All Chapters of Derrick: Pendekar Naga Langit : Chapter 61 - Chapter 70
120 Chapters
Chapter 61
Satu bulan kemudian. Kota Saranjana kini sepenuhnya sudah dikuasai aliansi setelah semua usaha yang dilakukan aliansi demi menguasai kota tersebut dari cengkraman iblis hingga akhirnya berhasil berkat bantuan keluarga Ethan dan keluarga Ran. Derrick yang saat itu sedang menikmati kopi hangatnya di balkon penginapan tiba-tiba di datangi Resi yang menunjukkan wajah sedih. "Ada apa denganmu?" Tanya Derrick acuh sembari meletakkan gelasnya. "Kak Derrick, hari ini kakak akan benar-benar pergi?" Tanya Resi dengan menunjukkan wajah sedih. Melihat wajah Resi yang imut dan menggemaskan itu ingin rasanya Derrick mencubit pipi gadis tersebut, namun Derrick mencoba bersikap tenang dan biasa-biasa saja."Iya, kakak akan pergi dari kota ini hari ini untuk belajar di akademi aliansi agar kakak semakin kuat lagi." Balas Derrick apa adanya sembari menunjukkan senyum ramah. "Tapi kak, bukankah kakak sudah kuat, kenapa belajar lagi di akademi itu?" Tanya Resi polos, Derrick tidak bisa menahan senyu
Read more
Chapter 62
Di sebuah bukit terlihat seseorang sedang memainkan seruling sembari duduk diatas dahan pohon yang rimbun, suara seruling orang tersebut terdengar merdu dan menyayat hati. Kicauan burung mengiringi suara merdu seruling itu, namun tiba-tiba orang itu berhenti memainkan serulingnya. "Ada apa gerangan sampai-sampai tetua keempat mengunjungi ku secara pribadi." Tanya orang itu dengan nada halus dan menghanyutkan kepada seseorang yang bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari tempatnya. Dimana orang itu sudah menodong leher tetua keempat dengan serulingnya. "Haha, Dimas sang bayangkan benar-benar seperti yang dirumorkan, sangat cepat menyadari keberadaan ku yang baru datang beberapa detik lalu, aku sangat kagum." Ucap orang yang dipanggil tetua keempat tersebut memuji si pemain seruling yang ternyata bernama Dimas sang bayangan. "Tetua terlalu memuji orang lemah ini, aku merasa malu." Balas Dimas acuh sembari melepaskan todongannya dan memain-mainkan serulingnya layaknya bermain
Read more
Chapter 63 Tahap Tenaga dalam
Dimas sang bayangan melakukan beberapa gerakan aneh untuk menggunakan teknik sihir. "Teknik sihir: bayangan kematian!" Gumam Dimas dingin, lalu tiba-tiba muncul 3 bayangan yang menyerupai dirinya. Tiga bayangan itu langsung menyerang Kyle dari tiga sisi yang berbeda, Kyle dengan sigap menangkis serangan dari depan dan menjauh agar terhindar dari dua serangan bayangan lainnya. Ketika sedang di udara tiba-tiba Dimas muncul dan menusuk Kyle, beruntung Kyle dapat menangkap tusukan itu meskipun tangannya harus terluka. Tiga bayangan sudah berada di sekitarnya dan melakukan tebasan, namun tiga bayangan itu menghilang begitu saja oleh teknik bawaan Kyle. Bang! Dimas ditendang hingga terhempas membentur pohon, lalu disusul tebasan energi yang sangat kuat dari Kyle. Dimas dengan sigap menghindar menjauh karena tahu tidak mungkin melawan tebasan energi dengan tebasan energi juga mengingat teknik bawaan Kyle. Trang! Dimas menangkis tebasan energi susulan dengan serulingnya, lalu melakukan
Read more
Chapter 64 Night Moon
