All Chapters of Terperangkap Gairah Dokter Tampan: Chapter 221 - Chapter 230
259 Chapters
221. Bernegosiasi
"Aku tidak memerasmu, Luana. Salahmu sendiri tadi malam melempar tubuhmu kepadaku," jawab Kyle dengan santai, sambil menyilangkan tangan di dada. "Tunggu, tunggu. Bukankah itu artinya Anda yang merenggut keperawanan saya? Seharusnya saya yang menuntut Anda, Bos. B-bukankan begitu?" Luana menggelengkan kepala saat menemukan kejanggalan pada ucapan atasannya tersebut. "Tidak, kau melempar tubuhmu padaku dengan menerobos kamarku tanpa izin, karena bisa saja kamu melakukan hal ini karena mengincar hartaku, jadi aku menuntut dirimu karena telah membuat aku melakukan hal itu tadi malam," jawab Kyle. Tenang dan percaya diri sehingga Luana langsung percaya begitu saja. "Tunggu, ini membingungkan. Kenapa ... kenapa justru saya yang harus membayar? Bukankah biasanya ... biasanya gadis yang menuntut ganti rugi?" tanya Luana, kebingungan. "Kamu tahu kenapa?" Kyle mencondongkan badan ke depan, membuat gadis itu semakin penasaran. "K-kenapa, Bos?" "Karena adalah aku Kyle Ivander." Kyle meng
Read more
222. Gagal Bernegosiasi
Sebagai balasan atas kebaikannya ini, Luana berjanji akan menyebarkan kebaikan Kyle di kalangan para karyawan agar Kyle tak lagi dianggap sebagai iblis berdarah dingin dan malaikat pencabut nyawa. Dia benar-benar bertekad penuh! Namun, semua suka cita itu langsung terhempas seketika, saat boss nya kembali angkat bicara dengan suara tenang yang mematikan. "Tapi, Luana...." "Y-ya, Bos?" Luana memandang bos nya yang tengah mengerutkan kening dengan sangat tampan, sampai jantung gadis itu berdebar kencang, meski entah kenapa, melihat ekspresinya saat ini, dia merasa medapat sebuah firasat yang sangat buruk. "Aku bingung. Sangat sangat bingung," jawab bos muda nya itu masih dengan ekspresi tenang, yang saat ini membuat Luana curiga. "Bingung? Bingung kenapa, Bos?" tanyanya keheranan. Apalagi yang dia bingungkan? Bukankah masalah di antara mereka tentang kejadian semalam itu sudah selesai? Luana benar-benar tak mengerti. "Hmm." Kyle masih tidak menjawab, hanya berdehem
Read more
223. Cium Atau Pecat!
Luana mendongak, menatap bosnya dengan ekspresi pasrah."Tidak ada pilihan lain. Kamu harus menjadi istriku, Luana. Ingatlah, siapa yang mengambil keperjakaanku, itu adalah kamu. Jadi bertanggungjawablah dengan mengikuti sayembara itu dan menjadi istriku."Setelah mengatakan itu dengan suara tegas, Kyle mengusir Luana dari ruangannya.Luana yang seperti kehilangan separuh jiwanya, berjalan keluar dari ruangan Kyle. "Sebenarnya apa sih yang sudah terjadi? Dia terlihat sangat membenciku, tapi di saat yang sama memaksaku menjadi istrinya? Aku benar-benar tidak paham dengan Kyle," desah Luana, berjalan kembali ke ruangan tempat dia bekerja.Begitu Luana sampai di divisi tempat dia bekerja, Ariad, sahabatnya, langsung memberondong Luana dengan pertanyaan."Lu, jujur sama aku. Tadi kamu dipanggil bos Kyle karena apa?"Ariad langsung menodong Luana dengan pertanyaan saat baru duduk di kursinya"Apa, sih. Tidak ada apa-apa."Luana mengibaskan tangan untuk menyingkirkan Ariad dari tempat dudu
Read more
224. Kamu Adalah Penetralku
