Lahat ng Kabanata ng Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO: Kabanata 11 - Kabanata 20
373 Kabanata
11 - Rencana Mengejutkan untuk Lenita
Pada pagi harinya ketika Lenita membuka mata, dia merasakan tubuhnya remuk, tapi sensasi nikmat semalam masih bisa dia hadirkan dalam sebuah ingatan yang teramat jelas.Tanpa sadar, dia tersenyum, menatap suami yang masih tergolek di sampingnya. Sungguh sebuah pengalaman bercinta yang sangat gila dan liar yang mungkin tak akan dia lupakan.Perlahan, Lenita turun dari tempat tidur, namun mendadak dia terhenti dan terkejut ketika tangannya diraih Janu. “A—ada apa?” Dia bingung.“Siapa yang memperbolehkanmu pergi, hm?” Suara parau Juna berkumandang ketika dia menoleh ke Lenita sambil membuka mata.Mata Lenita melebar. “Heh? Maksudmu?” Dia belum paham sepenuhnya apa maksud dari ucapan sang suami.Juna tidak memberikan jawaban selain tarikan tangannya sehingga tubuh istrinya kembali terhempas dan menimpa dada kuatnya.Bukannya merasa kesakitan, Juna justru mulai memposisikan Lenita di bawahnya dan mengulangi sekali lagi apa yang terjadi semalam.Lenita tak kuasa menolak meski mulutnya berl
Magbasa pa
12 - Untungnya Memiliki Istri Binal nan Agresif
Bulan madu ….Bulan madu?!Astaga, pasti Lenita tidak pernah terpikir dalam hidupnya bahwa dia akan menjalani apa yang bernama bulan madu dengan Juna.Juna melirik ke istrinya yang gugup di samping. Hatinya tertawa keras. Ini karena dia mendapatkan memori milik Arjuna, bahwa dulu sepasang suami dan istri itu tidak pernah menjalani bulan madu usai pernikahan mereka hingga kini.Hal tersebut disebabkan Lenita yang sudah dalam keadaan hamil ketika menikah dengan Arjuna, sehingga wanita itu menggunakan kehamilannya untuk menolak bulan madu.Tak hanya bulan madu, Lenita bahkan sering menolak keinginan bercinta suaminya, sehingga selama beberapa tahun mereka menikah, mereka sangat jarang berhubungan intim. Jika melakukannya pun tak ada gairah dari Lenita.Benar-benar hubungan sepihak saja karena hanya Arjuna yang mencintai dan memuja istrinya begitu tinggi. Meski tidak mendapatkan balasan setimpal dari perasaannya, Arjuna tidak keberatan, asalkan dia tetap memiliki Lenita sebagai istri.Bod
Magbasa pa
13 - Takkan Gentar Berkonfrontasi dengan Ibu Mertua
Melihat kedatangan istri pertamanya yang bagaikan badai, Hartono lekas menenangkannya, “Mamih, kenapa harus teriak-teriak begitu? Bicarakan saja dengan baik-baik kalau ada masalah, yah!”Bisa dilihat, sebenarnya Hartono pun sama saja seperti Arjuna, terlalu lemah di hadapan istri galak. Keberanian yang patut diacungi jempol dari Hartono hanyalah dia berani menikah lagi. Itu saja.Mungkin jika Hartono tidak banyak harta, jangan harap dia bisa melirik wanita lain.““Diam kamu, Pih! Papih tak usah ikut campur!” Leila mendelik ke suaminya. “Ini urusan antara aku dengan si idiot itu!” Dia seakan tidak ada takutnya dengan Hartono, padahal pundi-pundi uangnya bersumber dari lelaki itu. Tapi, karena dia wanita culas, dia mengetahui bagaimana mengontrol keuangan sang suami.Lenita bergegas keluar dari kamar begitu mendengar suara ibunya. Dia menyambut dengan gembira. “Mama!” Seperti anak kucing pada induknya.“Kamu ini!” Leila malah mendelik ke putrinya, berlagak memarahi. “Mama menunggu suami
Magbasa pa
14 - Berdebat Memperjuangkan Kebenaran
