All Chapters of Kami Tanpa Kamu : Chapter 51 - Chapter 60
105 Chapters
51. Keajaiban
Dia, pria yang meninggalkan diriku dalam luka, membuat mimpi yang dibangun menjadi sirna, memberikan jalan nestapa tiada kira. Karenanya juga hidupku jatuh ke dalam lubang gelap tanpa ujung. Sekarang, dia mengeluarkan aku dari kegelapan itu. Memecahkan toples kaca transparan sehingga aku bisa keluar, memutus rantai pengikat sehingga aku bisa terbang bebas. Tatapan matanya yang penuh penyesalan sulit untuk aku artikan, tidak bisa menebak apa yang tengah dia pikirkan sampai wajahnya sendu seperti itu.Kak Afrizal turun dari sofa, duduk berlutut di hadapanku. Tangannya mengepal. Wajahnya penuh rasa bersalah. "Kalau kamu ingin memenjarakanku atas kesalahan di masa lalu, aku siap. Karena aku dan Malik tidak ada bedanya, sama-sama membuatmu menderita." Ungkapnya.Tanganku meremas jemari, memang lima tahun lalu aku marah dan membencinya. Dia mengambil paksa mahkota yang aku jaga, membuatku hamil dan putus kuliah. Namun, seiiring berjalannya waktu. Rasa benci itu sirna. Aku menerima setia
Read more
52. Seperti Keluarga
"Soal Malik, aku harap kamu mau memenjarakan dia.""Tapi dia ayah dari anakku," ucapku. "Sudah aku duga kamu akan berkata begitu, tapi Hana. Dia sudah menyakiti Cheril, dan Cheril adalah anakku. Kamu bisa memaafkan Malik, tapi tidak denganku."Aku memberikan dua pilihan, kamu memenjarakan Malik atau aku sewa pembunuh bayaran untuk membunuh dia." Ancamnya. "Kak Afrizal orang baik, nggak mungkin bunuh orang." Kataku. Merasa yakin."Lima tahun itu lama, kamu nggak tahu pekerjaanku di WterSun Group seperti apa. Menyingkirkan lawan bisnis itu sudah biasa. Apalagi menyewa pembunuh atau begal di Lampung sangat mudah. Kamu pasti tahu kalau Malik kehilangan pekerjaan, itu karena aku yang menginginkannya." "Eh, Mas Malik dipecat dari mandor itu karena kakak?" "Iya, dan aku bisa melakukan lebih dari itu.Aku mengerutkan kening, tidak menyangka Kak Afrizal bisa membuat Mas Malik dipecat. Sorot matanya serius mengancam. Memang beberapa waktu lalu aku melihat baku tembak dan penculikan Presdir
Read more
53. Hari Hana Pergi
Kembali ke hari di mana Hana pergi, pembantu dan babu gratisan itu meninggalkan rumah dibawa seorang pria. Membuat Malik dan Ratih kebingungan. Terlebih bayi yang mereka usahakan juga diambil. Saat itu Ratih baru sadar bahwa telah dijebak, Kahfi yang tadi membawa bayinya adalah orang yang membuatnya cemburu. Gara-gara Kahfi dia gelap mata dan menyiksa Hana. Kahfi dan Rizal bersekongkol untuk membuat dia memaksa Malik mengucapkan talak. Ratih tidak menyangka sama sekali bahwa Rizal memberikan andil atas talak yang terucap hari ini, terbukti dari kedatangan mereka setelah talak terucap. Padahal baru beberapa menit. Seperti mereka memang menunggu."Mas, sepertinya kita ditipu si Rizal." "Rizal ... orang tadi?" tanya Malik, dia mengacak rambutnya sendiri. "Iya, ayahnya anak pertama Hana." "Kok bisa?" "Tadi siang Rizal yang ngomong aneh-aneh ke aku, dia beliin cendol juga, sampai aku gelap mata dan nyuruh Mas ceraikan Hana. Sepertinya ini semua rencana dia." Malik menatap mata Ratih
Read more
54. Susah Semua
