Tiara keluar dari kamar mandi dengan jubah hotel menutupi tubuhnya. Rambut basahnya menempel di bahu, kulitnya masih hangat oleh uap air. Di meja sudah terhidang makanan yang ia pesan: steak, sup panas, dan sebotol red wine.Eric duduk santai di kursi, hanya mengenakan celana panjang hitam. Ia menyesap Brandy-nya dalam gelas, matanya memandangi Tiara seolah menimbang sesuatu.“Cepat sekali kamu mandi,” ucapnya tenang, menaruh gelas di meja kecil. “Sekarang duduk. Makan.”Tiara menurut. Mereka makan tanpa banyak bicara. Sesekali Tiara melirik Eric yang menyuap dagingnya dengan lambat, rahangnya tegas, tatapannya tetap menusuk.Begitu piring kosong, Eric bangkit. Ia berjalan menghampiri Tiara, lalu menarik kursinya sedikit ke belakang. Tubuh Tiara menegang.Eric menyingkirkan sisa jubah dari bahunya, hingga dada Tiara setengah terbuka. “Aku sudah bilang, jangan harap lebih dari apa yang kuberikan,” bisiknya, sambil menelusuri kulit Tiara dengan jemari dingin.Tiara menahan napas. Ada ra
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-08-24 อ่านเพิ่มเติม