All Chapters of Balada Cinta Duda Belanda: Chapter 51 - Chapter 60
67 Chapters
Bab 51 Alexa yang Sibuk
Hari yang diimpikan Karel untuk dapat bercumbu dan bercengkrama dengan Alexa menjadi buyar seketika, saat Alexa tiba-tiba lebih memilih untuk menyiapkan tempat untuk kepindahannya dan tiga putrinya. Jiwa desainer interiornya tiba-tiba bergejolak dan mulai memindah beberapa furnitur untuk kamar anak-anaknya nanti. "Mas, tolong geser mejanya, biar box ini nggak kejepit, jadi nggak sempit," pinta Alexa yang sedang sibuk menata ulang kamar tidur yang akan ditempati oleh tiga K. Dengan malas dan menggelengkan kepalanya, Karel tetap melaksanakan permintaan Alexa, tapi tentunya tidak mungkin tanpa pernyataan keberatannya. "Yang, Honey, ini honeymoon, kok malah geser-geser furnitur? Besok aja, panggil tukang buat beresin kamar-kamar.""Oh tidak begitu cara saya bekerja, Bapak direktur yang terhormat! Sepanjang masih bisa saya lakukan sendiri dengan dibantu oleh tenaga suka rela yang sangat perhatian dan penuh cinta ini, buat apa saya mengandalkan tukang dan kemudian saya harus mengeluark
Read more
Bab 52 Fitnah
Hari itu, Karel dan Alexa menghabiskan waktunya untuk mengatur ulang untuk kepindahan Alexa bersama ketiga putrinya dan di malam harinya, keluarga baru itupun berkumpul bersama untuk menikmati makan malam pertama mereka sebagai satu keluarga. Tanpa kecanggungan, keenam putra dan putri mereka sudah tampak akrab dan saling berbagi cerita. Sementara itu, ibu Meita telah mengatur rencana untuk menghancurkan mantan menantunya itu dengan mengunggah foto-foto lama Karel saat terjerumus dalam lingkaran obat-obatan terlarang dan modeling dimana terdapat foto-foto Karel bersama dengan wanita-wanita berpakaian minim. "Lihat saja Karl, kamu nggak akan bisa seenaknya bahagia diatas penderitaan yang harus Meita jalani di penjara! Tidak akan pernah!"Tanpa berpikir lebih panjang, ibu Meita segera mengunggah foto-foto lama Karel di media sosial dan tanpa membutuhkan waktu lama, foto-foto tersebut menjadi viral dengan disebarkan ulang hingga ribuan kali oleh para netizen dengan berbagai kepsyen yang
Read more
Bab 53 Pahitnya Pernikahan Alexa dan Arga
Masih dengan posisinya, Karel pun menjawabnya dengan suara yang lirih, "Rumah orang tuanya Meita."Sontak, Al bersaudara dan Sekar kembali terpancing emosinya. "Itu jahatnya, genetik ya?" sahut Aldryn yang tak habis pikir dengan keluarga Meita. "Dryn_" tegur Alexa halus, agar adiknya dapat mengontrol ucapannya, karena ia tahu benar apa yang sedang Karel rasakan dan ia tidak ingin Karel semakin terpuruk dengan komentar-komentar yang menyudutkan keluarga Meita. "Hon, if you were me, what would you do?" tanya Karel kemudian, yang masih tetap dalam posisinya. Alexa pun terdiam sesaat, karena ia tidak ingin jawabannya membuat suasana semakin panas. Berbeda dengan sang adik, yang dengan cepat menjawabnya, "Waktu mbak Al difitnah sama keluarganya Arga, mbak Al cuma diam tapi nunjukin bukti fitnahnya langsung ke pengadilan.""Sampai ke pengadilan?" tanya Karel. "Ini beda kasus, aku difitnah menjelang sidang perceraian. Sebenarnya aku males banget ngurusin fitnahnya, jadi aku langsung tut
Read more
Bab 54 Pahitnya Pernikahan Alexa dan Arga II
