All Chapters of Ibu Mertua Melarang BerKB: Chapter 21 - Chapter 30
45 Chapters
Kehidupan Baru
"Aldi, ibu turut berduka cita atas meninggalnya nenek Aldi," ucap Bu Guru sebelum memulai pelajaran."Terimakasih, Bu," jawab Aldi.Setelah Bu Guru, teman-teman lainnya bergantian menyalami Aldi dan mengucapkan bela sungkawa."Aldi, sebenarnya aku masih penasaran sama kamu, mengapa tiba-tiba kamu bisa membeli sepatu dan tas yang sangat mahal?" tanya Kevin dan teman-teman lainnya saat jam istirahat.Kevin adalah anak seorang pengusaha kaya, ia sering memamerkan kekayaannya, tapi dia tidak sejahat Hendrik yang suka membully Aldi hingga akhirnya dikeluarkan pihak sekolah atas campur tangan Bu Wiranti, Nenek Aldi."Iya, alhamdulilah sekarang kehidupan keluargaku sudah banyak berubah.""Bagaimana bisa?""Jadi ternyata nenekku adalah orang yang kaya, tapi Nenek menyembunyikan hartanya agar kami hidup prihatin dan bisa lebih menghargai uang.""Kamu gak bohong, kan, Di?" tanya Yoga, seseorang yang pernah menjadi teman akrab Hendrik, tapi kini ia memilih untuk berteman dengan Kevin sejak Hendr
Read more
Cemburu
"Kok lu bisa kerja di kantoran?" tanya teman-temannya yang tak mengetahui sama sekali latar belakang pendidikan Andre juga masa lalunya."Udahlah, gak usah banyak omong. Mau gak, gue traktir makan di restoran?""Boleh, deh, tapi ini semua bukan prank, kan?""Bukan, lah."Setelah itu mereka semua bergegas menuju restoran dengan menggunakan angkot. Saat tiba di halaman restoran, tiba-tiba Andre melihat Gladis berjalan terburu-buru hingga menjatuhkan dompetnya."Mbaaak!" teriak Andre.Gladis langsung menoleh, lalu ia bergegas pergi dan menganggap Andre berniat menggoda. Ia hanya melihat penampilan kucel Andre tanpa memperhatikan wajahnya."Mbak, tunggu, Mbak!" teriak Andre sembari mengejarnya."Mas tolong jangan ganggu saya, karena saya sudah punya suami," ujar Gladis tanpa menoleh."Bukan, Mbak, ini saya mau..""Mau nomor HP? Maaf saya sudah punya suami.""Bukan, Mbak..""Mas! Saya bilang saya ini udah punya suami, jadi jangan ganggu saya!" bentak Gladis.Andre langsung membuka topi yan
Read more
Reuni
"Aku tadi gak sengaja ketemu sama Fahri di supermarket, jadi dia nganter aku pulang," ujar Melati."Kak Andre gak mungkin jealous kan sama gue? Kita ini saudara, loh," ujar Fahri."Jujur aja gue gak nyaman dengan kedekatan kalian.""Gue menganggap Melati seperti saudara sendiri, wajar banget jika gue mengantar dia pulang karena gak mungkin gue membiarkan dia pulang sendiri setelah beberapa kali dia selalu dalam bahaya.""Ucapan lo terdengar seperti sindiran, seolah-olah gue gak peduli dengan istri gue.""Udahlah, Mas, jangan berlebihan. Aku dan Fahri itu gak ada apa-apa. Menurutku dia bersikap layaknya saudara yang baik.""Entahlah, tapi gue merasa tatapan lo ke Melati terlihat berbeda."Mendengar itu Fahri hanya tersenyum."Dari dulu lo gak berubah, Kak. Masih saja childish.""Apa lo bilang?" Andre tampak mengepalkan tangannya."Fahri, lebih baik kamu pulang saja, tolong maafkan sikap Mas Andre yang gak pernah bisa bersikap dewasa.""Oke, gue pamit ya, Kak," ujar Fahri lalu bergegas
Read more
Pahlawan
