All Chapters of KUBUAT MADUKU GENDUT : Chapter 11 - Chapter 20
66 Chapters
SIDANG KELUARGA
RAGILRuwet, ruwet, ruwet!Kenapa urusannya jadi begini? Kenapa Tiara jadi ngadu-ngadu sama keluarga? Gak dewasa banget cara dia menyelesaikan masalah.Ini 'kan masalah rumah tangga kami. Harusnya tak melibatkan orang luar. Selesaikan saja berdua atau bertiga jika melibatkan Susi.Aku paham betul sifat mama dan bapak. Tiara adalah menantu kesayangannya. Mereka pasti akan memarahiku habis-habisan. Dan, pastinya mengancam-ancam akan memisahkanku dari Susi.Demi apapun, aku tak bisa berpisah dari Susi. Bisa tak tahu lagi cara bernapas nanti. Bagaimanapun caranya aku harus bisa mempertahankan hubungan ini.Tak terbayang kalau harus kehilangan wanita yang bisa mengenyangkan pandangan mata dan syahwat itu. Kerling nakal, gaya manja dan rayuan mesranya sudah jadi candu bagi hidupku saat ini.Dengan Susi, hasrat yang sempat padam bergelora kembali. Hidupku serasa sepuluh tahun lebih muda dan perkasa lagi. Sungguh, dunia menjadi lebih berwarna. Untuk Tiara sendiri, aku belum punya rencana men
Read more
HARUS WASPADA
RAGILAku berusaha bersikap tenang menghadapi situasi ini. Aku paham Tiara sedang bermain strategi. Dia bukan wanita bodoh yang gampang kalah oleh satu gertakan. Mentalnya cukup kuat sekuat badannya membanting benda-benda berat. Bahkan, tubuhku pun sepertinya bisa dibanting. Terbayang kalau sampai terjadi. Bisa masuk delik kekerasan istri pada suami. "Saya sakit hati, Mah. Dan faktanya mas Ragil tak adil. Sudah satu bulan dia tak pernah pulang ke rumah. Bahkan, sekedar menelpon saja tidak. Dia benar-benar telah mencampakkan Tiara. Saya yakin ke depan akan lebih tak adil lagi. Mungkin saya dan anak-anak akan ditendang kejalanan. Lalu dia dan si Susi itu bersenang-senang di atas derita kami!"Sialan! Kenapa aku sebodoh itu tak pulang-pulang selama sebulan. Ini gara-gara Susi yang selalu menggoda. Mana tahan dirayu-rayu sampai lupa masih ada Tiara.Terpaksa sangat terpaksa aku mengakui dan minta maaf. Lalu, berjanji takkan mengulangi. Ini harus dilakukan agar urusan jangan diperpanjang.
Read more
PERCAYA
TIARAAku tak memedulikan teriakan orang-orang. Terus saja berjalan menuju mobil. Bahkan kini berlari sebab dikejar mas Ragil.Sebenarnya aku pengen ngakak menghadapi ini. Rasanya sesuatu banget bisa main drama yang bikin orang-orang panik. Terutama mas Ragil yang aku yakin dia pun main sandiwara juga .Air mata yang dikeluarkan itu buaya. Aku tahu dia mencolok matanya. Hih, jangan dikira aku ini buta dan bodoh bisa kena tipuan murahan.Dari pertemuan ini aku dapat menyimpulkan mas Ragil tak bisa dipercaya. Akal, hati dan raganya sudah bukan milikku. Ia telah persembahkan untuk Susi.Ia bukan takut berpisah denganku, tapi kebat-kebit sebab hubungan dengan Susi terancam. Akan halnya mas Ragil tetap mempertahankan tali perkawinan kami karena anak dan orang tuanya. Hal itu belum tercabut dari nurani.Gerakanku masuk mobil terhenti sebab dihalangi tangan mas Ragil. Ia berdiri di depan pintu yang terbuka hingga badan ini tak bisa ke sana."Tiara jangan begini. Kamu bisa pegang ucapan mas.
