All Chapters of SANG PENDEKAR LEMBAH NAGA : Chapter 141 - Chapter 150
162 Chapters
141. Pasukan Halimun Turun Bukit
Ramandika tersenyum lebar, lalu menjawab, "Jika istriku siap, maka aku setuju, Guru."Dengan demikian, Lasmina resmi akan ikut berjuang di medan pertempuran bersama suaminya. Lasmina dipercaya oleh Ki Ageng Penggir dan Ramandika untuk memimpin pasukan Srikandi.Pasukan Srikandi terdiri dari para pendekar wanita yang tangguh yang selama ini sudah bergabung dengan kelompok Halimun. Mereka merupakan pasukan pelapis yang akan ikut bertempur melawan pasukan kerajaan Gurusetra dalam waktu dekat ini.Usai melakukan perundingan dengan Ramandika dan para petinggi kelompok Halimun, Ki Ageng Penggir pamit untuk beristirahat.Sementara itu, Ramandika langsung memanggil Jayamanik dan istrinya serta sekitar sepuluh orang pendekar wanita yang akan menjadi pengawal pribadi Rinjani—istri pertamanya.Ramandika memberikan tugas khusus kepada para pengawal Rinjani agar senantiasa dapat menjaga dan melayani Rinjani dengan baik. Karena walau bagaimanapun, Rinjani adalah satu-satunya orang yang akan menjadi
Read more
142. Ramandika dan Pasukannya Tiba di Alas Dembaga Pura
Beberapa hari kemudian ....Ramandika langsung mengumpulkan para petinggi kelompok Halimun, dia bersama para pengikutnya langsung berdiskusi menjelang keberangkatan mereka ke kadipaten Dembaga Pura.Ramandika dan pasukannya akan melakukan serangan besar-besaran terhadap pihak kerajaan Gurusetra yang selama ini sudah bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat. Terutama, mereka yang berada di kadipaten Dembaga Pura.Mereka kerap melakukan tindakan tidak terpuji dan sudah melanggar aturan hukum yang berlaku. Tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bernegara yang diterapkan oleh para pendahulu kerajaan Gurusetra.Beberapa hari yang lalu, pasukan kerajaan Gurusetra sudah membinasakan puluhan penduduk yang ada di wilayah kadipaten Dembaga Pura, sehingga menyulut kemarahan Ramandika dan para pengikutnya. Bukan hanya itu saja, mereka pun sudah membakar ratusan rumah warga yang mereka anggap sebagai anggota kelompok pejuang."Serangan ini sangat penting kita lakukan, karena mereka akan terus
Read more
143. Aksi Mukala dan Kedua Kawannya Diketahui Para Prajurit Halimun
Ramandika tersenyum lebar memandang wajah Panglima Gurma, seorang panglima yang dulu merupakan punggawa andalan dari pihak kerajaan Gurusetra yang pernah bermusuhan dengan dirinya. Namun, Sanghyang Widhi telah merubah pola pikir Panglima Gurma, sehingga dirinya berubah pikiran menjadi seorang yang baik dan mau berpihak kepada para pejuang kemerdekaan. Beberapa saat kemudian ... Para prajurit yang ditugaskan memasak makanan sudah selesai mengerjakan tugas mereka. Sena langsung melangkah menghampiri Ramandika dan Panglima Gurma. "Mohon maaf, Ketua. Makanan sudah tersedia, sebaiknya kita makan sekarang bersama para prajurit!" ajak Sena dengan sikap penuh hormat. "Ya, nanti aku dan Panglima Gurma langsung ke sana," jawab Ramandika lirih, "kau ajak juga para prajurit Dongkala!" sambungnya. "Baik, Ketua." Sena menjura hormat, kemudian pamit dan langsung berlalu dari hadapan Ramandika dan Panglima Gurma. "Ayo, Panglima. Kita makan bersama para prajurit!" ajak Ramandika kepada Panglima
Read more
144. Tertangkapnya Tiga Orang Mata-mata
