Permainan tombak makhluk itu begitu lincah. Tidak peduli bahwa ukuran tombak yang terlalu besar bagi tubuhnya, gerakannya begitu ringan dalam menyerang Bai Lihai. Tiap kali tombak si makhluk beradu dengan Pedang Matahari, Bai Lihai dibuat kehilangan keseimbangan. Oleh karena ini, si pemuda mengalirkan Qi dalam jumlah besar untuk mengimbanginya.'Sial! Aku bisa kehabisan Qi dengan cepat,' batin Bai Lihai. Di sisi lain, Elang Es tidak membiarkan tuannya bertarung sendiri. Sebuah semburan es ia lepaskan untuk mengalihkan makhluk itu dari menyerang Bai Lihai. Si makhluk menyadari itu, ia mengarahkan kepala tombak ke semburan es, hingga membuatnya terbelah. Di saat bersamaan, Bai Lihai memanfaatkan situasi makhluk itu yang tengah fokus menahan semburan es. Sebuah tusukan ia berikan. Namun, makhluk itu masih bisa menahannya dengan menggunakan tangkai tombak. Si makhluk terlihat mengalirkan sebuah kekuatan pada tombak. Seketika itu juga, sebuah aliran petir muncul dari kedua ujung tombak
"Siapa kau, berani menggangguku membunuh orang ini!" Makhluk itu membangkitkan badan setelah tubuhnya terhempas cukup keras. Ia tidak senang dengan kedatangan wanita bercadar yang menyerangnya tiba-tiba. "Aku harus menyelesaikan urusanku dengan pemuda ini dulu, baru aku akan bicara denganmu!" Wanita bermarga Zhu melemparkan sebuah benda seperti telur, tapi berukuran kecil kepada si makhluk. Tiba-tiba saja, benda itu berubah menjadi sebuah tali dan mengikat si makhluk. Mulutnya juga ikut tersumpal. Benda yang dilempar oleh si wanita itu tidak lain adalah sebuah Totem, produk Array yang memiliki kekuatan lebih tinggi dari pada Jimat. Kini, pandangan si wanita terarah kembali pada Bai Lihai. Tiba-tiba saja, ia melakukan sebuah tamparan pada si pemuda. Dengan kondisi yang lemah, Bai Lihai langsung tersungkur menerima tamparan itu. Apalagi, si wanita melakulan tamparan dengan cukup keras. "Apa yang kamu lakukan, Nona Zhu!" Bai Lihai mengelus pada bagian yang terkena tamparan. Wanita be
"Akhirnya, aku terbebas juga!" Si makhluk yang kini telah berubah menjadi seorang pria tampan menggerak-gerakkan badan. Sudah lama sekali ia tidak berada dalam wujud seperti ini. Tubuhnya terasa sedikit kaku. Di sisi lain, Bai Lihai menatap tajam pada pria itu. Meskipun ia terlihat berusia seperti pertengahan 20-an tahun, tapi usia yang sebenarnya sudah lebih dari seratus tahun. Sebenarnya, cukup wajar seorang Kultivator untuk bisa awet muda. Namun, kemudaan pria itu sedikit tidak wajar. Biasanya, Kultivator berusia lebih dari seratus tahun hanya akan bisa membuat dirinya terlihat seperti berusia 40-an atau 50-an tahun. Selain itu, Bai Lihai juga merasakan keanehan dengan kekuatan pria tersebut. Tetap saja tidak ada perbedaan dengan saat ia masih berwujud makhluk aneh berkepala besar sebelumnya. Tidak ada Qi yang mengalir di tubuhnya, melainkan sebuah kekuatan dari sumber energi yang tidak ia kenal. Itu artinya, kekuatan itu tidak berasal dari kutukan, melainkan pria ini memang men
"Kapan aku bisa keluar dari sini? Atau masih ada yang Nona ingin sampaikan?" Tang Chen sudah tidak sabar untuk keluar dari Pagoda Perak, sehingga ia menayakannya pada wanita bercadar. Matanya sudah gatal untuk melihat dunia luar yang sudah lama tidak ia lihat. "Kita akan keluar sekarang!" Wanita bermarga Zhu melemparkan sebuah Totem. Seketika, muncul sebuah lorong berbentuk lingkaran. Bai Lihai membulatkan mata melihat itu. Itu adalah sebuah Totem Teleportasi. Benda ini terkenal sangat langka karena sangat sulit untuk dibuat. Bahkan, Master Array sekalipun tidak sanggup menciptakan Totem jenis ini. Cukup wajar wanita itu memiliki pusaka langka seperti Totem Teleportasi. Si wanita memiliki hubungan dengan pihak misterius itu. Jika Bai Lihai saja diberi banyak pusaka langka, sudah pasti orang yang lebih dekat dengan mereka juga akan diberikan. "Ayo pergi!" Wanita bercadar mengajak Tang Chen memasuki lorong teleportasi. "Bagaimana denganku! Apa aku juga harus ikut dengan kalian?" Ba
