All Chapters of Kode Cinta Pengacara Jutek: Chapter 41 - Chapter 50
70 Chapters
Bab 41 Kejutan
Wirya memasuki rumah mewah bernuansa taman bunga yang didesain ala Eropa dengan hati yang masih bertanya-tanya. Kediaman kedua orang tuanya ini memang memiliki interior dan eksterior yang klasik. Sang Ayah yang menyukai seni, sengaja Wirya hadiahkan desain rumah yang sesuai seleranya. Bundanya sangat suka tanaman dan bunga, makanya ada nuansa taman bunganya juga.Sebenarnya Wirya hanya membangun rumahnya saja, karena dulu rumah orang tua Wirya sangat sederhana. Bahkan mereka mati-matian bekerja agar Wirya bisa lulus kuliah.Namun setelah Wirya sukses dalam kariernya, ia mempersembahkan rumah ini untuk orang tuanya. Saat ini keluarga besar Wirya memang kebanyakan menjadi konglomerat dan terpandang, hasil kerja keras mereka. Salah satunya pemilik yayasan tempat Alex bersekolah yang merupakan Paman dari Wirya.Wirya yang merasa ingin tahu, apa maksud kejutan yang ibunya bilang di telpon. Melirik ke halaman, tampak terparkir 2 buah mobil mewah. Sepertinya sedang ada tamu yang berkunjung.
Read more
Bab 42 Mendatangi Hilman
Jangan ditanya bagaimana khawatirnya perasaan Wirya saat mengetahui bahwa Mayla belum juga pulang ke rumah. Padahal hari sudah hampir larut malam. Sejak tadi memang firasatnya sudah tidak enak. Namun karena sudah terlanjur janji dengan bundanya, Wirya terpaksa pulang juga ke rumah orang tuanya."Ayo Mayla angkat Sayang! Jangan bikin aku khawatir Baby ," dengus Wirya karena berkali-kali ia telpon namun ponsel Mayla tidak aktif. Semua itu semakin menambah kecemasan Wirya saja.Sesampainya di rumah Mayla, Wirya langsung menghampiri Alex dan memeluknya. Bocah itu terlihat begitu sedih dan ketakutan."Om Ganteng, Mommy kok belum pulang, Alex jadi takut," ujar bocah kecil itu."Jangan takut ya Sayang, bentar lagi juga Mommy pulang kok. Alex bobok aja duluan sama Bik Atun. Om akan jemput Mommy ya. Nanti kalau Mommy sudah pulang, Alex pasti Om bangunin." Wirya memeluk dan mencoba menenangkan Alex."Iya Om Ganteng. Nanti kalau Mommy pulang tolong bangunin aku ya. Aku kangen sama Mommy."Wirya
Read more
Bab 43 Negosiasi
Walaupun Wirya langsung menuju ke rumah Pak Robi, namun dia tidak bodoh. Dengan cepat ia menyuruh semua anak buahnya untuk bergerak menyusul ke rumah Pak Robi juga. Wirya tahu lawannya kali ini orang yang licik. Jadi ia harus pintar-pintar bertindak.Wirya mengganti kemeja dan jasnya dengan hoodie agar ia leluasa bergerak. Untung saja di dalam mobil Wirya selalu menyimpan beberapa pasang pakaian.Malam ini, entah mengapa. Meskipun sudah mengenakan hoodie yang cukup tebal, tapi cuaca malam ini terasa sangat dingin. Wirya sungguh mencemaskan Mayla. Bagaimana keadaannya sekarang? Di malam yang suhu udaranya begitu rendah, disekap dimana dia?Wirya sudah mendapat kiriman video CCTV sekitar cafe Amora dari anak buahnya. Terlihat jelas Mayla ditarik paksa oleh 2 orang pria bertubuh besar masuk ke dalam sebuah mobil.Wirya tidak bisa begitu saja melaporkan hal ini pada pihak kepolisian. Karena hal ini masih sebatas kecurigaan Wirya saja bahwa Pak Robi yang telah menculik Mayla. Hingga mau ta
Read more
Bab 44 Mulai Bosan