Read more
SIAP
TIARAKatanya lagi ia sering mendapati kasus seperti ini. Suami menikah lagi dan istri pertama didepak tanpa belas kasih. Hanya diberi harta ala kadarnya. Itupun jauh dari kata layak sebab mereka harus menghidupi anaknya. Sementara suami dan istri mudanya bergelimang harta dan bersenang-senang di atas derita mantan. Kupikir Zay masih punya nurani. Ia mengatakan ingin memenangkan perkaraku sebelum Ragil mengucap kata cerai. Pria itu bilang jeratan racun Susi sangat ampuh sebab dirinya kenal juga dengan wanita yang pernah kerja di diskotik itu. Aku takkan bisa bertahan lama menyandang gelar nyonya Suryono sebab Susi lawannya. Untuk itulah harus sudah mempersiapkan diri jadi janda kaya raya. Aku sampai di halaman gerbang pusat kebugaran. Di gerbang bangunan tiga tingkat ini ada sambutan dari pak satpam. Aku tahu ia kaget melihat yang datang adalah wanita bertubuh bulat banget. Tapi,.demi kesopanan, kekagetannya ditutupi."Selamat pagi, Ibu! Ada yang bisa saya bantu?""Saya ada janji s
Read more
KARENA ANCAMAN HIDUP
TIARA Programnya dimulai hari ini. Yang harus dilakukan pertama adalah mengurangi karbohidrat, baik pada makanan pokok, gula atau kue-kue. Bukan berarti tak boleh makan karbo, hanya dikurangi porsinya.Tiap pagi ke sini untuk ikut kebugaran ringan dulu. Hanya enam puluh menit. Itu di bulan pertama. Bulan berikutnya kita liat perkembangannya!"Aku manggut-manggut mendengar keterangan wanita ini. Satu per satu kata-katanya kusimak sebaik mungkin. Tak boleh ada yang terlewat sebab aku tak mau gagal."Diet makanan tanpa olahraga bisa saja, tapi kurang sehat dan tak akan membentuk tubuh ideal. Jadi, tak perlu sedot lemak pun kalau ikut program ini, dijamin body goal idaman wanita akan tercapai."Aku membayangkan punya body aduhai lagi. Kurasa takkan kalah dari Susi sebab secara usia pun hanya beda sepuluh tahun.Huh, aku sudah tak sabar untuk berubah langsing.*"Tiara, Mas mohon jangan begini. Kita damai dan menjalankan hidup dengan rukun kembali. Jangan membuat kerusuhan yang hanya akan
Read more
HARUS SEGERA
TIARA Ternyata, pria itu tidak lagi duduk di sofa bed. Karena penasaran, aku mencarinya. Oh, lagi nelpon di teras rumah. "Iya, Sayang aku juga rindu kamu. Sabar, ya aku masih harus di sini biar gak ada huru-hara lagi. Pasti, dong aku juga rindu malam-malam kita."Darahku berdesir mendengar rayuan mas Ragil di telpon pada Susi. Kurang ajar beraninya mesra-mesraan di sini. Benar-benar tak punya perasaan."Mas sangat-sangat cinta kamu, Sayang. Kalau gak terpaksa juga gak mau ada di sini, pengennya sama kamu terus. Tenang saja, mas gak akan nyentuh dia kok. Mas gak napsu jugalah, jijik malah. Mas bertahan hanya karena anak-anak dan orang tua. Jadi, mas Ragil milik Susi seorang selamanya!"Aku membantingkan pintu saking emosi mendengar ucapan mas Ragil. Setelah itu berlari menuju kamar. Aku tak peduli dengan teriakannya saat sadar istrinya pasti marah besar.Jadi, sudah jelas seperti apa aku di sisinya saat ini. Aku yang menemani empat belas tahun lamanya, tak ada artinya sama sekali Kam
Read more
TENANG SAJA
TIARABeda hal kalau sudah body sharming. Aku akan lawan sampai ke pengadilan. Jelaslah tak mau dihina-hina, toh aku pun tak usil sama yang kurus kayak papan penggilesan.Di depan ruang Zay, aku masih harus berhadapan dengan sekertarisnya. Dan, menunggu izin lagi untuk beberapa menit. Repot emang kalau bertemu dengan orang penting. "Mari, mari silakan duduk, Bu!" sambut Zay ketika aku sudah masuk ke ruang kerjanya.Seperti biasa, dandanannya pasti perlente. Kemeja formal dengan hiasan dasi sangat pas di badan atletisnya. Jas hitamnya tidak dipakai, sedang tersampir di kursi kerja.Sikap bersahabat dipadu humoris yang dimiliki Zay adalah kelebihannya. Klien akan merasa nyaman dan tentu saja senang memakai jasanya. Ditambah wajah enak dipandang yang bisa jadi daya tarik bagi tante-tante kesepian. "Bagaimana Bu sudah ke tempat bu Irna?""Sudah, makasih, loh mas atas rekomendasinya. Pokoknya tempat itu keren. Saya jadi gak berasa lagi diet, enjoy malah!""Syukurlah, semoga lancar bu pro