Tampak jelas di sekeliling mereka sudah berdiri puluhan prajurit dari kelompok Halimun. Para prajurit itu sudah mengepung mereka dengan menodongkan senjata masing-masing."Kita tidak mungkin kita bisa lari dari tempat ini," bisik Purwa mulai putus asa."Diam saja dulu! Kita harus mencari cara agar bisa lepas dari kepungan mereka," sahut Mukala sedikit geram terhadap sikap Purwa yang sudah patah arang."Sebaiknya kalian menyerah saja. Kawan kalian sudah kami tangkap!" seru Kardala berdiri di barisan depan menghadap ke arah Mukala dan Purwa.Keringat dingin mulai bercucuran dari kening Mukala dan Purwa, mereka mulai tegang menghadapi situasi genting seperti itu. Tak dapat dipungkiri bahwa mereka sangat takut jika harus tertangkap oleh para prajurit Halimun.Dua orang prajurit maju beberapa langkah mendekati Mukala dan Purwa, lantas salah seorang dari mereka berkata, "Menyerahkan diri secara baik-baik itu akan meringankan hukuman kalian. Tapi sebaliknya, jika kalian melakukan perlawanan,
Read more
145. Prajurit Gurusetra Dikepung Prajurit Halimun
Tanpa menunggu lama lagi, Panglima Darsaka segera melaksanakan tugas tersebut. Ia langsung membentuk tim untuk menyelidiki kepergian Dimas Raga.Panglima Darsaka bersama dua orang prajurit telik sandi dengan sangat teliti melakukan pemeriksaan terhadap jejak langkah yang ditinggalkan oleh Dimas Raga. Hingga akhirnya, telah diketahui bahwa Dimas Raga berangkat dari istana menuju ke arah selatan. Tepatnya ke wilayah kadipaten Dembaga Pura.Panglima Darsaka menghela napas dalam-dalam, kemudian berkata lirih kepada dua prajuritnya, “Berdasarkan petunjuk dari langkah kakinya, dapat diketahui bahwa Raden Dimas Raga sudah pergi ke arah selatan.""Mohon maaf, Panglima. Apakah mungkin, dia akan bergabung dengan kelompok Halimun?" tanya salah seorang prajurit."Bisa jadi," jawab Panglima Darsaka singkat."Kalau itu benar, berarti Raden Dimas Raga sudah mengetahui bahwa pasukan kelompok Halimun sudah berada di alas Dembaga Pura," kata prajurit itu menanggapi perkataan sang panglima.Namun, praju
Read more
146. Panglima Darsaka Terluka Parah
Panglima Darsaka dan para prajuritnya hanya diam saja, mereka tidak berani menjawab seruan Dulpara. Namun, meski demikian, Panglima Darsaka dan para prajuritnya tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi pasukan Halimun yang sudah mengepung mereka."Jangan lengah!" bisik Panglima Darsaka kepada para prajuritnya.Sesaat kemudian, para prajurit Halimun yang lainnya pun mulai mengancam dengan panah dan persenjataan lainnya kepada Panglima Darsaka dan para prajuritnya.Panglima Darsaka dan para prajuritnya masih belum bereaksi, mereka hanya diam saja sambil mengawasi pergerakan para prajurit Halimun.Melihat sikap Panglima Darsaka dan anak buahnya hanya diam saja, maka Dulpara pun kembali menyeru, "Sekali lagi aku peringatkan kalian, menyerahlah! Jika tidak, maka kalian akan kami tangkap!"Akan tetapi, Panglima Darsaka tidak mau menyerah begitu saja. "Menangkap kami, bukanlah perkara yang mudah yang bisa kalian lakukan," jawab Panglima Darsaka tetap bersikap angkuh meskipun tengah da
Read more
147. Pasukan Halimun Sudah Memasuki Wilayah Dembaga Pura
Beberapa hari kemudian ....Pasukan Halimun yang dipimpin oleh Ramandika sudah mulai memasuki kota kecil yang ada di wilayah kepatihan Putra Jaya. Kota tersebut merupakan sebuah kota yang sangat penting yang akan dijadikan basis pertahanan pasukan Halimun."Beritahu semua penduduk kota ini, agar mereka tidak panik melihat kedatangan pasukan kita!" titah Ramandika kepada Braja yang dipercaya sebagai salah seorang pimpinan kelompok induk pasukan Halimun."Baik, Ketua." Braja menjura hormat, kemudian langsung melaksanakan tugas Ramandika. Ia bersama para prajurit lainnya segera mengumpulkan para penduduk kota tersebut."Kami himbau kepada penduduk semua, jangan khawatir atau cemas dengan kedatangan kami!" kata Braja berbicara di hadapan para penduduk kota tersebut, "kami adalah para pejuang kemerdekaan yang akan melindungi rakyat dari belenggu pemerintah kerajaan Gurusetra saat ini. Secara perlahan, kami akan menguasai wilayah-wilayah penting kerajaan ini, dan kami akan segera melengserk