"Mas, buruan jual aja rumah yang ditempati Mayla itu. Nanti uangnya mau aku bikin usaha salon kecantikan. Kemarin aku ketemu sama Adel, teman SMP-ku dulu. Dia sekarang jauh berubah banget Mas. Aku aja sampe nggak ngenalin," ujar Arumi sambil bergelayut manja pada Adam yang baru saja pulang bekerja.Adam menghela napas panjang, "Memangnya berubah jadi gimana teman kamu itu?""Jadi cantik banget, hidungnya jadi mancung padahal dulu pesek banget. Kulitnya jadi putih bening mulus, padahal dulu item butek banget. Badannya juga langsing seksi, padahal dulu gemuk Mas. Pokoknya kayak bukan si Adel Mas. Kalau saja dia nggak nunjukin KTP-nya, mungkin aku nggak akan percaya."Adam menanggapi meski sebenarnya ia malas sekali, ngapain coba ngurusin hidup orang?"Terus? Urusannya sama kamu apa Sayang?""Dia ternyata punya usaha salon kecantikan Mas, Adel itu jadi istri simpanan pengusaha kaya terus oplas di Korea. Sama suaminya dia dikasih modal buat buka usaha salon kecantikan. Pokoknya hidupnya s
Read more
Bab 45 Bertemu Mayla
"Baiklah, aku setuju. Aku jamin kasusmu akan ditutup dan tidak akan ada lagi orang yang akan menuntutmu terkait uang 2 milyar itu. Tapi tolong lepaskan Mayla sekarang," pinta Wirya."Aku tidak bodoh Wirya. Kalau kamu ingin Mayla selamat. Besok kamu bilang ke Waluyo keparat itu untuk melupakan kasus ini. Terserah bagaimana cara kamu untuk membujuknya. Yang penting tidak ada lagi yang membuka kasus ini. Waluyo itu kaya raya, uang 2 miliar itu hanya seperti uang jajan dia saja. Tidak akan berpengaruh pada kekayaannya," ujar Pak Robi."Tapi aku juga tidak bodoh Pak Robi. Aku mau melihat kondisi Mayla dulu, memastikan kalau dia baik-baik saja dalam sekapanmu," balas Wirya."Hmm, baik kalau kamu mau melihat keadaannya. Ayo ikut aku sekarang! Pakai ini!" ujar Pak Robi seraya melemparkan sebuah selendang panjang berwarna hitam."Ini buat apa?""Untuk menutup matamu. Selama menuju ke tempat Mayla disekap, matamu akan kami tutup. Mengerti? Jangan coba-coba melanggar kesepakatan kalau tidak mau
Read more
Bab 46 Demam Tinggi
"Bagaimana? Saya tidak bohong 'kan? Mayla dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada yang berani menyentuhnya walaupun kami sangat ingin. Itu semua karena Saya masih berharap kamu menerima tawaran saya," ujar Pak Robi."Kan sudah saya bilang, saya terima. Pokoknya saya minta padamu jangan sakiti Mayla, saya akan berusaha untuk memenuhi permintaan kamu," jawab Wirya."Baiklah, sekarang anak buah saya akan menutup matamu kembali. Setelah itu kita pergi dari sini."Wirya mengangguk, lalu matanya kembali ditutup oleh algojonya Pak Robi. Kemudian Wirya dituntun untuk masuk ke dalam mobil. Lantas mobil itu melaju meninggalkan rumah tempat Mayla disekap.Mereka menurunkan Wirya di pinggir jalan. Lalu mobil itu melaju pergi meninggalkan Wirya sendirian di jalan.Wirya dengan cepat menelpon anak buahnya, "Jemput aku di tempat yang sudah aku shareloc, sekarang!""Baik Bos, kami berada tidak jauh dari posisi Bos Wirya sekarang."Tak lama, sebuah mobil berwarna hitam tampak berhenti di hadapan Wirya
Read more
Bab 47 Ultimatum
"Bunda...""Kenapa? Kamu kaget Bunda datangi ke kantor? Wirya! Bunda sekarang mau bicara serius sama kamu!" Wirya benar-benar terkejut melihat ibundanya sudah berada di ruang kerjanya. Raut wajah wanita yang sangat Wirya hormati itu tampak marah."Bunda, kok nggak telpon aku dulu kalau mau kemari?" tanya Wirya."Ngapain harus telpon? Kamu itu anak Bunda, terserah Bunda dong mau kapanpun ketemu sama kamu, masa mau ketemu anak sendiri harus janjian dulu, telponan dulu," jawab Heni menggerutu."Bukan gitu Bun, aku takutnya kan Bunda sudah capek-capek kemari, eh taunya aku gak ada di kantor. Emang ada apa sih Bun?" tanya Wirya berpura-pura tidak tahu. Padahal ia sangatyakin sekali kalau ibundanya ini mau marah karena ia meninggalkan Tiara begitu saja waktu itu."Pake nanya lagi, sadar nggak sih kalau kamu itu sudah membuat Tiara sangat sedih, kemarin itu dia sampai nangis gara-gara kamu tinggalin dia gitu aja. Jahat banget sih kamu Wir, apa sih kurangnya Tiara itu? Sudah orangnya cantik,
