All Chapters of Gelora Hasrat Kakak Ipar: Chapter 21 - Chapter 30
92 Chapters
Kemungkinan Selingkuh
"Pelaku? Aku? Pelaku apa maksudmu, Luca? Aku tidak mengerti. Mungkin alih-alih Belinda, kau yang butuh istirahat, Luca.""Kau jelas mengerti maksudku, Daniel. Bukan hanya satu kali aku melihatmu kasar pada Belinda. Jadi, ubah sikapmu, Belinda itu istrimu, bukan mainanmu atau bawahanmu!" geram Luca yang memang selalu terang-terangan itu. Daniel tetap mencoba tersenyum dan mengangguk. "Well, walaupun aku merasa kau berlebihan, tapi terima kasih atas perhatianmu, Luca! Dan aku akan membawa istriku ke kamar! Ayo, Sayang!" seru Daniel yang mencengkeram lengan Belinda makin erat. Luca sendiri akhirnya melepaskan lengan Belinda, tapi perasaan Luca masih tidak karuan sampai ia hanya menatap punggung Daniel dan Belinda. Dengan cepat, Daniel dan Belinda pun masuk ke kamar dan Daniel langsung mengempaskan tubuh Belinda ke lantai. "Akh!" pekik Belinda tertahan. Daniel sendiri langsung menghampiri Belinda dan berjongkok di depan wanita itu, lalu langsung mencengkeram rahang istrinya itu. "Apa
Read more
Terang-Terangan Melindunginya
"Kau tahu kantor Daniel kan, Jedy? Selidiki ke sana dan selidiki juga tentang kedekatannya dengan Lorena!" titah Luca tidak lama setelah ia menutup telepon dari Nando. Jedy sampai mengernyit mendengar perintah yang tidak biasa itu. "Menyelidiki Pak Daniel dan Nona Lorena? Apa maksudnya, Bos?" "Kau tahu kalau selama ini mereka terlalu dekat kan, Jedy? Dan kata Nando, dia melihat Daniel dan Lorena tidur di satu kamar yang sama. Tentu saja itu tidak wajar bagiku." Luca tidak pernah berkomentar saat Hector dan Diana mengangkat Lorena sebagai anaknya. Sifat Lorena yang manja pun membuat Luca biasa saja melihat Lorena bermanja pada Hector, Diana, bahkan Daniel sekalipun. Kecuali dengan Luca, tentu saja, bertemu saja jarang dan Luca tidak pernah benar-benar menganggap Lorena adiknya. Terkadang manja di depan umum atau saat sedang kumpul keluarga, itu masih biasa di mata Luca, tapi tentu saja tidak dengan manja di kamar tidur, itu sama sekali tidak biasa. Jedy sendiri hanya bisa terdiam
Read more
Mendadak Dijodohkan
"Kapan Ayah pulang? Kurasa ini sudah waktunya melakukan rencana yang Ayah sempat katakan padaku itu, Ayah!" seru Daniel pada Hector di teleponnya. Setelah mendapatkan peringatan dari Luca, emosi Daniel pun tidak bisa diredam lagi. Luca sudah melewati batas sampai Daniel ingin sekali menghajar pria itu, tapi sialnya, Daniel tidak bisa. Daniel ingin melampiaskan kemarahannya pada Belinda pun Daniel juga tidak bisa. Daniel tidak mungkin menambahkan bekas luka baru di tubuh Belinda dan malah membuat Luca makin menggila nantinya. Namun, amarah Daniel membuatnya tidak bisa diam saja hingga akhirnya Daniel memikirkan cara untuk membuat Luca menjauh dari istrinya, yaitu dengan memberikan seorang istri juga untuk Luca. "Ah, maksudmu tentang Pak Yonan dan Grace, Daniel?" tanya Hector di teleponnya. "Tentu saja, Ayah. Bukankah kerja sama yang memberikan untung besar harus segera dilakukan?" "Ya, kau benar, Daniel! Ayah akan pulang dua hari lagi dan Ayah akan langsung mengundang Pak Yonan
Read more
Kebohongan Kecil
