All Chapters of Pembalasan Sang Pewaris yang Terbuang: Chapter 21 - Chapter 30
113 Chapters
21. Rasa bersalah
August melirik ke segala arah untuk mencari keberadaan Abigail, namun gadis itu kini sudah menghilang dan August tidak mengetahui dimana keberadaannya. August tidak mencurigai Lucia karena sejak tadi adiknya itu sibuk menikmati pesta, tapi Abigail juga tidak kunjung menjawab panggilan teleponnya."Ada apa? kenapa kamu begitu panik?" tanya Ryan, pria itu tengah duduk sendirian di balkon depan meratapi kesedihannya karena pertunangan Lucia."Aku mencari Abigail, gadis itu pergi tanpa memberitahukan dulu kepadaku kemana dia akan pergi!" sahut August kesal bercampur khawatir. "Abigail? aku tadi melihatnya bersama adikmu, sepertinya dia mabuk." "Adikku? maksudmu Luca?" "Iya dia, memangnya kamu memiliki adik selain Lucia dan Luca?" sahut Ryan sambil terus menghisap cerutunya. "Sial! kemana dia membawa Abigail dan kenapa kamu tidak mencegahnya!" August menarik kerah kemeja Ryan yang tengah merokok hingga ia terbatuk dan cerutunya mengenai tangannya. "Dia pergi ke kamar tamu yang jarang
Read more
22. Kekasih yang manja
Beberapa hari Abigail habiskan waktunya untuk merawat Zach di rumah sakit, August memberikannya libur agar Abigail bisa memenangkan diri begitu juga dengan dirinya. August masih belum sanggup untuk melihat wajah Abigail, ia masih terus dibayangi rasa bersalah dan juga rasa menyesal yang teramat dalam. "Aby, tolong ambilkan aku handuk! Aku lupa membawanya!" teriak Zach dari dalam kamar mandi. "Aku pikir kamu sudah sembuh total Zach, kamu sudah bisa berteriak sebegitu kencangnya." "Oh, uhuk uhuk! tidak aku belum sembuh, lihatlah aku masih batuk dan suaraku masih serak." Zach berpura-pura batuk hingga akhirnya ia terbatuk sungguhan.Sambil menunggu Zach selesai mandi, Abigail menyiapkan makanan untuk Zach sarapan sebelum mereka pulang siang ini. Zach sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena keadaannya dirasa sudah cukup membaik, berhari-hari di rumah sakit membuat Zach bosan karena yang ia lakukan hanya terbaring di tempat tidur bahkan Abigail tidak sudi menciumnya entah kenapa.
Read more
23. Penjara kemewahan
"Maaf, kami belum sempat merenovasi semuanya karena kami terburu-buru menjual rumah ini." ucap pemilik rumah."Tidak apa, saya bisa merenovasi sisanya nanti. Saya sudah mentransfer uang pembelian rumah ini, silahkan di cek di akun bank anda." Setelah beberapa hari mencari tempat tinggal yang baru, Zach akhirnya menemukan tempat tinggal tidak jauh dari pusat kota dan tempat kerjanya yang baru. Meskipun hanya diterima sebagai seorang pramu di toko swalayan, setidaknya Zach masih beruntung karena ia bisa kembali mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat."Aby?" Zach menghampiri Abigail yang tengah termenung di jendela kamar, entah apa yang dipikirkannya namun sudah beberapa hari ini ia nampak murung. Zach juga melihat semakin hari Abigail semakin pucat, bahkan mood Abigail juga sangat tidak stabil."Aby, apa kamu tidak menyukai rumah ini?" tanya Zach."Aku menyukainya Zach, jangan khawatir.""Lalu kenapa kamu terus murung seperti itu? apa kamu menyesal karena sudah memilih keputusan un
Read more
24. Calon ibu muda
