All Chapters of JOSEPH HUNTER (Fight for Trust): Chapter 51 - Chapter 60
147 Chapters
Bab 51. Man in Suit
"Kau baik-baik saja?" Joseph memalingkan wajah sekilas pada sang rekan yang berjalan di sampingnya."Tidak–umh ... maksudku, ya. Aku baik-baik saja," jawab Jill terdengar ragu-ragu."Tapi kau tidak terlihat baik-baik saja, Jill." Joseph memiringkan kepala, melirik rekannya melalui ekor mata. "Kau jadi lebih pendiam semenjak kita meninggalkan Golden Empire. Apa aku melewatkan sesuatu?" telisik pria tersebut."Kau terlalu banyak berpikir!" Jill mengibaskan tangan di depan wajah dengan satu sudut bibir terangkat. “Aku baik-baik saja dan tidak ada yang kau lewatkan, Hunter.”Joseph mengedikkan bahu. Entahlah. Mungkin ucapan Jill benar, tentang dia yang terlalu banyak berpikir. Atau lebih tepatnya, memikirkan sang istri–Camila.Berbagai rencana telah tersusun dalam kepala Joseph. Dia sangat merindukan Camila, dan ada banyak sekali hal yang ingin dia lakukan bersama sang istri. Tak pelak, rencana-rencana itu membesut pikiran Joseph terlalu banyak. Hingga kadang cukup mengganggu fokusnya dal
Read more
Bab 52. Time is Running Out
Melepas keberangkatan Joseph dan Jill menuju Florida, Dreyfus lantas memanggil Jacob dan Helena ke ruangannya. Pemimpin Carnicero itu sengaja meminta Jill untuk menjauhkan Joseph dari segala hal yang berhubungan dengan Julian Blight dan sang kekasih. Dia tidak ingin gladiatornya itu mencampur adukkan masalah pribadi dengan misi.Desakan pemerintah semakin gencar dengan meneror Dreyfus melalui berbagai aspek. Sehingga pria itu perlu ikut turun tangan sendiri untuk segera menyelesaikan masalah ini.Bukan hanya karena tidak ingin Joseph terlibat secara emosional terhadap misi yang kemungkinan besar menargetkan Andrew Reyes sebagai buruan yang harus mereka tangkap. Berdasarkan laporan dari Jacob dan Helena, Alexander Pierce sedang berada di Miami untuk sebuah acara yang disinyalir sebagai salah satu acara yang diprakarsai oleh The Demon. Dreyfus meminta kedua gladiatornya itu mencari lebih banyak petunjuk dari acara tersebut yang pasti akan membawa mereka selangkah lagi lebih dekat dengan
Read more
Bab 53. Central Park
Di dalam helikopter yang memuat Dreyfus dan kedua gladiatornya, mereka tengah membicarakan strategi untuk menculik Vanessa tanpa perlu membuat banyak keributan. Pameran itu akan banyak dihadiri oleh wisatawan, tentu mereka tidak akan menggunakan cara yang terlalu mencolok untuk melakukan aksinya.“Berapa orang yang biasa mengawal Blight?” tanya Dreyfus pada Jacob yang sebelumnya telah dia tugaskan untuk mengawasi kakak tiri Joseph tersebut.“Pria itu tidak suka ditempel bodyguard. Mereka menjaga Blight dari jarak jauh,” jawab Jacob.Dreyfus menatap tak puas akan jawaban Jacob. “Apa itu menjawab pertanyaanku?” sarkasnya.“Tiga,” jawab Helena mewakili sang rekan. “Tiga pria bersenjata bertugas mengawasi Blight. Mereka biasanya akan membaur, sehingga cukup sulit untuk mengenalinya,” lanjut Helena.“Sebelum mendekat pada target, kita harus menyibukkan ketiga pria itu. Kita butuh pengalihan,” ujar Dreyfus.“Kurasa kita juga butuh membaca medan terlebih dahulu sebelum bertindak. Blight adal
Read more
Bab 54. Kryptonite