"Hai, Melati, apa kabar? Lama tak jumpa," ujar lelaki bertubuh besar itu."J..Joni? Ngapain kamu membawaku kesini?"Melati tampak terhenyak saat melihat lelaki yang saat SMA beberapa kali menyatakan cinta padanya. Saat itu Melati selalu menolaknya karena di hatinya hanya ada Arthur. Meski pada akhirnya Arthur lebih memilih Gladis untuk menjadi kekasihnya, tapi Melati tetap mengabaikan perasaan Joni."Melati, setelah sekian lama aku mencarimu, akhirnya aku bisa menemukanmu.""Kamu mau ngapain? Aku sudah punya suami juga anak.""Sejak lama aku mencintaimu, tapi kamu selalu mengabaikanku, hari ini akan kupastikan kamu menjadi milikku," ujarnya sembari menatap Melati dengan tatapan aneh bagaikan seekor singa yang hendak memangsa buruannya."Toloooooooong!" teriak Melati."Jangan berisik, Sayang, aku akan memperlakukanmu dengan lembut.""Tolooooooong!" teriak Melati dengan wajah ketakutan.Melati meraih ponsel dari tasnya, lalu secepat kilat lelaki itu meraihnya lalu menon aktifkan ponsel
Read more
Gladis Masuk Penjara
"Gimana tadi acara reuninya, seru gak?" tanya Andre yang baru pulang dari kantor, sementara Melati hanya berbaring di tempat tidur memikirkan kejadian buruk yang nyaris menimpanya."Kamu kenapa, kok wajahmu pucat begitu?" Andre kembali bertanya.Melati menatap wajah suaminya dengan perasaan bingung. Jika berbohong ia tak tega, jika jujur ia takut suaminya salah paham, karena ia tahu bahwa suaminya itu sangat pencemburu terutama kepada Fahri."Kenapa diam aja? Oh, ya tadi kamu menelpon beberapa kali, maaf ya tadi mas lagi sibuk banget, lalu pas mas mau telpon balik malah lowbate.""Mas.." Melati menatap suaminya dengan wajah was-was."Kamu kenapa, sih? Kok kayak takut giti sama mas?"Melati menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan."Mas tahu kan kalau Pak Yono hari ini minta izin untuk ke rumah sakit karena anaknya keracunan?""Iya, lalu?""Aku terpaksa naik taksi online. Lalu setibanya di sekolah SMAku dulu, tempat itu sepi, bahkan tampaknya sudah terbengkalai.""L
Read more
Tragedi Yang Menimpa Fahri
"Aku yakin dengan keputusanku untuk mencabut tuntutan pada Gladis," ujar Melati."Entahlah Melati, mas bingung dengan keputusanmu.""Jujur saja aku selalu dihantui rasa bersalah sejak Gladis dipenjara.""Ya sudah kalau begitu," ujar Andre. Lalu setelah itu mereka bersiap menuju kantor polisi untuk mencabut tuntutan pada Gladis."Melati, sekarang lo sudah tahu, kan, kalau gue gak ada sangkut pautnya dengan rencana Joni?" ujar Gladis sembari sesekali meringis menahan luka lebam di area wajahnya."Gladis, apa lo berani bersumpah kalau lo tidak menyuruh Joni?""Gue berani bersumpah, Mel.""Sebenarnya gue belum tahu apakah lo bener atau salah, tapi sejak lo dipenjara, gue gak bisa tidur memikirkan nasib lo.""Selama dipenjara, gue selalu dibully hingga wajah gue babak belur, gue menderita di dalam penjara padahal gue difitnah oleh Joni.""Kalau lo ngerasa gak melakukannya, kenapa Joni membuat persaksian kayak gitu, ya?"Setelah itu mereka meminta izin pada polisi untuk menjenguk Joni. Nam
Read more
Fahri Masuk Rumah Sakit
Joni langsung berlari meninggalkan Fahri yang bersimbah darah, sementara Bu Farah berteriak histeris menatap putra semata wayangnya itu. Beberapa saat kemudian ambulans datang, lalu Fahri segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu dada Melati semakin berdebar, pikirannya hanya tertuju pada Fahri. Akhirnya ia menelpon Fahri karena perasaannya semakin tak karuan."Hallo, Fahri.""Hu.hu..hu..." Bu Farah malah menangis tersedu-sedu saat menerima telpon dari Melati."Kok Tante yang mengangkat telepon? Fahri gak kenapa-kenapa, kan, Tante? Soalnya aku tiba-tiba merasa cemas sama dia.""Melati, sekarang tante membawa Fahri menuju rumah sakit, seseorang menusuk perutnya dengan pisau."Mendengar itu seluruh tubuh Melati terasa lemas, bahkan perutnya terasa sangat sakit seolah ada pisau yang menancap di perutnya."Di rumah sakit mana?" tanya Melati dengan suara lemah."Kami menuju rumah sakit Jakarta medika," ujar Bu Farah.Setelah itu Melati segera menutup telepon, lalu bergegas menuju ruma