"Apa kamu baik-baik saja Aby? kamu terlihat sangat pucat," tanya Zach karena semakin hari Abigail semakin terlihat tidak sehat. "Entahlah, aku merasa tidak berselera untuk sarapan. Maaf Zach, sepertinya aku akan langsung ke kantor saja.""Biar aku antar, aku juga ingin pergi ke toko pagi ini." Sepanjang jalan Abigail hanya diam dan menatap ke luar jendela, tatapannya menerawang jauh seolah ada banyak hal yang ia pikirkan. Abigail melirik Zach dari sudut matanya, seraya memikirkan kekhawatiran yang belakangan ini sangat mengganggunya. Zach baru saja bangkit dari keterpurukannya, sepertinya ini bukan hal yang baik untuk mereka dapatkan disaat keadaan mereka masih belum stabil. "Aby?" Zach menepuk pipi Abigail lembut."Ya Zach?""Kita sudah sampai,"Abigail melirik ke luar dan ternyata kini mobil Zach sudah berada di lobby kantor August, ia segera keluar karena sudah ada antrian lain di belakang mobil Zach yang juga ingin memasuki area lobby. Abigail melangkah pelan ke dalam karena i
Read more
25. Diluar ekspektasi
Zach kembali ke rumah dengan membawa sebuah buket bunga dan juga coklat untuk Abigail, beberapa hari ini Abigail nampak murung dan Zach pikir mungkin hadiah kecil darinya bisa membuat mood Abigail membaik. Zach menghampiri Abigail yang tengah tertidur di kamar, mencium keningnya lembut dan membelai pipinya yang mulai terlihat agak tembam. "Zach," "Maaf aku mengganggu tidurmu," Zach mengecup lembut bibir Abigail dan membelai pucuk kepalanya."Aku punya sesuatu untuk gadis cantikku," Zach memberikan hadiah itu kepada Abigail, namun ternyata respon Abigail tidak sesuai ekspektasinya. Abigail hanya tersenyum tipis, padahal Zach kira ini akan membuat Abigail senang karena yang Zach tau wanita menyukai kejutan seperti ini. "Zach, aku ingin memberitahukan sesuatu kepadamu." Abigail mengambil sebuah amplop dari laci nakas, lalu memberikannya kepada Zach dengan hati yang begitu cemas. Zach membuka amplop tersebut, membaca isi dari kertas yang dipegangnya dengan seksama namun ia masih belu
Read more
26. Belanja untuk si kecil
"Ayah, aku ingin berbicara dengan Kai sebentar," pinta Luca sebelum kepergiannya ke Italia. Luca menghampiri pria paruh baya yang berdiri di sebelah James, lalu menggiringnya sedikit menjauh dari James karena ia tidak ingin siapapun tau soal rencananya. "Aku ada sedikit pekerjaan untukmu,""Apa tuan muda?""Tolong ikuti gadis ini dan kabarkan kepadaku setiap gerak geriknya," titah Luca sambil menunjukkan foto Abigail."Gadis ini yang pernah bermasalah dengan nona Lucia kan? apa tujuan anda mencari tau tentang gadis ini?""Sudah, jangan banyak bertanya. Lakukan saja apa yang aku perintahkan dan jangan sampai ada yang tau soal ini termasuk ayahku!"Kai menggangguk patuh, setelah memberikan sedikit tugas untuk Kai Luca akhirnya bisa pergi ke Italia dengan tenang. *****Suasana pagi ini di ruangan August nampak berbeda dari biasanya, wewangian parfum ruangan juga beberapa bunga menghiasi vas bunga di ruangannya. Kopi hangat dan sebuah croissant yang baru matang disajikan khusus untuk A
Read more
27. Hargai aku
Abigail kembali ke rumah bersamaan dengan Zach yang baru kembali setelah bekerja, di tangannya Zach membawa buah-buahan, vitamin dan susu hamil untuk Abigail. Meski pada awalnya ia menolak bayi itu, namun pada akhirnya ia juga mulai merasa antusias dan bersikap layaknya seorang calon ayah yang baik. "Aby, aku punya sesuatu untukmu." ucapnya lalu menujukkan satu kantong plastik besar ke arah Abigail. "Terimakasih daddy Zach!" Abigail menerima pemberian Zach dengan senang hati dan mengecup lembut pipi prianya.Zach melirik ke arah meja dapur, "Aby, apa yang ada di kantong belanja itu?""Itu susu untuk ibu hamil, vitamin, buah dan beberapa buku tentang kehamilan.""Kamu yang membelinya?" Abigail menggeleng, "Bukan, kak August yang memberikannya."Senyum Zach mendadak pudar, ia membuka kantong belanja tersebut dan memeriksa seluruh isinya. "Dia memberikanmu susu dan vitamin yang mahal, sedangkan aku hanya memberikanmu susu dan vitamin yang tidak seberapa harganya." "Zach, aku tidak pe
