Semua Bab Istri Ganas Sekte Iblis: Bab 21 - Bab 30
160 Bab
21 - Mendadak Awan Hukuman Datang
Kultivator asing yang menjadi pasien, mendapatkan ancaman serius dari Wang Qifeng, maka dia segera mengatupkan mulutnya. Dia bisa merasakan niat membunuh pria Wang baru saja meski singkat dan samar.“Ma—maafkan aku!” Pemuda itu segera menangkupkan kedua tangan, bersoja pada Wang Qifeng dan Zhang Yulan.“Tak perlu terlalu dipikirkan.” Zhang Yulan mengibaskan tangannya sambil berjalan tertatih masuk ke pondok.“Yulan, sini aku obati dulu kamu.” Wang Qifeng meraih tubuh Zhang Yulan, namun ditepis wanita itu.“Tak perlu, aku bisa sendiri. Ini hanya butuh istirahat sebentar selama sehari.” Namun, baru saja Zhang Yulan selesai bicara, tubuhnya limbung dan ambruk.Wang Qifeng lebih dahulu meraih tubuh Zhang Yulan sebelum mencapai lantai. “Tsk! Dasar keras kepala!” rutuknya dengan suara rendah disertai wajah muram, sedih melihat kondisi menyedihkan wanita pujaannya.Mengabaikan pemuda kultivator di dekatnya, Wang Qifeng membawa Zhang Yulan ke kamar wanita itu dan mulai merawatnya di sana. Tak
Baca selengkapnya
22 - Menerima Petir Ujian Bersama-sama
Dikarenakan keras kepala Wang Qifeng yang tidak mau menyingkir dari sisinya, maka Zhang Yulan tak punya pilihan selain membiarkan saja pria itu menemaninya menerima petir hukuman bersamanya.Saat ini, Zhang Yulan memang sudah di ambang naik tingkat ke ranah Alam Kondensasi Qi level menengah.“Jangan salahkan aku apabila nanti kau mati gosong!” desis Zhang Yulan sambil mengerling jengah pada Wang Qifeng.“Ha ha ha! Terima kasih atas kekhawatiranmu. Hatiku terharu akan perhatianmu.” Wang Qifeng membalas dengan candaan.“Aku tidak sedang khawatir apalagi perhatian!” Zhang Yulan serasa hendak muntah darah karena kesalnya.Gemuruh guntur semakin menderu di langit, seakan sedang berteriak agar dua manusia di bawahnya untuk diam dan berhenti berdebat.Zhang Yulan segera menengadah ke langit, awan di atasnya sangat hitam dan tebal. Dia tak yakin akan selamat kali ini. Kondisinya sedang lemah dan awan sangat mengerikan di sana.Betapa kagetnya Zhang Yulan ketika lengan Wang Qifeng melingkar di
Baca selengkapnya
23 - Menikah Agar Bisa Leluasa Menggantikan Baju
“Yulan, akhirnya kau siuman!” Wang Qifeng lega mendapati wanita kesayangannya sadar dari pingsan. Bahkan, rona wajahnya tidak sepucat sebelum ini. “Aku ….” Mata Zhang Yulan lekas memindai sekitar. Dia langsung paham dirinya tidak lagi di hutan dan sudah di kamarnya. Ketika melihat ke bajunya, itu sudah diganti yang baru dan kering. “Hghh!” “Kenapa, Yulan?” tanya Wang Qifeng sembari ingin membantu Zhang Yulan bangun. Zhang Yulan menepis tangan pria Wang dan memaksa dirinya sendiri untuk bangkit dari rebahnya. “Lagi-lagi kau lancang!” rutuknya dengan suara rendah. “Aku lancang?” Wang Qifeng sempat bingung pada tuduhan Zhang Yulan. Tapi, setelah dia melihat tatapan sang wanita yang tertuju pada pakaian, dia segera memahami apa yang menjadi sumber kekesalan Zhang Yulan. “Oh, itu. Tentu saja kau tidak berharap aku tetap membaringkanmu dalam kondisi kau basah kuyup, kan? Kau pastinya tak mau mengotori kasurmu, bukan?” Sebenarnya Zhang Yulan tahu bahwa dia akan sulit menang jika berdebat
Baca selengkapnya
24 - Mempertahankan Pria Lain Tetap di Pondok
