All Chapters of Kode Cinta Pengacara Jutek: Chapter 51 - Chapter 60
70 Chapters
Bab 51 Kecewa
Heni tampak masih belum mengerti dengan maksud gelengan kepala Mayla. Ia bertanya apakah Mayla masih gadis perawan dan kekasih putranya ini malah menggelengkan kepalanya, apakah itu berarti Mayla sudah tidak gadis lagi? "Apa maksud kamu Mayla? Apa kamu sudah tidak gadis lagi?" tanya Heni penasaran.Wirya yang melihat Mayla terlihat tak nyaman ditanyakan hal seperti itu oleh Bundanya dengan cepat mencoba menyampaikan keberatannya. "Bunda apaan sih, nanyanya kok gitu amat. Biar Wirya aja yang jawab. Pertanyaan Bunda itu sudah bikin Mayla jadi nggak nyaman.""Loh kan Bunda nanyanya sama Mayla, kok malah kamu yang mau jawab? Kamu diam saja Wirya, Bunda mau lihat langsung kejujuran Mayla. Kalau dia ingin menjadi istri kamu, dia harus jujur. Karena Bunda nggak suka sama perempuan tukang bohong," ujar Heni."Bun, kendalikan emosimu, lagian untuk apa kamu bertanya seperti itu?" tegur Sasongko~ Ayah Wirya."Kalian berdua ini kenapa sih? Kok malah jadi menyalahkan Bunda. Ayo Mayla kamu jawab p
Read more
Bab 52 Pesan Menyentuh Hati
Mayla menatap layar ponselnya, entah sudah berapa kali nama 'Mas Wirya' tertera di sana. Mayla masih merasa enggan untuk mengangkat panggilan dan membalas semua chat dari Wirya. Kejadian kemarin malam masih begitu membekas di hatinya.Tadi pagi saja, ia bergegas pergi ke kantor duluan, sebelum Wirya datang untuk menjemputnya. Untuk saat ini Mayla merasa belum nyaman untuk bertemu dengan Wirya.Mayla tahu ini semua mungkin terasa tidak adil bagi Wirya. Karena semua yang terjadi bukanlah kesalahan pengacara muda yang sebenarnya sudah mendapatkan tempat istimewa di hati Mayla itu. Tapi mau bagaimana lagi, Mayla tidak mau hubungannya dengan Wirya menjadi lebih menyakitkan karena tidak adanya restu dari Ibunda Wirya.Sampai jam berdentang dua belas kali menandakan masuk waktu istirahat makan siang, Mayla masih tetap duduk termenung di kursi kerjanya, menimbang-nimbang apakah ia harus membuka hati dan berbicara kepada Wirya atau justru memilih untuk menjaga jarak demi melindungi hati mereka
Read more
Bab 53 Saran Sesat
Arumi tampak sedang berdiri di depan pagar sebuah rumah mewah bercat putih. Tidak terlalu besar namun terkesan elegan. Berkali-kali ia menggoyangkan kunci gembok pagar rumah itu. Sinar mentari yang cukup terik siang itu membuat Arumi menggunakan tas yang ia pegang untuk melindungi wajahnya."Mit...Mita...Miit," panggil Arumi dari balik pagar.Tak lama kemudian, tampak seorang perempuan berkulit putih seusia Arumi berjalan cepat untuk membuka pintu pagar.Gadis berpakaian seksi itu tampak tersenyum sumringah melihat sosok Arumi yang ada di hadapannya. "Ya ampun Arumiiiii, bentar ya aku bukain dulu kunci gemboknya," ujar Mita."Iya cepetan Mit, panas nih diluar," gerutu Arumi lalu kembali masuk ke dalam mobilnya dan membawanya masuk ke pekarangan rumah Mita, setelah pintu pagar dibuka oleh Mita."Yuk masuk, duh sejak jadi istri orang kaya kamu makin glowing aja ya Rum, kangen banget aku sama kamu Rum," ujar Mita tersenyum."Iya Mit aku juga. Kangen banget curhat sama kamu. Banyak yang
Read more
Bab 54 Pelet
