All Chapters of Naik Ranjang CEO : Chapter 11 - Chapter 20
45 Chapters
Seatap dengan Mantan
Pikirannya mengawang, berputar saat mendapati sang papa dengan liciknya mengatur rencana. Pria tua itu dengan ringan menyuap banyak pejabat demi meloloskan tender. Tentu hal tersebut sangat berimbas pada kehidupan masyarakat kecil yang tinggal di sekitar proyek. Belum lagi kebijakan-kebijakan pesanan yang, hanya menguntungkan pihak kapitalis dan mencekik rakyat.❤❤❤Melihat musuh bebuyutannya datang, tanpa basa-basi Arga menutup pintu kayu besar yang berukir bunga bunga lily. Namun, satu kaki Arya sudah mengganjal agar pintu tak tertutup."Apa maumu? Pergilah sebelum aku berbuat kasar," usir Arga dengan nada datar. Ia yakin kedatangan saudaranya akan menimbulkan banyak masalah di dekatnya."Anda lupa, ini juga rumahku." Arya mengucap sembari menarik sebuah kertas dari kantong. Pria itu sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang akan Arga perbuat untuk menolaknya. Ia buka kertas tebal bertuliskan hak kepemilikan sebuah properti untuk menegaskan pernyataan."Heh!" Arga tersenyum muak.
Read more
Sama-sama Dingin
"Anya tak menjawab, tangannya terus bergerak. Jika saja boleh ia ingin berbagi cerita, tapi siapa Arya? Dia hanya ipar yang bahkan bisa jadi maut baginya. Anya harus menjaga jarak, walau bagaimana mereka berdua adalah manusia normal."❤❤❤Mata Arya memicing ketika melihat Anya ke luar dari kamar adiknya."Apa mereka tidur bersama? Kemana manajer itu? Nakal juga kamu Arga! Heh."Dia yang tak tahu banyak mengenai kehidupan Arga, hanya tahu bahwa calon istri adiknya itu adalah seorang wanita yang menjadi salah satu pegawai di kantornya. Bernama Mira.Ia meneruskan aktifitasnya, menarik tangan dan kaki sebagai pemanasan lalu melangkah pergi untuk joging.Anya menuruni anak-anak tangga, melihat punggung Arya yang terlihat sama persis dengan punggung milik Arga semakin menjauh hingga hilang di balik pintu. Kakak beradik itu memang memiliki perawakan yang mirip. Hanya perlu memakaikan dua pakaian yang sama, maka orang tak bisa membedakannya ketika dilihat dari belakang. Tak ada firasat buruk
Read more
Mencemaskan Seseorang
Ia terlalu ceroboh tidak menjaga kondisinya hingga membuatnya mengalami flek yang memaksanya pergi periksa dan harus bedrest setelahnya. Banyak hal yang harus dilakukan, tapi untuk sekarang ia memilih tiarap sebentar. Demi bayi yang ada di kandungannya. ❤❤❤Arya setengah berlari menggendong tubuh Anya yang mulai tak sadarkan diri lantaran rasa sakit yang mendera. Sebenarnya ia ingin menghubungi Arga, tapi menurutnya tak ada waktu untuk itu. Bisa jadi apa yang diderita Anya cukup serius yang jika terlambat sebentar berakibat fatal. "Kamu harus bertahan. Aku akan membawamu ke rumah sakit. Okey!" Tak ada jawaban dari Anya. Hanya ada rintihan sakit yang meluncur dari mulut mungilnya. Kalau saja bisa, ia akan mengatakan ingin tetap di rumah saja. Ini akibat kecerobahannya sendiri, lantaran tak menjaga makan. Ia biarkan perutnya kosong. Begitu lah, saat Anya banyak pikiran, membuatnya tak bernafsu untuk sekedar menyuap makanan ke mulut. Sampai di rumah sakit, dua perawat dengan sigap m
Read more
Hukuman untuk Mira
