Lahat ng Kabanata ng ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!: Kabanata 41 - Kabanata 50
60 Kabanata
Bab 38
POV Arif"Gimana, Mbak? Ketemu sama si Alya?" tanyaku penasaran begitu aku melihat Mbak Maya dan Yuni kembali dari luar. Barusan ke dua saudariku itu pamit hendak menemui mantan istri ku itu di butik tempat dia bekerja.Otomatis saat mereka berdua pulang, aku pun gegas menyambut di depan pintu dan tak sabar lagi ingin tahu apa hasil dari mereka mendatangi Risma hari ini.Setali denganku, Ibu pun tampak tak sabar menghadang di depan pintu, berharap kabar baik yang kami dapatkan. Alya, istri yang pernah aku buang, bersedia kembali ke sisiku untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga ku dan membantu Ibu mengurusi masalah pekerjaan rumah di rumah ini.Melihat ku sudah menunggu dengan tak sabar di depan pintu, Mbak Maya pun menganggukkan kepalanya tetapi kemudian menghembuskan nafasnya."Mbak sama Yuni berhasil ketemu sih, Rif. Tapi ... istri kamu itu belagu banget! Nggak mau Mbak suruh rujuk sama kamu! Alasannya katanya kamu mana ada sayang sama Kayla. Apalagi sekarang ini dia sudah pun
Magbasa pa
Bab 39
POV Arif"Yun, jerawat kamu kok gede gede gini sih, gimana Pak Arga mau sama kamu kalau jerawat segede biji jagung gini?" ujar Mbak Maya saat mendandani Yuni pagi ini. Rencananya aku hendak membawa adikku itu jalan jalan ke kantor perusahaan milik Pak Arga untuk bertemu laki laki itu dan berkenalan dengannya.Bagaimana caranya mengajak berkenalan dan bagaimana teknis di lapangan nanti, itu nanti saja aku pikirkan kembali. Yang penting sekarang adikku ini biar dandan yang cantik dan mempesona dulu sehingga bisa membuat laki laki yang konon merupakan calon suami Risma itu klepek klepek dan jatuh cinta pada adik ku itu."Iya, Mbak. Habis gimana lagi. Sejak Mas Arif bawa Soraya tinggal ke rumah kita kemarin, uangku habis tak bersisa diembatnya. Tabunganku ludes. Uang pemberian Mas Arif dikuras habis sampai gak ada sisanya lagi. Bener bener keterlaluan perempuan nggak tahu diri itu, Mbak!""Sementara aku mau minta uang sama Ibu, Ibu juga sama nasibnya. Nggak punya apa apa lagi karena semu
Magbasa pa
Bab 40
POV Arif"So ... kamu ingin bicara apa?" tanya Pak Arga yang terdengar melalui sambungan video call yang Yuni lakukan padaku."Hmm ... saya cuma ingin tahu sejauh mana sebenarnya hubungan antara Mas Arga dengan kakak ipar saya, Mbak Alya?""Soalnya kata Mas Arif, Mas Arga ada hubungan spesial sama Mbak Alya? Apa itu benar? Kalau iya, spesial seperti apa, Mas? Mas Arga tahu nggak kalau mereka itu sebenarnya belum resmi berpisah? Maksud saya, Mbak Alya memang mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan agama, tapi Mas Arif nggak pernah dapat undangan sidang, tapi tahu tahu surat cerai sudah keluar.""Dalam agama, apa bisa dibenarkan hal seperti itu, Mas Arga? Istri menggugat cerai tanpa ada alasan yang bisa diterima akal sehat lalu tiba tiba sekarang sudah jatuh talak? Mas Arif itu sangat menyayangi Mbak Alya, Mas ... sangat mencintai Mbak Alya tapi Mbak Alya malah pergi dari rumah meninggalkan suaminya dan tiba tiba menggugat cerai seperti ini. Perempuan seperti apa itu, Mas Arga?""La
Magbasa pa
Bab 41