Selain untuk mengurus bisnis, kedatangan Julian Blight ke New York juga untuk menghadiri pameran lukisan di Central Park. Bukan sekadar untuk bersenang-senang, Blight Corporation adalah pemrakarsa pameran tersebut. Tujuannya pun sangat mulia. Selain untuk memberikan wadah bagi para seniman lukis jalanan dalam menunjukkan bakat mereka, Julian juga akan memberikan sedikit hasil dari penjualan lukisan-lukisan di sana kepada badan sosial yang menangani anak-anak korban kekerasan.Ya, di mata masyarakat, Blight Corporation adalah raksasa bisnis yang aktif dalam kegiatan sosial. Tak sedikit lembaga-lembaga sosial yang berdiri di bawah naungan perusahaan tersebut. Telah banyak pula orang-orang yang merasa terbantu oleh program-program Blight Corp.Namun begitu, tak banyak yang tahu. Bahkan mungkin hanya segelintir orang yang tahu bahwa dahulu dalam keluarga itu pernah terjadi konflik pelik yang membuat Blight Corporation nyaris kolaps.Turun dari tunggangan mewahnya, Julian tak lantas mening
Read more
Bab 55. A Little Moment to Lose You
Memiliki hati yang lembut adalah salah satu sifat Vanessa yang membuat Julian bertekuk lutut. Lihat saja bagaimana cara wanita itu memperlakukan wanita asing yang tampak begitu rapuh. Sebagai sesama wanita, Vanessa merasa tergerak hatinya untuk membantu apa pun yang dia mampu.Vanessa berpaling pada Julian yang berdiri di sampingnya. “Kurasa kami membutuhkan waktu untuk bicara sebagai sesama wanita. Bisa berikan kami waktu sebentar?” tanyanya setengah meminta.Raut wajah Julian menunjukkan bahwa pria itu enggan untuk memberikan izin. Selama ini dia begitu posesif menjaga Vanessa. Bahkan tak mengizinkan seorang pun mengekspose wajah wanita itu di media. Termasuk dalam pameran kali ini. Julian melarang media untuk datang meliput demi menjaga privasi kekasihnya. Lantas, ketika sang kekasih meminta waktu untuk bicara berdua saja dengan wanita asing yang baru ditemui, akankah Julian memberi izin?“Julian … Sayang,” panggil Vanessa lembut seraya memutar badan menghadap pria tersebut. Menapa
Read more
Bab 56. Classic Showdown
Perkelahian memang tak bisa dihindari lagi. Mau tidak mau, suka tidak suka, Jacob harus melawan bodyguard Julian. Ini juga merupakan salah satu kecerobohannya yang tak dapat menyembunyikan senjata dengan baik, sehingga salah satu bodyguard itu melihatnya.Dalam waktu yang sangat singkat, sosok yang semula terlihat begitu lemah dan kesakitan itu telah bertransformasi menjadi sosok yang tangguh. Melawan para pria berbadan kekar dengan senjata api yang siap untuk diletuskan tanpa ada gentar yang dirasakan.Jangankan melawan tiga orang seperti itu, sepuluh orang sekalipun Jacob tidak akan gentar. Akan tetapi, dalam pameran ini Jacob tak hanya harus menghadapi anak buah Julian. Pria itu juga masih harus menghadapi petugas keamanan yang juga telah bersiaga mengamankan parameter. Dari sini, Jacob mulai membagi fokusnya. Tak hanya melumpuhkan bodyguard Julian, tapi dia juga harus mencari cara untuk bisa terbebas dari blokade petugas keamanan yang juga akan memblokir titik aman, yang semula di
Read more
Bab 57. What We Need is You
“Run, Baby! Run! Don’t look back!”Suara asing itu menelusup ke dalam indera pendengaran Vanessa. Tersadar dengan kepala yang terasa begitu berat, membuat Vanessa tak langsung dapat mengingat apa yang terjadi padanya beberapa jam yang lalu. Wanita itu mulai menggerakkan tubuhnya yang seolah tak mau mendengar perintah. Sulit sekali. Akan tetapi, perlahan wanita itu mulai bisa mengendalikan anggota gerak di tubuhnya. Mulai dari menggerakkan tangan hingga kaki, meski gerakan yang dihasilkan pun tak seberapa.Yang paling sulit untuk Vanessa lakukan adalah ketika dia harus membuka mata, setelah samar-samar mendengar suara orang yang sedang berbicara. Tidak hanya satu orang, tetapi dua orang dengan dua tipe suara yang berbeda. Sayangnya, Vanessa tak dapat mengenali kedua suara tersebut.Usai melakukan perjuangan yang cukup keras, akhirnya wanita itu dapat menggerakkan kelopak mata. Terciptalah celah sempit di antara kelopak mata tersebut, menampakkan iris sebiru lautan yang mengintip malu-m