Read more
Fahri dan Melati Memiliki Banyak Persamaan
"Fahri, apa lo mencintai istri gue?" tanya Andre saat Melati membiarkan mereka mengobrol berdua."Jujur saja iya," jawabnya lirih.Degh! Seperti biasa api di hati Andre mulai membara. Namun, ia mulai meredam amarahnya dan mencoba tenang."Tapi lo tahu kan kalau Melati itu milik gue?""Gue cuma ingin melindunginya, perasaan gue tulus tanpa mengharapkan balasan." Fahri tampak masih lemas dan sedikit terbata-bata saat mengatakannya.Andre hanya diam dan tak mampu berkata-kata."Gue gak pernah memiliki niat untuk merebut milik orang lain, gue hanya ingin dekat dengan dia, meski sebagai saudara.""Iya, asalkan lo cepat sembuh, gue janji akan mengizinkan lo untuk jalan sama istri dan anak-anak gue. Karena kita saudara, jadi istri gue juga saudara lo."Kalimat tersebut membuat Andre merasa sesak dada, ia sangat berat mengatakannya, tapi ada sesuatu yang tak bisa ia mengerti terus mendorongnya untuk mengatakan hal tersebut. Sementara itu Fahri tersenyum senang, ia merasa ingin segera pulih ag
Read more
Saudara Kembar Melati Yang Hilang
29Fahri tak berhenti menatap Melati, ia selalu merasa nyaman saat berada di dekatnya."Kamu, bukankah kamu istrinya Andre?" Seorang wanita bertubuh jenjang tiba-tiba muncul hingga membuat Melati dan Fahri terkejut."Iya, lalu?" Melati menanggapi santai saat wanita itu menatapnya dengan penuh tanya dan senyum sinis."Kalian lagi selingkuh atau gimana? Kok santai banget saat kepergok gini, apa gak takut kalau gue ngelaporin apa yang kalian lakukan?""Gue Fahri, gue sepupunya Kak Andre. Dia sudah tahu kalau gue mengajak istri dan anak-anaknya jalan.""Hemm..gitu, ya? Menurut gue sih meski sepupunya Andre, tapi gak etis aja jika sedekat ini dengan istrinya.""Udah, yuk, kita pergi aja!" ajak Fahri lalu memanggil pelayan untuk meminta bill makanan yang telah mereka makan.Sementara itu Kristal langsung memfoto saat Fahri menggenggam pergelangan tangan Melati, lalu bergegas mendatangi kantor Andre. "Semoga saja Andre berada di sana sekarang, untung saja dulu gue pernah dikenalin sama boka
Read more
Rahasia Bu Farah
"Mas, kenapa kamu diam saja?" tanya Melati saat Andre tengah termenung memikirkan ucapan kakak iparnya yang membahas tentang kembaran Melati."Enggak, aku cuma penasaran dimana kembaran kamu sekarang." Andre tampak belum berani mengatakan kecurigaannya pada Fahri yang mungkin saja saudara kembar Melati di hadapan kakak iparnya, karena ia takut jika Bu Farah malah akan dituntut dengan kasus penculikan."Andai saja suatu hari nanti aku bisa bertemu dia," ucap Melati.Mendengar itu Andre hanya terdiam. Disatu sisi ia sangat senang jika ternyata Fahri adalah saudara kembar Melati, karena ia tak perlu lagi merasa cemburu padanya. Namun, di sisi lain ia khawatir jika Bu Farah harus berurusan dengan polisi.Setelah berbincang lumayan lama dan menyantap aneka makanan, Andre dan Melati mengajak kakak-kakak ipar beserta suaminya itu ke rumah mereka."Masya Allah, ini rumah kalian?" Mereka tampak tercengang saat melihat rumah 3 lantai dengan luas tanah keseluruhan 536 m2 sementara luas bangunan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status