All Chapters of Ibu Mertua Melarang BerKB: Chapter 11 - Chapter 20
45 Chapters
Gladis dan Arthur
"Andre, kamu kenapa? Tiba-tiba datang langsung marah-marah sama istrimu, kasihan dia seharian capek kerja," ujar ibu mertua."Memangnya Ibu pikir aku gak capek? Aku sampai lembur demi mendapatkan banyak uang, tapi Melati malah jalan sama cowok lain.""Kamu jangan ngomong sembarangan, seharian ini Melati membuat snack box bersama Ibu, lalu dia mengirimkan ke rumah orang yang memesan, dia sama sekali gak ada waktu buat pergi bersama lelaki!""Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, dia pergi bersama seorang lelaki naik motor sport mahal. Aku jadi ingat, dulu dia bilang kalau dia ingin dibonceng pakai motor sport seperti itu."Mendengar ucapan Mas Andre, seketika lidahku terasa kelu, aku benar-benar bingung harus berkata apa."Melati! Kenapa kamu diem aja? Kamu diem pasti karena kamu tidak bisa menyangkal bahwa kamu pergi bersama lelaki tadi, kan?""Aku akan menjelaskan semuanya secara detail, aku harap kita semua duduk tenang."Suamiku menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan secara
Read more
Mas Andre Bersitegang dengan Fahri
"Kalian saling mengenal?" tanya Mas Fahri."Melati itu teman kecil saya," ujar Arthur."Melati, apakah Pak Fahri ini suami lo?" tanya Gladis.Degh! Situasi macam apakah ini? Aku benar-benar bingung harus menjawab apa."Anu...itu...""Kenapa lo terlihat gugup? Keren loh jika suami lo ternyata atasan suami gue."Apa yang harus aku lakukan? Berbohong demi gengsi atau jujur lalu dipermalukan?"Bukan, dia bukan suami gue."Akhirnya Kalimat itu meluncur dari mulutku. Sepertinya mulai saat ini aku harus berani jujur meski harus direndahkan. Aku tak bisa terus menerus berbohong hanya agar terlihat keren dibandingkan Gladis."Kalau bukan, ngapain lo jalan berdua dengan cowok lain? Apa lo selingkuh?""Saya sepupu suaminya Melati, kebetulan kami sedang membahas bisnis.""Oh, sepupunya. Ngomong-ngomong, apa jabatan suaminya Melati?""Suaminya Melati adalah CEO di perusahaan yang saya pegang, berhubung dia sedang mengurus perusahaan yang lain, jadi perusahaan itu untuk sementara saya yang urus."A
Read more
Ternyata
"Andre, stop!" teriak ibu mertua hingga bogem mentah itu tak jadi mengenai wajah Mas Fahri."Kenapa, Bu? Dia itu berniat merusak rumah tanggaku.""Hahahhaha, gak usah lebay, Kak. Gue cuma nolong Melati dari preman, gak lebih."Hah? Kak? Apa maksudnya itu? Apakah suamiku dan Mas Fahri adalah saudara?"Lo dan ibu lo, sama aja, tukang merebut milik orang!""Gak usah ngomong sembarangan kalau gak tau apa-apa.""Kalian itu dulunya miskin, lalu tiba-tiba merebut semua harta keluarga gue, kalian itu licik!"Mendengar itu Fahri hanya tersenyum, entah apa yang ia pikirkan."Jangan-jangan, nyokap lo udah ngasih tubuhnya sama bokap gue, hingga tanpa sadar bokap gue ngasih semua aset hartanya sama nyokap lo?" Seketika raut wajah Mas Fahri berubah, tampaknya ia sudah tak tahan dengan ucapan suamiku.Plaaaak! Tiba-tiba ibu mertua menampar Mas Andre hingga membuatku terhenyak."Jaga mulutmu! Jangan bicara sembarangan pada adik ibu."Jadi, Bu Farah adalah adiknya ibu mertua? Sekarang aku mengerti, r
Read more
Makan di Restoran
