Semua Bab Terbangun di Tubuh Tunangan Marquis Obsesif: Bab 11 - Bab 20
148 Bab
Bab 11 - Situasi membingungkan
"Hmph—!" Carla membelalakkan matanya begitu Cruz tanpa aba-aba mencium dan melumat bibirnya dengan begitu intens. Apa yang dia lakukan? Berengsek! Ternyata dia tidak ada bedanya dengan pria tadi. Carla membatin. Ia menggunakan kedua tangannya untuk mendorong dada bidang Cruz supaya menjauh darinya. Namun sial, tubuh pria itu terlalu kokoh. Bahkan tenaganya tidak terlalu kuat untuk melawannya. Sementara itu, Cruz yang menyadari adanya perlawanan dari Carla lalu mencengkram tangan wanita itu dan secara perlahan mendorong tubuhnya hingga berbenturan dengan tembok. Cruz mengurung tubuh mungilnya di antara kedua tangan kokohnya. Sementara bibirnya terus bergerak, bermain dengan mulut Carla yang mulai kewalahan menghadapi serangannya. Menyingkir dariku! batin Carla. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana, tubuhnya terkurung sementara lelaki itu terus menyerang bibirnya. Brakk! Suara pintu yang di buka mendadak membuyarkan perhatian mereka. Bersamaan dengan terbukanya pintu, Carla bisa
Baca selengkapnya
Bab 12 - Rencana untuk menyamar
Hélie dan Susan yang menyadari hal itu mendadak bangkit dari posisinya, mereka menghampiri Carla kini sedang memegangi pelipisnya. “Tuan putri, anda baik-baik saja?” tanya mereka yang ikut khawatir dengan kondisinya. “Carla?” Cruz memanggil wanita itu sekali lagi, menatapnya sembari berusaha memastikan keadaannya baik-baik saja. Carla mendongak, beradu tatap dengan mereka yang tampak sangat mencemaskan dirinya. “Aku baik-baik saja, tapi bisakah kalian meninggalkan aku sendiri? Aku butuh waktu untuk merenung.” “Apa?” “Jangan ganggu aku untuk sementara waktu, aku sungguh ingin sendiri dulu.” Carla berusaha mengusir mereka secara halus. “Tapi&hell
Baca selengkapnya
Bab 13 - M-menikah?
“Jelaskan padaku, aku ini orang yang seperti apa,” ucap Carla sambil memperhatikan wajah Susan lewat cermin. Wanita itu terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, “Anda adalah orang yang sangat baik hati, lembut, dan juga ramah. Banyak orang yang menyukai tuan putri, dan banyak orang pula yang ingin dekat dengan anda.” “Sungguh?” Susan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Kali ini Carla yang termangu memikirkan kalimat Susan barusan. Kalau sifat dari pemilik tubuh itu memang seperti apa yang dia katakan, maka akan lebih mudah bagiku untuk berpura-pura menjadinya. Namun setelah mengetahui hal ini bukan berarti aku hanya harus diam saja. Aku tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu, dan siapa tahu saja kan ada orang yang membenci pemilik tubuh ini, atau b
Baca selengkapnya
Bab 14 - Memanggil dokter
“Memangnya kapan kita akan menikah?” “Dalam waktu dekat, setelah semua persiapannya selesai, kita akan segera melangsungkan pernikahan. Tapi tunggu, kenapa kau terkejut begitu seolah-olah kau baru tahu mengenai hal ini? Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apakah kau tidak ingat apa-apa mengenai rencana pernikahan kita?” Cruz semakin merasa aneh dengan wanita yang kini duduk tepat berhadapan dengannya. Wanita itu sungguh bersikap seolah dia baru tahu semuanya. “A-aku baik-baik saja…” balas Carla. Ini gawat. Kalau sampai aku tidak kembali ke tempat asalku sebelum acara pernikahannya di gelar, maka bisa-bisa aku terjebak selamanya di sini. Aku harus mencari cara untuk kembali secepatnya! Kalau begitu hari ini aku harus mencari petu
Baca selengkapnya
Bab 15 - Perpustakaan
Ini gawat. Kalau memang tidak ada buku yang bisa menjelaskan mengenai perjalanan waktu, lalu bagaimana aku bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi denganku? Carla berpikir keras. “Tunggu, kalian bilang di sini ada banyak mengenai buku tentang sihir kan? Kalau begitu cari semua buku yang berhubungan dengan sihir dan kumpulkan di meja. Mungkin saja di salah satu buku itu ada yang menjelaskan mengenai teleportasi atau semacamnya..” “Baik, akan kami lakukan.” Hélie dan Susan menganggukkan kepalanya dan bergegas mencari segala buku yang berhubungan dengan sihir, begitu juga dengan Carla. Wanita itu tidak tinggal diam dan membantu mereka untuk mencari. Mungkin saja kedatangannya ke masa ini juga ada kaitannya dengan sihir, mungkin semacam teleportasi atau se
Baca selengkapnya
Bab 16 - Aku tahananmu?