Arumi bergidik ngeri saat sudah berada di depan rumah besar yang meskipun mewah namun arsitekturnya agak aneh, begitu banyak patung dan auranya sungguh mencekam."Mit, seriusan ini rumahnya Mbah Jarwo? Mewah sih rumahnya, tapi kok seram ya, merinding aku," ujar Arumi seraya menggamit erat lengan Mita."Iya Rum, ini rumahnya Mbah Jarwo. Kan aku sudah beberapa kali kemari. Jadi nggak mungkin salah. Memang sih kelihatannya agak seram, tapi Mbah Jarwo orangnya baik kok, nggak nyeremin sama sekali. Ayo Rum, jangan ragu, kita masuk aja," ujar Mita sambil merangkul Arumi dan membawanya melangkah masuk.Mereka berdua masuk ke dalam rumah Mbah Jarwo dan disambut oleh seorang pelayan wanita tua berpakaian serba hitam yang mengantar mereka ke ruang tamu. Secara tak sengaja mereka berpapasan dengan artis sinetron yang kini tengah naik daun, meskipun wajahnya memakai masker, namun Arumi dan Mita yang memang pecinta sinetron, mengenali artis berpakaian seksi itu."Tuh kan, liat nggak, Rum? Ada art
Read more
Bab 55 CEO Baru
Suasana di kantor tempat Mayla bekerja tampak agak berbeda hari ini. Terlihat para karyawan berpakaian lebih rapi dari biasanya. Didepan kantor juga tampak dihias sedemikian rupa seakan-akan tengah menyambut kedatangan seorang tamu penting.Mayla yang baru saja datang pagi ini tampak merasa heran dengan semuanya."Yu, ini mau ada acara apaan sih? Kok tumben semua karyawan pakaiannya pada rapi, dan kantor juga kayak dihias gitu. Ada klien penting yang mau datang ya?" tanya Mayla pada Rahayu yang tampak sedang berdandan."Duh, Mbak Mayla ini gimana sih? Memangnya Mbak nggak baca pengumuman di WA grup kantor," jawab Rahayu."Nggak Yu, tadi malam ponselku memang aku matikan. Sampai pagi ini aja aku belum lihat ponsel. Memangnya ada pengumuman apa sih?""Gini loh Mbak, putra sulungnya Pak Waluyo, hari ini mau datang ke kantor. Dia kan baru selesai pendidikan di Amerika. Jadinya dia sudah siap buat menggantikan posisi Pak Waluyo sebagai CEO di kantor ini," jelas Rahayu."Maksud kamu Mas Arga
Read more
Bab 56 Rasa yang Masih Sama
Bukan apa-apa, Mayla merasa heran saja karena tidak biasanya Pak Waluyo memanggil ke ruangannya sepagi ini. Biasanya Mayla mengantar laporan keuangan ke ruangan Pak Waluyo sekitar pukul sepuluh pagi. "Kenapa ya, Yu? Ada apa sih, kok tumben aku dipanggil Pak Waluyo sepagi ini?""Entahlah, Mbak, mungkin ada pekerjaan atau bisa jadi Bos minta laporan keuangan dari Mbak Mayla lebih cepat. Ayo cepat ke ruangannya sebelum beliau marah Mbak," jawab Rahayu seraya menggedikkan bahunya.Mayla mengangguk dan segera beranjak dari tempat duduknya. Dengan langkah sedikit cepat, dia menuju ke ruangan Pak Waluyo. Setibanya di sana, Mayla mengetuk pintu dan membukanya perlahan.Tok...tok...tok"Permisi Pak."Terlihat Pak Waluyo sedang duduk di belakang meja kerjanya. Tak sendiria, ternyata Arga juga ada di sana, berdiri tepat di sebelah kanan Pak Waluyo"Silakan masuk, Mayla," ucap Pak Waluyo tersenyum ramah.Mayla masuk dan menutup pintu di belakangnya. "Ada yang bisa saya bantu, Pak? Kata Rahayu, Pa
Read more
Bab 57 Eksekusi
Wajah Arumi sontak berubah pias saat melihat mobil Adam sudah terparkir dengan rapi di halaman rumah mereka. Rumah mewah yang disewakan Adam khusus untuknya. Sebenarnya Arumi sudah sejak lama merengek minta dibelikan, namun Adam bilang kalau Arumi harus bersabar karena Adam masih menabung untuk itu. Lantaran Arumi minta dibelikan rumah yang mewah bukan yang sederhana. Tapi tentu saja bukan Arumi kalau tidak gengsian. Pada Mita, ia mengaku kalau rumah mewah ini sudah dibelikan Adam untuknya. Makanya, Arumi ingin agar rumah Adam yang masih ditinggali Mayla dan Alex menjadi miliknya."Gawat Mit, itu ada mobil Mas Adam. Berarti Mas Adam udah pulang dong. Kok tumben ya pulangnya cepat," ucap Arumi cemas."Udah tenang aja Rum, selow. Kita santai aja seolah tidak terjadi apa-apa. Kamu harus bersikap biasa-biasa saja. Ya udah, yuk kita turun." Mita mencoba menenangkan Arumi."Buhulnya simpan saja di mobil dulu," lanjut Mita."Lah jadi nanam buhulnya kapan Mit?" tanya Arumi."Nanti aja. Kan ak
