All Chapters of Menantu Kuadriliuner: Chapter 51 - Chapter 60
245 Chapters
Bab 51. Bagian Dari Rencana
“Kakek … Ara ….” dia menatap penuh arti pada Nugraha dan Ayyara. “Ceritanya panjang, nanti saja. Saat ini aku ingin sharing dengan kalian yang sudah banyak pengalaman, karena perusahaan menilaiku selama satu bulan ke depan.”Nugraha merubah posisinya yang sedari tadi hanya berbaring. Dengan dibantu Raja, dia menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang pasien, “Terima kasih,” ucapnya. Lalu, dia menatap sang menantu. “Apa yang bisa Kakek lakukan untukmu? Kakek siap membantumu sampai kamu diangkat menjadi karyawan tetap.” “Ayya juga siap membantu Mas Raja 24 jam. Ayya yakin Mas Raja pasti bisa,” tambah Ayyara dengan penuh semangat.Raja mengangguk dan merespon, “Terima kasih, hanya saja aku punya satu permintaan, tolong jangan beritahukan kabar ini kepada Paman, Tante, dan Radit.”Nugraha manggut-manggut pertanda mengerti maksud dari Raja, “Keputusanmu tepat. Kamu harus buktikan terlabih dahulu kalau kamu bisa menjadi karyawan tetap,” pujinya sekaligus memberi nasihat.Sebenarnya Ayyara i
Read more
Bab 52. Jebakan Radit
“Kenapa bisa begini sih?” Lagi-lagi Ayyara menggelengkan kepala tak percaya. “Ada yang nggak beres. Aku nggak pernah berencana ngadain pesta mewah seperti ini.” “Ada apa? Apanya yang nggak beres? Pesta apa?” Nugraha semakin penasaran. Ayyara menunjukkan pesan itu pada Nugraha, juga pada sang suami. [Terkonfirmasi: Pesanan ruangan VVIP Hotel The King Star atas nama Ayyara Anindira pada hari ini jam 18:30.] Ayyara juga menunjukkan beberapa pesan dari teman-temannya yang memberikan selamat dan akan menghadiri pesta tersebut. “Mas gimana ini?” Ayyara mulai gelisah. “Ayo Mas temani Ara ke hotel buat klarifikasi kalau aku nggak pernah pesan sama sekali.” Sudah jelas Ayyara sangat gelisah, hotel The King Star adalah hotel bintang 5 yang terkenal di kalangan masyarakat tingkat tinggi. Butuh pegangan uang banyak untuk bisa masuk ke sana, apalagi memesan ruangan VVIP yang tentu membutuhkan biaya 3 kali lipat. Ayyara bukanlah orang kaya. Walau dia baru saja menjadi seorang manajer tim keu
Read more
Bab 53. Biarkan Burung Mengoceh
“Aku pemilik hotel The King Star mengundang kalian menghadiri pesta nanti malam!” seru Raja dengan aura layaknya seorang keturunan konglomerat. “Kalian boleh mengajak orang lain.” Bukannya surprise apalagi terkejut, tawa Margareth dan Radit semakin menggelegar kerena sudah terbiasa mendengar bualan konyol dari pria miskin itu. “Adduh, istri dan suami sama saja.” Margareth berusaha menahan tawanya. “sama-sama kocak.” “Aku kira sungguhan pemilik hotel yang datang, eh dugaanku meleset jauh. Orang yang datang hanyalah pria sampah yang suka membual,” kata Radit dengan sorot mata merendahkan. Dia lalu menoleh pada Ayyara. “Tuh, Ayya, dicariin suamimu. Katanya, hotel The King Star sekarang sudah jadi miliknya.” “Pasti kamu bahagia ya punya suami seorang sultan. Kemarin dibelikan kalung seharga 1,1 triliun, sekarang dibelikan hotel terbaik yang ada di Indonesia. Gilaaaaa, benar-benar sultan!” Margareth memasang wajah takjub, tetapi mendadak ekspresinya berubah drastis. “Tapi boong.” Taw
Read more
Bab 54. Pesta Yang Disetting
