Semua Bab HUKUMAN DEWA KEMATIAN: Bab 11 - Bab 20
111 Bab
Sang Dewa Mendadak Gelisah
"Kenapa Jasuke belum kembali? Apa terjadi sesuatu sama dia?" tanya Zano dengan mata yang masih menatap gelapnya langit malam. Tak lama setelah mengeluarkan dua pertanyaan secara beruntun, Zano bangkit dari berbaringnya dan duduk di tempat yang sama, lalu matanya berkeliling di sekitar taman, mencari sosok yang namanya baru saja dia sebutkan.Rekannya yang terbaring di atas rumput, sekilas menoleh ke arah Zano, lalu kembali menatap langit. Dengan kedua telapak tangan yang dijadikan bantal, sosok yang dikenal dengan nama Nano, mengembangkan senyum tipisnya. "Emang kenapa kalau terjadi sesuatu sama dia? Apa kamu meragukan kekuata yang dimiliki Jasuke?"Zano mengerutkan keningnya, lalu matanya menatap satu arah yaitu ke tempat dimana dewa yang wajahnya kembar dengan dirinya sedang berbaring. Tak lama setelah itu, kerutan dikening Zano menghilang dengan hadirnya senyum dan wajah ceria dari sosok dewa tersebut. "Benar juga ya," ungkapnya. "Bukankah Jasuke kekuatannya lebih besar dari kita?"
Baca selengkapnya
Apa Ini Saatnya?
"Apa anda bisa menemaniku ke sana? Aku butuh seseorang untuk berbicara," wanita yang sedang duduk di teras depan toko itu bertanya sembari menunjuk ke arah sebuah bangunan. Matanya menatap lekat penuh permohonan kepada sosok pria yang duduk tak jauh dari keradaannya. Sosok pria yang dianggap hanya manusia biasa itu sontak mengerutkan keningnya dengan tatapan mata yang terbagi, antara si wanita dan tempat yang ditunjuk. "Emang berbicara, harus di tempat seperti itu?" dengan polosnya sosok pria bernama Jasuke melontarkan sebuah pertanyaan yang tedengar aneh di telinga si wanita.Awalnya kening wanita itu sempat berkerut dan matanya semakin lekat menatap wajah Jasuke. Heran sudah pasti, tapi tak lama setelahnya, wanita itu tersenyum. "Ngobrol di sana itu lebih enak. Kita bisa berbicara dari hati ke hati dengan menyantap sesuatu. Apa kamu tidak berani ngobrol dengan wanita di tempat seperti itu?""Tidak berani?" tanya Jasuke dengan kening yang kembali menyernyit. Dia cukup terkejut juga
Baca selengkapnya
Ajakan Mendebarkan
"Apa mungkin ini jalanku untuk melaksanakan hukuman yang aku dapat?" gumam Jasuke dalam benaknya setelah mendengar lawan bicaranya berbagi kisah hidupnya yang terkesan sangat memprihatinkan. Wanita yang belum diketahui namanya itu, bahkan terlihat berusaha tegar meski kisah yang dia ceritakan terdengar sangat menyedihkan dan membuat siapapun yang mendengarnya merasa terharu dan ikut prihatin."Apa aku boleh tahu, usaha apa saja yang sudah kamu tempuh untuk memperoleh keturunan?" sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Jasuke, setelah dari tadi Jasuke lebih banyak tenggelam dengan pikirannya sendiri, dalam beberapa waktu lamanya, sembari mendengar dan mencerna, kisah hidup wanita yang dia tolong."Banyak," wanita itu menjawab sedikit antusias. "Bahkan kami juga sudah merencanakan bayi tabung dan segalanya. Tapi entah kenapa, aku merasa ada pihak lain yang selalu menggagalkan rencana aku dan suamiku. Hidupku seperti ada yang mengawasi. Entah kenapa, selalu saja rencanaku gagal meski aku
Baca selengkapnya
Polosnya Sang Dewa
