“Aku bisa sendiri, kok, Bis.” Maya ingin melepaskan tangannya yang memeluk bahu Bisma. Tapi pantang bagi laki-laki itu membiarkannya. “Udah, May, biar aku aja yang antar kamu pulang, oke? Aku jadi khawatir sama kamu gara-gara tadi.” “Iya, benar, Maya. Mendingan dianterin pulang sama Bisma. Ibu juga jadi khawatir sama kamu. Tapi itu serius kamu gak papa ‘kan?” Ibu Neneng ikut menanggapi. Maya mengangguk kecil. “Iya, gak papa, kok, Bu. Cuma masih sedikit sakit aja.” Wanita paru baya itu memberikan nasihat lebih lanjut. “Nah, nurut aja dianterin Bisma pulang kalau begitu. Bisa-bisa bahaya nanti di jalan kalau masih sakit.” Akhirnya Maya manut saja. Di sisi lain, pick up yang membawa barang-barangnya sudah berangkat sejak lama. Kini tinggal Maya yang tertinggal dan malah berakhir nahas karena tergelincir. “Kamu tunggu di sini dulu. Biar aku yang ngambil motor.” Bisma membantu Maya untuk duduk di pinggiran teras. Maya menyerahkan kunci motor. Untuk sesaat Bisma mengambil helm milikny
Read more