Jika Alter Ego saja tidak tau, apalagi Bai Lihai. Pertanyaan itu sudah barang tentu tidak bisa dijawab oleh Bai Lihai. Pada dasarnya, ketika Alter Ego mengambil alih jiwa seseorang, maka Super Ego tidak akan menyadarinya. Jikapun menyadarinya, itu baru dirasakan saat Super Ego kembali menguasi jiwa. Kejadian satu tahun lalu memang sangat aneh. Super Ego Bai Lihai tetap sadar meski Alter Ego-nya berkuasa. Bai Lihai berpikir apa yang membuat itu bisa terjadi. Ia teringat, sebelumnya wanita bermarga Zhu memberinya sebuah Pil yang disebut bisa menjinakkan makhluk mengerikan di Puncak Makam Naga. Nyatanya, makhluk itu tetap menyerang si pemuda. Jika dipikirkan lagi, wanita itu pasti punya alasan memberi Bai Lihai Pil itu. Jika Pil itu bukan untuk menaklukkan makhluk mengerikan itu, pasti ada sesuatu yang lain. Bisa jadi Pil ini yang mempengaruhi Super Ego Bai Lihai tetap tersadar meski Alter Ego menagambil alih dirinya. "Aku tidak ingin berbasa-basi denganmu. Katakan, apa kau yang harus
"Kuharap anak muda itu tidak mendapatkan luka serius! Dia masih terlalu muda untuk menghadapi kematian!""Kenapa kau justru mengkhawatirkannya? Jika dia mendapat sesuatu yang buruk, itu salahnya sendiri. Masih di ranah Qi Refining saja dia sudah nekat memasuki Pagoda Perak. Jika dia mati, itu adalah bayaran atas kepercayaan dirinya yang berlebihan!"Para Kultivator di luar Pagoda Perak masih terus mengomentari keberanian Bai Lihai yang memasuki tempat tersebut. Nada-nada sumbang terus terdengar. Mereka semua berpikir tindakan pemuda bertopeng itu terlalu gila untuk ukuran tingkat Kultivasi-nya. Di antara mereka, ada satu gadis yang menunjukkan kekhawatiran lebih dari yang lainnya. Gadis itu tidak lain adalah Xiao Qiumei, gadis yang telah bersama si pemuda sejak sebelum memasuki Tanah Mutiara Putih. Meski belum lama kenal dan belum banyak yang ia ketahui tentang Bai Lihai, Xiao Qiumei sudah merasa sangat dekat dengan si pemuda. Bagi si gadis, pemuda itu memiliki hati yang tulus. Dia b
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa aku terlihat cantik dengan jubah ini?" Xiao Qiumei berputar memamerkan jubah barunya. "Jubah Siluman Level-D memang memiliki kualitas yang rendah. Benda ini bahkan tidak bisa membentuk desain sesuai karakter pemakainya!" Bai Lihai berkomentar bahwa desain jubah tidak cocok dengan karakter Xiao Qiumei. Xiao Qiumei melihat-lihat kembali jubah itu. Setelah dipikir-pikir, gadis itu juga merasa bahwa desain jubah memang tidak cocok dengan dirinya. Jubah itu memiliki kesan status yang tinggi, sangat berbeda dengan si gadis yang hanya berasal dari kelas menengah ke bawah. "Mungkin jubah ini memprediksi aku akan jadi orang besar di masa depan. Hahaha...!" Xiao Qiumei tertawa mengatakan khayalannya. Meski mengatakan bahwa desain yang tidak cocok adalah karena kualitas Jubah Siluman yang rendah, tapi pikiran Bai Lihai tidak berkata seperti itu. Bisa jadi, desain yang melambangkan status tinggi ini memang menunjukkan karakter Xiao Qiumei yang sebenarnya.
Bai Lihai memasuki goa lebih dalam. Semakin jauh ia melangkah, kepadatan Qi semakin besar. Sebuah tempat yang memiliki kepadatan Qi yang besar adalah sebuah harta bagi seorang Kultivator. Qi yang padat bisa mempermudah dalam meningkatkan praktik Kultivasi. Namun, si pemuda juga paham, tujuan utamanya bukanlah itu. Sementar itu, Xiao Qiumei juga memasuki goa. Ia juga merasakan hal yang sama dengan Bai Lihai. Rasa kesalnya langsung hilang, berganti dengan sebuah keriangan. Hanya saja, keriangan itu hanya sesaat setelah si gadis teringat bahwa ada Racun Anggrek Iblis yang bersemayam di tubuhnya. "Aku lupa kalau Kultivasi-ku terhalang!" gumam si gadis. Seketika, Xiao Qiumei berlari ke arah Bai Lihai dan menarik pemuda itu. "Lebih baik kita cari dulu Anggrek Dewa, lalu kembali lagi ke sini!"Xiao Qiumei ingin segera menemukan penawar untuk racun di tubuhnya. Dengan kondisinya yang seperti ini, kepadatan Qi yang besar ini sama sekali tidak berarti. Praktik Kultivasi-nya terhalang oleh Rac