POV Arif"Maaf, Mbak ... rok nya tolong diturunkan ... ! Kemejanya juga tolong dikancingkan lagi ... ! Saya pikir Mbak mau ngomongin apa, ternyata ... " Pak Arga tampak menggeleng gelengkan kepalanya. Entah karena apa."Kalau Mbak bilang Mbak nggak mau disentuh laki laki sebelum halal, kenapa Mbak malah mau buka baju segala di hadapan saya? Maaf, Mbak ... saya bukan laki laki yang tertarik dengan perempuan karena seks nya ya, tapi karena saya nyaman dengan dia.""Kalau saya mau, gadis perawan yang belum pernah disentuh laki laki banyak sekali bekerja di perusahaan ini, dan mereka pasti bersedia saya peristri kalau saya mau. Saya atasan mereka, dan memenuhi semua kriteria seorang laki laki idaman. Tapi itu tidak saya lakukan sebab saya tidak sembarang mudah menyukai perempuan. Saya sangat selektif dan menggunakan hati untuk bisa menyukai wanita.""Kalau saya menyukai seorang wanita, itu berarti ada sesuatu yang saya nilai lebih dari dia yang tidak dipunyai oleh perempuan lain atau gadi
Magbasa pa
Bab 42
POV Arif"Gimana, Yun hasilnya?" tanyaku pura pura tak tahu saat adikku itu akhirnya keluar dari ruangan kerja Pak Arga dengan wajah terlihat manyun.Yuni menghembuskan nafasnya lalu berjalan mendahuluiku menuju ke luar gedung kantor perusahaan milik Pak Arga ini."Mas nggak lihat sendiri? Aku kan sudah video call sama Mas supaya Mas bisa lihat sendiri apa yang sudah aku lakukan ke Pak Arga!""Segitunya aku belain Mas supaya Mas bisa balikan lagi dengan Mbak Alya. Sampai aku harus mengorbankan harga diriku sendiri di titik terendah demi Pak Arga bisa melupakan Mbak Alya!""Tapi yang terjadi malah aku di hina habis habisan seperti ini! Padahal kekurangan aku apa, Mas? Aku ini cantik! Seksi! Tapi Pak Arga masih nggak tertarik juga! Jangan jangan laki laki itu buta ata mantan istri kamu itu main pelet sehingg Pak.Arga jadi ketutup mata hatinya begitu! Nggak bisa lihat cewek cantik dan sempurna ada di depan matanya!" keluh Yuni dengan nada kesal dan putus asa Aku menghembuskan nafas mend
Magbasa pa
Bab 43
POV Arif"Gimana, Rif ? Dapat alamat rumahnya Alya?" tanya Ibu saat aku dan Mbak Maya pulang dari keliling, mencari informasi tempat tinggal Alya yang ternyata tinggal di kediaman temannya yang bekerja di perusahaan milik Pak Arga. Yakni Sinta namanya. Gadis yang kukenal sebagai sahabat dekatnya Alya sejak mereka masih sama sama bekerja di perusahaan itu dahulu.Syukurlah, setelah hampir tiga jam melakukan penelusuran akhirnya aku dan Mbak Maya pun berhasil juga menemukan tempat tinggal Sinta tersebut.Setelah berhasil menemukan kediaman Sinta itu, tentu saja aku dan Mbak Maya mulai melakukan pengamatan, bagaimana kondisi rumah Sinta, di pagi menjelang siang hari. Apakah celah itu terbuka lebar untuk kami melakukan penculikan terhadap Kayla atau tidak.Ternyata hasil yang kami dapat kan adalah, celah itu terbuka cukup lebar sebab rumah Sinta di jam jam kerja ternyata sepi, karena Sinta dan Alya tentu saja berangkat ke tempat kerja masing masing dan di rumah itu hanya ada Yanti, pengas
Magbasa pa
Bab 44
POV Arif"Soraya! Lepaskan! Apa apaan sih kamu main peluk peluk orang seenaknya aja! Kamu itu bau banget tahu! Aneh! Kamu kenapa? Apa yang terjadi sama kamu! Kemarin katanya punya suami!""Rumah ku kamu rampas bareng suami kamu! Mobil kamu curi! Motor kamu kuasai bareng laki laki yang kamu bilang suami kamu itu! Tapi kok sekarang tiba tiba kamu kayak gembel begini! Apa sudah diusir suami kamu setelah kamu bantu dia mengambil semua harta milikku!""Kalau iya, syukurin! Karma memang nggak pernah salah orang! Kemarin kamu bikin aku dan keluargaku keluar dari rumah macam gembel sampai akhirnya sekarang kami harus tinggal di kontrakan sempit!""Tapi sekarang kamu yang jadi gembel nggak punya apa apa seperti ini! Kenapa? Kamu nggak berani melawan suami kamu yang badannya kekar dan banyak tato nya itu! Ternyata kamu penakut juga! Aku pikir kamu preman betina yang sanggup menghadapi semua laki laki! Ternyata kalah juga ya!""Sekarang kamu mau apa? Pakai ngomongin jodoh jodoh segala? Kamu piki
