All Chapters of Terpaksa Menikahi Om Tampan: Chapter 111 - Chapter 120
130 Chapters
Bab 111 Hasil USG
Jalanan yang di lalui sudah ramai dan padat membuat mobil yang memebawa Liyana menjadi lama sampai ke rumah sakit. Arya semakin merasa khawatir dengan keadaan Liyana."Pak, apa tidak ada jalan lain agar bisa lebih cepat ?" Tanya Arya."Tidak Tuan, ini jalan satu-satunya." Jawab sang supir seraya terus menjalankan mobil meski perlahan.Satu jam kemudian mobil yang Arya tumpangi bersama istrinya Liyana pun tiba di rumah sakit. Arya segera menggendong Liyana saat sudah turun dari mobilnya, membawanya menuju pintu masuk kemudian mendudukkanya di kursi roda. Arya mendorong kursi roda dan membawa Liyana menuju ruangan dokter. Sebelumnya Arya sudah menelepon dokter keluarganya itu, sehingga Arya bisa langsung masuk menuju ruang prakteknya."Silahkan berbaring" titah dokter sesaat setelah Arya telah sampai membawa Liyana ke dalam ruangan dokter. Liyana mulai naik ke atas tempat tidur dengan di bantu oleh Arya.Dokter mulai melakukan tugasnya, memeriksa keadaan Liyana serta janin yang ada di
Read more
Bab 112 Makan Di Pinggir Jalan
Arya kembali masuk ke dalam mobil setelah berhasil membeli satu buah es krim yang Liyana minta. "Ini es krimnya Li, sesuai permintaan kamu." Ucap Arya seraya menyodorkan es krim itu kepada Liyana.Liyana terlihat sumringah, Liyana mengambil es krim yang di berikan suaminya seraya berkata "terima kasih Mas" kata Liyana. Liyana langsung mengupas bungkusan es krimnya, menjilatnya kemudian menggigit kecil ujung es krim tersebut. Setelahnya, Liyana justru malah menyerahkan kembali es krimnya kepada Arya suaminya."Ini Mas, aku udahan makan es krimnya." Ucap Liyana dengan entengnya seraya memberikan es krim dari tangannya. Arya bergeming, tak habis pikir dengan tingkah aneh istrinya kini. Baru saja Liyana dengan kekeh minta di beliin es krim, bukannya di habiskan Liyana justru malah kembali memberikannya. Arya meraih es krim yang Liyana berikan, tanpa berpikir lagi Arya pun melahap es krim yang sudah berpindah tangan dari Liyana kepadanya. Menelannya dengan rasa kesal.Sedangkan dari sorot
Read more
Bab 113 Jalan-Jalan Di Taman Belakang
Tak ingin mengganggu istirahat istrinya, Arya pun memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya. Liyana baru bangun sore harinya. Mungkin karena terlalu kenyang setelah makan di pinggir jalan serta lelah sepulang dari rumah sakit membuat Liyana tertidur begitu pulas.Liyana mengerjap-ngerjapkan ke dua matanya, rasa kantuk masih menyelimuti ke dua mata dengan bulu mata lentik itu. Namun, Liyana harus membuka ke dua matanya lebar-lebar tatkala ia tak melihat suaminya di dalam kamar.Dengan mata yang masih mengantuk Liyana pun turun dari atas ranjang untuk mencari Arya suaminya. Setelah memeriksa kamar mandi serta balkon, Liyana masih juga tak menemukan keberadaan Arya. Liyana pun memutuskan untuk mencari di luar kamar.Beberapa langkah dari kamarnya, Liyana melihat pintu ruang kerja Arya suaminya nampak terbuka. Liyana pun melangkah mendekati pintu tersebut, karena Liyana yakin pasti suaminya berada di dalam sana.Benar saja, Arya memang berada di sana. Namun, Liyana cukup terkejut melihat
Read more
Bab 114 Kecelakaan
