Wirya benar-benar merasa tak tenang, meskipun saat ini ia tengah meeting dengan klien, namun pikirannya selalu tertuju pada sosok Mayla."Baiklah Bu Aisyah, untuk penandatanganan berkasnya nanti sekretaris saya akan menghubungi Ibu terkait kapan jadwal untuk datang ke kantor saya," ujar Wirya."Baiklah Pak Wirya, sungguh saya sangat senang sekali bisa mendapat bantuan hukum dari Pak Wirya. Masih muda tapi sangat mumpuni. Kalau saya punya anak gadis, sudah saya jodohkan Pak Wirya dengan dia, sayangnya anak saya laki-laki semua Pak He...he," Bu Aisyah menjabat tangan Wirya sambil tersenyum."Terima kasih Bu, kalau begitu saya permisi dulu ya Bu," pamit Wirya."Iya silahkan Pak Wirya.""Mir, jangan lupa nanti berkas ini dikirim salinannya pada saya via email ya," pesan Wirya pada Mirna."Baik Pak.""Ya sudah, saya pulang duluan ya Mir," ujar Wirya pada sekretarisnya itu. Mirna mengangguk, padahal sebenarnya ia menunggu tawaran dari Wirya agar diantar pulang. Tapi nyatanya Bosnya yang tam
Read more