"Jangan kira aku mau membocorkannya, cuih!" Pria Sniper itu meludahi wajah Ryan. Air ludah yang kotor itu mengenai wajah Ryan, namun Ryan tetap tenang. Baginya, ini hanyalah provokasi rendah yang datang dari seorang pembunuh bayaran yang terperangkap. Ryan berusaha menahan amarahnya. Meski begitu, aura panas dari tubuh Ryan mulai mengalir keluar. Wajahnya memancarkan ketegangan, dan udara di sekitarnya terasa bergetar. Air ludah yang menempel pada pipi Ryan, yang tadi terasa menjijikkan, menguap seketika, meninggalkan kulitnya yang mulus.Melihat semua itu, pria sniper itu sama sekali tidak takut, seakan-akan dia telah siap untuk mati. Wajahnya yang tersembunyi di balik masker tetap datar, dan matanya yang penuh kebencian menatap tajam ke arah Ryan."Kalau begitu, aku akan mencarinya sendiri dari dalam kepalamu!" Ryan meletakkan telapak tangannya ke kepala pria misterius itu. Dari telapak tangannya, api berwarna putih bersih menyala dan mulai menyelimuti kepala pria bermasker putih i
Read more