Semua Bab Pembalasan Menantu Sampah: Bab 111 - Bab 120
155 Bab
Bab 111 - Tes Kedua (III)
Sebelum pergi ke Gua Hua, Ryan telah mempersiapkan racun pelemah dan obat tidur. Ia tahu bahwa Ular Putih sangat kuat, dan Ryan harus menemukan cara untuk melemahkannya sebelum menghadapinya.Dengan hati-hati, Ryan menyebar racun pelemah di dalam lautan magma di sekitar Ular Putih tersebut. Racun ini akan mengurangi kekuatan Ular Putih tanpa membuatnya curiga. Dengan cepat, racun itu segera menyebar, mempengaruhi ular yang masih tertidur. Selanjutnya, Ryan hanya harus menunggu sampai efek racun tersebut benar-benar bekerja. Ular Putih adalah makhluk yang sangat kuat, dan ia harus memastikan bahwa serangan pertamanya berhasil. Jika tidak, ia mungkin tidak punya peluang kedua.Sepuluh menit berlalu, dan Ryan memutuskan untuk menguji apakah racun yang ia sebar telah bekerja dengan baik atau tidak. Ryan lalu mengambil sepotong batu kerikil dari dasar magma, merayapi dan membentuknya menjadi proyektil yang tajam. Dengan presisi, ia melemparkan batu itu ke kepala ular.Ketika batu tersebut
Baca selengkapnya
Bab 112 - Tes Kedua (IV)
Sekte Baihui terlihat begitu damai di bawah sinar rembulan. Bangunan-bangunannya bersinar dengan kemegahan, dan obor-obor yang dinyalakan di berbagai sudut kompleks membuatnya terlihat indah. Namun, malam ini, ketenangan itu akan terganggu.Ryan berdiri di pintu masuk sekte dengan pedang jiwa yang diselimuti oleh api putih, memancarkan cahaya suci nan indah. Pedang itu sekarang tampak begitu kuat dan mengesankan. Ia tiba di Sekte Baihui dengan niat balas dendam yang membara.Di pintu masuk sekte, dua kultivator Qi Gathering Tengah sedang berjaga. Mereka seharusnya menjaga keamanan sekte ini, tetapi kelelahan membuat mereka terkantuk-kantuk.Ketika Ryan mendekat, suara langkah kaki Ryan yang sama sekali tidak ia sembunyikan, membuat keduanya tiba-tiba terbangun. Ketika mereka melihat orang yang datang di malam buta seperti ini, mereka berdua terkejut. Salah satu penjaga berkata, "Li-Li An? Kamu masih hidup?"Ryan hanya terdiam dan memandang kedua penjaga tersebut dengan penuh kemarahan
Baca selengkapnya
Bab 113 - Tes Kedua (V)
Chu Feng yang tahu alasan di balik kemarahan Ryan, mencoba untuk mendekatinya dengan hati-hati. "Li An, aku tahu apa yang kamu rasakan. Tapi kemarahanmu hanya akan membuat semuanya lebih buruk. Mari kita bicarakan ini baik-baik. Aku berjanji, aku akan membantumu dalam menghukum Bai Youran."Ryan merasa terbagi antara kemarahannya dan suara hatinya yang memohon untuk memberikan peluang kedamaian. Matanya masih memancarkan api kemarahan, tetapi ia akhirnya meredakan api dalam hatinya. "Chu Feng, apa kau serius?”Chu Feng mengangguk dengan tulus. “Tentu saja Li An. Aku juga tidak menyukai Bai Youran. Dia hanya memiliki wajah yang cantik, namun hatinya sangat busuk.”Ryan menyentuh dagunya, memikirkan ucapan Chu Feng. Setelah beberapa saat, Ryan mulai membuka mulutnya. “Hmm … jadi, apa yang kamu tawarkan?"Chu Feng sedikit bernafas lega begitu mendengar jawaban positif dari Ryan. Ia lalu berkata, "Aku akan berbicara dengan Bai Youran. Aku akan membuatnya mengakui kesalahannya dan minta m
Baca selengkapnya
Bab 114 - Tes Kedua (VI)