Malik menepuk pundak Ihsan, merasa bersyukur memiliki Abang ipar yang baik seperti dia. Malik tidak pernah mempermasalahkan jumlah hutang Ilham yang mencapai 12 juta. Hutang dari zaman sebelum menikah dengan Tara sampai sekarang, namanya juga keluarga. Saling bantu itu wajar. "Kami pulang dulu." Ihsan memakai helmnya. Tara dan Zila berpamitan juga pulang, melambaikan tangan kepada mereka yang sedang sedih atas kepergian Hana. Tara merutuki Rizal sepanjang perjalanan pulang. Beberapa waktu lalu Cheril membeli baju di tokonya. Tara sempat mengira bahwa Rizal pasti kesulitan membayar, dia juga menaikkan harga supaya Rizal dan Cheril cepat pergi dari tokonya. Orang yang meninggalkan Hana ketika hamil, suka berzina sembarangan dan punya anak haram. Tara menggelengkan kepala, mereka adalah pembawa sial. Bisa nular nanti. Tapi tidak disangka Rizal bisa membayar dua stel baju Cheril, pasti setelah menjual barang-barang untuk membeli baju lebaran. Cuma OB memangnya punya uang? Pastilah m
Read more
55. Menjemput Hana
Malam harinya, setelah berbuka puasa Ratih dan Malik pergi ke daerah Kedamaian. Meminjam mobil Ihsan. Mata mereka terkejut melihat rumah mewah yang menjadi tempat tinggal Rizal, seakan tidak percaya Malik turun dari mobil dan bertanya kepada orang lewat. "Apa benar ini rumah Rizal, orang dari Jakarta?" tanya Malik."Benar, rumah ini milik Pak Rizal." Jawab pria tua yang hendak ke masjid. Shalat terawih."Bapak tahu tidak apa pekerjaan Rizal?" tanya Malik lagi, ia penasaran."Saya dengar beliau sekretaris pribadi Presiden direktur WterSun group." Mendengar itu Malik mematung, tidak percaya dengan jawaban pria paruh baya itu.Tiba-tiba Ratih menyela, "bukannya Rizal cuma OB?" Ratih sama, ia tidak percaya perkataan si bapak tua. Tidak mungkin ayahnya Cheril orang hebat.Pria tua itu tertawa. "Mana ada OB beli rumah seharga 2,2 milyar. Mobilnya aja bagus-bagus. Pembantunya juga banyak."Pria tua itu meninggalkan Malik dan Ratih yang masih terkejut. Tidak menyangka bahwa mantannya Hana
Read more
56. Lebaran
Rizal menyiapkan lebaran kali ini sebaik mungkin karena ada Cheril dan Hana. Dia menjadi sangat bersemangat menghamburkan uang untuk membuat semuanya spesial. Jajanan lebaran berjejer di meja ruang tamu, ada air minum kemasan dan marjan berwarna merah. Permen lolipop menjadi pelengkap. Cheril selalu mengambil setiap melewatinya. Anak itu sangat suka hingga bolak balik ke meja depan. Kantungnya penuh permen, ia bagi-bagikan ke orang-orang rumah. Sikap polos Cheril selalu membuat orang-orang gemas. Hana pernah mengatakan kepada Rizal mengenai keinginan Cheril di hari lebaran. Harapan bocah kecil itu sebelum mereka berkumpul. Rizal mewujudkan. Pada hari pertama, setelah shalat idul Fitri. Mereka makan makanan enak dan permen lollipop seperti keinginan Cheril. Hana tersenyum cerah, begitupun Cheril.Jika ini yang disebut keluarga, maka Rizal sedang memilikinya. Dia sangat menikmati momen bersama Hana, Cheril dan si bayi. Dia ingin menjadikan mereka keluarganya. "Elil ceneng." Cheril m
Read more
57. Tidur Bersama
"Hana baru cerai, apa mungkin dia mau secepat itu nerima orang baru?" tanya Rizal sembari mengaruk lehernya. Ia berusaha menahan malu. "Pepet aja dulu, luluhin hatinya." Saran Ayah. Memberikan pengalamannya sendiri.Rizal tidak bisa menahan senyum, perkataan ayah membuatnya semangat untuk terus mendekati Hana. Mungkin, memang banyak waktu yang meraka buang percuma. Membuat hubungan canggung dan tidak jelas. Tinggal bersama tapi bukan suami, pacar ataupun gebetan. Setidaknya, Rizal ingin memperjelas hubungan mereka untuk kedepannya. Mungkin bisa dimulai dari gebetan seperti dulu lagi. Setalah Hana selesai masa iddah.Setelah shalat dhuhur, mereka ke panti asuhan. Menemui ibu panti untuk bersilaturahmi. Memperkenalkan Hana sekaligus memberitahu masa kecil Rizal kepada Hana yang hidup di panti asuhan. Hari ke dua, tiga dan empat lebaran beberapa tamu berdatangan. Hanya teman-teman kampus Rizal yang masih tinggal di sekitar Bandar Lampung. Sementara teman yang lain tidak bisa datang.A