"Aku tahu Ibu suka bercanda, tapi gak gini juga bercandanya, Bu," ujarku yang sempat berbinar-binar saat mendengar ibu mertua hendak membelikanku emas yang banyak.Aku memang sudah lama ingin memiliki emas, tapi rasanya mustahil jika ibu mertua tiba-tiba mengabulkannya. Daripada harapanku dijatuhkan dengan ucapan "Ibu cuma bercanda" lebih baik aku tidak mempercayainya saja sekalian."Sudahlah, jangan banyak protes, mending sekarang kalian semua ganti pakaian."Pranknya gak lucu, Bu," ujar Mas Andre yang tampaknya juga tidak percaya."Ibu sedang tidak bercanda, kok.""Tapi uang darimana, Bu?""Pokoknya hari ini kalian nurut aja sama ibu dan gak perlu protes, kalau protes ibu akan marah dan meninggalkan kalian."Meski masih bingung, akhirnya aku segera mengganti pakaian anak-anakku dengan pakaian terbaik yang dibeli beberapa tahun lalu. Lalu setelah kami semua berdandan rapi, kami bergegas menemui ibu mertua."Melati, cepat pesan taksi online," ujar ibu mertua yang telah mengenakan paka
Read more
Shoping
"Apakah kamu tidak ingin ibu menikmati hidup?" tanya ibu mertua yang membuat Mas Andre seketika tak lagi mengeluarkan suara.Setelah itu kami semua langsung melahap makanan yang ada di meja."Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, sudah mengabulkan doa Elsa," ujar anakku yang nomor 3 hingga membuat kami semua menoleh ke arahnya."Memangnya Elsa berdoa agar bisa makan di restoran?" tanya ibu mertua tiba-tiba."Iya, soalnya kemaren Putri dan Regina bercerita kalau mereka sering makan di restoran, makanya aku berdoa sama Allah agar aku bisa makan di restoran kayak mereka.""Kalau gitu ibu akan foto Elsa lagi makan dessert itu."Ia mengangguk sembari tersenyum senang, lalu mulai menyendok dessert di hadapannya. Setelah memfoto Elsa, aku juga berkali-kali mengambil selfie, aku akan memposting di Facebook agar Bu Ratna dan Bu Susi tidak merendahkanku lagi."Udah foto-fotonya, cepat habiskan makanan kalian, karena setelah ini masih banyak hal yang akan kita kerjakan," ujar ibu mertua."Pasti k
Read more
Kejutan
"Ibu beneran gak apa-apa?" tanyaku saat ibu mertua terus memegangi kepalanya.Dia tidak menjawab, kulihat matanya masih terpejam. Aku langsung meraih tangannya, alhamdulilah masih kurasakan denyut nadi ibu mertua. Nyaris saja pikiran ini memikirkan hal buruk yang mungkin membuatku menangis histeris. Namun, kulihat wajahnya begitu pucat dan berkeringat."Bu, apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit aja?""Ibu hanya butuh istirahat, tolong jangan lagi mengganggu ibu," ujarnya dengan mata terpejam.Aku langsung menghela napas, lalu membiarkan ibu mertua kembali terlelap."Loh, kita mau kemana, Pak? Arah rumah kami bukan kesini?" tanyaku saat menyadari bahwa lelaki yang mengaku bernama Pak Yono itu membawa kami ke arah yang berlawanan dengan tempat tinggal kami."Iya, kita mau kemana ini, jangan bilang kalau kamu ternyata orang jahat, apa jangan-jangan kamu menghipnotis ibuku?" tanya suamiku."Mas Andre dan Mbak Melati gak usah negatif thinking, saya bukan orang jahat. Saya adalah sopir Bu
Read more
Terungkap
POV 3"Ada banyak alasan, mengapa ibu melakukan semua ini. Salah satunya adalah karena istri muda ayah kamu meminta sebagian aset peninggalan ayahmu, sementara harta itu hasil jerih payah kami berdua," ujar Bu Wiranti."Hanya gara-gara itu Ibu bersekongkol dengan Tante Farah dan berpura-pura miskin?" Andre tampak masih sulit menerima semua kenyataan bahwa selama ini telah membohonginya.Sementara Melati tampak terus mencubit tangannya sendiri karena masih menyangka semua itu mimpi."Saya akan mengajak anak-anak untuk bermain di taman belakang," ujar Bu Farah sembari mengajak keempat anak Melati pergi, agar Andre dan ibunya bisa berbicara dengan leluasa."Selain gara-gara pelakor itu, ibu juga ingin mendidik anak-anak ibu menjadi pribadi yang lebih baik, bisa menghargai uang, dan tidak semena-mena terhadap orang lain.""Memangnya harus dengan kemiskinan, ibu mendidik kami?""Iya, hanya dengan cara itu, ibu bisa membuktikan mana yang tulus dan mana yang serakah.""Coba lihat Fahri, apa