Read more
148. Menjelang Perang
Saat itu juga, Prabu Mahesa dan para petinggi kerajaan langsung mengadakan pertemuan mendadak dalam menyikapi situasi genting yang terjadi di wilayah kepatihan Putra Jaya. Prabu Mahesa dan para petinggi kerajaan segera merancang strategi pertahanan agar tidak mudah digempur oleh pasukan musuh.Begitu juga dengan Senapati Dukira, ia langsung keluar dari istana dan segera menghampiri para prajurit yang sedang berlatih di samping kaputren.Senapati Dukira berdiri gagah di pinggir halaman tempat berlatihnya para prajurit Gurusetra. Lantas, ia menyeru, "Berhentilah, Prajurit! Ada yang ingin aku sampaikan kepada kalian."Dengan cepat para prajurit tersebut langsung menghentikan aktivitas mereka. Mereka segera berkumpul dengan berbaris rapi di hadapan sang senapati, para prajurit itu tampak siap untuk mendengarkan informasi yang akan disampaikan oleh pemimpin mereka."Harus kalian ketahui bahwa pasukan pemberontak sudah menguasai kota kadipaten Dembaga Pura. Untuk itu, aku himbau kepada kali
Read more
149. Bertempur dengan Pasukan Kerajaan
Sementara itu, di wilayah barat dari posisi keberadaan pasukan yang dipimpin oleh Sena dan Kardala, telah hadir sekitar tiga ratus prajurit khusus dari kerajaan Dongkala yang dipimpin langsung oleh Panglima Gurma—mantan panglima prajurit kerajaan Gurusetra yang kini sudah berpihak kepada kelompok Halimun.Bahkan mereka pun akan dibantu oleh lima puluh orang mantan prajurit kerajaan Gurusetra yang sudah resmi bergabung dengan kelompok Halimun. Hal itu menjadi bumerang bagi pertahanan pasukan kerajaan Gurusetra yang akan bertempur melawan pasukan Halimun.Tidak sedikit yang memprediksi bahwa pasukan kelompok Halimun akan menang telak melawan pasukan kerajaan Gurusetra. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah seorang mantan punggawa kerajaan Gurusetra yang kini sudah bergabung dengan kelompok Halimun."Melihat fakta yang ada, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan memenangkan peperangan ini," ujar Gilimana yang kini dipercaya menjadi salah seorang pemimpin pasukan Halimun mendamping
Read more
150. Pasukan Kerajaan Mulai Jera
Keberadaan pasukan Halimun di Jati Darma sudah hampir tiga hari, selama itu mereka mendapatkan dukungan penuh dari Adipati Karmala sebagai pejabat penting di wilayah kadipaten Dembaga Pura yang merupakan wilayah kedaulatan kerajaan Gurusetra."Kita bersiaga saja! Jangan melakukan serangan terhadap pertahanan pasukan kerajaan!" seru Kardala kepada para prajuritnya."Baik, Panglima. Kami akan tetap bersiaga di sepanjang perbatasan," jawab salah seorang prajurit senior."Kita tunggu perintah selanjutnya dari ketua. Kalian jangan pernah melakukan tindakan gegabah tanpa persetujuan ketua!" pungkas Kardala langsung melangkah menuju kelompok prajurit lainnya.Demikian halnya yang dilakukan oleh Panglima Gurma, dia bersama pasukannya yang berada di wilayah barat dari posisi keberadaan pasukan Halimun pimpinan Kardala dan Sena. Ia memerintahkan kepada pasukannya agar memanfaatkan luang untuk beristirahat sejenak, tetapi mereka harus tetap bersiaga dalam mengantisipasi serangan dadakan dari pih
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status