Semua Bab Pacar Kedua & Istri Rahasia : Bab 11 - Bab 20
148 Bab
Part 11 Mabuk
Rafka mengemudi dengan begitu cepat, tak lama mereka sampai di apartemen. Rafka kembali menggendong Agatha dan menaruh tubuhnya dengan lembut ke atas tempat tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut. Saat ingin berbalik, Agatha menarik kerah Rafka dan langsung mencium bibirnya. Semakin lama ciuman itu semakin menuntut. Rafka sempat kehilangan kendali, tetapi ia langsung menarik tubuhnya. Rafka tidak ingin melakukan apa pun terhadap gadis itu, apalagi saat ini ia tengah berada di bawah pengaruh alkohol. Rafka segera bangkit dan keluar kamar, tidak lupa untuk menutup pintunya. Keesokan paginya, Agatha terbangun dan merasakan kepalanya begitu pusing. Ia menatap ke sekitar, matanya terbuka lebar saat menyadari apa yang telah terjadi malam tadi. Ia mengingat bahwa dia berada di hotel bersama pria asing. Agatha memukul kepalanya karena ia tidak ingat apa
Baca selengkapnya
Part 11 Love You
Agatha dan Rafka kembali menuju meja bar, mereka kembali dengan canggung. Rafka yang menyadari itu langsung memanggil bartender.“Saya pesan beberapa gelas tequila, tolong!” seru Rafka.“Kamu serius?” tanya Agatha.“Kenapa tidak?” balas Rafka.Rafka mengedipkan matanya pada Agatha saat gelas dihidangkan. Agatha mengangguk senang ketika bartender terus mengisi gelas miliknya. Gadis itu merasakan otaknya berkabut.“Oh my God! ini adalah malam yang sangat-sangat tidak pernah aku bayangkan, terima kasih Rafka,” ujar Agatha sambil tersenyum dengan wajah yang tampak memerah begitupun dengan Rafka.Agatha dan Rafka sudah sangat mabuk saat i
Baca selengkapnya
Part 12 Bertemu Kembali
Sudah hampir tiga bulan setelah malam di mana Agatha menyerahkan diri sepenuhnya kepada Rafka. Namun, sejak itu Rafka belum menemui atau menghubunginya. Agatha langsung melihat ponsel setiap kali berdring, berharap itu Rafka, tetapi sayangnya yang selalu menghubungi dirinya adalah David. Ia sangat setia pada Rafka untuk memantau dan mengawasinya. Saat ini, Agatha berada di kamarnya, baru saja bangun tidur dan langsung menatap ponselnya.“Bagaimana bisa dia nggak menghubungi sama sekali,” gumam Agatha dengan kesal.Ponselnya menampilkan dua belas panggilan terakhir lain ke nomornya dalam seminggu terakhir.Agatha mulai mondar-mandir di kamarnya dan menelpon David, asisten Rafka.“Halo, David,” ujar Agatha saat panggilannya sudah terhubung.“ Ya, ada yang bisa saya lakukan?” tanya David dengan formal dan kaku seperti biasanya.“David, saya benar-benar ingin berbicara dengan Rafka, di mana dia sekarang?” tanya Agatha dengan nada kesal.“Saat ini bos sedang ada perjalanan bisnis. Dia aka
Baca selengkapnya
Part 13 Dinner
“Apa yang kamu lakukan di sini? apa kamu mengikuti saya?” tanya Agtaha dengan penasaran.Pria itu tersenyum lalu menjawab pertanyaan Agatha. “Sebenarnya saya … pemilik klub ini.”Agatha terdiam beberapa saat. “Ayo, biarkan saya mengantarmu pulang, ini sudah larut malam,” lanjut pria itu.Setelah menimbang beberapa saat, Agatha menyetujui tawaran pria itu. “Boleh, kalau tidak merepotkan.”Pria itu segara mengambil mobilnya dan berhenti di depan Agatha, ia turun dan membukakan pintu untuk gadis itu. Suasana di mobil cukup hening sampai terdengar suara perut keroncongan yang cukup keras dari perut Agatha.Gadis itu menengge
Baca selengkapnya
Part 14 Hot Kiss
Keesokan harinya, Agatha terbangun lalu menatap ponselnya dengan tersenyum.Jonathan: Semoga harimu menyenangkanAgatha: Ya, semoga harimu juga menyenangkanJonathan: Ya, semoga kita bertemu lagi karena rasanya sangat menyenangkanAgatha tersenyum membaca pesan Jonathan, tetapi tidak berniat untuk membalas rayuannya itu. Ia menaruh ponselnya lalu melangkah keluar kamar.Seperti biasa, apartemen itu tampak begitu sunyi. Agatha menghela nafas panjang lalu menyalakan TV. Mata Agatha melebar dengan sempurna saat melihat liputan seorang pria yang selama ini menghilang tanpa kabar tiba-tiba muncul dengan seorang wanita yang juga pernah ia lihat di bandara.‘Kiara Mahendra kembali