Read more
BERSIAPLAH MENYERAH
TIARA"Saya kenal Susi sebelum Ragil, tapi tak akrab. Jadi, saya bisa mempengaruhi dia untuk minta surat poligami pada Ragil. Jadi, nanti desakannya dari dua arah. Saya rasa ini akan membantu upaya kita menekan Ragil!"Aku agak bengong mendengar pengakuan Zay. Lantas, muncullah tebakan bahwa dia itu mantan Susi. Makanya mau bantu aku karena sakit hati juga. Eh, tapi kan tak akrab. Mana mungkin mantan tak pernah akrab."Istri saya lebih cantik dari Susi, Bu. Almarhumah sudah pulang ke Penciptanya setahun lalu.""Oh, eh saya turut berduka cita. Semoga almarhumah bahagia di sana!"Duh, kok dia kayak bisa baca pikiran. Jadi gak enak gini apalagi bawa-bawa almarhum istrinya.Pria itu mengaminkan, lalu seklias wajahnya berubah murung. Mungkin lagi ingat kenangan dengan istri tercinta. Aku juga ikut larut pada apa yang dirasakan olehnya.Sungguh indah cinta yang dibawa sampai ajal tiba. Lantas dikenang oleh sang pecinta meski telah tiada. Jauh sekali dengan kisahku, saat masih hidup saja sud
Read more
PUYENG
RAGIL"Puyeng, puyeng, puyeeng!" Aku menjambak rambut sambil menggoyangkan kepala. Pusing banget menghadapi tingkah dua istri ini. Lama-lama aku bisa gila juga.Belum beres masalah Tiara, Susi merajuk ingin surat nikah resmi dari KUA. Bukan tak mau mengabulkan, tapi perkaranya tak mudah sebab butuh surat izin poligami dari Tiara.Tiara tak mungkin memberi surat izin itu. Yang ada dia akan makin murka jika dipinta. Maka tujuanku meredam gejolak bakal sia-sia.Lihatlah, Susi sekarang pindah kamar. Dia tak mau melayaniku seperti hari-hari indah sebelumnya. Baru salah sedikit saja, amarahnya sudah separah ini. Apalagi kesalahan lebih dari iniBeda banget dengan Tiara. Sebelum suaminya ini menikahi Susi, wanita itu lebih sabar dan lembut. Tak pernah dia merajuk atau marah-marah tak jelas.Maka kusimpulkan perubahan Tiara sekarang drastis sekali. Mungkin sangat tak terima aku menikah lagi. Tapi, mau bagaimana lagi, aku tak bisa menahan hasrat pada Susi si seksi.Apalagi melihat bentukan Ti
Read more
RAYUAN MAUT
RAGIL"Anggur merah yang selalu memabukkan diriku belum seberapa jika dibandingkan dengan senyumanmu. Takotek, kotek dangdut, takotek, kotek, dangdut. Yihaaa!"Aku joget bablas di depan jendela kamar Susi. Sengaja di sini biar dilihat dari dalam. Aku tahu dia pasti lagi tertawa. Soalnya tadi kedengaran meski samar. Haah, gengsi aja digedein. Aslinya dia juga kangen sama belaian Ragil yang lebih lembut dari sutra. Wanita emang doyan pura-pura. Padahal udah ngebet tingkat dewa."Oh, Susi Sayang mas Ragil cinta mati sama kamu. Bukalah pintu hatimu untukku kekasihku!"Aku tak peduli apa teriakan dan tabuhan sendok pada panci ini terdengar tetangga atau tidak. Yang penting Susi luluh.Aku meliukkan badan ke kiri dan kanan. Lalu mengibaskan rambut hingga bergerak ke belakang."Yihaa, takdut, takdut, takduuut!"Taraa! Jendela terbuka!"Mas Ragil jahat!"Susi memajukan bibir dan menampakkan wajah sedihnya. Aku tahu itu hanya sandiwara sebab aslinya ia pasti habis tertawa."Tayongku, Mas mint
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status