"Ya, benar-benar ciuman. Seperti ini."Kyle yang berdiri di depan Luana menjawab, lantas sedikit membungkuk untuk meraih dagu gadis itu dengan satu tangan agar Luana memandangnya.Lalu, tanpa ragu sama sekali, Kyle pun menutupi bibir Luana dengan bibirnya. Saat Luana mencoba menarik wajahnya ke belakang, Kyle langsung menopang bagian belakang kepala Luana dengan satu tangan untuk mencegah gadis itu melarikan diri."Mmmmhh!"Luana sedikit berteriak saat lidah Kyle mulai bergerak-gerak dengan sungguh-sungguh di mulutnya. Mula-mula lidah Kyle menembus setiap gigi seolah menghitung jumlah gigi di mulut Luana, lalu masuk lebih dalam dan dengan lembut menggaruk langit-langit mulut gadis itu. Meskipun Luana tidak pernah punya pengalaman dengan pria lain selain Kyle yang menjadi pacarnya di masa SMA, tapi Luana yakin. Pria ini, adalah pencium yang sangat baik.Bibir lembutnya yang menyentuh leher Luana sungguh merangsang, sehingga gadia itu mengalihkan pandangan secara reflek.Kyle segera
Read more
225. Pertunangan Gagal
Setelah lepas dari Kyle, Luana kini mendapatkan krisis baru. "Ini hari pertunanganku, apakah aku ke sana atau tidak? Tapi... Revon sudah memutuskan pertunangan ini tadi pagi," gumam Luana dengan gelisah. Acara pertunangan itu diadakan di rumah Revon, kemarin segalanya masih baik-baik saja, Revon masih romantis seperti biasa dan semua sudah siap termasuk gaun yang akan dia gunakan untuk acara tersebut juga sudah dikirim ke rumahnya.Lalu sekarang bagaimana?Tadi pagi Revon bilang kalau dia telah memutuskan pertunangan dengan Luana, tapi bukankah orang tua Revon belum mengatakan apa-apa?Luana benar-benar dilanda dilema apakah datang atau tidak.Kalau dia datang ke sana dan ternyata yang bertunangan dengan Revon adalah Kesya, mau ditaruh di mana mukanya?Namun, kalau dia tidak datang dan ternyata keluarga Revon belum membatalkan pertunangan, apa anggapan mereka nanti tentang dirinya?Luana benar-benar bimbang."Revon juga telah memblokir nomorku. Sial."Luana mengumpat pelan. "Haa, s
Read more
226. Dicaci maki
Saat Luana bertanya seperti itu pada Kesya, Revon tahu-tahu datang bersama orang tuanya, membuat Luana mengatupkan mulut dan tak meneruskan pertanyaannya kepada Kesya.Luana yang sudah hancur, melayangkan tatapan ke kedua orang yang tidak dia sangka akan berkhianat seperti ini padanya."Aku tidak menyangka kamu setega ini padaaku, Sya. Kamu juga, Rev. Kamu menyelingkuhi aku padahal aku setia sekali padamu," ucap Luana dengan isak kecil keluar dari mulutnya."Kenapa kamu di sini? Kamu bukan calon menantu kami lagi, sebaiknya kamu segera pergi dari sini daripada membuat keributan seperti ini, Luana."Suara dingin calon ibu mertuanya membuat Luana menoleh kepada wanita paruh baya yang kini berdandan cantik dengan kebaya modern tersebut."Bagaimana mungkin saya dibilang membuat keributan, Nyonya? Tunangan putra Anda adalah saya," jawab Luana dengan putus asa karena sepertinya keluarga Revon benar-benar membuang dirinya di hari yang seharusnya bahagia ini."Tapi kami sekarang sudah berubah
Read more
227. Pria Tsundere
"Siapa kamu?! Ah, kamu pria yang tadi pagi, kan? Mau apa kamu ke sini hah?!"Revon yang menyadari dia pria yang sama dengan yang tadi di kamar hotel, menunjuk marah kepada Kyle. Ayah Revon segera menarik turun tangan putranya dengan kasar serta memelototinya."Bodoh! Dia Tuan Kyle Ivander, pemilik perusahaan yang baru saja mengakuisisi perusahaan kita, dia itu bos baru kita!" bentak ayahnya pada Revon, menyuruh Revon untuk bersikap sopan. "A-apa, Ayah?"Baik Revon maupun Kesya, seketika melotot kaget saat tahu identitas pria yang kini bersama Luana. Ayah Revon yang dengan cepat menyadari situasi genting ini segera membungkuk-bungkuk mendekat ke arah Kyle, berkata dengan sopan. "Maafkan kelancangan anak saya, a-ada perlu apa Tuan sampai jauh-jauh ke rumah saya yang bobrok ini?" tanyanya seraya mengusap peluh di keningnya dengan sapu tangan.Kyle melirik ke arah ayah Revon dengan sinis dan menjawab. "Aku tidak perlu apa pun sama kamu, aku ke sini untuk menjemput sekertarisku karena