“Apa-apaan tuduhanmu itu!” Leila tak terima orang rekomendasi dia dituduh seberat itu oleh Juna. Matanya mendelik ganas seakan mata itu ingin menelan sang menantu hidup-hidup.“Aku mengatakan fakta dan juga berdasarkan apa yang sudah aku lihat dari beberapa laporan yang aku pelajari.” Juna sama sekali tidak gentar meski Leila bersikap dominan padanya. “Justru harusnya mereka bersyukur hanya menerima pemecatan saja dariku dan bukannya kubawa urusan ini ke polisi.”Leila tertegun beberapa detik sebelum dia menyemburkan murkanya, “Menantu sialan! Berani-beraninya kau menuduh orangku!” Dia hendak menyerang Juna, tapi dihentikan Hartono.“Mamih, sabar! Sabar dulu, dong Mih!” Hartono memegangi istri tuanya. Lalu, dia menoleh ke Juna untuk berkata, “Jun, apa benar kamu sudah menyelidiki itu? Ini tuduhan yang tidak main-main, loh!”“Sudah, Pa. Aku sudah mempelajari laporan keuangan sejak semalam dan memang menemukan beberapa penggelapan yang dilakukan Jamal dan Farhan. Aku bisa berikan bukti
Magbasa pa
15 - Sepertinya Anda Sudah Cukup Tua dan Lelah Bekerja
Juna membawa laporan ke hadapan Hartono untuk ditunjukkan. “Ini, Pa. Di sini, terlihat ada nota pemasukan dari vendor, tapi malah aku tidak menemukan laporannya di data keuangan perusahaan. Dan ketika aku melihat, yang menangani urusan vendor ini ternyata Jamal.“Lalu yang ini, Pa. Papa bisa lihat, laporan barang masuk ke kita dari petani ada 5 ton beras baru di tanggal 5 Maret, tapi ternyata di gudang hanya tercatat 4 ton. Ini yang menerima barang adalah Farhan.“Aku masih punya banyak lagi bukti lain korupsi dan penggelapan yang dilakukan mereka, Pa.” Juna menyudahi pembuktian dia ke Hartono menggunakan data akurat.Pastinya Jamal dan Farhan tidak akan mengira kalau Juna akan memeriksa dengan teliti semua nota dan laporan.Menatap kertas-kertas di depannya, Hartono hanya bisa menghela napas. Dia akui, bukti yang diperlihatkan Juna memang fakta dan tidak mengada-ada. Sebagai pengusaha, mana mungkin Hartono tidak paham apa yang ter
Magbasa pa
16 - Perombakan dan Penertiban secara Tegas
Ucapan tersirat dari Juna membuat bulu kuduk Mardi meremang tanpa dicegah. Apa selanjutnya? Jantung Mardi berdebar-debar kencang.“Oleh karena itu, lebih baik Pak Mardi saya pensiunkan dini saja. Tapi, demi menghormati Bapak yang sudah lama bekerja di sini, saya tidak akan melebarkan persoalan ini dan tidak bisa memberikan uang pesangon untuk Bapak.“Kalau Pak Mardi setuju dengan pengaturan saya, akan saya proses hari ini juga. Bagaimana, Pak?” Juna mendadak memiliki aura dominasi yang menggilas nyali Mardi.Lelaki kepala gudang itu tidak berkutik di depan aura Juna. Ini suatu hal yang sungguh langka. Sejak kapan bocah itu bisa mendominasi Mardi? Biasanya Juna hanya akan menerima saja apapun laporan yang diberikan padanya dan itu adalah laporan yang sudah dipalsukan Mardi.Sekarang, dengan bahasa halus Juna, Mardi merasa lututnya lemas, dia terkulai di dinding belakangnya. Dia paham, dia tak boleh menuntut uang pesangon jika tidak ingin
Magbasa pa
17 - Membuat Kesal Istri
“Argh!” Para karyawan dan karyawati memekik terkejut, sangat tidak menyangka bahwa bos mereka akan muncul di pantry.Segera, semuanya bubar dengan sikap hormat dan takut saat berjalan melewati Juna.Melihat kelakuan pekerjanya, Juna menarik napas dalam-dalam. Perusahaan ini memang sudah sepatutnya dirombak dan dibenahi.Namun, yang Juna herankan, meskipun perusahaan dirugikan beberapa oknum, tapi income tetap saja besar. Dia bertanya-tanya di benaknya, apabila dia menertibkan perusahaan, bukankah income akan jauh lebih besar?Baiklah! Juna sudah mengerti apa yang harus dia lakukan.Perombakan dan penertiban Juna di PT Kencana Buana benar-benar menimbulkan gelombang perbincangan di perusahaan, hingga akhirnya sampai di telinga Hartono.Ketika hal itu ditanyakan ke Juna, Hartono mendapatkan kalimat penjelasan yang sangat masuk akal dari menantunya. Kalau sudah begitu, mana bisa Hartono menentang?Maka, usai berbicara dengan
