All Chapters of Membalas Suami dan Sahabatku: Chapter 51 - Chapter 60
63 Chapters
51. Balikan, yuk!
Bagian 51Sandra adalah sahabatku sejak kecil. Kami bertemu pertama kali di tempat pembuangan sampah. Saat itu, aku dan Ibu bertemu Sandra dan juga ibunya. Kami sama-sama memulung barang bekas untuk dijual kembali. Setelah itu, ibuku dan ibunya Sandra semakin akrab. Bahkan ibunya Sandra mengajak kami untuk tinggal di samping gubuk mereka karena kasihan pada kami yang tidak memiliki tempat tinggal. Ibuku menerima tawaran dari ibunya Sandra dengan senang hati. Kami pun membangun rumah yang terbuat dari kardus di samping rumah Sandra. Yang punya lahan itu baik sekali, beliau mengizinkan kami untuk menempati lahannya yang masih kosong. Tapi kami harus siap untuk pindah jika sewaktu-waktu sang pemilik lahan menyuruh pindah.Dari SD, SMP, sampai SMA, aku dan Sandra selalu sama-sama. Sandra sangat pintar, ia selalu menjadi juara kelas. Aku justru memanfaatkannya untuk mengerjakan semua tugas sekolah. Jika Sandra menolak, aku akan mengancamnya. Sandra pasti akan menuruti semua keinginanku
Read more
52. Sudah Terlambat
Bagian 52Tidak kusangka jika Mas Rian akan bersikap seperti ini padaku. Padahal selama ini Mas Rian tidak pernah sekalipun memperlakukanku seperti ini. Berkata kasar saja tidak pernah.Aku tidak boleh menyerah, aku harus berusaha lebih keras lagi. Mas Rian sangat mencintaiku, jadi wajar ia bersikap seperti ini. Mungkin ia masih marah atas kesalahan yang telah kuperbuat padanya."Mas, maafin aku, aku nyesel, Mas. Tolong berikan kesempatan kedua untukku!" Aku terus memohon padanya, berharap Mas Rian akan berubah pikiran."Bahkan sampai detik ini, kamu belum juga menjatuhkan talak padaku. Berarti kamu masih sayang padaku kan, Mas?""Dugaanmu salah, Nia. Justru aku ingin membuatmu menderita, makanya sampai detik ini aku belum juga menjatuhkan talak untukmu.""Bohong! Aku tahu Mas sangat mencintaiku. Kamu berbohong kan, Mas!""Terserah, aku tidak peduli! Menyingkirlah dari hadapanku," bentaknya. Ya ampun, sifatnya berubah drastis. Yang dulunya baik dan romantis, kini telah berubah kasar d
Read more
53. Tak Adakah Cinta Untukku?
Bagian 53"Oh, jadi ini alasanmu menolak untuk balikan denganku, Mas? Jadi, ini wanita pujaan hatimu? Wanita ini yang sudah menggantikan posisiku di hatimu, iya?Aku tidak menyangka jika ternyata seleramu serendah itu, Mas," ucapku kepada Mas Rian.Sandra terlihat kesal padaku saat aku mengucapkan kalimat itu. Ia menatapku dengan tatapan tidak suka. Tapi aku tidak peduli."Apa? Kalian berdua mencintai Sandra? Tidak, kalian tidak boleh mencintai Sandra. Lebih baik buang jauh-jauh perasaan itu karena hanya aku yang pantas buat Sandra. Sampai detik ini, Sandra masih menjadi istriku dan aku tidak akan pernah menceraikannya," tegas Mas Ilyas.Setelah apa yang dilakukan wanita itu padanya, Mas Ilyas ternyata masih menginginkan Sandra. Tidak! Mas Ilyas tidak boleh kembali lagi kepada Sandra. Aku tidak rela."Mas Ilyas, Hentikan. Lepaskan Sandra. Kembalilah padaku. Aku janji enggak akan ninggalin kamu lagi, Mas." Aku meraih tangan Mas Ilyas tapi Mas Ilyas langsung menepisnya."Setelah Rian me
Read more
54. Nasib Buruk
