Tangan Ayana terkepal kuat. Buku-buku jarinya memutih. Ayana tidak ingin alasan kesalahpahaman ini gagal ia genggam. Ia akan balik menyerang dan membalas Kayla nanti.Tunggu saja!Masih mencoba mengulas senyum, Ayana berkata, "Om, Mas, saya pamit dulu," ucapnya menatap Rudi, Arbian dan Tim Alfa.Menoleh menatap pasangan yang duduk mesra dan membuat hatinya lagi-lagi meradang, Ayana turut berkata, "Tari, saya pamit dulu. Lain kali saya periksa kondisi kamu.""Iya, terima kasih, Dok," sahut Tari. Tadinya Tari ingin beranjak dan mengantar Ayana sampai ke teras. Akan tetapi, Yudha tidak mau melepaskannya dari pangkuan pria itu.Setelah suara mobil Ayana hilang di ujung jalan, barulah suasana ketegangan di ruangan itu perlahan berkurang. Mereka jelas masih syok. Terutama Arbian yang memiliki banyak pertanyaan di kepalanya."Kenapa kamu tidak bilang sama saya? Yang dibilang Kayla benar?" tanya Yudha menatap istrinya. Tiba-tiba saja Yudha teringat raut wajah terkejut dan kecewa Tari saat p
Last Updated : 2025-09-05 Read more