All Chapters of Balada Cinta Duda Belanda: Chapter 1 - Chapter 10
66 Chapters
Bab 1 KAREL HARDYS
Matahari di ibukota mulai mengeluarkan sinarnya yang terik dan hawa yang panas. Akibat panas terik yang dirasakan di ibukota, membuat sebagian orang memilih untuk tetap berada di dalam ruangan. Tidak terkecuali Karel yang masih berjibaku dengan berkas-berkas perjanjian kerja sama dengan beberapa UMKM yang berada dibawah naungan perusahaan tempatnya bekerja. Karel Hardys adalah seorang pria keturunan Belanda-Betawi yang menjabat sebagai direktur operasional PT. Lazeesfood, yang tampak masih betah berduaan dengan layar komputernya, bahkan hingga hampir melewati jam istirahat makan siang. Sekar, sang sekretaris pun mengingatkan akan waktu istirahat yang sesaat lagi akan berakhir. "Pak, sekarang sudah jam dua belas empat puluh. Bapak, nggak istirahat?" tanya Sekar yang berdiri di depan meja kerja Karel. Tanpa sedikitpun melihat atau menghentikan pekerjaannya, Karel pun menjawab, "Saya sudah istirahat kok, tadi saya sudah shalat Dzuhur." "Hmm maksud saya, Bapak nggak makan siang?" tany
Read more
Bab 2 Istirahat
Akhir pekan yang dinantikan pun tiba, sesudah melaksanakan ibadah wajib bagi pria muslim di hari Jum'at, Karel segera menuju resort mewah langganannya di Tanjung Lesung, yang ditempuh sekitar tiga jam dari Jakarta melewati jalan tol yang belum lama ini diresmikan.Sesampainya di resort Kaleka, ia melepaskan pakaian kerjanya dan berganti dengan t-shirt dan celana bermuda yang lebih santai. Setelah melaksanakan shalat Ashar, Karel berjalan menyusuri pantai yang memiliki pasir putih dengan air laut yang jernih, sehingga dapat terlihat jelas batuan dan karang di dalamnya.Matahari perlahan mulai tenggelam di ujung laut, menampakkan semburat warna lembayung senja, meneduhkan hati yang gundah gulana. Karel berdiri menatap keindahan laut dan langit yang perlahan berganti warna."It's beautiful, just like ..., hmm siapa? Mom?" lirihnya. Sesaat itupun, ia mulai merasakan kerinduan akan dekapan seorang wanita, juga rasa ingin mencintai dan dicintai. Tetapi rasa yang telah lama ia kubur jauh
Read more
Bab 3 Pertemuan Karel dan Alexa
Liburan singkat di akhir pekan pun berlalu, Karel harus kembali berjibaku dengan rutinitas hariannya di kantor. Tetapi ada yang sedikit berbeda dari dirinya, yang merupakan hasil dari liburan singkat itu, dimana membuat dirinya tampak lebih relaks dan ceria, hal itu terlihat dari raut wajahnya yang tidak sekaku seperti di hari-hari sebelumnya. Di awal pekan ini, seperti biasanya Sekar akan melaporkan jadwal kegiatan yang harus dihadiri Karel. "Pak, barusan saya kirim e-mail jadwal acara peluncuran Instanshopme, Rabu ini di Parkit Hall, Senayan," ucap Sekar yang berdiri di depan meja kerja Karel. Sementara itu, Karel yang sedang menatap layar monitor komputernya pun menjawab, "Iya, ini lagi saya baca." "Oiya Pak, Pak Gunawan berhalangan hadir, jadi beliau meminta Bapak yang mewakili perusahaan," lanjut Sekar dengan berhati-hati, karena ia tahu hubungan antara Pak Gunawan sang direktur utama dengan Karel, terdapat perseteruan yang aneh, dimana Pak Gunawan selalu melimpahkan urusannya
Read more
Bab 4 Rahasia Karel
