40. Kejutan
Bagian 40Akhirnya, mereka berdua berhasil juga aku kerjain. Mas Ilyas bisa dengan gampangnya di bohongi. Nia kemudian berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju dapur sambil sesekali menghentakkan kakinya. Syukurin, emang enak!"Nia, cepat bawakan sarapannya. Aku dan suamiku sudah lapar." Aku berteriak-teriak memanggil nama Nia.Tak lama kemudian, Nia datang dengan membawa apa yang aku perintahkan.Setelah Nia meletakkannya di atas meja, ia kembali menarik kursi dan bergabung bersama kami."Nia, apa-apaan ini? Kamu lupa kalau kamu hanya seorang pembantu? Cepat berdiri, atau aku akan melakukan sesuatu," bentakku saat Nia menjatuhkan bobotnya di atas kursi."Tugasku 'kan sudah selesai, Sandra. Aku lapar dan ingin sarapan bersama kalian, masa nggak boleh sih?""Nggak boleh, pembantu sarapannya di dapur, bukan di sini. Kalau kamu lapar, kamu boleh sarapan sekarang. Setelah itu kamu sikat seluruh kamar mandi sampai bersih. Ingat, harus sampai bersih!"Nia kembali menghentakkan ka
Read more