บททั้งหมดของ Pembalasan Istri Tersakiti: บทที่ 71 - บทที่ 80
138
16. KEKASIH RAHASIA : Lampu Hijau
"Hah?"Anisa yang ditanya seperti itu pun gelagapan. Lekat dia menatap Kai yang ada di belakang Anya dan mendapat gelengan kepala dari sang putra. Anaknya itu juga tampak panik. Seakan ingin sang mama menolak keras permintaan Anya yang tidak masuk akal."Bagaimana, Tante? Aku bisa menjadi menantu yang baik." Sekarang Anya melirik Kai yang melotot geram. "Tenang tenang, Om! Aku yakin bisa menjadi ibu sambung yang baik,”imbuh Anya. Kamu tidak akan menyesal menjadikan aku istri, Om.""Omong kosong. Lagi pula siapa yang menyukai gadis aneh seperti kamu?" balas Kai, menohok. Dia tahu terlalu kasar, hanya saja merasa kegilaan Anya harus disudahi agar tidak merembet ke mana-mana. Gerah hatinya setiap berhadapan dengan gadis itu. Tingkat kenarsisannya sangat tinggi melebihi Burj Khalifa. "Kai ...." Suara Anisa begitu lembut memanggil sang putra, dia juga mendekat dan mengusap punggung tegap Kaisar. "Jangan bicara kasar sama perempuan!""Habisnya dia aneh,” sahut Kaisar dengan muka masam."Ka
Read More
17. KEKASIH RAHASIA : Bertengkar Dengan Papa
Dikarenakan pertengkarannya dengan sang papa semalam, Anya memilih melakukan gerakan mogok berbicara pagi itu. Dia malas berdebat dan memilih abai. Menurutnya Hantoro terlalu ikut campur dengan masa depannya dan dia tidak menyukai hal itu. Kebencian Anya pun semakin memuncak saat melihat Hantoro duduk di kursi. Pria itu cuek, padahal mata mereka sempat bersirobok beberapa detik."Sayang, sarapan dulu!" seru Hantari yang saat itu sedang sibuk berlalu lalang menata makanan di atas meja.Mau tidak mau Anya pun mendekat, tapi gadis itu memilih memalingkan wajah dari Hantoro."Anya berangkat dulu, Ma."Hantari keheranan. Saat mencium pipi putri angkatnya, wanita itu juga tidak bertanya. Namun, matanya membesar melotot ke Hantoro - seakan meminta penjelasan. Dia yakin, sikap Anya pasti ada sangkut pautnya dengan kejadian semalam."Tidak sarapan dulu Nya?" tanya Hantari, lekat dia menatap manik mata Anya yang pekat.Alih-alih menjawab, Anya justru menatap tajam ke Hantoro yang sedang menyeru
Read More
18. KEKASIH RAHASIA : Bertemu di Resort
Anya, Martha dan beberapa stafnya dijemput oleh orang suruhan K Sport dari bandara siang itu. Mereka lantas dibawa ke sebuah resort mewah yang sudah di sewa pihak K Sport sendiri. Resort itu rencananya akan digunakan sebagai tempat pemotretan serta tempat menginap mereka."Inilah yang membuat aku merasa pilihanku benar menjadi model," oceh Anya sesaat setelah membuka jendela resort yang posisinya langsung menghadap pantai.Terpaan angin membuat gadis yang mengenakan straw hat berwarna merah muda itu memejam beberapa detik dengan tangan membentang. Dia sangat menikmati aroma pantai dan deru ombak yang seakan saling bersahutan."Aku suka di sini," lanjut Anya, setelah itu melihat Martha yang membongkar isi koper. "Inilah yang membuat aku betah. Tidak semua orang beruntung mendapatkan pekerjaan seperti ini. Melakukan apa yang disuka, dapat uang plus bisa jalan-jalan gratis.""Nah, nikmat mana yang kamu dustakan?" balas Martha yang buat Anya tersenyum semringah, lantas mengambil satu set
Read More
19. KEKASIH RAHASIA : Sudah Tahu