Pagi hari Arya telah bersiap untuk pergi ke kantor. Seperti biasa setelah sarapan bersama Arya pun segera melangkah menuju pintu kemudian masuk ke dalam mobil yang akan membawanya menuju kantor perusahaan setelah sebelumnya berpamitan kepada istri kecilnya Liyana.Beberapa minggu belakangan, Arya memang jarang sekali datang ke kantornya. Arya lebih sering menemani Liyana yang sedang hamil di rumah. Itu karena mood Liyana yang sering berubah-ubah dan minta terus di temani suaminya.Arya tak dapat menolak permintaan Liyana, apa lagi kalau mengingat Liyana yang suka tiba-tiba pusing dan badannya sering lemas membuat Arya merasa khawatir kalau harus meninggalkannya.Mobil pun melaju membawa Arya menuju perusahaan dan meninggalkan Liyana yang masih berdiri di ambang pintu. Setelah mobil yang membawa Arya sudah tak terlihat, Liyana tak lantas masuk ke dalam rumah. Ia justru melangkah keluar rumah dan berjalan menuju taman belakang.Ijah yang sudah hapal dengan kebiasaan Nyonya nya pun langs
Read more
Bab 115 Membuat Liyana Penasaran
"Lebih baik sekarang kita berdo'a untuk kesembuhan bapak." Ucap Arya mengajak Liyana serta ibunya. Liyana pun mengangguk lemah dalam pelukan Arya. Selesai berdo'a dokter keluar dari pintu ruangan di mana bapaknya Liyana di tangani. Arya, Liyana serta ibunya spontan berdiri secara bersamaan. "Dok, bagaimana kondisi suami saya?" Tanya ibunya Liyana kepada dokter yang baru saja keluar dari dalam sana."Cedera di kepala suami ibu sangat serius, kondisinya saat ini kritis dan butuh penanganan insentif. Sehingga kami harus memindahkannya ke ruang ICU, agar penanganannya lebih cepat." Dokter itu pun menjelaskan tentang kondisi bapaknya Liyana saat ini.Setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga, bapak Liyana pun segera di bawa ke ruang ICU. Hanya boleh ada satu orang yang di izinkan untuk menungguinya di sana. Tentu saja ibu Liyana selaku istri dari bapaknya Liyana yang akan menemaninya di dalam sana.Arya mengajak Liyana untuk kembali pulang terlebih dahulu. Selain karena sudah mau
Read more
Bab 116 Flek
"Ada apa dengan bapak Mas? Cepat katakan, jangan buat aku penasaran." Liyana semakin tidak sabar menunggu kabar yang sudah Arya dengar."Tadi kan Mas sudah bilang, kamu harus tenang." Ucap Arya menunda memberitahu kabar bapaknya kepada Liyana."Gimana aku bisa tenang, ini menyangkut kondisi bapak Mas." Imbuh Liyana."Alhamdulillah, kondisi bapak berangsur membaik, bapak sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat inap." Ucap Arya.Kedua mata Liyana berbinar "benarkah Mas, Mas tidak sedang berbohong kan ?" Liyana bertanya memastikan."Tentu tidak Li." Jawab Arya."Ya udah Mas, ayo sekarang kita ke rumah sakit, aku ingin segera menemui bapak." Ajak Liyana.Arya pun menuruti perkataan istrinya, mengantar Liyana menuju rumah sakit untuk menjenguk bapak mertuanya. Mobil melaju membelah jalanan kota yang sudah ramai. Liyana duduk dengan gelisah, tak sabar rasanya ingin segera sampai ke tempat yang di tuju.Jalanan yang ramai membuat perjalanan menuju rumah sakit menjadi lebih lama. Hampir dua ja
Read more
Bab 117 Persiapan Acara
Pagi tadi sebelum Liyana meminta izin untuk ke rumah sakit, Arya berkata kalau dirinya tidak akan lama di kantor. Saat jam makan siang Arya akan segera pulang. Maka dari itu Liyana pun memutuskan untuk menunggunya pulang di ruang televisi dari pada tiduran di dalam kamar."Kamu lagi ngapain Li?" Tanya Arya yang tiba-tiba memeluknya dari belakang."Mas Arya, kapan datang? Ini aku lagi nungguin Mas, tapi kok aku gak dengar suara mobil datang ya." Tanya balik Liyana, seraya memberitahu keberadaannya disana."Masa sih, nungguin Mas atau nonton drama? sampai gak dengar suara mobil Mas datang." Arya menggoda istrinya."Ish, kok Mas gak percaya sih." Rengek Liyana."Iya, iya. Ngomong-ngomong bapak sama ibu dimana?" Tanya Arya."Bapak istirahat di kamar dan ibu menemaninya, mungkin sekalian beresin barang-barang Mas" Jawab Liyana."Kamu sudah makan siang?" Tanya Arya lagi."Belum Mas, kan nunggu kamu?" Jawab Liyana apa adanya."Ya udah, sekarang kita makan siang dulu yuk, sekalian ajak bapak