Belinda tidak bisa menahan ekspresinya saat mendengar Luca akan dijodohkan. Belinda membelalak kaget dan langsung menatap Luca dengan tatapan yang sulit diartikan. Begitu juga dengan Luca yang masih membelalak menatap Hector tidak percaya. "Apa ini, Ayah? Perjodohan apa?"Namun, Hector hanya tertawa mendengarnya. "Seperti yang kau dengar, Luca. Ayah dan Pak Yonan sudah sepakat untuk menjodohkan kau dan Grace. Kalian terlihat sangat cocok." "Tapi mengapa Ayah tidak pernah membicarakan ini dulu padaku? Ini ...." Luca marah. Nada bicara Luca pun mulai meninggi, tapi untungnya ia masih sadar bahwa keluarga Pak Yonan masih ada di sana. Tidak mungkin ia mengamuk seperti orang gila dan akan mempermalukan keluarganya sendiri. Karena itu, Luca pun menahan dirinya, tapi tatapan Luca tetap terarah tajam pada ayahnya itu. "Ayah, untuk hal seperti ini seharusnya Ayah bicara padaku dulu kan?" geram Luca menahan amarahnya. Diana, ibu Luca yang duduk di samping Hector pun tersenyum. "Bukankah k
Read more
Cemburunya Seorang Wanita
Luca sama sekali tidak bisa tidur malam itu. Jantungnya masih berdebar begitu kencang setelah bertengkar dengan ayahnya. Luca merasa kesal luar biasa karena Hector juga mau mengatur hidupnya layaknya Hector mengatur hidup semua orang. Bukan hanya itu yang membuat Luca kesal, karena Belinda juga menjadi penyebab kekesalan Luca. Memang Belinda tidak melakukan apa-apa, tapi kemesraan yang Daniel tunjukkan di ruang makan tadi benar-benar membuat Luca panas. Apalagi Belinda terlihat biasa saja mendengar perjodohan Luca dengan Grace. "Sial! Mengapa aku harus terus memikirkan Belinda? Aku dijodohkan dengan siapa, itu sama sekali bukan urusannya kan? Ck, tapi sial! Aku masih tidak terima dia menjauhi aku. Pasti karena Daniel! Ya, Daniel pasti mengancamnya atau mungkin memukulnya," geram Luca sambil mengepalkan tangannya.Jujur, sampai sekarang Luca masih tidak percaya Daniel bisa berselingkuh dan melakukan KDRT. Walaupun memang sekarang juga belum ada bukti pastinya, tapi apa yang Luca liha
Read more
Membungkam Bibir Dengan Bibir
"Carikan aku wanita untuk malam ini, Jedy! Kali ini kau harus menemukannya!" geram Luca yang emosinya sudah berkumpul di dadanya. Belum habis emosinya karena perjodohannya, sekarang ia juga harus menghadapi kecemburuan Belinda. Kecemburuan yang sama yang Luca rasakan saat melihat Belinda dengan Daniel. Dan perasaan ini begitu menyiksa Luca. Terutama karena fakta bahwa Belinda adalah adik ipar Luca. Menjijikkan sekali mempunyai perasaan terlarang pada adik ipar sendiri. Ya, Luca sadar Luca merasakannya. Entah perasaan apa ini, hasrat semata atau apa pun itu, tapi yang jelas, Luca menginginkan adik iparnya. Dan makin Belinda garang, makin besar keinginan Luca untuk memiliki wanita itu.Jedy yang mendengar permintaan Luca sampai mengerjapkan matanya tidak percaya. "Hmm, Bos, malam ini? Wanita?" "Apa ucapanku kurang jelas, Jedy? Carikan aku wanita malam ini karena aku membutuhkan pelampiasan dan bookingkan aku kamar hotel. CEPAT LAKUKAN!" titah Luca lagi penuh emosi. "Ah, iya, iya,
Read more
Aku Menginginkanmu
Luca pasti sudah kehilangan akal sehatnya saat ia mendadak memeluk dan mencium Belinda. Namun, Luca tidak bisa memikirkan apa pun lagi begitu bibirnya menempel dengan bibir Belinda. Bahkan Luca melupakan sejenak fakta bahwa Belinda adalah adik iparnya dan memagut bibir Belinda dengan lapar, menikmatinya sendirian walaupun wanita itu belum membalasnya. Kedua mata Belinda sendiri masih membelalak lebar saat merasakan bibir Luca membungkam bibirnya. Untuk sesaat, Belinda tidak tahu apa yang harus ia lakukan, tapi gilanya, ia tidak berniat menolaknya. Pagutan bibir Luca terlalu liar dan terlalu memabukkan sampai sekujur tubuh Belinda merinding. Entah kapan terakhir kali Belinda merasakan secara sadar bibirnya dicium dengan begitu bernafsu. Tidak pernah! Tidak pernah oleh Daniel! Hanya oleh Luca malam itu dan saat ini. Ini gila! Belinda tahu ini sangat gila, tapi lebih gilanya lagi, Belinda malah mencengkeram kemeja Luca dan membalas pagutan bibir pria itu dengan sama bernafsunya. Dan