"Serius?""Entahlah, tapi yang jelas aku tidak punya waktu untuk bercanda," balas Kaisar.Ucapan Kaisar barusan bagai siraman air hujan bagi Anya di tengah panasnya udara pantai. Senyum gadis itu pun merekah karenanya. Anya mengalungkan tangan ke lengan Kaisar, hingga pria itu spontan kaget, tapi tidak seperti dirinya yang dulu, Kaisar tidak menolak atau bahkan menghindar. "Apa dia sungguh-sungguh dengan ucapannya barusan? Apa dia benar-benar sudah jatuh cinta padaku?" batin Anya. Dia tatap Kaisar dengan mimik serius. "Ya sudah, sudah terlanjur di sini sebaiknya kita jalan-jalan. Sayang jika waktu terbuang. Iya, kan?"Anya pun berjalan lebih dulu dan Kaisar mengikutinya dari belakang. Bibir pria itu lagi-lagi menipis. Kaisar bisa melihat kulit Anya yang begitu mulus, bersih dan putih bagai susu. Rambut yang hitam panjang tergerai melayang-layang ditiup angin pantai, terlihat sangat indah dan menawan. Tidak dipungkiri oleh Kaisar ada desir halus dalam dada yang membuatnya gugup saat b
Read More
20. KEKASIH RAHASIA : Pantai
Anya menggidikkan bahu dan tertawa. “Apa Om tahu? saat bobok aku mendapat bisikan bahwa belahan jiwaku seorang Kaisar.“Dasar bocah sableng,” gumam Kaisar.“Hah … apa yang Om katakan?” Hardik Anya. Ia pun tertawa dan menunduk menekuri jemari kaki sebelum berucap lagi. "Entahlah. Aku hanya menyukai Om yang seperti itu. Om tangguh dan kuat. Dan yang terpenting sudah berubah.""Berubah?" ulang Kaisar.Mendengar pujian itu entah kenapa Kaisar merasa ada sesuatu yang perlahan naik ke dada lalu menyergap tiba-tiba. Perasaan tidak enak hati, lebih tepatnya rasa bersalah. Perasaan itu seperti batu berat yang membuatnya merasakan sesak dan harus terus menerus menghela napas.Sebenarnya tanpa siapa pun tahu, Kaisar punya rencana jahat. Seusai perbincangannya dengan Agni waktu itu, dia mulai bertekad mendekati Anya dan menikahinya agar bisa mendapat hak asuh Mauri. Rencananya dia ingin memanfaatkan Anya untuk kepentingan sendiri."Dari mana kamu tahu aku berubah?" tanya Kaisar lagi."Dari sorot
Read More
21. KEKASIH RAHASIA : Tidak Neko-Neko
Keesokan paginya, nampak beberapa orang berlalu-lalang menyiapkan segala hal agar pemotretan yang akan dilakukan berjalan lancar. Mereka bekerja dengan antusias di bawah sinar matahari yang perlahan mulai hangat, berharap pekerjaan hari ini cepat selesai dan mendulang kesuksesan. Deru ombak dan angin pantai yang berembus pelan membuat mereka lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaan.Tidak jauh dari lokasi pemotretan ada Anya yang sedang didampingi Martha. Mereka berjalan mendekat, menyusuri bibir pantai dengan berbicara dan sesekali tertawa. Membuat gadis yang sudah lengkap dengan dengan baju selancar yang pas di badan itu terlihat lebih menawan dari biasanya. Terlihat sekali Anya menikmati pekerjaan. Kacamata hitam bertengger di hidungnya yang mancung menambah kesan modis. Belum lagi rambut yang sengaja digerai pasti akan membuat setiap pria yang melihat berdecak kagum.Sementara itu, Martha sendiri dengan telaten memayunginya. Di belakang mereka ada beberapa orang yang berjalan m
Read More
22. KEKASIH RAHASIA : Jadi Pacarku
"Gadis itu benar-benar berbeda," batin Kai setelah selesai mengenang obrolannya dengan Anya semalam. Dia terus memperhatikan gadis itu yang sesekali tertawa dan bercanda.Pemotretan pun di mulai. Awalnya semua berjalan dengan semestinya. Anya terlihat profesional bergaya di papan selancar hingga membuat Martha yang sedari tadi mengawasinya tersenyum lega."Syukurlah dia baik-baik saja," batin Martha.Namun, tanpa diduga Anya yang tadinya terlihat santai saat berpose tiba-tiba memperlihatkan gelagat aneh. Martha yang menyadari itu bergegas berdiri, tetapi belum juga sempat memperingatkan, modelnya itu oleng. Anya limbung dan tercebur ke laut. Martha tentu panik, dia berteriak. Situasi berubah mencekam dan Kaisar yang berada di sana spontan berlari hendak menolong Anya tapi urung karena sudah ada yang lebih dulu menyelamatkan gadis itu."Nya, kamu tidak apa-apa, 'kan?" tanya Martha. Dia hampiri Anya yang berjalan dipapah kru yang membantunya keluar dari dalam air."Aku baik-baik saja,"