Baca selengkapnya
Part 15 Penjelasan
Saat kembali ke apartemen, Agatha terkejut setelah melihat Rafka ada di sana seperti tengah menunggunya. Masih merasa kesal, Agatha berjalan begitu saja melewati Rafka yang kini menahan lengannya.“Kita perlu bicara, Div,” ujar Rafka.“Bicara apa huh?” tanya Agatha dengan kesal.“Kamu mau bilang kalau setelah kamu ngerasain tubuh aku … kamu bisa pergi seenaknya, gitu?” Agatha melepaskan tangan Rafka dan mendorong tubuhnya.“Maafin aku, Div.”“Kamu pergi hampir tiga bulan dan sekarang kamu dateng cuma untuk ini. Aku nggak heran kenapa dia ninggalin kamu,” hardik Agatha.“Apa pergi karena aku nggak punya piliha
Baca selengkapnya
Part 16 I Want You
Keesokan paginya, Agatha terbangun oleh suara lembut Rafka yang bersenandung dari dapur.Agatha memutuskan mandi dengan cepat lalu berganti pakaian. Ia memutuskan untuk menggunakan dress bermotif bunga di atas lutut. Saat ini gadis itu terlihat sangat seksi.Agatha menuju ke dapur dan menemukan Rafka tengah membuat pancake. Rafka hampir tidak bisa berkedip saat melihat penampilan Agatha. “Apa kamu mencoba merayu aku huh?” tanya Rafka sambil menyeringai lalu mencium pipi Agatha.“Kamu kenapa?” tanya Agatha.“Kenapa apanya?”“Ceria banget pagi ini,” balas Agatha.
Baca selengkapnya
Part 17 Perjalanan Bisnis
Beberapa hari kemudian, Rafka kembali meninggalkan Agatha. Kali ini, pria itu pamit karena harus pergi untuk perjalanan bisnis selama satu minggu kedepan.Setelah mandi yang menyegarkan, Agatha membuka lemarinya dan memilih pakaian. Ia berencana untuk mengunjungi pusat perbelanjaan hari ini. Rafka telah mengizinkan Agatha pergi asalkan gadis itu berjanji akan segera pulang setelah pergi dan dia juga akan dijaga pengawal yang Rafka pekerjakan untuk mengawasi Agatha. Seusai berbelanja dan memanjakan diri di salon, Agatha memasuki salah satu pameran galeri, ia merasa tertarik dengan beberapa gambar di sana.Agatha melihat seorang pria tengah berdebat dengan istrinya. “Aku lebih suka lukisan ini,” ujar sang suami.
Baca selengkapnya
Part 18 Kiara
Video Rafka dan Kiara membakar hati Agatha. Tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. Agatha memutuskan untuk tidak langsung pulang dan pergi ke bar seperti biasa. Keesokan harinya, Agatha merasakan kepalanya sangat pusing. Entah berapa gelas minuman beralkohol yang ia minum semalam. Agatha menghela nafas kasar saat melihat ponselnya. Puluhan panggilan dari Rafka ia abaikan begitu saja. Agatha masih merasa kesal.Agatha memilih mandi untuk menyegarkan dirinya dan memutuskan pergi ke kafe terdekat. Berada di apartemen hanya mengingatkannya tentang Rafka. Tak lama, Agatha sampai di kafe dan langsung memesan minuman yang dapat menyegarkan pikirannya. Tiba-tiba pandangannya bertemu dengan seorang pria yang familiar. Agatha tampak terkejut begitupun pria itu.
Baca selengkapnya
Part 19 Kembali Salah Paham
Setelah makan malam, Jonathan mengantarkan Agatha kembali ke apartemennya. Mereka berdua keluar dari mobil.“Terima kasih untuk malam ini, Tha.”“Oke, thanks juga Jo untuk makan malamnya. Apa kamu mau ….” Sebelum Agatha dapat menyelesaikan ucapannya seseorang memanggil namanya. Agatha berbalik dan melihat David berjalan ke arahnya.“Bos akan segera datang,” bisik David.Mendengar namanya Agatha menjadi kesal. “Maaf, Jo. Tapi aku harus pergi sekarang,” ujar Agatha pada Jonathan sebelum meninggalkan pria itu.Agatha mengepalkan tangannya saat melihat David. Pasti pria itu yang sudah memberi tahu Rafka bahwa ia cukup sering bertemu Jonathan.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status