All Chapters of Gelora Hasrat Kakak Ipar: Chapter 41 - Chapter 50
92 Chapters
Kekasih Satu Malam
Luca ....Ya, itu Luca. Pria yang sedang melangkah ke arahnya adalah Luca. Ini mengejutkan sampai Belinda terus menatap tak percaya. Belinda bahkan mengedipkan matanya beberapa kali karena Belinda takut ia mabuk dan mulai berhalusinasi. Namun, saat pria itu benar-benar sudah berdiri di hadapan Belinda, ia pun menyadari bahwa ini sama sekali bukan halusinasi. "Luca? Luca?" tanya Belinda yang masih tidak percaya. Namun, pria itu memang Luca, kakak iparnya. "Kau sudah minum terlalu banyak, Belinda! Terlalu banyak," seru Luca yang langsung meraih gelas Belinda dan meneguk isinya sampai habis. Mereka pun kembali saling menatap dan Luca tersenyum penuh kelegaan saat akhirnya ia sudah ada di sini bersama Belinda-nya. Luca sama sekali tidak bisa tenang begitu mengetahui keberadaan Belinda tadi. Bukannya takut Belinda melakukan hal buruk seperti bunuh diri karena Luca yakin pikiran Belinda tidak sesempit itu. Luca hanya merasa begitu sedih kalau harus membiarkan Belinda larut dalam kes
Read more
Bercintalah Denganku!
Berciuman tidak pernah senikmat ini saat dilakukan dengan orang yang salah, tapi berciuman dengan Belinda, rasanya tidak pernah tidak nikmat. Begitu bibir Luca saling bertaut dengan bibir Belinda, Luca pun melupakan segalanya. Entah siapa yang lebih dominan karena Belinda ternyata juga menyimpan hasrat yang sama. Bibir keduanya pun saling memagut dengan penuh hasrat, saling mencicipi manisnya bibir satu sama lain, saling meraup tanpa ada yang mau mengalah. Kedua tangan Belinda sudah menangkup kedua pipi Luca dan pagutan bibir mereka pun makin dalam. Atmosfer yang begitu mendukung pun membuat kedekatan itu makin terasa intim seolah memang mereka adalah pasangan yang saling memiliki, sampai saat mereka mulai kehabisan napas, mereka pun saling melepaskan bibir mereka dan saling bertatapan dengan mesra. "Apakah boleh aku meminta tambahan hari lagi untuk menjadi kekasihmu, Luca?" bisik Belinda sambil menempelkan hidungnya ke hidung Luca dan menggoyangkannya manja. "Bagaimana kalau kau
Read more
Mengulang Malam Panas
Luca masih membeku mendengar permintaan Belinda yang mengejutkan. Sungguh, Luca tidak menyangka Belinda akan meminta hal seperti ini, tapi tentu saja, Luca tidak akan menolaknya, bahkan tanpa diminta pun, mungkin Luca yang akan memintanya duluan malam ini."Belinda ...," panggil Luca lagi dengan suaranya yang mulai serak."Aku milikmu malam ini, Luca!" desah Belinda begitu menggoda. Luca kembali menahan napasnya sejenak. Godaan ini sungguh tidak bisa ditahannya.Namun, bukan hanya Luca yang tidak bisa menahannya, karena Jedy yang mendengar suara Belinda pun sampai menelan salivanya tegang. "B-Bos, ini ... kau ... kalian ... akan begitu? Ya ampun, apa yang harus kulakukan? Kau masih mendengarku, Bos? Oh, ini gila, Bos, kau masih di sana?" Jedy terus berbicara dengan gugup membayangkan akan ada perselingkuhan yang sebenarnya antara Luca dan Belinda. Jedy berharap Luca masih cukup waras untuk tidak menyantap adik iparnya, tapi sepertinya itu hanya tinggal harapan saat alih-alih menyahu
Read more
Jatuh Cinta
Luca tidak bisa berhenti menatap Belinda yang masih tertidur di sampingnya. Hari sudah pagi, tapi Belinda yang masih kelelahan pun masih menikmati tidur panjangnya.Entah jam berapa mereka baru tertidur tadi malam karena setelah sesi panas di kamar mandi, Luca kembali menggempur Belinda di ranjang. Luca benar-benar konsisten saat mengatakan tidak akan berhenti sebelum mereka benar-benar puas. Dan setelah mereka puas, mereka pun tidur berpelukan sambil tersenyum. "Cantik! Kau selalu cantik, Belinda!" bisik Luca sambil membelai wajah cantik itu dengan punggung tangannya. Belinda yang merasakan sentuhan itu pun langsung mengernyit dalam tidurnya. Perlahan Belinda membuka matanya dan pemandangan pertama yang Belinda lihat adalah wajah tampan Luca yang sedang menatap ke arahnya. "Selamat pagi, Sayang! Akhirnya kau bangun juga setelah tertidur seperti Putri Tidur. Bahkan barusan aku berpikir untuk menciummu agar kau sadar." Belinda langsung tersenyum malu. "Apa yang kau lakukan, Luca? K
Read more
Pria di Depan Pintunya