“Aku tidak bercanda! Aku adalah Raja Elvano Darmendhara!” Raja berkata tegas dengan tatapan serius. Dia sama sekali tidak terlihat sedang bercanda.Ayyara menerbitkan senyuman manis sembari tangan kanannya kembali ditempelkan di bibir Raja. Dia menganggap ucapan serius sang suami adalah bentuk optimis dalam menapaki karir.“Semoga keinginan Mas Raja untuk menjadi orang sukses seperti keluarga Darmendhara terwujud. Tapi apapun dan kondisi Mas Raja, aku akan selalu setia menjadi pendamping hidup Mas Raja. Aku nggak membutuhkan uang banyak, kebahagiaanku adalah hidup bersama Mas Raja,” ucap Ayyara dengan tatapan penuh cinta.Raja senang mendengarnya, dia merasa sangat beruntung memiliki istri yang tulus sepenuh hati mencintainya, “Terima kasih, Ara.” Dalam benak Raja, memang seharusnya dia lebih baik memberitahukan identitasnya secara bertahap pada Ayyara supaya tidak terlalu terkejut.“Jadi, bagaimana dengan kalungnya?” Ayyara bertanya sekali lagi. “Terserah nanti.” Hanya itu respon d
Read more
Bab 55. Disebut Seekor Monyet
“Terus mau bayar pakai apa, Mas?” tanya Ayyara dengan suara pelan. “Kita nggak punya apa-apa selain kalung … Aku tahu Mas nggak enak sama klien Mas kalau menjual kalung pemberiannya dekat-dekat ini. Tapi saat ini keadaannya benar-benar mendesak, Mas. Ngggak ada pilihan lain, kita harus menjualnya.” dia berharap Raja memahami situasi.Raja menatap lembut pada Ayyara, “Jangan khawatir, biar nanti aku yang mengurusnya. Sekarang kita bersenang-senang dulu.”Radit menerbitkan senyuman kemenangan melihat Ayyara gelisah, ‘Setelah ini aku nggak perlu khawatir lagi dengan masalah warisan. Aku nggak akan biarkan Ayya mendapat warisan sepeser pun dari Kakek. Dan sampai kapan pun aku nggak rela karirnya berada di atasku.’ ucapnya dalam batin.Radit memang merencanakan hal ini dari awal. Dia yakin Ayyara tidak akan mampu membayar total biaya yang diperkirakan mencapai ratusan juta. Dengan begitu sepupu angkatnya itu akan menanggung malu, bahkan pihak hotel bisa saja malaporkannya pada polisi. Imba
Read more
Bab 56. Tuduhan Kejam
“Ini asli.” Tri menjawab tanpa ragu. “Ini benar-benar kalung the heart of queen yang asli. Ini kalung edisi terbatas di toko Jewellery Royal, harga di pasaran memang menyentuh angka 1,1 triliun.”WOW!Terdengar gemuruh terkejut di ruangan VVIP itu, seruan iri pun tak tertahankan.Sementara, Margareth dan Radit langsung memucat seketika. Mereka berulang kali menggelengkan kepala tak percaya.“Ah, Tri, Selera humormu berlebihan.” Margareth tertawa awkward, sekaligus berharap Tri sedang bercanda. “Nggak mungkin asli, kalung itu cuma tiruan.”Radit menimpali, “Haha pasti Tante mau ngeprank ya? Tante bisa aja.”“Ini asli, Mar. Kalung the heart of queen adalah kalung termahal yang ada di Indonesia. ” ucap Tri dengan serius. dia lalu berkata pada Radit. “Tante bukan anak muda zaman now yang suka ngeprank-ngeprank nggak jelas.”“Iya, ih. Mata kamu buta apa? Ini mah kalung asli,” imbuh teman Margareth lainnya. Dia lalu menoleh pada Raja dengan melebarkan senyuman. “Kukira cuma terjadi di dunia
Read more
Bab 57. Tidak Menerima Kenyataan
Raja tetap bersikap tenang. Dia lalu merogoh ponsel miliknya dan menuliskan pesan untuk Farah. [Tolong suruh Leli, manajer Jewellery Royal untuk menghubungi aku sekarang juga!] Pesan Raja langsung terbalas. [Siap, Pak Raja.] Tawa Margareth pecah menyaksikan pria itu sibuk dengan ponselnya, “Kamu ngapain? Menghubungi manajer Jewellery Royal? Heleh, kamu kira aku nggak tahu trik busukmu? Palingan abis ini kamu beralasan kalau manajernya nggak bisa dihubungi,” tudingnya dengan senyuman sinis. “sekarang mendingan kamu langsung serahin diri kamu ke polisi deh.” Sambil berkacak pinggang, Margareth berkata lagi dengan suara lantang, “Woy, budeg! Nggak usah pura-pura lagi. Aktingmu nggak mempan!” Terlihat sekali kalau Margareth sudah terbakar emosi, sebab Raja yang terus dia cecar bertubi-tubi terlihat sangat santai dan tak terpengaruh sama sekali, bahkan pria itu masih tetap saja sibuk memainkan ponselnya. Melihat semua orang yang seolah-olah terlihat seperti monster yang ingin memakan