Melihat Bai Youran yang bersembunyi di bangunan tak jauh dari lokasinya, Ryan tersenyum menyeringai. Meski begitu, mata Ryan masih dipenuhi kemarahan yang memuncak. Api putih yang menyelimuti tubuhnya semakin membara, menciptakan kilatan menyilaukan di sekitarnya.Bai Youran, yang tadinya merasa senang karena ayahnya datang, kini merasa ketakutan yang teramat sangat. Ia melihat mata Ryan yang memancarkan kemarahan, dan hatinya berdegup kencang. Ia tahu bahwa saat ini, ia telah berada dalam bahaya yang sangat besar.Ryan perlahan mendekati Bai Youran. Dalam setiap langkahnya, bangunan-bangunan di sekitarnya langsung terbakar. Api putih yang membara itu membakar segala sesuatu di sekitarnya, menciptakan lingkaran api yang melingkupi mereka. Fluktuasi udara di sekitar Ryan membuat aura Ryan tampak begitu menakutkan, bagaikan jelmaan Dewa Api yang turun dari langit untuk menghukum para pendosa.Bai Youran yang sudah hampir kehilangan akal sehat berteriak, "Tolong! Tolong aku! Siapapun yan
Baca selengkapnya
Bab 115 - Belenggu Dunia
Di sekeliling tubuh Ryan, rantai-rantai semi-transparan mengerikan mulai muncul dengan ganas. Mereka melilit tubuh Ryan, menusuk-nusuk ke dalam dagingnya dan bahkan menembus ke Dantian-nya. Rantai-rantai itu, seperti belatung yang lapar, mencoba untuk menghancurkan bola berwarna emas yang melayang di dalam Dantian Ryan, dasar dari Core Formation-nya.Ryan merasakan rasa sakit yang tak tertahankan. Rantai-rantai itu memuntahkan kekuatan yang mengerikan, mencoba untuk memecahkan Core Formation-nya. Darah mulai mengalir dari pori-pori kulitnya, membuat seluruh tubuhnya memerah."Aah! Apa yang terjadi?!" Winnie terbangun dengan kaget. Ia memandang ke arah Ryan yang menggelinjang kesakitan, dan pandangan matanya terasa seperti tertusuk oleh ribuan jarum. Tanpa berpikir panjang, Winnie langsung berlari mendekati tubuh Ryan.Suara rintihan kesakitan Ryan juga membangunkan Ratna. Ia juga sama terkejutnya begitu melihat kondisi Ryan yang kesakitan. Panik dan kekhawatiran langsung merasuki diri
Baca selengkapnya
Bab 116 - Pulang
Tidak lama setelah Ryan pulih, tim dokter yang dibawa oleh Lu Huizong tiba di kamar hotel. Mereka terkejut melihat tubuh penuh darah Ryan. Meskipun Ryan bersikeras bahwa dia baik-baik saja, tim dokter tetap bersikukuh untuk memeriksanya. Mereka khawatir tentang luka-lukanya dan memeriksa setiap bagian tubuhnya dengan teliti.Lu Huizong memohon dengan sangat kepada tim dokter yang datang, dan dia bersedia membayar biaya yang pantas untuk pelayanan medis yang mereka berikan. Setelah pemeriksaan, tim dokter menyimpulkan bahwa tubuh Ryan memang dalam keadaan yang baik-baik saja. Lu Huizong juga memberi imbalan kepada mereka sesuai dengan perjanjian.Setelah selesai dengan urusan medis, Ryan dan Lu Huizong duduk bersama untuk berbicara. Lu Huizong berterimakasih pada Ryan, karena berkat dirinya, Lu Huizong mampu mengalahkan Gavino dan anggota mafia Camorra lainnya seorang diri. Dalam perbincangan ini, Ryan juga mengutarakan niatnya untuk pulang ke Indonesia. Namun sebelum itu, Ryan ingin
Baca selengkapnya
Bab 117 - Penyembuhan Alena
Dalam keheningan malam, Ryan duduk di sisi tempat tidur Alena. Sorot matanya yang penuh cinta menatap wajah putrinya yang tampak gembira. Alena adalah segalanya baginya, dan Ryan merasa bersyukur bisa pulang dan memiliki kekuatan untuk menyembuhkan putrinya.Meskipun senyuman di wajah putrinya tampak lebar, namun Ryan tahu bahwa di balik senyum manisnya itu, tersembunyi rasa sakit yang telah ia alami selama beberapa hari terakhir. Racun Surgawi yang ada dalam tubuhnya adalah ancaman serius, dan Ryan tahu bahwa ia harus memusnahkannya, agar putri semata wayangnya itu benar-benar terbebas dari semua penderitaan ini.Dengan lembut, Ryan meletakkan tangan kanannya di dada Alena. Ia merasa detak jantung putrinya yang tenang. Di saat yang sama, Ryan juga merasakan adanya kehadiran yang gelap dan beracun di dalamnya. Ibu mertuanya yang kejam–Dea, dengan tega memberi cucunya sendiri racun sejak masih bayi. Mengingat hal tersebut, Ryan benar-benar ingin memberi Dea pelajaran.Ryan kemudian men
