HeningLeona dan Nathan saling adu pandang selama beberapa menit hingga membuat gemuruh di dada Leona berpacu cepat."Kenapa kamu memberitahu Dea, sayang?" ucapnya lembut dengan panggilan sayang, membuat wanita itu melongo keheranan.'Apa aku tidak salah dengar?' gumamnya pelan."Tidak.""Ha.""Kenapa kamu memberitahu Dea, sayang?" Nathan mengulang pertanyaannya."Sa-sayang? Apa aku tidak sedang bermimpi?" Puk!Si cantik Leona menepuk pipi lalu meringis sakit. Tak lama setelah itu Nathan mendekat seraya tersenyum."Kamu tidak bermimpi, Leona. Ini kenyataan. Memangnya kenapa? Apa kamu keberatan jika aku memanggilmu sayang?"Tak ada jawaban."Baiklah, kalau kamu memang tidak suka aku panggil sayang. Kamu maunya aku panggil apa?"Masih tak mau bicara. Entah apa yang sudah merasuki pikiran Nathan hingga pria itu berubah secepat kilat yang menyambar pohon. "Sayang?" Untuk ketiga kali, tangannya melambai tepat di depan wajah Leona yang sedari tadi melamun."Iya.""Apa kamu tidak suka aku
Baca selengkapnya