Derrick yang sedang semedi dikejutkan dengan kedatangan Kyle dalam keadaan terluka parah dan sempoyongan, Derrick segera mengakhiri semedinya dan cepat-cepat membantu temannya tersebut. "Apa yang terjadi?" Tanya Derrick cemas sembari mendudukkan Kyle di kasur kamar dan segera mengobati Kyle menggunakan teknik naga penyembuh. "Lukamu sangat parah, sebenarnya apa yang terjadi kepadamu?" Gumam Derrick dan kembali bertanya, Kyle hanya memejamkan mata fokus memulihkan dirinya. "Tidak ada, hanya masalah kecil yang tidak terlalu penting untuk dibahas." Balas Kyle menolak memberi tahu apa yang terjadi kepadanya. "Uwek, uhuk, uhuk.., benar-benar hanya masalah kecil, tidak perlu khawatir." Kyle termuntah darah disertai batuk-batuk, Derrick yang mau menolong hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Kyle yang sok kuat dan mandiri. "Huuh, baiklah, baiklah, kamu beristirahatlah dulu untuk memulihkan diri sebelum pergi ke akademi aliansi." Ucap Derrick hanya bisa menghela nafas pelan, lalu memint
Read more
Chapter 65 Bergabung ke dalam Divisi
Seorang perempuan muda yang wajahnya putih mulus dengan memakai pakaian yang di dominasi warna hijau daun muda menghampiri Derrick dan Kyle yang jalan tak tentu arah. "Apakah kalian murid baru?" Tanya perempuan itu kepada Derrick dan Kyle. Melihat perempuan cantik bak bidadari itu, nafsu birahi Kyle langsung naik dan dengan cepat mengambil tangan si gadis untuk bersalaman dengan wajah menyebalkan serta alis naik turun melihat gadis tersebut. "Nona benar, kami murid baru, adakah yang orang tampan ini bisa lakukan untukmu bidadariku?" Tanya Kyle dengan genit sembari mencium punggung tangan si gadis,namun ditarik, Derrick hanya menggeleng kecil melihat tingkah temannya tersebut. "Jangan membuatnya takut karena melihat wajah mesum mu itu." Tegur Derrick sembari menepuk bahu Kyle pelan dan menariknya agar menjauh dari si gadis yang terlihat risih tersebut. "Siapa yang kamu bilang mesum, bangke, kurang ajar, sialan!" Umpat Kyle dengan nada kecil hanya untuk menjaga sikap di depan gadis
Read more
Chapter 66 Gulungan Teknik
Dua orang melihat kejadian perekrutan Derrick dan Kyle dari atas bukit dengan ekspresi serius, lalu tersenyum senang ketika perwakilan mereka berhasil merekrut Derrick atau Kyle ke divisi yang mereka pimpin, mereka adalah guru ketua dari divisi Naga sungai dan divisi bukit hujan. "Haha, siapa yang mengira dua orang itu memilih jalan masing-masing." Ucap guru ketua divisi bukit hujan tertawa renyah. "Baiklah, aku permisi." Tambah pria tua itu sembari menepuk pundak temannya tersebut, lalu turun dari bukit. "Ini tidak bisa terjadi, bocah itu harus menjadi bagian dari kami." Batin guru ketua divisi naga sungai dengan tangan dilipat di dada tersebut. "Pak tua mari kita buat kesepakatan." Tawarnya kepada guru ketua divisi bukit hujan. "Kesepakatan?" Guru ketua divisi bukit hujan itu tertarik. Guru ketua divisi naga sungai yang belakangan bernama Daha itu tersenyum kecil, lalu mengeluarkan beberapa senjata ajaib dan setumpuk koin emas dari gulungan segel. "Kamu bisa memiliki semua ini
Read more
Chapter 67
Derrick dan yang lainnya disambut ribuan gulungan yang tersusun rapi di dalam lemari ketika naik ke lantai tiga, dimana lantai tiga berisi teknik tingkat rendah yang di miliki akademi aliansi, selain mereka juga ada ratusan orang yang sedang mencari teknik yang akan mereka latih, dimana mayoritas dari mereka adalah murid lama yang kebetulan mencari teknik baru karena teknik sebelumnya sudah mereka kuasai. Kyle pergi ke sebelah timur untuk mencari teknik, Cece pergi ke arah yang sama, sementara Derrick hanya diam tak bergeming karena tidak tertarik untuk menguasai teknik tingkat rendah. Kak Asep mengambil kursi yang tidak jauh dari posisinya dan duduk berhadapan di meja Derrick, lalu menawarkan rokok. Tentu saja Derrick yang tidak merokok menolaknya dengan halus. "Kenapa tidak mencari teknik, mungkin saja ada teknik yang cocok untukmu." Ucap kak Asep kepada Derrick yang duduk di meja yang memang di sediakan di sudut ruangan lantai 3 menara teknik tersebut. "Kak Asep bagaimana dengan
