All Chapters of Kode Cinta Pengacara Jutek: Chapter 21 - Chapter 30
70 Chapters
Bab 21 Mulut Arumi
Mayla menatap sedih pada jemari mungil yang kini harus terpasang jarum infus. Perlahan mata bocah kecil yang menjadi penyemangat hidup Mayla itu terbuka. Alex tampak memaksakan senyum meski tubuhnya sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. "Mommy, where am I?" Bola mata hazel itu mengerjap lucu."Kamu sekarang sedang ada di rumah sakit Sayang. Are u okey?" tanya Mayla."Kepalaku pusing Mommy, aku haus," jawab Alex."Sebentar ya mama ambilkan minum. Nah ini minumnya Sayang." Mayla memberikan satu botol kecil air mineral pada Alex."Where's Daddy? I Miss Him," ujar Alex.Mayla terdiam, sejujurnya ia merasa sedih, di usia sekecil Alex, ia harus mengalami hal yang bahkan belum bisa ia mengerti. Kedua orang tuanya bercerai. Awalnya Mayla mencoba untuk tidak egois, ada setitik rasa ingin memilih bertahan. Tapi ternyata Mayla tidak sekuat itu, ia tidak bisa menahan rasa sakit dikhianati oleh orang yang selama ini dipercaya dan sangat ia cintai.Mayla menyerah, ia hanya bisa berdoa semoga b
Read more
Bab 22 Emosi Mayla
Mayla merasa kesal lantaran Adam ternyata datang ke rumah sakit bersama Arumi. Tidak! Bukannya Mayla cemburu tapi dirinya hafal betul dengan perangai Arumi. Perempuan yang rela bermuka dua demi mendapatkan keinginannya.Mayla tidak mau kalau kehadiran Arumi membuat Alex menjadi tidak nyaman. Dulu saja saat Arumi masih bersahabat dengan Mayla, Alex sudah tidak suka jika Arumi ada di rumah. Apalagi sekarang."Mas, kok kamu ajak Arumi sih kesini," ujar Mayla pelan takut terdengar Alex. Sedangkan Arumi dengan tak ada malunya langsung nyelonong ke dalam."Kenapa May? Kamu cemburu?" ujar Adam tak tahu malu."Sedikitpun aku nggak ada ya Mas rasa cemburu lagi sama kamu dan Arumi. Yang aku takutkan hanya perasaan Alex, dia dulu saja sudah tak nyaman dengan Arumi apalagi sekarang," semprot Mayla."Maaas kemari dong, ini Alex sudah bangun," panggil Arumi dengan suaranya yang dibuat manja.Mayla langsung duduk di samping Alex, membelai rambut putranya itu yang seperti dugaannya tampak tidak nyam
Read more
Bab 23 Bertemu Wirya
Mayla bernapas lega, setelah hampir satu jam nonstop berkutat dengan laptopnya, akhirnya laporan keuangan bulanan Sky Value selesai juga. Mayla harus cepat mengerjakannya lantaran hari ini ia akan menghadiri sidang putusan cerai di pengadilan.Mayla sangat berharap hasil sidangnya nanti sesuai dengan yang Mayla harapkan. Meski ada sedikit kepedihan di hati Mayla. Karena jika resmi diputuskan hakim, hari ini Mayla akan resmi menjadi janda. Status yang sama sekali tak pernah kepikiran untuk ia sandang.Mana ada di dunia ini perempuan yang mau jadi janda? Jika bukan karena keadaan yang membuat mereka untuk memilih status yang bagi sebagian orang kerap dipandang sebelah mata.Sungguh, jika boleh memilih, pasti semua perempuan di dunia ini menginginkan rumah tangga yang bahagia, tanpa kehadiran pelakor yang mengganggu keharmonisan keluarga. Tapi memang terkadang takdir tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan bukan?Kini Mayla hanya mencoba untuk melanjutkan hidupnya dengan lebih baik. M
Read more
Bab 24 Putusan Sidang