"Aku ... " Jasuke menjeda sejenak ucapannya. "Tidak tahu cara melakukannya?"Si wanita seketika ternganga. Untuk beberapa saat dia terdiam dengan segala rasa heran yang langsung menyerang dirinya. "Maksud kamu?" tanya si wanita untuk mepertegas hasil pemikirannya yang tadi sempat berkecamuk."Ya, seperti yang kamu dengar. Aku tidak tahu cara memberi benih ke dalam rahim kamu," Jasuke berkata jujur tanpa ada rasa malu. Wajahnya bahkan terlihat biasa saja meski tadi sempat merasa panik dan bingung untuk mengatakan kejujuran tersebut."Apa!" pekik si wanita dengan suara yang cukup lantang sampai beberapa pengunjung yang ada di sana menoleh kepadanya. Wanita itu sampai gelagapan sendiri saat menyadari beberapa pasang mata menatap dirinya. Dia sontak menangkup kedua telapak tangannya dan meminta maaf, lalu kembali menatap Jasuke. "Ternyata kamu bisa bercanda juga ya?"Kening Jasuke sontak berkerut. "Siapa yang bercanda?" bantahnya. "Aku serius, aku nggak tahu cara melakukannya," ucap Jasuk
Baca selengkapnya
Rasa Nikmat Yang Tak Biasa
Waktu terus bergulir dan malam kini terus menuju larut. Di sana, di dalam salah satu penginapan murah meriah yang ada di sebuah sudut kota kecil, sosok dewa berwujud manusia sedang berdiri terdiam dengan kepala yang menunduk. Sosok dewa bernama Jasuke itu menunduk dengan menatap lekat ke arah sesuatu yang merupakan bagian dari tubuhnya sendiri."Kenapa bengong?" tanya seorang wanita yang saat ini dalam satu kamar dengan Jasuke. Suara wanita itu sukses membuat Jasuke mendongak dan menatapnya. Mata Jasuke menelisik tubuh wanita yang terbaring di atas ranjang dan tubuhnya tidak tertup kain sehelaipun. Dari mata sampai ke bawah, Jasuke memperhatikan setiap inci tubuh wanita yang kakinya sudah telentang dengan tangan kanan mengusap-usap sesuatu yang berlubang di bawah perutnya."Aku sudah siap loh, Sayang. Kenapa kamu malah berdiri dan bengong saja? Ayo masukin," wanita itu kembali bersuara dengan tatapan yang sungguh sangat menggoda dan penuh harap. Tangan kanan wanita itu terus mengusap
Baca selengkapnya
Berhasil Satu Langkah
Senyum Jasuke terkembang saat matanya menatap cincin yang melingkar pada jari tengah tangan kirinya. Satu dari sembilan warna yang menghiasi cincin tersebut, kini berubah warna menjadi warna emas. hal itu tentu saja membuat Jasuke senang, karena dengan berubahnya warna cincin, Jasuke tahu kalau dia telah berhasil memberi nafkah batin, sesuai dengan tugas yang dia jalani di dalam hukumannya.Namun senyum Jasuke seketika memudar dan wajahnya nampak terkejut, saat dia merasakan ada bibir yang menempel pada pipi kanannya. Begitu bibir itu terlepas, Jasuke langsung menoleh dan matanya menangkap sosok wanita sedang tersenyum kepadanya. "Kamu ngapain senyum-senyum sendiri, Sayang?" tanya si wanita itu, lalu tubuh polosnya bergeser, mendekat dan menempel pada tubuh Jasuke. Kepalanya sedikit mendongak, menatap wajah tampan pria yang baru saja memberikan kepuasan kepadanya. Tangan wanita itu membelai lembut dan mengusap pipi Jasuke. "Apa kamu sangat bahagia, bisa berhubungan badan denganku?"J
Baca selengkapnya
Cincinnya Bersinar Terang
Dua sosok berbeda jenis kelamin itu nampak saling tersenyum lalu mereka bersiap diri untuk melangkah bersama menuju ke bangunan dua lantai yang ada di seberang jalan. Mungkin karena sudah malam, suasana jalan di sana terlihat sepi. Mereka pun dengan mudah melenggang dan menyebrang jalan raya tersebut.Namun saat dua sosok itu hampir saja sampai ke depan pintu bangunan berlantai dua, secara tiba-tiba, langkah salah satu dari dua sosok berhenti, tak jauh dari pintu masuk bangunan tersebut. Sosok tersebut menoleh ke arah wanita yang bersamanya."Bagaimana kalau kita ke sana dulu?" sosok pria itu menunjuk ke salah satu arah dimana yang dia tunjuk adalah sebuah pedagang di pinggir jalan.Si wanita lantas menoleh ke arah yang ditunjuk si pria dan tak lama setelah itu dia kembali menatap pria di sisinya. "Kamu lapar?" si pria mengangguk sembari tersenyum manis. Wanita itu juga ikut tersenyum karena merasa gemas dengan senyuman pria yang bersamanya. "Ya udah, ayok! Tapi setelah makan, kita ke