Hari berganti. Seperti yang sudah Carla rencanakan, hari ini dia akan pergi ke kota untuk mencari buku yang mungkin bisa membantunya. Setelah semalaman dirinya merenung, Carla lantas berniat untuk menelusuri kembali jejaknya lagi. Mungkin dengan datang ke tempat dimana wanita itu sempat berpisah dengan Susan dan Hélie, mereka bisa mengetahui apa yang terjadi pada pemilik tubuhnya dan kenapa dia bisa tiba-tiba saja tertukar dengan Carla. Seperti kemarin, Susan dan Hélie mendatangi kamarnya dan membantunya bersiap, setelah itu mengantarkannya hingga ke ruang makan dimana Cruz telah menunggunya. Carla segera menghampiri kursi yang menjadi tempat biasa dirinya makan, lalu menikmati sarapannya begitu selesai membicarakan sebuah topik ringan dengan Cruz, bagaimanapun Carla harus bersikap senatural mungkin agar tidak ada yang curiga. 
Baca selengkapnya
Bab 17 - Jalan-jalan
Carla termangu. Wanita itu memandang keluar jendela, menatap taman yang begitu indah di dekat kamarnya. Di luar terlihat begitu cerah, dan angin bertiup cukup kencang. Sementara di luar begitu tampak ceria, beda halnya dengan Carla yang kini hanya bisa diam sambil menahan rasa bosan. Usai sarapan, Carla memutuskan untuk kembali ke kamar dan berusaha memikirkan cara lain agar dia bisa mencapai apa yang dia inginkan. Carla harus menemukan cara agar bisa kembali ke zaman tempatnya berasal. Hanya itu yang sejak awal terlintas dalam benaknya, dan hanya itu juga yang menjadi pikirannya begitu dia sadar bahwa dirinya telah terdampar di zaman ini. Susan dan Hélie sejak tadi juga ikut diam. Mereka tampak murung begitu sadar Carla yang juga dalam keadaan murung. “Tuan putri tampaknya sangat kecewa karena tuan tidak mengizinkan beliau keluar.” 
Baca selengkapnya
Bab 18 - Kabar baik
Carla terus melangkah di belakang Susan dan Hélie yang kini terus berjalan sambil menjelaskan setiap tempat yang mereka lewati. Kalau seperti ini, Carla merasa seolah sedang diberikan tour singkat oleh mereka. Namun setidaknya dia merasa lega karena kini dengan berjalan dibelakang, Carla tidak lagi terlalu diperhatikan. Carla bisa lebih bebas memikirkan rencananya sambil terus mendengarkan dan mengamati sekeliling. Carla menoleh keluar jendela, sekarang mereka masih berada di lantai atas rumah kediaman marquis Spencer. Dia memperhatikan ke area luar. Dari yang aku amati sejauh ini ada beberapa titik kosong yang mungkin bisa aku gunakan jika aku harus melarikan diri. Beberapa di antara titik itu tidak dijaga oleh penjaga di rumah ini, selain itu ada beberapa titik juga yang mungkin bisa aku manfaatkan kalau titik itu tidak bisa digunakan. Dalam
Baca selengkapnya
Bab 19 - Tuan marquis...
Carla terdiam memperhatikan wajah lelaki dihadapannya yang terlihat aneh, entah kenapa, namun Carla melihat perubahan ekspresi Cruz. Tadi pagi pria itu masih bersikap tenang, akan tetapi siang ini ekspresinya lebih dingin dari sebelumnya, selain itu, aura pembunuh yang muncul darinya lebih pekat dari biasanya. Carla mengerutkan kening. Dia sungguh tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan lelaki itu. Cruz tampak agak berbeda siang ini. Auranya terasa aneh, dan entah kenapa aku merasa lelaki itu seperti sedang dalam mode menyeramkan. Apa yang terjadi dengannya? Apakah dia masih kesal denganku gara-gara tadi pagi? Atau apakah dari ucapanku tadi pagi ada yang membuatnya kesal sampai-sampai membuat Cruz bersikap aneh seperti ini? Carla baru saja melahap makan siangnya sebelum kemudian dirinya sadar Cruz
Baca selengkapnya
Bab 20 - Situasi terjepit
“Melihat dari reaksimu, sepertinya kau sudah tahu apa kesalahanmu.” Cruz menatapnya tajam, membuat Johan semakin merasa terintimidasi. Mendengar kalimatnya barusan membuat lelaki itu semakin terkejut. Dia mengubah posisinya, menghadap Cruz, masih dengan posisi yang sama. Terduduk di tanah tempatnya jatuh. “A-apa yang anda bicarakan? S-saya sama sekali tidak mengerti dengan apa yang anda katakan barusan…” Johan bergumam. Dia sama sekali tidak bisa membuat dirinya sendiri tenang menghadapi Cruz. Lelaki itu memiliki aura yang terlalu menakutkan untuk di lawan, meski hanya dengan kata-kat. Namun dia juga tidak punya pilihan lain selain mengelak dari fakta yang sebenarnya, karena taruhannya adalah nyawa. Kalau dirinya sampai menceritakan hal yang sebenarnya pada Cruz, bisa saja Enrique yang sudah membuat perjanjian dengannya langsung membunuhnya seperti kesepakatan y
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status