Adam menatap kesal melihat Wirya kini malah duduk sebagai pengacara untuk Mayla. Sedangkan Arumi yang ikut hadir di ruang persidangan itu juga merasa tak senang melihat penampilan Mayla yang justru semakin glowing dan berkelas semenjak lepas dari Adam.Selama persidangan, pihak Adam yang sudah didampingi oleh pengacara barunya tampak kewalahan dengan semua bukti yang sudah dikumpulkan oleh Wirya. Hingga akhirnya tibalah saat putusan dari majelis Hakim."Dengan ini saya putuskan bahwa Saudara Adam Hariwijaya dan Saudari Mayla Adriana resmi bercerai. Untuk ikrar talak akan diucapkan oleh Saudara Adam Hariwijaya. Mengenai hak asuh anak , jatuh ke tangan Saudari Mayla Adriana. Dan untuk pembagian harta gono gini, akan dibagi sesuai dengan tuntutan dari tergugat. Sidang ditutup!"Tok ....Tok ....TokSetelah palu hakim diketuk. Maka dimulailah perjalanan hidup Mayla yang baru. Menyandang status janda dengan satu anak. Tak terasa aimata mulai menggenangi pelupuk mata Mayla, entah ini tangis
Read more
Bab 25 Orang Tua Adam Datang
Raut wajah seorang lelaki bertubuh besar yang tampak sedang emosi membuat aura gelapnya semakin terlihat."Siapa orangnya yang sudah berani mencampuri urusanku? Lancang sekali. Belum tahu dia berhadapan dengan siapa?" geram Robi seraya melempar asbak rokok yang ada di meja ke dinding hingga hancur berserakan.Prangg!!"Menurut info yang saya tahu, Pak Waluyo menyewa seorang pengacara muda hebat dan ternama untuk menangani kasus penggelapan uang ini Pak," ujar Andi~ anak buah Robi dengan gemetar karens takut melihat kemarahan Bosnya."Tapi kan semua bukti keterlibatanku di file keuangan sudah aku hapus, mengapa Pak Waluyo masih saja berani menuntutku? Sudah cukup rasanya aku dipermalukan lelaki tua itu sampai dipecat dari Sky Value," geram Robi dengan tangan terkepal."Nah itu dia Pak, sepertinya manajer keuangan yang baru bekerja di Sky Value itu bukanlah orang sembarangan. Tampaknya dia memiliki keahlian mumpuni. Dia bahkan mampu merecovery semua data Pak," jawab Robi."Kurang ajar! S
Read more
Bab 26 Kemarahan Orang Tua Adam
Adam menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia lalu duduk di samping Ibunya. Berusaha menenangkan wanita yang sudah melahirkannya ke dunia itu. Sementara Arumi masih berdiri, menunggu Adam mau memperkenalkan dirinya."Sebelumnya, Adam mau minta maaf sama Ibu dan Bapak karena tidak jujur dan malah menyembunyikan masalah ini. Semua itu semata-mata Adam lakukan karena Adam nggak mau membebani pikiran Ibu dan Bapak," ujar Adam hati-hati, karena jujur saja saat ini ia sangat takut harus berterus terang soal perceraiannya dengan Mayla dan juga soal Arumi."Masalah? Masalah apa maksud kamu Dam? Kalau ngomong itu yang jelas, jangan buat Ibu sama Bapakmu semakin bingung dan bertanya-tanya," ujar Hilda dengan wajah penasaran."Iya Bu, begini Bu. Sebenarnya aku dan Mayla sudah resmi bercerai hari ini Bu. Tadi pagi putusan sidangnya baru saja di jatuhkan," lirih Adam dengan kepala menunduk, tak berani menatap wajah Ibu dan Bapaknya."Apa?!!" seru Purnomo Hariwijaya~Ayah kandung Adam
Read more
Bab 27 Teror di Larut Malam
"Jadi kamu sekarang sudah bekerja lagi May?" tanya Hilda pada mantan menantunya itu. Sungguh ia rasanya masih tak percaya dengan kenyataan kalau Mayla bukan lagi menantunya."Iya Bu, selepas kejadian aku melihat Mas Adam berselingkuh, aku langsung merencanakan untuk bekerja lagi. Karena aku berpikir, setelah bercerai, aku harus memikirkan hidupku seterusnya. Dan kebetulan, kantor tempat aku dulu pernah bekerja, masih mengharapkan aku untuk bisa bekerja lagi disana. Jadinya aku bekerja lagi disana Bu, bahkan dengan jabatan yang sama tapi gaji lebih tinggi," jawab Mayla sembari terus fokus menyetir."Sebenarnya Ibu sama Bapak itu sangat sedih sekali dengan perceraian kamu sama Adam. Kamu 'kan tahu May, Ibu itu sayang banget sama kamu. Ibu masih nggak rela dengan kenyataan kalau kamu bukan menantu kami lagi, bukan istri Adam lagi," ujar Hilda sedih.Mendengar ucapan Hilda, mata Mayla tak ayal jadi ikut berkaca-kaca. Namun seperti janjinya, ia akan tetap menyayangi orang tua Adam yang jug
Read more
Bab 28 Siapa?