Read more
58. Ditinggal Kerja
"Ayah bobo." Cheril menepuk kasur, meminta Rizal tidur di sampingnya."Iya, Ayah bacain dongeng ya," kata Rizal. Berbaring di samping Cheril. Tangannya mengambil buku dongeng di atas nakas. Mulai membacakan untuk Cheril.Meskipun Hana sangat ngantuk, namun posisi ini membuatnya ragu. Cukup lama sampai dia ikut berbaring. Mendengarkan dongeng dari Rizal tentang kancil hingga membuat matanya perlahan terpejam. "Ancil pintel ya, Yah.""Iya, kalau Cheril belajar nanti juga bisa pinter." "Elil ngin pintel."Perlahan Hana tertidur sepenuhnya, tidak peduli lagi dengan obrolan Rizal dan Cheril tentang kancil. Dia mengikuti Ramaniya yang terlelap. Wanita itu bahkan lupa bahwa Rizal berada di kamar yang sama. Cheril tertidur setelah dongeng kedua selesai, Rizal mengusap rambut putri kecilnya. Mencium keningnya dengan lembut lalu beralih mencium si bayi, ingin sekali mencium ibu mereka juga. Namun diurungkan, mencuri ciuman tentu bukan hal yang pantas.Wanita yang seharian sibuk mengurus bayi
Read more
59. Kembali Ke Jakarta
Pintu apartemen dibuka, suasananya hening. Penghuninya hanya Rizal. Tidak ada lagi Cheril yang berlari untuk menyambutnya. Perabotan rumah bersih tanpa debu. Lantainya juga bersih, tidak ada noda karena Bi Sarah membersihkan sebelum dia datang. Padahal itu hal yang biasa, setiap hari selama bertahun-tahun juga seperti ini, namun kini Rizal merasa kosong. Apa yang salah?Ah, kedatangan Cheril membuat semuanya berubah. Rencana masa depan telah berbalik arah. Tadinya akan menikahi Marsha dan berpikir wanita itu akan mengisi apartemen ini. Sekarang tidak lagi. Rizal lebih suka jika mainan Cheril berserakan di sini, dapur diisi belanjaan Hana, juga sambutan tangisan Ramaniya dari kamar. Betapa indahnya hal itu."Aku ingin segera mewujudkan mimpi itu," gumamnya.Setelah melepaskan sepatu dan menaruh kopernya di ruang tamu. Dia menoleh ke belakang, pintu apartemen yang dilalui tadi tertutup. Ingin sekali pergi lagi ke Lampung untuk menemui Cheril serta Hana. Itu hal yang tidak mungkin dila
Read more
60. Bogor
Rizal menguap, dia kurang tidur akhir-akhir ini. Sibuk bekerja sampai lembur. Presdir WterSun Group sebelumnya sedang sakit keras, ayah Yuno, dia harus menyiapkan rumah yang nyaman di Bogor. Ponselnya berdering lagi tepat ketika dia akan masuk kamar, kali ini dari Yuno. "Hallo," jawabnya. "Tenaga medis untuk Papa di Bogor sudah kamu siapkan, 'kan?" tanya Yuno tanpa basa-basi. "Sudah, dari RS Yadika. Besok akan aku cek ke Bogor sekali lagi." "Papaku ingin segera pindah ke Bogor, kalau bisa besok siang Papa sudah bisa berangkat.""Iya, tenang saja. Akan aku urus." "Baiklah, aku tutup." Panggilan ditutup, Rizal kembali menguap. Besok pagi harus bangun subuh supaya bisa sampai Bogor tepat waktu. Sebenarnya urusan seperti ini dia bisa menugaskan orang. Namun, hatinya tidak tenang jika tidak melihat lokasi. Kesehatan Presdir WterSun Group sebelumnya sangat penting, pekerjaannya dipertaruhkan. Renold adalah orang tua kandung Yuno, tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Saham perusaha
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status