Magbasa pa
Bab 45
POV Arif"Rif, sudah kamu hubungi Alya? Bilang kalau Kayla ada sama kamu dan syarat untuk mendapatkan dia kembali adalah dia harus bersedia rujuk sama kamu lagi?""Cepat sana kasih tahu, dari pada keburu dia lapor polisi!" ujar Ibu usai Soraya meninggalkan ruang tamu.Ibu tengah menggendong Kayla yang tampak rewel karena mungkin baru kali ini merasakan pelukan neneknya sehingga bayi kecil itu tampak gelisah dan tak nyaman."Sudah aku pesan sama pengasuh nya, Bu, bilang kalau Kayla ada sama Papanya. Biar Alya tahu kalau yang bawa kabur Kayla adalah aku. Jadi Ibu tenang aja, sebentar lagi Alya pasti hubungi aku dan setuju rujuk sama aku demi Kayla balik. Dia kan sayang banget sama Kayla, apa pun syarat dari Arif, pasti akan dia penuhi asalkan Kayla kembali.""Mana bisa dia lapor polisi, Bu, aku kan Papanya. Aku juga berhak dong atas putriku. Polisi pasti akan menerima alasan aku bawa kabur Kayla. Aku bilang aja kalau selama ini mau lihat Kayla tapi nggak boleh sama ibunya, makanya nggak
Magbasa pa
Bab 46
POV Arif"Rif, sekarang belikan obat penurun panas sana ... ! Kasihan ini si Kayla, rewel terus dari tadi karena badannya agak anget. Mungkin kecapekan di jalan tadi habis kita bawa pakai angkot. Kamu sih suruh pake taksi online malah nyarinya angkot!""Ini badannya agak panas. Kalau dikasih penurun panas 'kan bisa cepat turun suhunya. Kalau dibiarin aja entar malam kamu nggak bisa tidur lho, rewel dia," ujar Mbak Maya lagi setelah aku selesai menyerahkan botol DOT berisi susu yang baru saja aku buatkan untuk Kayla.Mendengar perkataan kakakku itu, aku menggaruk garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Apa? Beli obat penurun panas? Berapa harganya? Uang ku tinggal tiga puluh ribu rupiah lagi. Hanya cukup untuk naik ojek online pulang pergi ke kantor besok pagi, sisa sepuluh ribu buat tunggu tunggu kantong menjelang lusa gajian. Masa iya harus di habiskan juga untuk beli obat penurun panas? Lagian emang cukup sepuluh ribu buat beli obat penurun panas?"Harus ya, Mbak minum obat penur
Magbasa pa
Bab 47
POV Arif"Gimana, Rif? Udah menghubungi kamu belum si Alya? Kok belum ada kabar apa apa dari kamu dari tadi?" tanya Ibu saat aku baru saja meletakkan tubuh Kayla yang baru saja tertidur setelah terpaksa aku sendiri yang mengayun ayunkan nya dari pada Ibu dan Yuni bertengkar terus, di atas karpet di ruang tengah karena kamar sedang diisi dan ditiduri oleh sosok Soraya yang sejak masuk kamar tadi berdua putrinya langsung amblas tidur belum bangun bangun juga sampai sekarang, seolah olah sudah bertahun tahun tak bertemu tempat tidur.Kayla rewel dan nangis dari tadi saja tak membuat perempuan itu dan putrinya terbangun dari tidur mereka. Tak seperti dulu yang bak putri keraton, berisik sedikit saja langsung protes dan komplain karena takut Cyntia terganggu tidurnya.Tapi biar saja Soraya dan putrinya tak bangun bangun, sebab bangun pun tak ada gunanya. Yang ada malah bikin ribet dan kesel saja. Bagus nggak usah bangun sekalian alias mati, batinku yang merasa kesal karena harus bertemu So
Magbasa pa
PREV
123456
DMCA.com Protection Status