Sepanjang kehidupan yang telah dijalani, ia hanya melihat dari fakta, betapa banyak dua orang -lelaki dan perempuan- terjerumus dalam zina karena bergaul terlalu bebas. Sesuatu yang ia pun pernah mengalaminya dulu. Mungkin saja apa yang menimpa sekarang adalah hukuman dari Tuhan atas masa lalunya.💔💔💔"Mari saya bantu." Yahya mendekat dan akan memegangi tubuh Mira. Namun, cepat wanita itu menepis. Ia menolak dengan sopan bantuan dari sang manajer."Terimakasih. Saya bisa sendiri." Mira bangkit dengan pelan dan hati-hati. Bagaimana pun keadaannya jika masih bisa melakukan sesuatu sendiri, maka ia akan melakukannya.Cukup ia terpaksa menerima keberadaan Yahya di sampingnya karena peemasalahan yang menimpa. Namun, tidak untuk khilaf menjalin hubungan lain yang lebih dalam.Sepanjang kehidupan yang telah dijalani, ia hanya melihat dari fakta, betapa banyak dua orang -lelaki dan perempuan- terjerumus dalam zina karena bergaul terlalu bebas. Sesuatu yang ia pun pernah mengalaminya dulu
Read more
Permusuhan
Ia merasa tak perlu menyalahkan takdir atas keinginannya yang tak terwujud. Daripada mengeluh, lebih baik ia berusaha mewujudkannya.❤❤❤Suara bass seorang pria yang berbicara dengan perawat terdengar samar."Apa itu Om Arga?" gumam Anya yang mengharapkan kehadiran suami. Walau bagaimana mereka telah menikah. Ada ikatan yang harusnya membuat pria itu cemas saat mendengar dirinya masuk rumah sakit."Om ...." Suara Anya menggantung. Wajahnya yang sempat berbinar seketika redup melihat siapa yang datang."Hallo," sapa Arya begitu masuk. "Apa adikku yang durhaka itu belum ke mari juga?" tanyanya heran. Seharusnya Anya sudah ditemani pria itu sekarang. Saat bertanya pada suster, katanya tak seorang pun datang melihat Anya. Pria itu datang dengan membawa kresek berisi makanan yang kemudian diletakkan di atas nakas."Hemh. Mungkin Om Arga sedang sibuk.""Om?" tanya Arya seketika. "Kamu memanggilnya Om? Hei, ayolah dia suamimu. Sebenarnya hubungan macam apa yang kalian jalani?" Arya menyodo
Read more
Cemburu atau Gengsi
Tak ingin Anya melihat semua perseteruan dan perang dingin dalam keluarga mereka, hingga ia memilih menyudahi ucapannya dan pergi. Mengalah bukan berarti kalah, sebab seringkali hal itu lebih baik demi menjaga suasana hati antara mereka.💕💕💕"Tutup mulutmu, aku ada di sini karena suaminya tidak ada untuk menemaninya," sindir Arya, sembari membenahi barangnya."Aku punya alasan kenapa berbuat demikian, selain karena sibuk meeting orang yang memberiku kabar adalah orang yang tak bisa dipercaya ucapannya," kilah Arga. Yang hanya ditanggapi kakaknya dengan senyum sinis."Lalu, kamu?!" Kini tatapan Arga berpindah pada Anya yang kebingungan. Seolah akan mengalihkan target penyerangan.Matanya menyipit melihat benda pipih di tangan sang istri, jika ia memegang ponsel kenapa tak menjawab panggilan darinya? Kalaupun dalam mode senyap, harusnya ia segera menghubungi begitu melihat banyak panggilan tak terjawab."Kenapa kamu tak menghubungiku, ha? Lihat berapa banyak panggilan tak terjawab da
Read more
Hubungan karena Pelarian
Arya berjalan lurus, memasuki kafe tempat di mana harus bertemu dengan pimred yang kini bekerjasama dengannya. "Apa yang membawa Anda untuk menemui saya?" Arya tak sabar mendengar penjelasan mengenai pembaruan kontraknya."Yah, silakan minum dulu, lah Mas PM. Saya sudah memesan kopi termahal ini khusus buat Anda." Arya menyeruput minuman berwarna hitam yang mengepulkan asap tipis-tipis. Rasa nikmat kopi melewati mulut sekaligus kerongkongan. Ia sangat suka menghirup aroma khasnya yang seringkali membangkitkan mood saat bekerja. Ya, menulis tanpa ditemani kopi seperti hidup tanpa oksigen untuk bernapas. "Jadi?" Arya bertanya singkat."Em, boleh lah kita ganti satu poin kontrak kita." Pimred tersebut mengatakan dengan ragu."Apa itu?" Ia mulai tak nyaman melihat ekprsei orang di seberang meja."Bolehlah kita bagi sedikit aja nama asli dan foto Mas PM, kasian reader dah lama kejang-kejang karena penasaran."Arya mengerutkan kening. Kontrak yang dibuat 90 persen berdasarkan kemauan pe