Baca selengkapnya
Bab 118 - Pembukaan Toko
Hari ini, Edi membawa anaknya ke rumah Ryan untuk treatment rutinnya. Seperti yang sudah Edi janjikan, dia telah memberikan rumah, dan uang kepada Ryan. Sementara untuk Ferrari langka yang diminta Ryan, Edi sudah berhasil mendapatkannya. Hanya saja, mobil tersebut masih berada di Jerman dan dalam proses pengiriman ke Indonesia. Proses pengiriman ini sendiri memakan waktu satu sampai dua bulan perjalanan menggunakan kapal.Mendengar laporan perkembangan mobil yang dimintanya, Ryan mengangguk puas. "Kerja bagus Edi."Ryan lalu pergi ke dalam sebentar, dan tak lama kemudian kembali ke ruang tamu bersama sebuah paper bag bertuliskan "Natural You". Ryan menyerahkan paperbag itu kepada Edi. "Berikan kepada istrimu. Ini akan bagus untuk kulitnya." Ryan meletakkan paperbag itu di atas meja. Edi kemudian meraihnya lalu mengintip ke dalamnya. Sebuah brand skincare yang tampak masih baru.“Itu sample produk baru di perusahaanku. Aku bisa menjamin dia akan menyukainya,” ucap Ryan bisa melihat rau
Baca selengkapnya
Bab 119 - Membuat Produk Baru
Antrian pelanggan yang didominasi wanita ini begitu menggila. Mereka berdesak-desakan berebut untuk lebih dulu masuk. Bagaikan Tsunami manusia, mereka menyerbu toko Natural You dengan ganas. Hal ini membuat ketig pegawai Natural You kewalahan."Arnold, tolong buat mereka mengantri dengan rapi," perintah Ryan."Siap Bos!" Setelah itu, Arnold mulai mengatur lautan manusia itu untuk berbaris mengantri dengan rapi. Akibatnya, antrian yang tercipta begitu panjang, sampai-sampai membuat jalan raya di depan toko menjadi macet.Mau tidak mau, Ryan meminta pihak kepolisian setempat untuk membantu mengatur kemacetan di depan tokonya. Kejadian ini banyak direkam oleh banyak orang, dan diunggah ke media sosial. Warganet cukup terkejut dengan antrian toko Natural You yang telah mencapai hampir 100 meter, hingga menyebabkan kemacetan hebat. Hal tersebut membuat banyak warganet yang penasaran dengan keampuhan produk Natural You, membuat merek Natural You semakin meroket.Hanya dalam waktu dua jam,
Baca selengkapnya
Bab 120 - Konspirasi
"Maaf Nona, mungkin Nona kurang pagi. Semua yang berhasil membeli telah mengantri tiga jam sebelum toko buka," jelas Arunny sesopan mungkin."Cepat panggil Manajermu kemari!" Arunny mengangguk sopan. "Baik Nona."Tak lama kemudian, Indah yang sedang mengenakan Blazer hitam dan kemeja putih datang bersama Arunny. "Selamat pagi Nona, ada yang bisa saya bantu?""Mbak, aku itu sudah mengantri selama setengah jam. Udah gitu panas banget udara di luar. Aku tidak terima kalau harus pulang dengan tangan kosong! Jadi aku minta mbak untuk mengambil sunblock yang mbak simpan di gudang, dan menjualnya padaku!" ucap wanita bergaya glamor itu dengan nada tinggi.Hal tersebut membuat para pengunjung yang juga tidak berhasil mendapat produk melayangkan tatapan penuh penasaran pada wanita itu. "Hei, apa menurutmu wanita itu tahu siapa pemilik toko ini?""Sepertinya tidak.""Pantas saja. Sepertinya kita akan mendapat berita menarik dalam beberapa hari ke depan."Banyaknya pengunjung yang saling berbi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status