Pertemuan tak disangka antara Alexa dengan Karel, membuat Alexa menjadi lebih pendiam. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi Zasky, yang tidak biasa melihat atasannya ini menjadi begitu pendiam. "Bu, ada apa? Eh kenapa?" tanya Zasky dari balik kemudi. "Nggak ada apa-apa dan nggak kenapa-kenapa," jawab Alexa sambil memandang jauh ke jendela mobilnya. "Tapi tadi ibu sudah tanda tangan kontrak kerjanya kan?" tanya Zasky untuk memastikan. "Sudah, makanya sekarang kita pulang, karena urusannya sudah selesai," jawab Alexa sambil memejamkan matanya dan menurunkan sandaran kursinya. Melihat Alexa yang sepertinya ingin beristirahat, membuat Zasky mengurungkan pertanyaannya. Tetapi, rasa penasaran itu sungguh mengganggu, membuat Zasky menanyakan hubungan pribadi Alexa dengan Karel, "Bu, maaf mau nanya, boleh nggak?" "Biasanya kalau mau nanya, juga tinggal nanya aja, kok sekarang pakai minta izin?" jawab Alexa dengan mata terpejam. "Karena aku mau nanya tentang bapak bule ganteng tadi, yang
Read more
Bab 5 Pertanyaan Untuk Meita
Setelah menerima peta lokasi yang dikirimkan oleh Meita, Alexa pun menambah kecepatannya dan setelah beberapa menit kemudian, tibalah ia di sebuah perumahan mewah di pinggiran Timur ibukota.Alexa menghentikan kendaraannya di sebuah cafe sekaligus tempat tinggal Meita dan ketiga buah hatinya."Assalamu'alaikum," salam Alexa sambil berjalan menuju teras rumah Meita."Wa'alaikumsalam," jawab Meita yang menyambutnya di teras rumahnya."Apakabar, Al?" tanya Meita sambil memberikan pelukan hangat."Alhamdulillah, baik. Ih, berapa lama kita nggak ketemu, ya?" tanya Alexa."Ratusan purnama, pokoknya. Udah lama banget, Al. Eh, kita masuk dulu atau mau ngobrol di cafe taman?" tanya Meita sambil menunjukkan cafe yang terletak di samping rumahnya."Kayaknya lebih seru di luar aja, kali ya," jawab Alexa.Meita pun mengarahkan ke samping rumahnya yang merupakan area cafe tamannya, yang di desain lesehan dan sebagian lagi dengan meja dan kursi, serta dihiasi dengan lampion berwarna-warni yang berga
Read more
Bab 6 Mengantar Alexa Pulang
"Assalamu'alaikum," salam seorang pemuda yang mirip dengan Karel, memasuki ruang tamu dengan membawa sekotak pizza dan satu ember gelato, seperti permintaan Alexa. "Wa'alaikumsalam. Al kenalin, ini putra pertamaku. Rangga," ucap Karel, sambil menerima kotak pizza dari putranya. "Ngga, ini teman sekolah Abi sewaktu masih SMP, namanya tante Alexa," ucap Karel memperkenalkan. "Panggil aja tante Al," sahut Alexa sambil tersenyum. Rangga pun melirik ke arah Karel dan Alexa bergantian, lalu ia mulai menunjuk ke arah Karel dan Alexa, tetapi sebelum ia bertanya, sepertinya Karel dapat membaca apa yang ada di dalam benak sang putra. "Nggak usah main tunjuk-tunjuk. She's my friend, selanjutnya do'akan saja," bisik Karel di telinga Rangga, yang membuat ia tertawa. "Got it, Dad!" Melihat kedua pria di depannya tertawa, Alexa pun mencium sesuatu yang mencurigakan. "What are you guys talking about?" selidik Alexa sambil memicingkan dua matanya. Karel dan Rangga pun menjawabnya dengan kompa
Read more
Bab 7 Katering untuk Karel
Keesokan paginya, dengan menggunakan kemeja berwarna biru laut dan dasi berwarna dongker, Karel tengah bersiap untuk berangkat ke kantor. Tetapi ada sesuatu yang berbeda dari penampilan Karel, yaitu wajah kakunya mulai tampak mengendor yang ditandai dengan bibirnya yang melengkung ke atas, serta nada bicaranya yang lebih halus dan terdengar senandung indah dari bibirnya. Hal ini tentu saja membuat Narsih bertanya dalam hati, apa gerangan yang membuat majikannya tampak bahagia di pagi ini. Tumben, bapak senyam-senyum sendiri, gumam Narsih. Setelah Karel menyelesaikan sarapannya, ia bersiap menuju ke kantornya, tetapi sebelum itu, ia berpesan kepada Narsih, "Narsih, saya titip kunci mobilnya Alexa, nanti supir kantor akan ambil mobilnya. Tolong ya?" "Baik, Pak." Sementara itu, setelah mengantar ketiga putrinya ke sekolah, Alexa kembali berjibaku dengan perlengkapan dapurnya. "Hari ini ada pesanan apa?" tanya ibu Alexa ketika melihat kesibukan putrinya. "Hari ini nggak ada pesanan