Read more
Bab 58. Pelayan Itu Adalah Marcel
Pandangan semua orang teralihkan, karena pria yang berdiri di ambang pintu itu jauh lebih menarik. Mereka heran karena pria itu adalah Marcel Putra Wirdoyo. Bukankah dia adalah orang kaya? Tetapi mengapa pewaris perusahaan WNE itu saat ini mengenakan pakaian seorang pelayan? “Bukankah dia Pak Marcel?” kata salah satu dari tamu pesta. Semua orang menerka-nerka apa yang telah terjadi dengan Marcel. Mereka tidak yakin kalau pria itu jatuh miskin karena perusahaan WNE Group milik keluarganya sedang berjaya. Bahkan, ada sebagian yang berkata kalau pria itu adalah orang lain yang kebetulan mirip dengan Marcel. Margareth dan Radit tak terkejut karena kemarin mendengar kalau Prince Group telah memutus kerja sama dengan WNE Group. Itu artinya Marcel telah jatuh miskin dan tak lagi dibutuhkan. Salah satu wanita memberanikan diri untuk bertanya, “Anda siapa?” dia tampak ragu-ragu. “anda Pak Marcel, bukan sih?” Leni yang terkenal ceplas-ceplos pun menyambung, “Kalau anda Pak Marcel, mengap
Read more
Bab 59. Mempermalukan Marcel
Marcel berusaha untuk tetap tenang. Dia langsung menghampiri Farah supaya wanita itu tidak mengatakan apa yang terjadi sebenarnya pada semua orang. Dia tidak ingin menanggung malu berlebihan.Marcel melebarkan senyuman dan berkata sepelan mungkin, “Baiklah, Bu Farah. Aku akan menjalankan tugasku.” Farah yang notabenenya adalah orang cerdas, dia mengerti apa yang ada di otak Marcel. Lantas dia berkata, “Ingat Pak Marcel! Untuk mempertahankan kerja sama dengan Prince Group, Bapak harus menjalankan hukuman Bapak menjadi seorang pelayan di sini selama satu minggu. Kalau Bapak main-main atau menyuruh orang lain mengerjakan tugas Bapak, saya tidak segan-segan melaporkan Bapak kepada Pak Anton. Tentu Bapak tidak ingin perusahaan keluarga Bapak gulung tikar, bukan?”Farah dengan sengaja mengeraskan suaranya untuk mempermalukan sekaligus memberi pelajaran pada Marcel di hadapan orang banyak. Terbukti, pria itu langsung gelisah. Marcel kesal karena Farah tidak bisa diajak kerja sama. Dengan t
Read more
Bab 60. Dilipat Gandakan
“Sudah siapkah mental kalian?” seru Raja tampak sangat serius. Gertakan Raja berhasil membuat semua orang bergerak gelisah. Namun, tidak dengan Marcel.Mendengar tantangan itu, Marcel justru tersenyum menyeringai. Dia memiliki koneksi kuat, salah satunya melalui bantuan Ferdi yang menduduki pejabat pemerintah. Papanya pasti dengan mudah mempermainkan hukum jika berhadapan dengan orang biasa seperti Raja.“Sepertinya kamu telah menggali kuburanmu sendiri. Bersiap-siaplah!” seru Marcel. Membayangkan Raja mendekam di penjara, dia semakin menyeringai. “Ada pesan terakhir yang ingin kamu sampaikan?”Semua orang yang tadinya gelisah, kini tampak tenang kembali, malah menyerukan tantangan terhadap Raja.Margareth menatap sinis pada Raja, “Kok diam? Takut ya? Katanya mau nelpon polisi? Ya udah tunggu apa lagi?” sindirnya. Radit tersenyum renyah dengan wajah begitu semringah, “Kamu pikir kami takut dengan ancaman dari pria rendahan seperti kamu? Kamu salah besar … justru ancamanmu jadi senja
Read more
PREV
1
...
45678
...
25
DMCA.com Protection Status