Read More
23. KEKASIH RAHASIA : Pacaran
Takut salah dengar Anya sampai menyentuh telinga dan baru merasa yakin saat Kai mengatakannya tiga kali."Mau jadi pacarku?" ulang Kai. Mungkin ini yang keempat kalinya."Aku mau, aku mau," balas Anya antusias. Hatinya berbunga-bunga karena terlalu bahagia. Tidak pernah terbayangkan olehnya Kaisar akan luluh secepat ini."Apa ini?" tanya Kai heran saat Anya mengulurkan jari kelingking."Janji kelingking.""Tapi untuk apa?" Kai mengedarkan pandangan ke sekeliling, lantas menatap begitu lekat Anya yang tersenyum semringah."Sebagai bukti. Aku butuh bukti agar Om tidak berubah pikiran dan menarik ucapan Om barusan. Ayo Om, cepat.""Haruskah?"Anya mengangguk yakin dan seperti tak ingin dibantah. Kai pun tak punya pilihan selain menyanggupi dengan anggukan dan melakukan apa yang dipinta Anya. Walaupun dia pikir ini kekanakan dan memalukan."Dia terlalu mudah dibohongi. Kenapa dia tidak bertanya apa aku menyukainya atau tidak?" batin Kai setelah itu melepas tautan jari kelingking mereka."
Read More
24. KEKASIH RAHASIA : Sama-sama Tak Sempurna
Anya langsung menghentikan kunyahan dan mendorong sisa makanan yang ada di mulut dengan air putih. Dia menatap lekat Kai yang mengiris steak menjadi potongan kecil, lalu memasukkannya ke dalam mulut."Kenapa menatap begitu? Kamu mau?" tanya Kai sembari menyodorkan potongan steak yang ada di garpu ke Anya, tapi gadis itu menolak dengan gelengan kepala"Aku sudah kenyang. Om makanlah. Makan yang banyak biar kuat."Alis Kai spontan terangkat, melihat senyum ambigu Anya membuatnya mulai bertanya-tanya, kuat apa ini maksudnya? Tapi dia memutuskan membuang semua pertanyaan dari di dalam kepala dan kembali menikmati steak yang ada di depan mata."Aku penasaran kenapa Om mau pacaran denganku," tanya Anya tiba-tiba."Kenapa?"Kai balik bertanya. Pria bertubuh atletis itu berusaha mengusir kegugupan. Dia seruput air putih dalam gelas hingga tandas. "Apa kamu meragukanku?" lanjutnya dengan tatapan penasaran."Tidak, tidak sama sekali. Aku hanya penasaran saja, bukankah beberapa hari lalu Om seper
Read More
25. KEKASIH RAHASIA : Tak Kunjung Tiba
Anya memandang Hantoro dengan wajah masam, dia yang lelah semakin lelah karena sikap sang Papa."Oke, kalau begitu Papa tunggu. Papa mau lihat secara langsing cengungus yang sudah buat kamu seperti ini. Papa mau lihat belebah yang telah meracuni otakmu itu. Herman, dulu kamu sangat manis dan penuntut, tapi sekarang lihat! kamu berubah kritis. Ini pasti karena dia kasih pengaruh buruk buat kamu."Anya ingin menjambak rambutnya sendiri sambil melompat-lompat gemas karena kalimat Hantoro. Pria itu bahkan tidak bisa memarahinya dengan benar."Pa, berhenti menjelek-jelekkan dia. Dia tidak seburuk itu!" teriak Anya. Gelenyar emosi sudah naik perlahan menyelimuti hati serta ubun-ubun. Dia dekati Hantoro yang berkacak pinggang menatap sengit dirinya."Papa tahu sendiri, aku tidak pernah berubah. Aku selalu menurut dan selalu hormat ke Papa. Apa Papa tidak menyadari, Papa yang berubah, Papa terlalu ikut campur tentang hidupku. Aku sudah besar, Pa. Aku sudah dewasa dan berhak atas keputusan yan
Read More
ก่อนหน้า
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status