Part 35. Berlibur
“Semoga Tuhan akan mengutukmu,” imbuh Permata sambil menatap Axel yang masih terlihat kesakitan. Rasa kesal yang ada di dalam hati Permata terasa menggebu-gebu seolah keluar begitu saja dan melampiaskannya pada Axel secara langsung. Tapi, selama lima tahun dia hidup di luar negeri, dia sudah belajar bagaimana mengendalikan emosinya. Bagaimanapun dia adalah public figure yang tidak boleh bertindak sembarangan. Namun ketika mendengar sebuah kenyataan yang dikeluarkan oleh Axel beberapa saat lalu, membuat Permata merasakan sakit luar biasa. “Axel, lo nggak papa?” Bayu berlari menyusul Axel di belakang dan segera memastikan Axel baik-baik saja. Melihat Bayu yang tampak khawatir kepada Axel, Permata memiliki kesempatan untuk pergi dari tempat itu. Tanpa menunggu lagi, dia berlari sekencang yang dia bisa dan tak terasa air matanya keluar begitu saja. Sakit di dalam hatinya kembali menyerangnya bertubi-tubi. Sampai di rumah, dia segera masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya dengan
Read more