All Chapters of KUBUAT MADUKU GENDUT : Chapter 41 - Chapter 50
66 Chapters
KAMU NUDUH
TIARA"Kalau bertemu Zayyin harus bersamaku. Gak boleh berduaan, ingat itu!"Aku diam saja saat mas Ragil mengeluarkan unek-uneknya di kamar. Dari suara pelan hingga tembus oktaf sekian. Terus turun lagi."Seorang perempuan bersuami tak boleh main dengan lelaki lain. Dosa, Tiara!"Mendengar itu hatiku panas, dong. Enak aja nuduh aku main sama Zayyin. Kepala jadi berasap, keluar tanduk tak kasat mata pula. "Jadi, Mas nuduh aku selingkuh sama Zay? Eh, Mas aku gak serendah itu. Meski sakit hati diduakan, aku gak akan balas dengan hal rendahan kayak gitu!"Mas Ragil seketikan berhenti ngoceh. Ini kesempatan aku membalikkan keadaan. Kutatap matanya sebelum melanjutkan perkataan. Biar dia tahu ekspresi kemarahanku "Satu tahun aku nahan sakit hati membayangkan kamu mesraan sama Susi. Bagi-bagi tubuh, cinta dan hati. Belum lagi penghinaamu pada fisikku dan ngebanding-bandingkan dengan Susi yang seksi. Bahkan kamu pernah bilang jijik seolah aku ini sampah. Itu, tuh bikin sakit, Mas, sakit!"
Read more
CALONNYA
TIARADasar cowok matre! Heran sama orang satu ini. Di pikirannya cuma uang dan bayaran. Apa gak bisa bantu tulus dikit.Bodo amat, liat besok. Kalau mood, datang, kalau enggak, ya enggak. Mending perawatan badan."Chat sama siapa, kok senyum-senyum gitu?"Jantungku kayak lompat pas denger suara mas Ragil. Bukannya tadi pergi, kenapa tiba-tiba ada di sini? Apa mau memata-matai istrinya? Untung sesi chat udah beres. "Sama teman!" jawabku ketus."Laki apa perempuan?""Ish, Mas kenapa, sih? Udah, ah gak penting!""Tinggal jawab aja apa susahnya? Atau kamu chat sama Zay?""Mas mau nuduh lagi aku selingkuh? Ngeselin banget! Sana pulang ke rumah Susi gemoymu itu! Makan, tuh cewek seksi!"Aku meninggalkan mas Radit yang mulutnya mangap. Andai ada lebah, asyik kayaknya bikin sarang di sana.*Hari ini aku memenuhi undangan Zay untuk berkenalan dengan calon istrinya. Baguslah dia akan nikah. Aku bakal aman dari kegombalan yang kadang ganggu hati.Kalau punya istri, dia bisa menyalurkan kebuci
Read more
SEMUA SALAH
TIARAAku jelas mau soalnya bisa nampang di televisi. Itung-itung numpang tenar. Siapa tahu ada yang mau jadiin bintang iklan. Kalau main sinetron gak maulah."Saya pamit duluan, sedang dikejar tugas. Mba, aku akan hubungi secepatnya!"Setelah ngobrol panjang lebar, Zakia pamit duluan. Tinggalah aku berdua dengan mas Zay.Dipikir aneh, kok perempuan itu gak marah melihatku makan berdua dengan Zay. Masa sama calon suami gak cemburu.Ada lagi, kenapa wajah mereka mirip, ya. Eh, katanya kalau jodoh emang gitu. Tapi, ini, sih miripnya banyak. Kayak saudara.Jangan-jangan!"Zakia adek mas Zayyin, ya?"Zay hanya menatap, entah apa makna tatapannya. Kalau gak bisa jawab berarti benar."Jadi mas modus, ya. Bener'kan Zakia adik Mas? Kalau gitu aku pulang. Dengar, ya jangan jadi pembohong karena aku benci!"Aku pergi tanpa penduli reaksinya. Yang pasti udah kesel banget. Kayak dipermainkan gitu."Hmm, ngambeknya masih kayak dulu. Dengar dulu penjelasan, hey! Yang bilang itu calon istriku siapa?