Bagian 54"Aw, sakit! Apa-apaan kamu, Ilyas? Apa yang kamu lakukan?" bentak Mas Rian sambil memegangi wajahnya yang mungkin terasa sakit. "Kamu pantas mendapatkan itu karena kamu sudah ikut campur terlalu jauh dalam urusan rumah tanggaku, Rian. Mungkin kamu lupa bahwa aku masih menjadi suami Sandra yang sah. Satu hal lagi, kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan Sandra. Ingat itu!" "Dan kau juga!" Mas Ilyas mengarahkan jari telunjuknya ke arah Mas Romi, "Jangan coba-coba mendekati istriku. Aku sudah tahu bahwa kamu lah yang membantu Sandra untuk membalik nama semua aset yang kami miliki. Kamu licik! Pasti kamu ada maksud lain mendekati Sandra. Jangan pikir aku tidak tahu niat busukmu itu. Jauhi Sandra jika tidak ingin berhadapan denganku." Mas Ilyas mengancam Mas Romi."Anda telah salah menilaiku. Aku tidak seburuk yang ada dipikiran anda. Aku tulus mencintainya apa adanya dan aku tidak mengharapkan apa-apa darinya. Bahkan jika harus berhadapan denganmu sekalipun, aku tidak takut,"
Read more
55. Penyesalan Mendalam
Bagian 55POV Sandra Di sinilah aku sekarang. Mengunjungi makam ibu dan juga mama mertua. Ibu dan mama mertua memang dimakamkan di tempat pemakaman yang sama, makam mereka berdua pun berdampingan.Aku duduk di atas tanah, di antara makam Ibu dan mama mertua, lalu memandangi makam mereka secara bergantian.Saat menatap batu nisannya, kembali aku teringat pada wajah Ibu dan juga wajah mama mertua. Sungguh aku sangat merindukan kedua wanita yang sangat kusayangi tersebut. Tapi sayangnya, aku hanya bisa memendam rindu ini. Hanya untaian doa yang bisa kukirimkan. Semoga Ibu dan mama mertua bahagia di alam sana."Maafkan Sandra, Bu, Ma, Sandra telah gagal mempertahankan rumah tangga Sandra dengan Mas Ilyas. Sandra tidak bisa menjadi istri yang baik untuk Mas Ilyas."Air mata mengalir begitu saja dari kelopak mata tanpa bisa dibendung saat mengucapkan kalimat itu. Fisikku memang kuat, tapi tidak dengan hatiku. Hatiku begitu sakit dan terluka. Sekuat tenaga mencoba untuk tetap tegar, tapi k
Read more
56. Minta Ganti Rugi
Bagian 56Sesampainya di tempat parkiran, aku terkejut melihat Mas Romi yang sedang berdiri di samping mobilku."Mas Romi? Ngapain kamu di sini?" tanyaku sesaat setelah menghampirinya."Nungguin kamu, jawabnya santai."Nungguin aku? Aku tidak pernah menyuruhmu untuk menungguku. Kamu tahu dari mana kalau aku sedang berada di tempat ini?" tanyaku penuh selidik. "Si Mbok yang memberitahu bahwa kamu sedang ziarah saat aku mendatangi rumahmu."Ah, aku lupa mengatakan kepada si Mbok agar jangan memberitahukan keberadaanku kepada siapapun."Sandra, kamu lupa ya? Tempo hari 'kan kamu yang menghubungiku untuk meminta bantuanku. Masih muda kok' sudah pikun," ledeknya sambil menertawakanku. Menyebalkan!Memang benar aku menghubungi Mas Romi tempo hari untuk meminta bantuannya. Pasalnya, aku akan menjual rumah yang sekarang kutempati. Aku ingin menghapuskan semua kenangan dengan Mas Ilyas. Aku berharap semoga dengan menjual rumah itu, bisa melupakan semua kenangan bersama Mas Ilyas. Aku ingin mo
Read more
57. Ditolak Di Sana Sini
Bagian 57Bel berbunyi, aku pun segera membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang. Saat membuka pintu, aku terkejut karena Nia masih berada di depan rumahku. Padahal aku sudah terang-terangan mengusirnya. Kukira yang datang adalah Mas Romi, karena tadi sudah berjanji akan datang bersama calon pembeli rumah ini. Ternyata yang datang justru Mas Rian. Entah kenapa, aku sedang tidak ingin bertemu dengan Mas Rian. Aku juga tidak tahu apa penyebabnya. Yang jelas, aku tidak ingin ditemui oleh lelaki manapun kecuali jika itu menyangkut hal penting."Ngapain kamu datang kemari, Mas?""Mas ada perlu denganmu, Sandra. Lagian sudah lama Mas tidak datang kemari. Kenapa? Sepertinya kamu tidak suka dengan kehadiran Mas?" Mas Rian malah balik bertanya padaku. "Hanya Sandra kah yang penting bagimu, Mas? sahut Nia, ia sepertinya kesal karena mantan suaminya itu mengunjungiku."Tentu! Lagian untuk apa kamu menanyakan hal itu? Kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa, jadi kamu tidak usah ikut