Read more
Bab 58. Mistery
Membiarkan Vanessa terus berteriak sambil menggedor-gedor pintu, Dreyfus dan Helena tengah berdiskusi di ruangan yang berbeda sembari menunggu Jacob datang. Keduanya sedang terlibat pembicaraan serius tentang wanita yang mereka sekap serta hubungannya dengan Joseph dan Julian.“Aku merasa ada misteri yang besar di sini,” ungkap Dreyfus seraya memandang serius pada Helena.“Apa yang kau pikirkan?” Helena membalas pandangan yang sama serius. Dia memang tidak tahu menahu tentang Camila, Julian, ataupun Joseph sebelum ini. Untuk Julian … oke, Helena pernah mendengar beritanya beberapa kali sebelum ini. Namun, dia sama sekali tidak pernah berinteraksi secara langsung. Baik secara pribadi maupun dalam sebuah misi.“Ketika istri Hunter terjatuh ke laut, kurasa wanita itu tidak benar-benar mati. Jika ini adalah sandiwara, maka besar kemungkinan ada orang yang sudah bersiaga di bawah tebing untuk menyelamatkan wanita itu. Akan tetapi, jika memang kecelakaan itu bukan kesengajaan, maka hanya ad
Read more
Bab 59. Who are You?
Jantung Joseph tetiba berdetak terlalu cepat ketika melihat sosok wanita yang sangat dia cintai dalam layar macbook milik Dreyfus. Pria itu spontan membulatkan mata dengan bibir yang terbuka. Menahan gejolak jiwa yang terus meronta ingin segera bertemu dengan si wanita.Dalam rekaman itu, terlihat wanita yang Joseph yakini sebagai Camila sedang berjalan mondar-mandir di depan pintu sebuah kamar. Gestur wanita itu terlihat gusar, seperti ingin segera melarikan diri.“Camila?” Joseph berujar lirih bahkan nyaris tak bersuara.“Aku bisa mengatur pertemuanmu dengannya,” tutur Dreyfus.Spontan saja Joseph mengangkat pandangan. Mata elangnya langsung mengarah pada kedua manik Dreyfus.“Di mana dia sekarang?” tanya lelaki itu yang terdengar tidak sabar, mendesak sang pemimpin.“Dia aman sekarang. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan membawamu bertemu dengannya.” Dreyfus menjeda ucapannya selama beberapa detik. “Namun aku menginginkan balasan yang sepadan,” imbuh pria tersebut.Rahang Joseph tam
Read more
Bab 60. Lost Memory
Pertanyaan yang terlontar dari bibir Vanessa terasa seperti anak panah yang dilesakkan tepat ke jantung Joseph. Merobek dan mengoyak organ vital itu hingga hancur tak berbentuk. Padahal sebelumnya, pria itu sangat yakin bahwa wanita ini adalah istrinya. Namun, mengapa pertanyaan seperti itu justru terlontar dari bibir si wanita?“Siapa kau?” Wanita itu mengulang kembali pertanyaan yang belum terjawab oleh Joseph.Sementara itu, pria tersebut terus menatap tak mengerti sambil memperhatikan wajah Vanessa dengan teliti. Seolah sedang berusaha mencari titik mana yang tidak sama dengan wajah istrinya. Akan tetapi, Joseph sama sekali tak menemukan hal yang membuat wanita itu tidak terlihat seperti Camila. Matanya, bibirnya, hidungnya, rambutnya, suaranya, bahkan caranya berbicara. Joseph yakin 100% jika wanita ini adalah sang istri—Camila.Joseph lantas melepas napas pelan sambil menggeleng lemah. “Tidak mungkin. Kau adalah Camila. Kau adalah Camila, istriku!” ucap Joseph dengan nada semaki
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status