Read more
Aroma Pria di Tubuhnya
Suasana di kamar Luca masih begitu tegang saat Daniel terus mendorong daun pintu kamar Luca. Belinda sampai harus terus mundur dan makin terhimpit antara daun pintu dan tembok. Entah apa Daniel tahu bahwa Belinda bersembunyi di belakang pintu. Namun, untunglah, mendadak Luca menahan pintu itu agar Daniel tidak mendorongnya lagi. "Aku baru pulang, Daniel. Aku mau mandi lalu istirahat, jadi jangan ganggu aku!" seru Luca menahan rasa geramnya. Sungguh Luca bukanlah pria pengecut, bahkan Luca tidak pernah takut mengakui semua yang ia lakukan, tapi Belinda terus meliriknya sambil menggeleng, seolah mencegah Luca mengatakan apa pun sampai akhirnya Luca pun menyerah. Daniel sendiri menaikkan alis mendengar ucapan Luca. "Well, tenang saja, karena aku tidak akan mengganggumu, Luca. Aku hanya mencari istriku." "Mencari istrimu di kamarku?" balas Luca yang membuat Daniel pun terdiam sejenak. Daniel mengembuskan napas panjangnya dan mengangguk. "Akhir-akhir ini kalian dekat, jadi ...." "K
Read more
Mulai Melawan
"Jangan gila, Daniel! Apa yang bisa aku lakukan dengan Luca?" "Jangan berani membohongiku, Belinda! Aku sudah memberitahumu kalau kau akan merasakan akibatnya kalau mendekatinya lagi kan?" "Aku tidak mendekatinya!" "Kau masih tidak mau mengaku?" "Aku tidak akan mengaku karena aku memang tidak melakukan apa-apa!" Makin lama Belinda makin ahli berbohong dengan meyakinkan. Lagipula Belinda sama sekali tidak merasa bersalah walau membohongi Daniel. Bahkan Belinda menatap Daniel tanpa rasa takut saat ini dan Daniel paling benci saat istrinya menjadi pemberani. "Kau benar-benar berani, Belinda! Tapi baiklah, aku percaya, hanya saja, aku akan membantumu membersihkan aroma itu dari tubuhmu, Belinda!" Dengan cepat, Daniel pun menarik rambut Belinda sampai kepala Belinda mendongak. "Akhh, kau mau apa, Daniel? Sekarang rumah kita terlalu ramai, ada Luca dan Lorena, akhh, lepas, Daniel!" "Aku tahu kalau ada banyak orang, karena itu, aku akan melakukannya di kamar mandi, Sayang! Jangan tak
Read more
Kalung yang Sama
Belinda masih terus tersenyum menatap ekspresi Lorena yang begitu tegang, tapi Daniel langsung menegur Belinda. "Apa maksudmu, Belinda? Jangan bicara yang tidak-tidak!" kecam Daniel sambil menatap Belinda tajam. Yang namanya selingkuh ya tetap selingkuh. Tidak ada yang mengetahui perselingkuhan Daniel dengan Lorena, bahkan Hector dan Diana sekalipun. Daniel menutup rapat perselingkuhan itu dari semua orang. "Lorena bukanlah wanita murahan yang akan merebut suami orang, dia saja punya banyak kesempurnaan untuk mendapatkan pria lajang manapun, untuk apa dia menggoda suami orang. Kau memang aneh, Belinda! Jalan pikiranmu pun ikut aneh!" seloroh Diana lagi yang terlihat kesal. Namun, Belinda tidak tersinggung dan tetap tersenyum. "Aku hanya memberinya pesan sebagai kakak, Ibu." "Tidak perlu berpesan seperti itu. Lorena jelas lebih mengetahui value-nya daripada orang lain." "Sudah! Sudah! Kita sedang sarapan saat ini, haruskah kalian begitu ribut, hah? Lupakan saja ucapan Belinda bar
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status