Read more
Bab 8 Kekhawatiran Karel
"Kamu sekarang berusaha untuk mendapatkan Karel, setelah Karel kaya, setelah ia berkedudukan dengan gaji milyaran rupiah pertahunnya?! Kamu ternyata sama saja seperti perempuan matre lainnya!" pekik Meita yang terbakar api emosi dan segera meninggalkan rumah Karel dengan membanting pintu depan rumahnya. Narsih pun mengerut dadanya, sambil menyusun kembali kotak-kotak makanan ke dalam kulkas."Alhamdulillah, kotaknya nggak ada yang pecah," lirihnya.Tak lama kemudian, Saiful, suami Narsih lari tergopoh-gopoh menuju dapur."Ada apa? Bunyi apa tadi?" tanya Saiful kepada istrinya."Ya bunyi ini, Pak'e," jawab Narsih memperlihatkan wadah-wadah kedap udara yang berserakan di lantai.Saiful pun segera membantu sang istri menyusun wadah-wadah tersebut kembali di dalam kulkas, sambil kembali bertanya, "Bu Meita tadi ya?""Iyo Pak'e, seperti biasa kalau kesini pasti ngamuk. Aku nggak ngerti sama Bu Meita, Pak Karel iku salahe opo? La wong Pak Karel uwonge kalem ngono, kok nduwe mantan istri sin
Read more
Bab 9 Karel vs Alexa
Foto-foto yang memperlihatkan kedekatan antara Karel dan Alexa pun dengan cepat tersebar di dunia maya, termasuk oleh Meita dan Arga, mantan suami Alexa yang bersyukur mantan istrinya telah mendapatkan calon pasangan. "Wah, pinter juga Al, nyari laki tajir kek gini," ucapnya pada sang istri, Dila. "Kenapa Al, Kang?" tanya Dila. "Lihat nih, Alexa lagi pacaran sama bule, kalau nggak salah direktur perusahaan apa lah," jawab Arga. "Wah, cakep tuh. Kalau Al nikah sama itu bule, lumayan Kang. Akang nggak perlu ngirim duit lagi, kan sudah ada yang nanggung biaya anak-anak," ucap Dila. "Nah, itu yang kita mau kan? Biar uangnya bisa kita pakai jalan-jalan. Sudah lama nih, kita nggak ke Singapura!""Iya, sudah tiga bulan kita nggak shopping ke Singapura, aku kan pingin belanja sepatu, tas, jam tangan baru, yang jelas bukan yang pasaran, yang banyak di mal-mal disini," ucap Dila sambil bergelayut manja pada lengan Arga. Arga pun tersenyum mesra dan mengecup kening Dila, sambil berucap sini
Read more
Bab 10 Go Public
Matahari mulai meredupkan sinarnya dengan bergeser ke arah barat, menunjukkan senja segera tiba. Stand-stand pameran telah sepi dari pengunjung, bahkan sebagian dari mereka telah mengemas dagangan mereka dan bersiap untuk pulang. Begitu juga dengan stand katering milik Alexa, yang telah rapi dan menyisakan kantong-kantong berwarna hitam berisi sampah. "Bu, saya langsung pulang, ya," ucap salah satu pegawai Alexa."Iya, kalian duluan aja. Saya masih ada perlu sebentar," sahut Alexa. Beberapa saat kemudian, Alexa terlihat berjalan menemui Sekar yang tengah menunggunya. "Yuk, kita jalan," ajak Alexa. "Eh, jalan? Mau jalan ke mana? ""Ke hatimu," canda Alexa sambil mengedipkan satu matanya. "Ish gelai! Kambuh?""Iya, belum dapat asupan es krim," jawab Alexa sambil tersenyum. "Wah bahaya. Eh tapi!""Tapi apa?!""Gimana tadi sama Pak Karel?" tanya Sekar. "Gimana apanya?" tanya Alexa balik. "Jadian nggak?"Alexa pun melayangkan pukulan ke lengan adik sepupunya itu. "Jadian dari Hon
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status