Read more
WASPADA
RAGILZay kurang ajar. Berani-beraninya bercanda tawa dengan Tiara. Teman macam apa mencari kesempatan dalam kesempitan?Jelas aku melihat dia menggoda Tiara di kantornya. Mereka tertawa lepas. Terlihat seperti sudah akrab lama. Apa jangan-jangan di belakangku keduanya sering bertemu?Aku ingin sekali menghajar mulut tengii Zay. Andai tak ada Tiara, sudah kudaratkan tinju ini.*Mulai hari ini aku waspada. Apa yang kusaksikan di kantor Zay harus jadi pelajaran. Bisa saja di belakangku mereka memang punya hubungan terlarang. Pokoknya aku curiga, titik! Kuamati perilaku Tiara saat berada di rumah. Kalau ada yang mencurigakan langsung tanyakan. Bila waktunya ke kantor atau ke rumah Susi, sudah ada anak buah yang ditugaskan mengintainya.Jangan coba-coba bermain dengan Ragil. Aku akan memperlakukan orang sesuai sikapnya. Jika mereka benar berselingkuh, aku takkan memberi ampun.Zay, aku takkan pernah melepas Tiara. Dasar duda karatan! Sukanya ganggu istri orang."Mas, aku lemes banget,
Read more
MURKA
RAGILSebelum aku bertanya lagi, Susi sudah membalikkan badan. Ia berjalan sambil pegangan pada tembok. Pelan sekali bikin aku gemas."Kalau sakit, gak usah pengen macam-macam. Istirahat saja!"Akhirnya aku harus memapahnya juga. Daripada jatuh nanti bingung ngangkatnya. Badannya berat banget."Kalau mau apa-apa, panggil bi Enah. Bilang saja perlu apa!"Sambil membantunya tidur, aku tetap ngomel. Hawanya emang pengen marah aja sama Susi. Rasa sayang yang dulu itu entah pergi ke mana. Berganti kesal dan tak ingin dekat-dekatan.Bukan karena cinta aku bertahan dengannya. Aku hanya takut dia gila atau bunuh diri kalau diceraikan. Nanti beritanya jadi viral. Aku juga yang disudutkan.Setelah Susi berbaring aku keluar untuk memanggil bi Enah. Biar dia yang melayani keperluannya. Aku ingin kembali santai.Belum lagi duduk di sofabed, panggilan masuk. Ternyata dari Bejo, anak buah yang kusuruh mengintai Tiara. Aku melotot saat mendengar berita darinya.Tiara sedang ada di restoran bersama Za
Read more
HUKUMAN
RAGILCoba saja kalau ada yang berani akan kuhajar sekalian. Kalaupun ada yang ngajak adu jotos, akan kuladeni. Memang sedang butuh pelampiasan, jadi tak takut resiko ke depan. Saking kesal aku mendorong Tiara masuk ke dalam mobil. Dia meringis ketika tubuhnya tersuruk ke jok sopir.. Ia mengelus-elu lengan dan bahu bagian kanan. Sakit mungkin sebab tadi dorongan memang agak keras. Biar aja, anggap itu balasan bagi wanita tukang selingkuh. Untung aku tidak berbuat kasar lebih padanya. Tapi, aku akan memberikan hukuman yang lebih menyakitkan daripada pukulan fisikSepanjang jalan kami tidak ada yang bicara. Mungkin dia takut akan kemarahanku atau memang enggan memberikan pembelaan diri. Apapun yang akan dijelaskan, aku tidak akan percaya. Persepsiku sudah sangat buruk pada mereka berdua sebab memang begitu adanya*Aku menghukum Tiara dengan menguncinya di dalam rumah. Dia dan bi Eti tak boleh keluar meski untuk belanja. Biar Bejo yang pasok semua kebutuhan mereka.Selama seminggu aku
Read more
INGIN ELEGAN
Aku diisolasi total oleh Mas Ragil seminggu lamanya. Bahkan pria itu tidak datang sama sekali. Hanya Bejo yang bolak-balik mengantarkan kebutuhan kami.Kami tak mungkin meminta bantuan Bejo Sebab dia adalah kaki tangan mas Ragil. Pastilah akan dilaporkan apapun yang aku kerjakan. Asupan uang dari bosnya itu pasti bikin Bejo loyal banget. Mas Ragil 'kan royal orangnya.Mungkin dulu Susi sampai tergila-gila karena dikucurkan dana fantastis. Pantaslah rela jadi istri kedua. Kalau mas Ragil kere mana ada yang mau sama dia. Hanya seorang Tiara yang menerima apa adanya. Bi Eti sudah uring-uringan sebab tak terbiasa diam di rumah lama-lama. Acara gosip dengan pelayan di rumah sebelah jadi terhambat. Maklumlah jiwa kepo tentang gosip baru melebihi tingginya gunung Himalaya. Jadi sangat perlu untuk disalurkan.Kadang hasil pergosipan itu disampaikan padaku. Tentang suami jeng Erin yang suka booking salome. Ada juga tentang perang dunia ke sembilan suami istri di rumah majikan bi Iyum.Aku pun