Read more
Chapter 68 Lantai 4
Kini yang tinggal di tangga menuju lantai empat hanya kak Asep, Derrick, Kyle, dan pemuda yang sok asik yang bernama Yoru. Tekanan aura tenaga dalam masih terus berlanjut, namun tidak ada satupun dari empat orang itu yang tumbang. Derrick yang muak langsung mengeluarkan aura pembunuhnya, dimana aura tenaga dalam mampu menekan lawan sementara aura pembunuh mampu menyerang mental lawan hingga ke titik beku bahkan sampai-sampai pembekuan itu berefek di dunia nyata. Bussssh! Adu kekuatan aura itu langsung pecah di ruangan tersebut, jika dua aura bertemu maka tekanan akan semakin besar, hasilnya membuat ruangan itu sedikit demi sedikit mengalami kerusakan, hal itu diperparah dengan suasana yang tiba-tiba membeku dan membuat mental semua orang langsung turun dan mengalami ketakutan, namun hanya Kyle yang bertahan selain si pengguna (Derrick dan pria tua yang menjadi lawannya). "Aura anak ini begitu mengerikan, bahkan otakku beberapa kali membeku, untungnya aku mampu menetralkannya." Bati
Read more
Chapter 69 Teknik Roda Dharma
Setelah selesai memilih teknik dan mencatatnya sebagai teknik pilihan di resepsionis, Derrick dan yang lainnya malah ingin naik ke lantai lima, namun dicegah oleh kak Asep. "Kenapa?" Tanya Derrick mewakili teman-temannya. "Itu karena setiap murid hanya bisa membawa dan mempelajari satu teknik saja dari menara teknik, jika ingin mempelajari teknik yang lain murid itu harus sudah menguasai teknik yang dipilih sebelumnya." Jelas kak Asep apa adanya. "Lagipula memasuki menara ini sebenarnya membutuhkan poin kontribusi, namun karena kalian murid baru maka kalian bisa masuk dan mengambil teknik secara gratis untuk pertama kali, namun untuk yang kedua kalian harus membayarnya pakai poin kontribusi." Tukas kak Asep mengakhiri penjelasannya. Sontak saja Derrick dan yang lainnya terkejut, bahkan Yoru dengan sigap mau mengembalikan teknik yang dia pilih agar bisa naik ke lantai lima secara gratis lagi, meskipun dia tidak yakin mampu melewati rintangan di tangga lantai lima, namun adrenalinnya
Read more
Chapter 70
"Ada apa lagi? Bukankah masalahnya sudah selesai?" Tanya kak Asep kesal, disaat yang sama orang-orang dari divisi naga sungai datang menghampiri kak Asep dan yang lainnya. "Tolong obati." Perintah kak Asep sembari memberikan Cece kepada dokter divisi naga sungai. "Masalah ini belum selesai, siapa yang bilang sudah selesai." Ujar Hendra dengan congkak dan terkesan menekan. "Dia telah memotong tanganku, meskipun tanganku kembali tapi itu tidak sepadan dengan apa yang aku lalui sebelum tanganku pulih." Ujar Hendra dengan jalan bolak-balik sembari menatap sombong kak Asep. "Lalu apa yang kamu inginkan?" Tanya kak Asep kesal, Hendra tersenyum simpul mendengarnya. "Aku ingin mereka juga harus merasakan apa yang kurasakan, potong tangan mereka lalu sembuhkan satu minggu kemudian." Ucap Hendra. "Kamu kira adikku bisa menggunakan teknik itu sesuka hati?" Tanya kak Asep marah sampai-sampai wajahnya sangat dekat dengan wajah Hendra sebelum di dorong jauh oleh tetua keempat. "Jaga jarak dar
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status