Read more
Bab 58 Flashback
Mata Arga tak henti menatap Mayla yang sedang asyik makan bakso di hadapannya. Sesuai janji Mayla, mereka berdua makan siang di warung bakso Mang Duloh. Dan ternyata warungnya sekarang ini sudah jauh lebih besar dan mewah bahkan sudah memiliki 2 lantai dengan desain warung kekinian, tak heran jika pengunjungnya tetap ramai. Cita rasa baksonya ternyata juga tetap konsisten dan tidak berubah dari dulu meskipun sudah banyak varian baru.Mayla tidak sadar jika sedari tadi Arga sedang memperhatikannya, ia justru sedang bingung lantaran ponselnya bergetar dan satu nama tertera disana sebagai pemanggil, Mas Wirya. Bukannya masih ingin menghindar, tapi Mayla masih bingung apa yang harus ia katakan pada Wirya terkait keputusannya akan hubungan mereka. Jika harus jujur, ia sangat ingin melanjutkan hubungan asmaranya dengan pengacara tampan yang sudah mencuri hatinya itu, tapi masih ada rasa mengganjal di dalam hatinya. Dan lagi-lagi Mayla merasa belum siap, ia memilih untuk melepas panggilan da
Read more
Bab 59 Sahabat Wirya
Mirna menghembuskan napasnya perlahan. Sejak tadi pagi ia datang ke kantor, Wirya tampak begitu gusar, hanya meperhatikan ponsel di tangan dan beberapa kali mengusap wajah serta tak peduli dengan suara Mirna yang menyapanya.Mirna yakin sekali, bosnya ini pasti sedang ada masalah. Namun Mirna tidak tahu pasti apa masalah yang kini dihadapi Bosnya yang super cuek ini. Meskipun takut untuk mengganggu apalagi bertanya, namun mau tidak mau Mirna harus memberi tahu Wirya kalau satu jam lagi akan ada jadwal sidang yang kasusnya Wirya tangani. "Emm permisi Pak Wirya, maaf kalau mengganggu, tapi saya hanya ingin mengingatkan kalau satu jam lagi ada jadwal sidang perceraian ibu Grace Pak. Untuk berkasnya sudah saya periksa ulang dan lengkapi. Itu saya taruh di meja Pak Wirya. Tapi sepertinya Pak Wirya belum menyentuhnya," ujar Mirna hati-hati. Tentu saja ia harus berbicara hati-hati, karena ia tahu betul bagaimana sifat Wirya.Wirya melihat sekilas pada Mirna, namun kemudian kembali lagi ke po
Read more
Bab 60 Kerinduan Wirya
Netra Mayla melebar saat tiba di pelataran parkir kantornya, ia melihat sosok yang belakangan ini sangat dirindukannya kini sudah ada di hadapannya. Berdiri dengan tatapan penuh rindu yang membuncah. Wajah tampan itu tampak gusar dan berubah sumringah saat melihat Mayla menghampirinya.Tanpa menunggu lama, Wirya menarik tubuh Mayla lalu didekapnya dengan sangat erat."Sayang....""Mas Wirya...." lirih Mayla seraya mencoba menormalkan napasnya yang sedikit tersengal lantaran Wirya sangat kencang memeluk tubuhnya."Aku kangen banget sama kamu Sayang, please jangan hukum aku seperti ini. Jangan menghindar lagi dari aku. Aku nggak bisa lagi nahan rindu ini May. Unbreak my heart Mayla," ujar Wirya lembut."Mas, malu ah dilihatin sekuriti. Tuh, mereka ngelihatin kita. Mendingan sekarang kita masuk ke mobil aja." Mayla melirik ke arah sekuriti kantor yang tampak tersenyum-senyum menatap mereka dari kejauhan.Wirya mengangguk lalu melepaskan pelukannya pada Mayla. Keduanya lalu masuk ke dalam
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status