Magbasa pa
18 - Permainan Penyebab Frustrasi
Keadaan di kantor mulai tertib seperti yang Juna harapkan. Kamera CCTV sudah banyak terpasang di berbagai sudut kantor dan gudang. Semuanya terhubung ke ponsel dan komputer dia, mengakibatkan tak ada lagi karyawan yang berani berbuat macam-macam untuk merugikan perusahaan. Situasi mulai kondusif. Juna menyukainya. Sebagai panglima, mana mungkin dia gagal mendisiplinkan anak buahnya? Sementara, situasi di rumah juga mulai kondusif. Leila tidak datang ke rumah untuk mencari masalah. Lenita juga mulai banyak diam dan tidak meneriaki Juna seperti biasa. Di malam hari, Juna akan kembali menggoda Lenita seperti yang sudah-sudah. Sang istri lagi dan lagi dibuat terhanyut serta terbuai akan sentuhan jemari dan mulut tanpa berjeda dari sang panglima. Namun, kali ini, Juna tidak meneruskan sampai Lenita melakukan pelepasan seperti hari yang sudah-sudah. Dia sangat tepat waktu menarik diri dan menjauh dari istrinya ketika limit wanita itu sudah mulai di ujung ta
Magbasa pa
19 - Lenita Meyakini Kemenangannya
Lenita tertawa dalam hati, meneriakkan kemenangannya ketika dia berhasil membengkak-tegangkan pusaka kebanggaan sang suami. Apalagi terlihat jelas bahwa Juna sangat menikmati pelayanan mulutnya. Di hatinya, dia yakin kemenangan akan berada di pihaknya! Dia akan mendapatkan pemuasan secara menyeluruh! Juna mengeluarkan geraman rendah sambil matanya terus tertuju ke sang istri. Jika di era kuno dulu, dia merasa hidupnya merana karena tidak memiliki istri meski terkadang ada wanita yang bisa dijadikan penghangat tempat tidur, tapi kini dia mempunyai seseorang untuk dia sentuh sesukanya dan orang itu cantik serta molek, terlebih lagi … agresif. Bukankah ini sebuah keberuntungan baginya? Teringat olehnya, ketampanan dan kegagahan dia dulu tak perlu dipertanyakan lagi. Banyak wanita akan berebut menjadi penghangat ranjang dinginnya di barak militer. Kadang Juna merespon dan kadang pula dia enggan meladeni pemujaan wanita padanya. Dia bukan p
Magbasa pa
20 - Misi di Suatu Pagi
Di hatinya, Juna membatin sembari menatap sang istri, ‘Kau butuh dijinakkan dan harus tahu artinya disiplin dulu, macan betina kecil.’ Juna melangkah pelan keluar dari kamar itu dan kemudian dia pergi ke ruang baca, hendak tidur di sana saja. Sesampainya di ruang baca, Juna masuk ke selimut bulu domba yang tebal dan nyaman di atas sofa seperti hari-hari lalu. Dia terkekeh membayangkan betapa kesalnya Lenita saat hampir berhasil melakukan penetrasi. *** Hari ini, Juna tidak ingin ke kantor atau gudang. Dia memiliki satu misi. “Pak Iwang?” panggil Juna ketika dia selesai mandi dan sudah berpakaian kasual dengan kaos ketat putih dan celana jins, berdiri di teras depan. “Ya, Den Juna?” Iwang segera mendekat ke bos mudanya. Dia masih berada di tengah-tengah tugas mengelap mobil majikannya. Namun, ketika salah satu majikan memanggil, tentu saja dia harus menghentikan dan sigap datang. “Sibuk, Pak?” tanya Juna pada lelaki berumur 30-an di depannya. “Tidak, Den. Hanya sekedar mengelap
Magbasa pa
PREV
123456
...
38
DMCA.com Protection Status