Read more
28. Percayalah padaku
Abigail kembali ke rumah dengan sekantong penuh bahan masakan, rencananya ia akan membujuk Zach agar mereka berbaikan lagi. Abigail memutuskan untuk mengalah setelah mendengarkan sedikit nasihat dari August, sambil berharap semoga Zach bisa merubah sifatnya. Ia terus berada di dapur seharian, membuat beberapa makanan dengan susah payah. Kehamilannya membuat dirinya kesulitan mencium beberapa bau bahan masakan, terkadang ia harus berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa mualnya dan kembali memasak setelah mualnya hilang. Setelah mencoba memasak beberapa resep masakan yang dulu pernah suster Margaretha ajarkan padanya, akhirnya ia berhasil menghidangkan beberapa menu lezat di atas meja untuk Zach. Pukul tujuh malam, Abigail sudah berdandan cantik dan bersiap menunggu kepulangan Zach di ruang tamu. Dengan ditemani Rainy, ia begitu antusias menunggu Zach dan berharap Zach menyukai semua yang sudah susah payah ia siapkan. Pukul sembilan malam, Zach masih belum juga terlihat kembali ke
Read more
29. Persiapan pernikahan
"Aku ingin kita kembali lebih awal ayah," pinta Luca setelah meeting selesai. "Untuk apa? kamu merindukan hewan-hewan peliharaanmu? kamu tidak perlu khawatir, mereka sudah diurus oleh Cedric dengan baik." "Bukan itu, tapi-" "Sudahlah Luca, kita harus tetap disini sampai beberapa hari lagi atau satu minggu. Kamu harus banyak belajar disini sebelum menjadi pewaris Walton," ujar James lalu pergi meninggalkan Luca di ruang rapat. Luca memukul meja dengan satu tangannya, beberapa hari lagi atau satu minggu? menunggu dua hari saja rasanya ia sudah tidak bisa. Rencananya sudah sangat matang untuk menyingkirkan Zach, ia sudah sangat tidak sabar untuk memiliki Abigail. Gadis yang belakangan ini selalu memenuhi pikirannya, ekspresi wajahnya di malam itu terus terbayang di benak Luca hingga membuat Luca sulit untuk fokus. Ponselnya berdering dengan nama Kai terpampang di layarnya, tanpa menunggu lama Luca langsung menjawab panggilan dari Kai. "Ada kabar apa tentang Abigail?" tanya Luca."Di
Read more
30. Sisi gelap Lucia
Tidak hanya kejutan gaun dan tempat pernikahan yang mewah, ternyata Zach juga sudah menyiapkan kejutan lain untuknya saat mereka pergi. Zach menyewa pendekor ruangan untuk menyulap kamar kosong di rumah menjadi kamar untuk calon bayi mereka, beberapa peralatan bayi mulai dari tempat tidur sampai mainan semua sudah disiapkan oleh Zach. Kamar ini disulap senyaman mungkin agar bayi mereka bisa beristirahat dengan baik dan nyaman, Zach ingin yang terbaik untuk anaknya. "Zach, aku tidak tau harus mengatakan apalagi padamu. Rasanya ucapan terimakasih saja tidak cukup," "Ya memang terimakasih saja tidak cukup, kamu harus membayarnya Aby." "Benarkah?" tanya Abigail dengan mimik wajah serius. Zach tertawa melihat ekspresi wajah Abigail, "Ya, bayarlah aku dengan cintamu. Kamu harus memberikan seluruh cintamu padaku dan kamu harus membayarnya seumur hidupmu Aby," Abigail memukul pelan dada Zach, "Zach, itu menggelikan." "Jadi kamu tidak mau membayarnya dengan cintamu Aby? kalau begitu aku
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status