"Iya, aku menderita gangguan di pusat memori jangka pendek, yang membuat aku seperti Dory, temannya Nemo," jawab Alexa santai, sementara tidak dengan Karel yang telihat khawatir. Alexa pun melanjutkan ceritanya, "Selama tiga bulan, aku mengalami kesulitan untuk mengingat hal-hal yang baru terjadi, bahkan aku pernah hampir meninggalkan Kiara di taman bermain, tetapi Allah masih memberiku sinyal. Aku merasa ada yang kurang dan salah, jadi aku memeriksa tas, stroller dan semua yang aku bawa dan tiba-tiba Kiara datang dengan berlari, lalu dengan semangat, ia mengajakku pulang.""Saat itu, kakiku terasa lemas, karena aku nyaris kehilangan Kiara.""Arga tidak pernah tahu akan hal itu, kalau dia tahu, pasti saat itu, dia pasti akan memarahiku dan membentakku tanpa ampun.""Satu hal yang membuatku sangat marah padanya adalah Arga telah menggelapkan dana pendidikan untuk anak-anak sebesar dua puluh lima juta. Alhamdulillah, aku berhasil membuatnya mengembalikan uang itu, tapi yaa dasar maling,
Read more
Bab 55 Mengunjungi Mama Meita
Keesokannya, hari tampak cerah dan begitu juga dengan hati Karel yang tengah bersiap untuk mengunjungi rumah mantan orang yang pernah ia cintai. Dengan wajah sendu, Alexa memandangi Karel yang tengah menyisir rambutnya di depan cermin. Karel pun tersenyum saat dirinya menyadari, jika sang istri asyik memandanginya.Ia pun mulai menggoda Alexa, "Aku tahu kalau aku ganteng, charming, pokoknya kualitas grade A+ ....""Plus narsis," celetuk Alexa datar, tetapi berhasil membuat Karel terkekeh. Karel pun membalikkan badannya, menghadap ke arah Alexa yang duduk di pinggir tempat tidur. Lalu, ia menyamakan tingginya dengan berdiri di atas kedua lututnya dan kedua tangan melingkar di pinggang Alexa. Alexa pun membalasnya dengan melingkarkan tangannya di leher Karel. "Is there anything wrong?" tanya Karel dengan lembut sambil menatap wajah Alexa yang oval seperti sebuah telur. Alexa menjawab dengan menggelengkan kepalanya, yang membuat Karel semakin yakin, jika ada sesuatu hal yang menggangg
Read more
Bab 56 Pertengkaran Perdana
"Ah, eh, alhamdulillah cukup, Bang. Malah lebih, jadi selalu ada sisa saldo setiap bulannya," jawab Maya sedikit gugup. "Alhamdulillah, kamu simpan aja semuanya. Nanti kalau kurang, kamu bisa WA saya. Oiya, untuk pembayaran kartu kesehatan, juga sudah saya lunasi semua. Oh satu lagi, tadi saya hubungi kang Ujang, nanti dia datang untuk beresin taman sama bersih-bersih rumah. Sekalian aja, kalau ada yang perlu diperbaiki.""Eh iya terimakasih, Bang," ucap Maya yang kembali terkejut, dengan perhatian yang Karel berikan. Belum cukup sampai disitu, Karel kembali bertanya, "Oiya, kapan terakhir mobilnya diservis?" "Hmm anu, hmm kayaknya lebih dari setengah tahun yang lalu, Bang," jawab Maya. "Kalau gitu, nanti saya hubungi servis mobilnya, untuk servis rutin di rumah. Kalau hari ini, bisa?""Bisa Bang, hari ini nggak ada rencana ke luar, kok," jawab Maya. "Yowes, kamu tunggu aja, mungkin siang nanti ada yang datang dari bengkel," ucap Karel sembari mengirimkan pesan ke bengkel kendaraa
Read more
Bab 57 Ice Breaker
Perseteruan dua anak, yang sama-sama lahir pada urutan ke-dua, dengan selisih usia yang hanya terpaut lima bulan itu semakin memanas dan melebar, sedangkan Alexa hanya membiarkannya saja, karena menurutnya itu adalah tontonan yang mengasyikkan. Bahkan Alexa dengan asyik, menonton keduanya dengan berpindah tempat, ia duduk di atas kasur sambil menyilangkan kaki disamping Kimi yang asyik merekam perdebatan adiknya. "Eh, sopan dikit dong!" seru Rasya sambil mendorong bahu Kiara dengan jari telunjuknya dan membuat kemarahan Kiara semakin menjadi. "Heeh! Kamu yang sopan dikit! Tadi masuk pakai nabrak, sekarang pakai dorong-dorong segala! Emangnya nggak pernah diajarin adab ke perempuan?!" bentak Kiara. "Maaf ya, kalau perempuannya nyolot kayak kamu... ""Heh, nyolot?! Kamu yang nyolot!"Keduanya masih terus bersitegang tanpa ada yang mau mengalah, hingga Kimi dan Rangga mulai lelah dengan adiknya, lalu keduanya pun berdiri dan mulai beraksi untuk menghentikannya. "Mengcapek ngeliatnya.