Baca selengkapnya
Kenikmatan Yang Terganggu
"Cincinnya bersinar! Apa Dick ada disini?" gumam Jasuke saat kedua matanya tidak sengaja melihat cincin di jarinya. Gerakan tangan Jasuke yang sedang memijat dua bulatan kembar kenyal milik si wanita seketika terhenti begitu saja. Konsentrasi Jasuke saat itu juga menjadi terbagi. "Bagaimana ini? Apa aku harus menghentikan percintaan ini?"Jasuke mendadak dilema. Dia merasa berada di sebuah persimpangan saat ini. Di saat dia sedang menikmati percintaan yang telah berjalan sejak beberapa puluh menit yang lalu, dia harus dihadapkan dengan cincin yang bersinar sebagai tanda kalau dewa yang dia buru berada di tempat yang sama dengan dirinya"Kenapa, Sayang? Kok berhenti?" rupanya sikap Jasuke yang berhenti mendadak, mengundang perhatian bagi wanita yang sedari naik turun di atas pangkuan dewa itu. Sang wanita lantas ikut menghentikan gerakan tubuhnya meski milik Jasuke yang kekar masih menancap di lubang nikmat wanita tersebut "Ada apa?" tanyanya lembut dengan yang menderu.Mata Jasuke ber
Baca selengkapnya
Lolos
Tok! Tok! Tok!"Ada yang mengetuk pintu! Apa kita ketahuan?" tanya seorang pria yang tubuh polosnya sedang mengungkung tubuh wanita. Keduanya terperanjat dengan wajah sedikit panik. Gerakan tubuh mereka yang sedari tadi sedang menikmati permainan ranjangnya, juga berhenti seketika karena suara ketukan pintu tersebut. Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu itu kembali terdengar dan semakin menegaskan kalau suara tersebut memang berasal dari pintu kamar yang digunakan sepasang manusia yang sedang menikmati indahnya berhubungan badan. Cukup lama keduanya terdiam dan saat sadar dari diamnya, si wanita mendorong tubuh pria hingga benda menegang milik si pria terlepas dari lubang nikmat wanita itu."Kenapa berhenti?" si pria bertanya dengan tatapan heran. Apa lagi begitu tubuhnya sedikit menyingkir, si waniita langsung bangkit dan duduk di tepi ranjang. "Kamu ..." belum sempat pria itu meneruskan ucapannya, jari si wanita langsung menempel ke mulut si pria untuk menghentikan suaranya."Ngomong
Baca selengkapnya
Mencari Rumah
Hari kini telah berganti, dan di sana, di sebuah kota kecil, terlihat sosok pria yang sedang melangkah ringan dengan senyum yang terkembang. Sosok pria yang sebenarnya adalah dewa itu, terlihat begitu senang dengan wajah nampak sangat ceria. Sejak beberapa menit yang lalu senyum tipisnya terkembang dengan pikiran yang berpusat pada kejadian semalam."Jasuke, kamu kenapa senyum-senyum begitu? udah gila ya?" sebuah pertanyaan tiba-tiba terlontar, membuat sosok pria bernama Jasuke itu terkejut untuk beberapa saat, kemudian dia kembali tersenyum setelah menyadari sesuatu. Jasuke lantas duduk di seberang kursi yang ada di hadapan sosok yang tadi melempar pertanyaan."Rupanya aku udah sampai di rumah sakit, " ucap Jasuke begitu dia sadar kalau dia sudah sampai di tempat tujuan, lalu dia memandang kearah sekitar. "Aku kira kalian sudah pergi," kini mata Jasuke menatap pada dua dewa berwajah kembar di hadapannya."Mau pergi kemana? Orang kita tidak punya tempat tujuan," ucap salah satu dewa k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status