Kening Zhang Yulan segera berkerut mendengar ucapan Wang Qifeng. Dia menimpali, “Kenapa mengusir orang yang baru saja pulih setelah luka parah begitu?”Mengetahui dirinya mendapatkan pembelaan, Gu Hanli segera memberikan wajah memelas sambil memegangi dadanya. “Ah, ya benar, dadaku ini … rasanya masih ada sedikit sakit di sini. Ufh! Sepertinya organ dalamku juga belum sembuh sempurna. Aku pasti akan mati begitu bertemu hewan roh level 3 sekali pun.”Mata tajam Wang Qifeng menatap Gu Hanli sambil menjawab, “Ya, tentu saja, itu karena kau ini hanya pria lemah yang selalu bergantung pada orang lain!”Gu Hanli tak habis pikir, kenapa sejak awal Wang Qifeng bersikap sengit padanya tapi tidak pada Zhang Yulan. Yah, memang kodrat lelaki untuk bersikap manis pada wanita, tapi tak perlu sepahit itu pada dirinya, kan?“Qifeng, sebaiknya biarkan saja dia di sini sampai dia benar-benar kuat dan bisa pulang sendiri.” Zhang Yulan menatap tegas ke pria Wang.“Yulan, aku sudah memeriksanya dan dia su
Baca selengkapnya
25 - Sengaja Memprovokasi
“Kedua orang kejam?” Wang Qifeng tentu saja masih bisa mendengar gumaman pelan Zhang Yulan. Jarak mereka tidak begitu jauh. “Siapa mereka?” Zhang Yulan sadar akan ucapannya yang terlalu keras hingga bisa didengar pria Wang. Dia lekas berucap, “Ah, bukan siapa-siapa.” Dia bergegas bersiap untuk melanjutkan latihannya. Tapi, sebelum dia benar-benar memulai, dia menoleh ke Wang Qifeng. “Mungkin aku terlupa mengucapkannya padamu, Qifeng.” Meski pria Wang itu menyebalkan dengan berbagai rayuan tak pentingnya, tapi tak boleh dipungkiri bahwa Wang Qifeng sangat menolong dia hingga bisa mencapai level menengah ini. “Apa itu?” Wang Qifeng tergelitik ingin tahu. “Terima kasih.” Suara Zhang Yulan mengalun lugas dan datar. “Hn?” Kedua alis Wang Qifeng terangkat tinggi seakan merasa bingung dengan kalimat terima kasih dari wanita kesayangannya. Zhang Yulan mendesah singkat sebelum dia kembali berkata, “Terima kasih sudah membantuku menangani petir hukuman.” Meski sebenarnya malu dan enggan, t
Baca selengkapnya
26 - Berebut Menempel Padanya
Gu Hanli menatap takut ke Wang Qifeng dan menjawab, “Aku … aku tak ingin mengganggu kalian, makanya aku hanya bisa bersembunyi saja.” “Pembohong!” bentak Wang Qifeng sembari aura pembunuhnya keluar dari dirinya. Karena niat membunuh Wang Qifeng menguar ditujukan ke dirinya, Gu Hanli lekas pergi ke Zhang Yulan, bersembunyi di belakang wanita itu. “Aku … aku berkata sebenarnya, Kak Qifeng! Kak Yulan, tolong tenangkan kak Qifeng.” Dia sedikit merengek. Zhang Yulan melirik sebentar ke Gu Hanli yang berlindung padanya dan berkata ke pria Wang, “Qifeng, jangan mempersulit dia. Hanli hanya kebetulan lewat dan melihat kita.” “Oh! Kau sudah sangat pulih, ternyata!” Raut wajah Wang Qifeng seolah sedang mengolok-olok Gu Hanli. “Kau sampai bisa begitu santai berjalan-jalan keluar pondok menuju ke sini!” Gu Hanli menelan ludah, dia tak mengira akan didesak dengan ucapan semacam itu dari Wang Qifeng. “Aku hanya … hanya sedang mencoba berjalan-jalan sedikit untuk memperkuat tubuhku, Kak! Mohon K
Baca selengkapnya
27 - Misteri Kekuatan Wang Qifeng
Sembari Wang Qifeng masih menggali wawasan di kepalanya, mendadak saja muncul gerombolan serigala roh mengepung mereka.“Wah! Wah! Rupanya langit begitu baik memberikan lawan saat kami membutuhkan!” Zhang Yulan menyeringai menatap kawanan serigala roh di depannya.Dia pernah melawan serigala jenis tersebut sebelumnya. Mungkin ini kawanan yang sama yang dia musnahkan kala itu. Hanya saja, kawanan yang ini lebih tinggi levelnya.“Apakah mereka Serigala Duri, Kak?” Gu Hanli melirik Zhang Yulan di sampingnya.“Benar, mereka memang Serigala Duri dan senjata mereka ada pada duri berwarna di tengkuk. Hati-hati, Hanli, duri mereka bisa ditembakkan ke kita! Gigitannya juga beracun.” Memang tepat seperti yang diuraikan Zhang Yulan mengenai karakteristik hewan roh yang sedang mengepung mereka.Gu Hanli menyahut, “Baik, Kak!”Wang Qifeng bergabung mendekat ke Zhang Yulan. “Mereka sudah berada di level 4, Yulan.”“Qifeng, lebih baik kau berikan mereka ke aku dan Hanli saja. Kau tak perlu repot-rep