Read more
58. Move On
Bagian 58Akhirnya rumah ini pun terjual. Rumah yang sudah dihuni selama empat tahun lebih. Rumah yang dulu di dalamnya terdapat kehangatan dan kasih sayang. Tapi itu dulu, sekarang semuanya telah sirna. Saatnya membuka lembaran baru dan mengubur semua kenangan pahit. "Mbok, mohon maaf ya. Sandra tidak bisa lagi mempekerjakan Mbok. Rumah ini sudah dijual dan sebentar lagi akan ditempati oleh pemilik yang baru. Maaf jika Sandra ada salah selama Mbok tunggal di sini," ucapku saat memberikan gaji terakhir kepada Mbok Yuli beserta pesangonnya. Mata si Mbok terlihat berembun, mungkin ia sedih karena tidak bisa tinggal di rumah ini lagi. Sebenarnya aku jauh lebih sedih dibanding Mbok Yuli. Telah kehilangan suami, sekarang bahkan rumah ini juga terpaksa kujual.Jujur saja, aku tidak menginginkan harta yang berlimpah. Keinginanku cukup sederhana. Hanya ingin hidup bahagia bersama suami. Tapi ya sudahlah! Hati akan semakin sakit jika mengingatnya terus-menerus."Mbok nggak tahu harus tingg
Read more
59. Gagal Mengatakan Cinta
Bagian 59Enam bulan sudah aku menetap di tempat kediamanku yang sekarang. Sekarang, hari-hariku disibukkan dengan urusan butik. Seminggu sekali aku juga menyempatkan diri mengikuti pengajian untuk memperdalam ilmu agama. Kuakui ilmu agama yang kumiliki masih sangat dangkal. Aku harus sering-sering mengikuti pengajian untuk menambah kecintaanku kepada Allah SWT, sang pemilik kehidupan.Aku tahu, di balik ujian dan cobaan hidup yang diberikan oleh Allah padaku, pasti ada hikmah di balik semua itu."Sarapan yuk, Non. Nasi gorengnya sudah Mbok hidangkan di atas meja!" Ucapan Mbok Yuli tersebut seketika membuyarkan lamunanku."Iya, Mbok. Kita sarapan sama-sama ya," ajakku sambil menyunggingkan senyum manis kepada wanita yang sudah kuanggap seperti orang tuaku tersebut. "Baik, Non, mari!" Mbok Yuli tidak lagi memanggilkan dengan sebutan Bu Sandra, kini beliau memanggilku dengan sebutan Non. Padahal aku sudah memintanya untuk memanggilku dengan menyebut namaku saja, tapi beliau tidak mau
Read more
60. Di Antara Dua Pilihan
Bagian 60"Hentikan, Mas. Tolong jangan membuat keributan di sini. Jika pelanggan butik ini melihat ada keributan di sini, pasti mereka enggak akan mau berbelanja di butik ini. Aku mohon, Mas!" Aku menangkupkan kedua tangan, berharap Mas Rian mendengar permintaanku."Maafin Mas, Sandra. Mas hanya terbawa emosi. Mas sudah mencarimu ke mana-mana. Tiap hari tiada lelah untuk mencari keberadaanmu. Mas juga sudah bertanya pada Romi, dia bilang tidak mengetahui keberadaanmu. Tapi nyatanya dia bohong, bahkan dia sedang menemuimu sekarang. Benar-benar licik!" Mas Rian terlihat kecewa pada Mas Romi. Padahal ini bukanlah salah Mas Romi. Ia melakukan itu atas permintaanku."Aku memang sengaja meminta Mas Romi agar tidak memberitahu siapapun tentang keberadaanku. Aku ingin hidup tenang, Mas. Sudah terlalu banyak masalah dan ujian hidup yang harus kuhadapi. Itu sebabnya aku memilih untuk pergi jauh, aku tidak ingin diganggu oleh siapapun. Jadi tolong mengertilah!"Aku sengaja menjauh dari Mas Rian
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status