Melihat Bai Youran yang bersembunyi di bangunan tak jauh dari lokasinya, Ryan tersenyum menyeringai. Meski begitu, mata Ryan masih dipenuhi kemarahan yang memuncak. Api putih yang menyelimuti tubuhnya semakin membara, menciptakan kilatan menyilaukan di sekitarnya.Bai Youran, yang tadinya merasa senang karena ayahnya datang, kini merasa ketakutan yang teramat sangat. Ia melihat mata Ryan yang memancarkan kemarahan, dan hatinya berdegup kencang. Ia tahu bahwa saat ini, ia telah berada dalam bahaya yang sangat besar.Ryan perlahan mendekati Bai Youran. Dalam setiap langkahnya, bangunan-bangunan di sekitarnya langsung terbakar. Api putih yang membara itu membakar segala sesuatu di sekitarnya, menciptakan lingkaran api yang melingkupi mereka. Fluktuasi udara di sekitar Ryan membuat aura Ryan tampak begitu menakutkan, bagaikan jelmaan Dewa Api yang turun dari langit untuk menghukum para pendosa.Bai Youran yang sudah hampir kehilangan akal sehat berteriak, "Tolong! Tolong aku! Siapapun yan
Baca selengkapnya