."Apa?! Serius, Cep? Ya Allah anakku."Kudengar isak tangis mertuaku pecah di jauh sana."Nanti Ibu ke sana tapi tunggu papanya si Neng datang dulu, ini mau segera Ibu kabari dulu, Cep," kata Ibu mertua seraya menutup teleponnya.Asmi masih ditangani di dalam, aku dan Hanum menunggu dengan harap-harap cemas. Tak lama kudengar suara hospital bed didorong, diiring isak tangis seseorang yang sepertinya tidak asing bagiku."Suara siapa ya?" Aku mencoba mengingat, tapi segera pudar saat kulihat ibuku dan Mia yang datang dari luar bersama beberapa orang perawat.Aku berdiri saking terkejutnya melihat mereka yang dengan wajah cemas."Tolong selamatkan anak saya Suster jangan sampe dia mati," histeris Ibu.Ternyata yang ada di atas hospital bed itu adalah Mas Fatih. Para perawat juga mendorong Mas Fatih ke ruang UGD."Bu, Mas Fatih kenap
Read more
Rencana Papa Mertua
Mia diam menatap ibuku, hak marah atau membantah, mungkin anak itu juga setuju pada ucapan neneknya. Mia tampak sudah menyadari dan menerima diri bahwa kenyataannya bapaknya itu memang seorang yang jahat dan gak bisa dimaafkan lagi.Ibu dan papa mertua datang tergopoh-gopoh, napas mereka tersengal-sengal lalu berhenti tepat di dekat kami sambil memegangi kedua lututnya."Gimana si Neng, cep? Di mana dia sekarang?" tanya Ibu mertua, wajahnya terlihat panik dan pucat seraya terus berusaha mengatur napas yang memburu."Masih di dalem Bu, belum sadarkan diri, tapi udah ditangani.""Dokter belum bilang apa-apa?" Papa mertua yang bertanya."Tadi ...."Nyes, hatiku kembali sesak dan nyeri, rasanya aku gak bisa bicara lagi, bayangan Asmi masih belum sadarkan diri di ruang itu membuatku ingin menangis lagi, tapi sebisanya kutahan di depan mereka, aku takut mereka tambah khawatir sama Asmi."Sudah sudah tenang!" Papa mertua menepuk pundakku, beliau tak lagi meminta jawaban apa-apa dariku.Seor
Read more
Ulah Si Anggara Buaya
Pov Author.Anggara Buaya adalah nama yang disematkan padanya sejak kecil. Namun ia tak menyangka gelar buaya benar-benar menjadi julukannya kali ini.Anggara Buaya adalah seorang pria yang berambisi dengan kecantikan banyak wanita, dirinya kerap tak sanggup menahan hasrat jika matanya melihat wanita cantik sedikit saja. Lebih-lebih Alfa-istrinya kini mulai tak elok dipandang, bagi Angga Alfa sudah tua dan tak mengasyikan seperti dulu.Alfa sering memakai daster kumel dan basah, rambutnya sering hanya digelung dan bahkan sering acak-akan, memang kalau soal keuangan Alfa sangat pandai, wanita itu mampu menabung banyak uang dan emas selama menikah dengan Angga, tapi sayangnya Alfa terlalu mudah untuk dibohongi oleh Anggara.Seringkali Angga meminta semua tabungan istrinya itu untuk kesenangan pribadi yang tak diketahui Alfa.Angga selalu berdalih menjalankan bisnis dan investasi dengan uang tabungan itu, padahal semua uang itu Angga gunakan untuk bermain perempuan di tempat hiburan.Tak
Read more
PREV
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status