Read more
Bab 48 Salah Tingkah
"Gimana keadaan kamu Mayla? Masih lemas?" tanya Wirya lembut seraya mengusap lembut puncak kepala Mayla.Hanya berdua dan mendapat sentuhan mesra seperti itu, tak ayal pipi Mayla jadi bersemu merah dibuatnya."Aku ngerasa udah sehat kok Mas, kita pulang aja yuk. Aku kangen banget sama Alex, kamu kok nggak ajak dia kemari?" Mayla memandang Wirya yang sedang mengupas buah apel."Sabar ya Sayang, nanti aku tanya sama Dokter, boleh nggak kamu pulang hari ini. Alex ada latihan untuk pentas seni di sekolahnya, makanya ia tidak bisa ikut."Sayang? Ah rasanya Mayla masih belum terbiasa dengan suara Wirya yang memanggil dirinya dengan sebutan itu. "Wah, pasti Alex bakalan lucu banget. Tuh kan, aku mau pulang Mas. Biar nanti aku bisa lihat putraku tampil," rengek Mayla."Pentasnya masih satu minggu lagi, mereka saja masih latihan. Sekarang kamu makan buah apel dulu ya, ini sudah aku kupas dan potong-potong," ujar Wirya.Wirya menyuapi Mayla dengan hati-hati. Sesekali ia menyeka bibir Mayla den
Read more
Bab 49 Pulang ke Rumah
Mayla bernapas lega saat tahu dirinya sudah diizinkan pulang ke rumah oleh Dokter. Wajahnya tampak sumringah."Duh yang mau pulang ke rumah, wajahnya kayak bocil dikasih es krim," ledek Wirya."Eh, aku seneng tau Mas, aku kangen banget soalnya sama suasana rumah, apalagi sama Alex.""Sama aku kangen nggak? Seharian ini kan kita nggak ketemu," bisik Wirya."Ngapain kangen sama orang jutek," jawab Mayla mencebik dengan pipi merona.Wirya hanya tertawa kecil, lalu mengenggam tangan Mayla mengajaknya masuk ke dalam mobil."Alex pasti senang banget lihat aku pulang Mas," ucap Mayla. Ia sudah membayangkan, putranya yang tampan itu akan berlari kecil menyongsong kedatangannya dengan pipi gembulnya."Pasti dong, tadi pulang kerja aku sempat mampir ke toko kue dan juga toko mainan. Tuh beli black forest kesukaan Alex, sama mainan lego," ujar Wirya seraya melirik ke bangku belakang mobil, tempat dimana ia meletakkan barang-barang yang ia beli khusus untuk Alex."Makasih ya Mas, kamu udah perhat
Read more
Bab 50 Bertemu Calon Mertua
Malam ini Mayla benar-benar merasa gelisah luar biasa, bagaimana tidak? Hari ini dirinya akan dibawa Wirya berkunjung ke rumah orang tuanya untuk berkenalan dengan mereka. Mayla sungguh gugup, ia sangat takut jika statusnya yang seorang janda anak satu bakal dipermasalahkan oleh orang tua Wirya. Jika benar itu terjadi, Mayla lebih baik memilih mundur saja.Bukannya merasa insecure dengan diri sendiri, tapi Mayla hanya mencoba berpikir realistis saja. Orang tua mana sih yang rela anak lelaki kebanggaannya, yang tampan, muda, dan kariernya cemerlang, memilih menjalin hubungan asmara dengan seorang janda? Sudah punya anak pula.Seorang Wirya yang tampan dan muda, meskipun lebih tua 2 tahun dari Mayla, namun masih bujangan. Kariernya sebagai pengacara juga sedang bersinar terang, rasanya sangat bisa kalau ia ingin mendapatkan perempuan manapun yang segalanya lebih dari Mayla.Mayla memilih mengenakan dress v-neck berwarna biru pastel selutut. Di bagian pinggang ada aksen kerut yang menunj
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status