Все главы ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!: Глава 31 - Глава 40
60
Bab 30. B
Pov AlyaSetelah melakukan berbagai langkah untuk mempersiapkan pembukaan cabang dan mengurus segala sesuatunya, akhirnya cabang butik milik Ibu Pak Arga pun selesai dibangun di ruko berukuran besar yang baru saja dibangun oleh Pak Arga.Hari ini genap satu minggu cabang butik di buka. Seperti hal nya butik utama, butik cabang ke tiga ini pun ramai di kunjungi para pembeli.Antusiasme para pengunjung seperti nya benar benar baik. Semua menjadikan kerja keras dan lelahku selama satu bulan ini melakukan persiapan seolah dibayar dengan tunai."Bu Alya, ada yang nyari, Bu," ujar salah seorang pegawai butik saat aku tengah menghitung arus keluar dan masuk usaha.Aku menoleh ke arah pintu ruang kerjaku yang berada di lantai atas butik lalu menatap Sita, pegawai tersebut dengan pandangan penuh tanya."Siapa?" tanyaku ingin tahu.Sita tampak bingung tapi akhirnya menyebutkan juga nama orang yang konon sedang mencariku dan ingin bertemu denganku itu."Ehm ... namanya Pak Arif, Bu. Katanya ...
Читайте больше
Bab 31
POV SorayaAku menatap kepergian Mas Arif dengan senyum lebar tersungging di bibir. Akhirnya setelah drama pura pura yang harus terus aku mainkan demi mencapai satu tujuan yakni menguasai harta benda milik suami pura pura ku itu, sekarang harta benda yang laki laki itu bersama keluarganya miliki itu pun berhasil juga aku kuasai.Sekarang rumah besar milik Mas Arif dan keluarganya pun berhasil menjadi milikku juga. Bukan itu saja, tapi juga mobil miliknya yang kemarin berhasil dilarikan suamiku, Mas Alex, dari halaman parkir rumah sakit tempat mertua pura pura ku dan adik ipar yang juga pura pura itu dirawat.Mas Arif memang polos. Dia terlalu gampang di tipu hingga tak sadar kalau selama ini aku hanya mengincar harta bendanya saja.Aku memang sudah lama merencanakan hal ini bersama suami sahku, Mas Alex yang selama ini terpaksa harus tinggal di penjara akibat tertangkap polisi saat sedang melakukan perampokan di sebuah rumah dan terpaksa membunuh si empunya rumah karena melakukan perl
Читайте больше
Bab 32
POV Soraya"Mas, siapa yang nelpon kamu barusan ?" tanyaku saat Mas Alex membalikkan tubuhnya lalu melangkah pelan dengan wajah tak bersalah mendekatiku.Mendengar nada suara ku yang bertanya dengan nada tajam dan dibalut rasa curiga, Mas Alex tampak terkejut dan menatapku kikuk. Kentara wajahnya yang sedikit memucat."Bukan siapa siapa, Sayang. Cuma teman yang bareng keluar lapas kemarin kok. Nanyain kabar. Kenapa emangnya? Mas pergi dulu ya. Mana uang nya? Nanti keburu sore, nggak bisa lagi Mas jalan jalan," ujarnya sambil mengangsurkan tangan ke arahku. Pura pura tenang.Aku menghembuskan nafas dengan perasaan gundah melihatnya. Hatiku rasanya sungguh tak tenang. Aku yakin tak salah dengar barusan, Mas Alex memang tengah menelpon seorang perempuan. Dan dia memanggil dengan panggilan Sayang pada perempuan yang dia telepon itu."Mas yakin itu cuma temen yang bareng keluar lapas kemarin? Mas nggak bohong?" kejarku dengan perasaan tak enak karena jujur aku tak rela jika suamiku itu ber