Read more
Bab 118 Acara Tujuh Bulanan
Hari ini Liyana dan Arya bertemu dengan tim dekor untuk mempersiapkan acara tujuh bulanan kehamilan Liyana. Acara kali ini akan di adakan di sebuah gedung di kawasan jakarta. Liyana dan Arya pagi-pagi sekali sudah pergi untuk mengecek ke lokasi acara. Dengan semangat tinggi Arya mengendarai mobilnya menuju lokasi. Sampai di lokasi, Arya dan Liyana langsung berkoordinasi untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Liyana mengatur tampilan untuk dekorasi dan tema acara, sedangkan Arya mengecek makanan dan minuman yang akan di sajikan.Setelah dirasa persiapan sudah sempurna, Liyana dan Arya pergi meninggalkan gedung yang akan menjadi tempat acara. Arya kembali melajukan mobilnya menuju sebuah butik untuk memilih pakaian yang sesuai dengan tema acara.*****Hari ini acara tujuh bulanan kehamilan Liyana akan di adakan. Berbeda dengan acara empat bulanan yang di adakan secara sederhana, kali ini Arya mengadakan acara tujuh bulanan dengan megah, bahkan Arya mengusung salah satu tra
Read more
Bab 119 Baby Shower
Rasa lelah setelah acara tujuh bulanan membuat Liyana ingin segera beristirahat, tubuhnya terasa pegal mungkin dampak dari prosesi acara tadi. Meski sudah sempat terlelap saat perjalanan pulang Liyana masih merasa istirahatnya belum cukup.Sesampainya di rumah Liyana langsung membersihkan diri kemudian berbaring di atas ranjang untuk kembali tidur mengistirahatkan tubuhnya yang masih terasa pegal. Namun, Liyana tidak bisa tidur nyenyak walau sudah berupaya memejamkan matanya. Sedangkan Arya tampak tertidur lelap di samping Liyana. Bahkan sesekali terdengar suara dengkuran Arya. Malam ini Liyana mengalami insomnia, Liyana di buat terjaga hingga pagi datang. Tanpa bisa memejamkan matanya sama sekali. Rasa capek serta pegal yang Liyana rasakan tak serta bisa membuat ia tertidur. Rasa hati ingin membangunkan suaminya, tapi Liyana urungkan. Liyana merasa kasihan karena Arya suaminya pasti kelelahan seperti dirinya.Tepat pukul enam, Liyana turun dari kasur. Melangkah ke kamar mandi untuk
Read more
Bab 120 Pendarahan Kembali
Sehari setelah acara baby shower, suasana rumah kembali normal. Arya sudah berangkat menuju kantor sejak pagi tadi, kini hanya Liyana yang kebingungan untuk menghabiskan waktu di rumah. Liyana teringat dengan tumpukan kado-kado yang di dapatkannya dari acara baby shower kemarin. Akhirnya, Liyana pun mengajak dua pelayan rumahnya untuk menemaninya membuka satu persatu kado-kado tersebut. Sudah hampir dua jam Liyana duduk membuka tumpukan kado yang lumayan banyak itu. Entah karena terlalu lama duduk atau karena ada hal lain tiba-tiba Liyana mengeluhkan sakit pada pinggangnya. Liyana mencoba beristirahat dengan membaringkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu, yang dimana masih terdapat banyak kado-kado hadiah yang ia dapatkan. Setelah berbaring, bukannya rasa sakit di pingganggnya membaik tapi justru malah semakin lebih sakit Liyana rasakan. Saat Liyana mencoba bangkit dari pembaringannya, ada sesuatu yang Liyana rasakan seperti mengalir pada kakinya.Betapa terkejutnya Liyana saat melih
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status