45. Murung
Berlian pulang dengan raut wajah murung, sedangkan Anton juga memutuskan untuk pulang saat teringat akan Yuliani yang ditinggalkan seorang diri di rumah. Dia khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada istri keduanya, mengingat pria itu juga berjanji akan makan malam bersama meskipun sudah lewat waktunya."Semoga saja Yuliani tidak menungguku dan sudah tertidur pulas," gumam Anton penuh harap.Dia tidak ingin istri keduanya kurang istirahat gara-gara menunggunya, terlebih pria tampan itu tidak berpamitan saat keluar rumah untuk mencari Ayra.Sesampainya di rumah, Berlian yang masuk terlebih dulu berteriak histeris. Sehingga membuat Anton mempercepat langkah kakinya."Ada apa, Berlian? Sudah malam, jangan teriak!" cetus Anton melihat ke arah Berlian yang sedang berdiri mematung di depan pintu kamar Ayra."Coba kamu lihat, Mas!" tunjuk Berlian ke arah tempat tidur Ayra.Pria tampan sontak melihat dengan seksama ke arah tempat tidur Ayra, kebetulan lampu kamar juga menyala. Jadi, Anton meli
더 보기