Читайте больше
Bab 33
POV Soraya"Gimana ini, Cyn? Kita kehilangan jejak papa kamu," ujarku sembari memandang pasrah pada Cynthia yang juga terlihat geram karena sang Papa yang mengaku hendak jalan jalan ke pasar menghirup udara segar pasca keluar dari penjara nyatanya malah pergi dengan seorang perempuan lain yang bukan mamanya. Entah ke mana."Kita pulang aja, Ma. Terus kita bawa aja barang barang yang ada. Kita pergi dari rumah. Malas aku ketemu Papa lagi. Papa pembohong ternyata!" jawab Cyntia sembari memandang geram ke arah pergi dan berlalunya sang papa.Aku menoleh dan menatap kaget wajah Cyntia. Pergi dari rumah? Uang hasil penjualan mobil kemarin hanya empat puluh juta rupiah mengingat surat menyurat tidak lengkap.Lalu haruskah kami kembali tinggal di rumah kontrakan sementara Mas Alex mendapatkan rumah milik Mas Arif? Enak sekali dia. Aku yang capek nipu sana nipu sini, eh suami narapidana itu yang panen!"Nggak, Sin! Masa Mama harus pergi dari rumah itu! Masa iya mama yang capek capek nipu Om A
Читайте больше
Bab 34
POV AlyaTak terasa sudah dua bulan berlalu sejak aku mengelola butik pakaian muslimah milik ibunda Pak Arga ini.Aku bersyukur karena sejauh ini pekerjaan ku baik dan Bu Dewi, ibunda Pak Arga sangat puas dengan hasil kerjaku membesarkan cabang butik ini.Surat perceraian ku dengan Mas Arif yang pada saat sidang tak sekali pun di hadiri laki oleh laki itu pun akhirnya keluar juga. Oleh sebab Mas Arif tak datang dari sejak pertama sidang meski panggilan telah dilayangkan ke alamatnya, surat cerai pun akhirnya keluar dengan lebih cepat. Aku bersyukur dengan begini, artinya aku dan Mas Arif telah benar benar berpisah dan tak ada lagi hubungan suami istri yang saling mengikat di antara kami.Sekarang aku bebas melakukan apa saja tanpa perlu merasa takut lagi pada laki laki itu.Mas Arif sendiri, sering kali mampir ke butik ini karena katanya hendak bertemu denganku, tapi aku yang merasa tak ada urusan apa apa lagi dengannya, meski kemarin masih terikat status perkawinan dengan laki laki i
Читайте больше
Bab 34. B
POV Alya Bukan cacian dan celaan yang kudapatkan dari mereka melainkan pujian karena aku telah berhasil mengembangkan usaha ini hingga dalam waktu dua bulan, target pencapaian yang ditetapkan oleh Bu Dewi berhasil aku capai bahkan melebihi dari yang diinginkan."Sama sama, Bu. Alhamdulillah kalau kinerja saya tidak mengecewakan Ibu dan Pak Arga. Semua ini bisa tercapai tentu karena bimbingan dari Ibu dan beliau yang tak bosan bosan mengarahkan saya supaya bisa mengelola butik ini dengan baik, Bu.""Makasih banyak ya, Bu. Ibu sudah memberikan kesempatan bagi saya untuk bisa mengasah kembali kemampuan saya mengelola butik ini dengan maksimal sesuai yang kita inginkan," jawabku.Bu Dewi menganggukkan kepalanya lalu kembali tersenyum."Sama sama, Alya. Ibu juga makasih sudah dibantu. Oh ya, maaf, Alya ... bolehkah Ibu bertanya sesuatu hal yang cukup pribadi?" tanya Bu Dewi tiba tiba sambil matanya menatap penuh padaku."Bertanya hal pribadi? Apa itu, Bu?" Aku mengernyitkan kening."Hmm .