Read more
Bab 58 Another Long Night
Suasana penuh canda dan tawa telah berganti dengan keheningan, saat bulan telah menggantikan posisi matahari. Semua anak telah berada di dalam kamarnya, menantikan lelapnya. Begitu juga dengan Karel dan Alexa, yang telah berada di atas tempat tidurnya. Tetapi keduanya bukan sedang memadu kasih, melainkan sibuk dengan telepon pintarnya masing-masing. Alexa sibuk dengan laporan hasil penjualan di sirkuit Remala, sedangkan Karel sibuk dengan laporan hasil acara balapan yang diselenggarakan dua hari yang lalu. Hingga waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, Alexa yang telah selesai dengan laporan cafenya, bangkit dari tempat tidurnya. "Mau kemana?" tanya Karel sambil menahan tangan Alexa. "Ambil buku sketsa di tas, kemarin belum sempat aku keluarin," jawab Alexa. "Ngapain? Biarin aja, kan itu buku nggak bakalan kemana-mana," tahan Karel. Tetapi, Alexa segera menepis tangan Karel dan beranjak menuju tas ranselnya. "Katanya mau nurut kalau sudah sah?" protes Karel dengan wajah mem
Read more
Bab 60 Malam Berbintang di Remala
Beberapa pekan kemudian, perhelatan resepsi pernikahan Karel dan Alexa pun diselenggarakan di cafe Chequered Flag dengan mengusung tema rustic. Tenda putih berukuran besar yang dapat menampung hingga lima ratus tamu undangan telah berdiri tegak.Meja panjang dan kursi yang berhiaskan pita dan bunga berwarna ungu dan putih, telah berjajar rapi bagaikan perhelatan gala dinner kaum jet set.Dekorasi untaian manik-manik bagaikan berlian menjuntai dari atap tenda. Pohon-pohon artifisial dengan daun berwarna putih berhiaskan lampu dekorasi berwarna kuning bagaikan kunang-kunang beterbangan, menghadirkan suasana yang penuh kehangatan. Suatu yang berbeda dihadirkan untuk mendukung suasana alam, yaitu dengan memperdengarkan audio suara burung berkicau dan suara gemericik air dari air terjun buatan yang diletakkan sebagai dekorasi pelaminan. Ditambah dengan angin malam yang berhembus sepoi-sepoi menambah keromantisan suasana. Tamu undangan dan kerabat dari kedua belah pihak telah hadir memenuh
Read more
Bab 61 Aksi Karel dan Alexa
Sesudah sesi tanya jawab usai, acara pun dilanjutkan dengan makan malam dan ramah tamah. Berbeda dengan acara resepsi pernikahan yang pada umumnya diselenggarakan di Indonesia, kali ini Karel dan Alexa tidak berada di atas panggung pelaminan untuk menerima ucapan selamat dari para tamu, melainkan merekalah yang mendatangi satu-perasatu tamunya untuk mengucapkan terimakasih. Bagaikan selebriti, kilatan cahaya kamera menyertai kemanapun Karel dan Alexa melangkah. Ucapan selamat pun tak kunjung usai dari mereka yang turut berbahagia menyaksikan momen indah pasangan pengantin baru ini. Di tengah ucapan selamat, langkah Alexa pun terhenti ketika ia melihat pria yang telah membuatnya sakit hati berkepanjangan. "Hon, what's wrong?" tanya Karel yang menyadari perubahan ekspresi istrinya. "Ternyata dia datang," lirih Alexa dengan matanya memandang ke arah pria terakhir yang ingin ia jumpai. Dengan mengerutkan keningnya dan menegapkan posisinya, Karel segera memahami siapa orang yang dima
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status