Read more
Bu Wiranti Meninggal
Melati langsung masuk ke kamar ibu mertuanya, karena kebetulan pintu tersebut tidak terkunci. Dilihatnya ibu mertuanya itu tengah terbaring dengan mata yang terpejam. Seketika Melati tampak cemas saat melihat wajah ibu mertuanya yang sangat pucat."Bu..." ujar Melati sembari menggoyangkan tangan ibu mertuanya.Tak ada jawaban, hingga membuat Melati berpikiran negatif. Akhirnya ia memutuskan untuk mendengarkan detak jantungnya."Ibu masih hidup, kok, Melati," ujar Bu Wiranti lirih hingga membuat Melati seketika terhenyak."Ibu gak apa-apa, kan? Aku khawatir banget sama Ibu.""Ibu cuma pusing aja.""Dari tadi pagi loh, Ibu mengatakan sakit kepala, kita periksa ke dokter, ya?""Sepertinya ibu cuma butuh istirahat.""Tapi aku gak akan tenang kalau Ibu gak diperiksa sama dokter, apalagi ibu juga gak mau minum obat.""Ibu gak apa-apa, kok. Oh, ya besok akan ada pengacara yang datang ke rumah ini, dia akan mencairkan dana untuk kamu dan Andre masing-masing satu M.""Apa Ibu bilang, masing-ma
Read more
Membungkam Tetangga Nyinyir
"Kenapa Nenek tidur terus, Bu? Apa Nenek Sakit, kenapa tidak dibawa ke rumah sakit?""Nenek masih sakit ya, jadi gak bisa antar Elsa ke sekolah.""Nek, bukankah semalam Nenek bilang akan mengajak Aurora beli mainan masak-masakan?"Mendengar ucapan anak-anaknya air mata Melati tak bisa berhenti mengalir. Ia benar-benar masih tak percaya jika ibu mertuanya itu kini telah pergi untuk selamanya."Kalian semua jangan mengganggu Nenek, karena Nenek sebentar lagi akan pergi ke surga," ujar Melati sembari memeluk anak-anaknya.Mendengar ucapan ibunya, Arka dan Aldi seketika menangis histeris, sementara Melati dan Aurora hanya saling berpandangan karena belum terlalu mengerti apa yang dikatakan ibunya. Hingga saat jenazah Bu Wiranti dikebumikan, barulah tangis Elsa dan Aurora pecah."Kenapa Nenek dimasukan kesana?" tanya mereka sembari menangis meraung-raung."Elsa dan Aurora jangan seperti itu. Sekarang Nenek akan menuju surga, jadi kalian jangan berteriak-teriak seperti itu, ya, biar Nenek g
Read more
Membuat Gladis Mati Kutu
"Ya wajar saja jika kami mengatakan hal tersebut, karena miskin tapi memiliki banyak anak merupakan sebuah kebodohan," ujar Bu Ratna."Jangan seperti itu. Karena bisa saja semua yang saya miliki saat ini adalah rejeki anak-anak saya.""Ya udah, deh, Melati, kalau begitu saya minta maaf," ujar Bu Ratna disusul Bu Susi dan lainnya."Iya, saya sudah memaafkan kalian, kok.""Ngomong-ngomong, rumah peninggalan ibu mertuamu dimana? Kali aja kami kebetulan lewat lalu sekalian mampir.""Blossom Residence," jawab Melati."Ya ampun, keren banget. Boleh, dong, kapan-kapan main kesana?""Iya, silahkan," jawab Melati lalu pamit.Lalu setelah itu Melati masuk ke rumah kontrakannya. Saat rumah itu dibuka, tiba-tiba bayangan ibu mertuanya melintas di pikirannya. Terbayang olehnya wajah ibu mertuanya yang selalu tersenyum apapun kondisi mereka. Sesulit apapun kehidupan mereka dulu, tapi ibu mertuanya tampak selalu ceria dan berpikiran positif."Bu, Melati kangen," ujarnya sembari masuk ke kamar yang b
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status