Setelah sekitar lima belas menit menempuh perjalanan, Wirya akhirnya sampai di kediaman Mayla. Rasa cemas yang menyelimuti benaknya membuatnya beberapa kali hampir celaka saat berkendara tadi. Di pikiran Wirya hanyalah bagaimana caranya cepat sampai ke kediaman Mayla dan melihat keadaannya.Tok...tok..tok!"Mayla, ini aku Mas Wirya," panggil Wirya lembut namun tidak bisa menyembunyikan kepanikan dalam nada bicaranya.Ceklek..!Mayla membuka pintu perlahan. Sebenarnya ia sudah mendengar suara mobil yang datang, dan ia begitu lega saat tahu Wirya yang datang."Mas Wirya, a-aku takut sekali," ujar Mayla terbata-bata.Wirya mengangguk singkat, tidak ada lagi sorot mata tajam dan dingin dari pengacara muda itu, hanya tatapan teduh yang Mayla sendiri tidak bisa mengartikannya."Mayla...are you okay?" Pertanyaan yang berupa bisikan lirih itu, meski begitu lembut bahkan nyaris tak terdengar, tapi mampu menghadirkan sensasi seperti sengatan listrik hingga ke ujung saraf Mayla.Mayla tidak men
Read more
Bab 29 Trauma
Wirya menatap Mayla dengan hangat, sedangkan Mayla masih menunggu jawaban dari pertanyaannya."Coz you are spesial, Mayla," bisik Wirya."Maksud Mas Wirya?" Mayla mencoba mengambil sikap defensif. Jujur ia takut jika pertahanannya runtuh lantaran sikap Wirya yang lembut dan penuh perhatian begini. Padahal pengacara muda itu selama ini selalu tampil dengan sikap dingin dan juteknya."Pengen digombalin ya?" goda Wirya seraya tersenyum manis."Dih, siapa juga yang mau digombalin," sungut Mayla."Aku serius dengan ucapanku May, saat ini kamu begitu spesial di hatiku," ujar Wirya masih memandang Mayla dengan tatapannya yang membuat ratusan kupu-kupu seolah berkumpul di perut Mayla. Mayla bukanlah anak ABG lagi, ia tahu betul maksud dari omongan Wirya. Tapi ia juga tahu diri, dirinya baru saja resmi bercerai. Itu artinya ia seorang janda, ditambah lagi ia sudah memiliki putra. Mana mungkin Wirya serius padanya. Mayla tidak mau hanya dijadikan permainan belaka.Apalagi untuk pria setampan d
Read more
Bab 30 Digendong Lagi
Pagi-pagi sekali, Mayla sudah selesai mandi dan bersiap untuk berangkat kerja. Namun ia teringat kalau sebelum ke kantor ia harus menjemput orang tua Adam dulu di rumah sakit karena mereka akan pulang ke Surabaya. Bapak dan Ibunya Adam bilang kalau mereka tidak mau dijemput oleh Adam lantaran mereka masih merasa kecewa akan perbuatan Adam yang selingkuh dan menyebabkan perceraiannya dengan Mayla."Yakin kamu masih mau pergi kerja dengan kondisi kaki kamu yang seperti itu May, berjalan saja masih kepayahan begitu," ujar Wirya yang tampaknya juga sudah mandi di kamar tamu."Mau gimana lagi Mas, apalagi sebelumnya aku juga harus menjemput Ibu dan Bapaknya Mas Adam di rumah sakit. Mereka mau berangkat ke Surabaya." Mayla duduk di meja makan lalu mengoleskan selai kacang di atas roti yang ia pegang. Ia membuatkan juga untuk sarapan Wirya. "Sini sarapan dulu Mas, maaf ya hanya roti saja."Wirya mengangguk, "Maksudnya kamu mau besuk mereka?""Bukan Mas, kemarin mereka datang ke rumah ini. Mer
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status