Read more
228. Bukan Pria Romantis
"Persiapkan dirimu untuk makan malam ini, lalu cek email karena sebentar lagi Nathan akan mengirim secara garis besarnya padamu."Kyle tiba-tiba berkata seperti itu. Luana tentu saja seketika menatap bos-nya tersebut dengan wajah heran."M-maaf, Bos. Tapi, enapa tidak mengajak Nathan saja, bukankah tugas bukan sekertaris Anda? Saya ... saya tidak pernah hadir sebagai pendamping di acara bisnis seperti yang baru saja Anda katakan," protes Luana meski dengan suara pelan.Kyle yang sedang mengemudi melirik gadis yang terlihat panik tersebut dengan ujung mata."Mau bagaimana lagi, mulai hari ini kamu menjadi sekretarisku," jawab Kyle, yang membuat Luana semakin membelalakkan matanya. "A-apa? Tapi kenapa.... "Kyle menghela napaa panjang, mengusap pelan dahinya. "Hari ini dua sekretarisku berhalangan. Nathan, dia... mengantar Katy ke rumah sakit sebab gadis itu mengalami radang usus buntu, gara-gara tadi pagi kubilang mau mengajak dirinya sebagai pendamping di acara makan malam, Katy te
Read more
229. Diam-diam Perhatian
Seketika itu juga, bibir Luana langsung cemberut."Astaga, Pak. Tidak bisakah Anda berbohong atau pura-pura sedikit, kek. Saat ini saya benar-benar sedang sedih. Pacar saya meninggalkan saya di hari pertunangan dan teman baik saya merebut pacar sekaligus calon suami saya. Ini cobaan paling berat dalam hidup saya!"Luana menjerit frustrasi."Kenapa aku harus berpura-pura?" Kyle malah bertanya dengan sangat santai, membuat Luana benar-benar ingin melempar wajah pria tampan itu dengan Stiletto yang dipakainya."Setidaknya biar saya tidak sedih-sedih amat," jawab Luana pelan, menahan diri untuk tidak meraung-raung seperti anak kecil atau hanya akan semakin dibuat kesal oleh bos-nya ini."Kenapa aku harus peduli kamu sedang sakit atau tidak?"Kyle membalas lagi, dengan nada yang cukup acuh tak acuh. Luana menatap bos-nya tersebut dengan putus asa."Ya Tuhan. Pak, hati Anda ini terbuat dari apa, sih? Apakah di dalam sana isinya batu? Anda benar-benar menyebalkan, ya!"Luana menunjuk dada
Read more
230. Tidak Lupa, Tapi...
Luana hampir saja merasakan sedikit lonjakan di hatinya, merasa bahwa sang bos sangat perhatian. Namun, jawaban Kyle seketika memadamkan api yang hampir menyala di hatinya."Itu tidak penting."Dengan lesu, Luana akhirnya memasukkan makanan pilihan Kyle tersebut ke dalam mulutnya.Sepertinya, mustahil Kyle masih mengingat dirinya, bukankah ini sudah bertahun-tahun mereka berpisah sejak SMA?"Apakah acaranya masih lama, Bos?" bisik Luana pada Kyle yang masih tampak segar bugar sedangkan gadis tersebut sudah seperti bunga layu.Ini sudah lewat tengah malam, jam tidurnya sudah terlewat dari tadi!"Kamu lelah?"Kyle balas bertanya. Anggukan pelan di kepala Luana membuat bos-nya tersebut menarik napas panjang."Biasanya ini sampai dini hari," jawab Kyle dengan tenang. "APA?"Luana sangat terkejut saat mendengar itu. Seketika badan Luana rasanya lemas. Dini hari? Bisa-bisa kepalanya pening kalau tidak tidur sampai jam segitu.Gila. Benar-benar gila, dia selalu lihat di jadwal bos-nya, a
Read more
PREV
1
...
212223242526
DMCA.com Protection Status