Читайте больше
Bab 35. A
POV Arif "Gimana, Rif? Kamu sudah berhasil ketemu sama Alya belum? Kok sampai sekarang kamu belum berhasil membawa istrimu itu kembali ke rumah kita?" tanya Ibu saat aku kembali ke kontrakan tanpa mendapatkan hasil apa apa sebab berkali kali hendak menemui Alya di butik tempat dia bekerja saat ini, dia tak ada di tempat, kata para pegawainya sedang ada urusan di luar.Entah benar atau tidak, tapi yang pasti aku tak berhasil bertemu dengannya walau pun sudah memaksa masuk sebab para pegawai butik tersebut selalu menghalang halangi ku saat aku hendak masuk ke dalam ruang kerja istriku itu.Ya, istriku. Sebab aku yakin, kalau aku bisa bertemu dengan Alya dan meminta maaf padanya karena telah mengusir nya dari rumah kemarin, aku yakin hatinya pasti luluh juga.Bagaimana pun juga aku adalah bapak dari putrinya. Dia pasti akan senang bila aku kembali lagi padanya sebab putrinya tak perlu punya bapak tiri jika aku bersedia kembali lagi padanya. Lagipula aku tak yakin dia ada hubungan spesia
Читайте больше
Bab 35. B
POV Alya "Gimana, Alya? Apa kamu bersedia mempertimbangkan permintaan Ibu ini?" tanya Bu Dewi kembali ketika melihatku diam saja mendengar permintaannya tadi.Meski jujur aku akui aku merasa tersanjung dan bahagia mendengar apa yang Bu Dewi sampaikan ini, tapi ada sedikit rasa ragu untuk menerimanya sebab aku sadar bagaimana pun juga aku dan Pak Arga beda jauh soal status dan kasta.Aku janda anak satu sementara beliau masih bujangan ting ting. Aku berasal dari keluarga dengan ekonomi biasa biasa saja bahkan cenderung lemah, sementara beliau berasal dari keluarga kaya.Aku takut perbedaan ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari."Tapi, Bu ... saya ini janda satu anak. Saya juga berasal dari keluarga biasa biasa saja. Apa Ibu yakin meminta saya untuk menjadi pendamping hidup Pak Arga seperti ini, Bu?" tanyaku dengan sedikit perasaan ragu.Bu Dewi tersenyum mendengar keraguanku."Kalau soal itu nggak usah kamu khawatirkan, Alya, sebab sebelum Ibu mengutarakan keinginan Ibu ini pa
Читайте больше
Bab 36
POV Alya "Mbak Maya ...? Yuni ... ? Ngapain kalian ke sini?" tanyaku kaget dan tak nyaman saat melihat mereka berjalan mendekatiku dengan senyum lebar terkembang di bibir.Meski begitu, aku berusaha untuk tetap tenang, karena aku yakin aku pasti akan bisa membela diri bila mereka berbuat yang tidak tidak padaku sebab di butik ini aku tidaklah seorang diri. Ada karyawan yang siap sedia membantu bila aku terancam bahaya. Pun ada Bu Dewi yang masih berada di sampingku saat ini."Alya, apa kabar adik ipar Mbak tersayang? Kamu makin cantik saja sekarang ya. Mbak nggak nyangka deh kamu bisa berubah secepat ini. Makin glowing dan langsing aja sekarang. Pantes Arif klepek klepek sama kamu dan ingin balikan lagi sama kamu. Ternyata sekarang kamu cantik banget he ... he ... he ...""Arif beruntung banget punya istri seperti kamu, Alya. Oh ya ... kamu sekarang kerja di sini ya? Kayla mana? Tinggal sama siapa dia kalau kamu bekerja?" tanya Mbak Maya pura pura ramah tanpa menghiraukan pertanyaan
Читайте больше
Bab 37
POV Alya"Apa Mbak? Mas Arif sayang sama Kayla? Nggak salah dengar aku Mbak?""Selama ini Mas Arif nggak pernah mengakui Kayla sebagai putrinya. Dia tega mengusir aku dan Kayla dari rumah Ibu tanpa bekal apa apa, padahal tahu kalau Kayla masih bayi dan aku juga nggak punya pekerjaan!""Lalu sekarang Mbak bilang Mas Arif sayang sama Kayla? Sayang dari mana, Mbak? Kalau sayang, apa mungkin Mas Arif tega mengusir kami dari rumahnya? Sayang apa kalau dia nggak memikirkan anak dan ibunya yang diusir dari rumahnya tanpa bekal apa apa apa?""Untung aja ada Sinta yang bersedia memberi aku tumpangan tempat tinggal dan membantu aku meminjami uang untuk kebutuhan hidupku. Jadinya aku bisa seperti sekarang. Kalau nggak, gimana nasibku dan Kayla, Mbak?""Sinta juga yang membantu aku mencari pekerjaan sehingga akhirnya aku bisa kerja di butik ini.""Lalu tiba tiba sekarang Mas Arif bilang dia sayang dan memikirkan Kayla? Mbak pikir aku anak kecil yang bisa dibodohi seperti ini? Mbak pikir aku amnes
Читайте больше
Предыдущий
123456
DMCA.com Protection Status