Read more
AKAN MENYESAL
TIARA"Iyalah, Bu. Kita ikut cari nafkah sebab kurang. Lah, dia enak-enakan selingkuh. Mending kasih buaya burungnya!"Suara bi Eti tidak keras, tapi terasa mengerikan. Aku sampai memegangi perut mendengar omongan bi Eti selanjutnya. Ternyata perempuan yang penampakannya lembut itu ganas pikirannya. Bisa dibilang mengarah pada psikopatlWanita kadang terlihat lemah di luar, tapi aslinya ada yang kuat dan garang. Dia bisa menyimpan sakit hati sampai batas tertentu, kalau sudah puncak bakal meledak.Perempuan adalah mahluk yang akan lama mengingat sebuah memori. Ia diam, tapi kenangannya takkan dilupakan seumur hidup. Bahkan, perbuatan paling kecil sekalipun akan diingatnya. Tapi, wanita adalah mahluk yang akan sangat penurut jika dierlakukan sangat baik. Ia bisa memberikan balasan paling baik atas sebuah perlakuan istimewa. Begitu pula sebaliknya. Akan berbuat buruk, apabila diperlakukan seenaknya. Mas Ragil bukti nyata laki-laki yang mudah melupakan kebaikan istrinya. Ia tak ingat
Read more
SUDAH BERSABAR
TIARAAku mengirim pesan pada Zay agar mengangkat telpon. Deg-degan juga takut tiba-tiba mas Ragil datang. Meski sudah ada bi Eti yang berjaga, tetap saja rasa takut itu ada.Masalahnya mas Ragil sekarang sedang seperti serigala lapar. Takutlah kalau sampai main kekerasan. Bisa-bisa wajahku yang udah glowing ini jadi cacat. Ih, enggak banget."Ada apa bunda Cantik?"Aku nyerocos tanpa titik koma soal pembatalan perjanjian. Pria di ujung telpon itu mendengarkan tanpa menyela sedikitpun."Sudah ngomelnya? Oh, ya Ragil.mukul kamu, gak?""Enggak, alhamdulilah. Ayo, mas kasih solusi!""Syukurlah, aku gak perlu beli daster buat Ragil, rugilah ngeluarin uangnya juga!"Ya, ampun ini orang. Aku sudah panik dan kebat-kebit, dia malah bercanda. Kalau gak ingat dia itu pengacara, udah kumarahi sekarang juga."Mas, cepet!""Tenang, dong, Sayang. Kalau mau nikah sama aku, harus udah ada surat jendes dulu. Aku gak mau dibilang pebinor, eh!" "Maaaas!"Akhirnya kesabaranku hilang. Dan orang menyebalk
Read more
MAU KAMU
RAGILJantungku kayak copot mendengar kata-kata Tiara tentang gugatan cerai. Apa otaknya berubah miring saking jiwa tertekan. Aku jadi merasa bersalah kalau tekanan jiwa disebabkan hukuman satu bulan ini..Sepertinya aku terlalu keras menghukum Tiara. Dia harus ditenangkan agar tak lagi bicara aneh. Duh, kasihan sekali istriku ini. Dasar kamu sableng Ragi!Aku melingkarkan tangan sambil merapatkan tubuh pada Tiara. Kehangatan pelukan ini pasti akan mengalirkan ketenangan bagi jiwanya."Sayang, maafkan, ya karena Mas jiwamu jadi terguncang. Sekarang kita mulai lagi dari awal. Saling mencintai dan kembali seperti dulu lagi."Aku mendekap Tiara erat. Kurasakan detak jantungnya bertalu cepat. Mungkin itu perlambang bahagia karena kesalahannya telah dimaafkan dan aku siap memulai kehidupan lebih baik.Anggap saja perselingkuhan Tiara dengan Zay tidak pernah terjadi. Mungkin mereka sedang khilaf saat itu. Aku juga tidak bisa membenci Tiara meski sudah melakukan kesalahan besar, yaitu berkhi
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status