Baca selengkapnya
28 - Mendiskusikan Gu Hanli
“Katakan, kenapa kau harus membunuh serigala-serigala itu pada akhirnya?” tanya Zhang Yulan setelah mereka semua kembali ke pondok dan dia bisa berbincang berdua dengan Wang Qifeng.“Aku? Aku yang membunuh mereka?” Wang Qifeng menunjukkan raut bingung. “Aku tidak ingat telah melakukan itu.” Dia berusaha menyangkal. Bahkan matanya tidak berkedip ketika berbohong.Memang benar yang dituduhkan Zhang Yulan sebelumnya, bahwa Wang Qifeng telah membantai beberapa serigala terakhir.Sebenarnya, Zhang Yulan merasa kesal. Tapi, jika mengingat bahwa di saat krusial itu, dia nyaris terkena terjangan duri milik pemimpin serigala. Wang Qifeng sudah menyelamatkannya di detik-detik terakhir.Seharusnya Zhang Yulan berterima kasih pada pria Wang. Tapi, pria itu malah tidak mau mengakuinya.“Hmph! Karena kau tidak mau mengakuinya, maka aku urung berterima kasih padamu.” Wajah dinginnya dipalingkan ke samping, menghindari tatapan pria Wang.“Oh? Aku tidak memerlukan ucapan terima kasihmu. Alih-alih bert
Baca selengkapnya
29 - Cobaan untuk Gu Hanli
“Kakak! Bolehkah aku ikut berlatih bersamamu?” tanya Gu Hanli sembari terbang dari arah Wang Qifeng melirik tadi. Rupanya pria Wang menyadari kehadirannya meski masih jauh.Zhang Yulan berhenti dan mengangguk. “Ayo!” Kemudian, dia menoleh ke Wang Qifeng, berkata, “Coba serang kami berdua dengan kerikil seperti tadi yang kau lakukan padaku!”“Tidak masalah, apapun permintaan calon istriku!” goda Wang Qifeng.Wajah cemberut Zhang Yulan segera muncul, namun hal itu menjadi hiburan tersendiri bagi Wang Qifeng.Maka, Zhang Yulan menjadi lawan latih tanding bagi Gu Hanli. Mereka bertarung menggunakan pedang masing-masing. Sesekali akan ada kerikil melesat ke arah kedua orang itu dari Wang Qifeng.Namun, sepertinya ini menjadi sebuah kesempatan bagi Wang Qifeng untuk menyalurkan kekesalannya terhadap Gu Hanli. Dia lebih kerap menembakkan kerikil pada pemuda Gu.Oleh sebab itu, sudah bisa ditebak seberapa repot Gu Hanli. Dia harus waspada pada pedang ganas Zhang Yulan sekaligus kerikil ganas
Baca selengkapnya
30 - Interogasi ala Wang Qifeng
Kesadaran Zhang Yulan dan Gu Hanli rupanya tidak setajam dan sedalam Wang Qifeng, sehingga mereka tidak merasakan adanya aura kehadiran hewan roh level tinggi.Itu wajar saja, karena hewan itu berjarak puluhan kilometer jauhnya, dan dia mengendus adanya hawa manusia sehingga dia bergegas lari cepat ke tempat Zhang Yulan dan yang lainnya.Sayang sekali, macan kumbang roh itu terlambat.Tak hanya itu, Wang Qifeng secara diam-diam juga menghapus jejak aura mereka bertiga sehingga hewan roh kesulitan mengendus keberadaan mereka.Setibanya di pondok, Zhang Yulan memasak daging hewan roh yang masih ada sementara Wang Qifeng mengeluarkan araknya. Pria itu secara santai mengeluarkannya dari cincin spasial dia tanpa khawatir dilihat Gu Hanli.Ingin merebut cincin itu darinya? Wang Qifeng tak yakin Gu Hanli memiliki kemampuan itu.Pada malam harinya, mereka bertiga makan dan minum dengan penuh kelegaan dan kegembiraan. Walaupun yang banyak tertawa riang adalah Wang Qifeng—karena Zhang Yulan tet
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status