Read more
Lebih dari Cinta Segitiga
Berhentilah menahan orang lain sesuai keinginanmu sendiri. Karena mestinya orang baik itu dibahagiakan.❤❤❤"Kenapa wajahmu seperti itu? Apa kamu senang?" celetuk Arga yang melihat ekspresi aneh di wajah Anya. "Jangan terlalu senang karena hasil tesnya belum menunjukkan hasil positif." Arga berjalan ke arah jendela. Matahari menyorot panas ketika ia buka gorden. Posisi kamar yang Anya tempati memang mengahadap matahari terbenam."Sudah kubilang, pencahayaannya tidak bagus. Tapi suster itu ngotot tidak mau mengurus perpindahan kamar." Arga mengomel, berusaha untuk melarikan diri dari masalah yang ada di pikirannya "Em, sudahlah, Om. Sore ini kita sudah bisa pulang. Apa Om tidak kerja?" Anya melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 14.30. Jam di mana seharusnya Arga ada di kantor.Arga mendesah. Perlu kah istrinya mempertanyakan itu, sementara dia dalam keadaan sakit seperti sekarang? Atau sebenarnya Anya lebih menyukai Arya mengurus keperluannya? 'Argh! Sial. Ada apa dengan otakku
Read more
Bahagia Kali Pertama
Mungkin hidup yang Arya jalani adalah berat, tapi bagi Arga hidupnya jauh lebih berat. Setidaknya Arya bisa merasakan saling mencintai hingga maut memisahkan mereka. Berbagi cinta dan saling berkorban. Tidak sepertinya yang selalu saja gagal dan menelan rasa sakit dikhianati.???Anya menuruni anak-anak tangga dengan perasaan senang. Akhirnya apa yang diharapkan terjadi. Kehamilan. Bisa saja hal itu memperbaiki semua masalah yang terjadi antara dirinya, Arga dan Mira. Dengan itu juga, ia juga lebih cepat move on dari Irham. Pria yang bahkan sampai detik ini menghuni sebagian hatinya.'Semoga saja Om Arga lebih memandangku dengan adanya anak di antara kami. Dengan begitu aku bisa belajar mencintainya,' doanya dalam hati.Sampai di lantai bawah, diedarkan pandangan mencari seseorang. Tak menemukan yang dicari, ia pergi ke samping rumah."Huft. Capek." Wanita yang mengenakan daster dan khimar lebar itu membuang napas kasar. Rumah yang ia tempati memang luas, sangat luas malah. Lima kali
Read more
Merasa Diperhatikan
Bukankah wajar seorang pria menanam benih di rahim istrinya? Itu seribu kali lebih terhormat dibanding seorang jalang yang tidur dengan pria tanpa ikatan. 💕💕💕"Bagaimana?" Bayangan Admaja dalam video call bertanya pada Yahya."Anda bisa melihatnya sendiri." Yahya mengarahkan ponsel ke sosok Arga yang berada di depan pintu dengan Mira dan Anya. Lalu mengalihkannya ke jendela kaca besar hingga terlihat jelas oleh Admaja, anak tirinya Arya berdiri di depan pintu kamar."Kerjamu bagus." Admaja tersenyum miring. Yahya merasa tersanjung oleh pujian sang bos. Ia senang sebentar lagi rekeningnya akan gendut karena kerja kerasnya selama ini.Di sisi lain, suasana mulai tegang di antara Anya, Mira dan Arga."Anya, naiklah ke atas!" perintah Mira begitu melihat Arga ada bersama mereka.Mata Anya menyipit. Ada apa lagi sekarang? Ia tak mau masalah berlarut-larut hingga mengesampingkan hubungan keluarga di antara mereka."Ta-tapi kenapa, Bu?" tanyanya menatap Mira dan Arga secara begantian. R
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status