Daniel mengepalkan tangannya geram saat anak buahnya melapor tentang kegiatan Belinda beserta foto-fotonya siang itu. Seperti yang Daniel duga, Belinda bersama Luca. Bukan sekedar bersama, tapi mereka sudah melakukan hal yang di luar batas. "Brengsek! Mereka sudah bermain api dan mereka sama sekali tidak takut terbakar! Sialll!" geram Daniel lagi yang langsung meremat foto-foto itu dan melemparnya. "Bakar semua fotonya dan jangan sampai ada yang keluar menjadi gosip baru," titah Daniel geram. "Baik, Pak!" Dua anak buah Daniel pun langsung memungut foto-foto itu dan membersihkannya dari ruang kerja Daniel. Mereka pun segera keluar dari sana digantikan oleh Lorena yang masuk diam-diam. Lorena memang belum tinggal di rumah itu lagi karena Pak Landon tidak mengijinkannya, tapi sejak tahu Belinda pergi dari rumah, setiap hari Lorena akan datang untuk menghibur Daniel karena Daniel sendiri juga bekerja dari rumah sepanjang hari. "Wajah para anak buah terlihat tegang, Kak Daniel, apa k
Read more
Menghilang Lagi
Jantung Belinda sudah memacu tidak terkendali saat ini, tubuhnya gemetar, dan ini terasa seperti nightmare saat melihat suaminya berdiri di depan pintu kamarnya dan Luca. Bukan hanya sendirian, melainkan bersama tiga orang anak buah di belakangnya. Entah apa maksud Daniel membawa anak buah seperti ini. Namun, yang pasti, Belinda merasa terancam dan Belinda berharap Luca segera kembali. "D-Daniel ...." Daniel sendiri langsung tersenyum menatap istrinya yang sedang ketakutan itu. "Hai, Sayang. Kau pergi tanpa pamit dan aku menjemputmu seperti biasanya." Belinda menelan salivanya dan menggeleng. "Aku tidak mau pulang. Aku tidak mau pulang jadi pergilah dari sini." Dengan cepat, Belinda berniat menutup pintunya, tapi Daniel sudah menahan pintu itu dan malah menghentaknya terbuka. Gerakan itu begitu kasar sampai Belinda pun terhuyung ke dalam dan Daniel ikut masuk bersama tiga anak buahnya. "Aku tidak mengijinkanmu masuk, Daniel! Keluar atau aku akan berteriak!" ancam Belinda. Namu
Read more
Kecelakaan di Depan Matanya
"Daniel! Daniel sialan!" geram Luca sambil berlari dengan panik kembali ke parkiran resort. Jantungnya berdebar kencang dan napasnya tersengal. Luca mencemaskan Belinda, sangat mencemaskannya.Entah apa yang akan Daniel lakukan pada Belinda setelah Belinda membuat masalah dan kabur. Luca juga yakin kalau Daniel tahu tempat persembunyian Belinda, berarti Daniel juga tahu bahwa Belinda tidak sendiri, melainkan bersamanya. Tentu saja Luca makin bergidik dibuatnya karena Luca takut Daniel akan menyakiti Belinda. "Sial!" geram Luca lagi yang akhirnya tiba di parkiran. Luca langsung mengedarkan pandangan ke sekeliling dan bertanya pada petugas parkir apakah mereka melihat wanita dengan ciri-ciri seperti Belinda, tapi petugas parkir tidak tahu apa pun. Luca masih tetap mencari di parkiran yang memang besar dan banyak mobil berjejer itu, sampai akhirnya Luca melihat seorang pria yang sedang berdiri di samping mobil. Pria itu adalah pria yang tadi ingin bertanggung jawab atas mobil Luca.
Read more
Malam Kelam
Luca masih menyetir mobilnya dengan begitu fokus saat lagi-lagi Baron menabrak mobilnya dari samping. Jalanan yang mereka lewati memang tidak terlalu lebar. Jalanan itu bisa dilalui oleh dua mobil dengan sangat cermat dan hati-hati. Baron pun memanfaatkan kondisi itu untuk menyalip dan menabrak mobil Luca dari samping. Sret ....Terdengar suara goresan body mobil yang memekakkan telinga saat Baron memaksa menyalip. Dan tabrakan dari samping itu sempat membuat mobil Luca kehilangan arah. Namun, bukan itu yang menghentikan Luca karena Luca masih bisa mengendalikan mobilnya. Tepat saat Luca akan memperbaiki arah mobilnya lagi ke depan, Luca pun langsung membelalak saat melihat mobil Baron entah bagaimana sudah ada di depan sana, sudah mengarah padanya, dan bersiap menabraknya. "Oh, sial! Sial!" geram Luca yang berusaha membanting setirnya untuk menghindari mobil Baron, tapi mobil Baron sudah melaju dengan kencang dan menabraknya dengan begitu keras. Brak!"Arrgghh! Luca!!!" pekik Bel
Read more
Menunjukkan Dirinya Tanpa Make Up
Luca membuka matanya perlahan dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah dinding berwarna putih, ada tirai di sana, dan aroma obat-obatan yang menusuk yang membuat Luca pun sadar bahwa saat ini ia sudah ada di rumah sakit. "Bos, kau sudah sadar, Bos? Syukurlah, Bos!" Luca mengernyit mendengar suara Jedy dan saat Luca menoleh, itu benar-benar Jedy. Entah bagaimana Jedy bisa menemaninya. "Jedy?" "Iya, ini aku, Bos. Aku cemas sekali saat mendengar kau mengalami kecelakaan. Pihak resort membawamu ke rumah sakit di kota karena di sana alatnya tidak memadai. Mereka menghubungi keluarga Alfredo dan aku langsung ke sini, Bos." Luca makin mengernyit dan berniat bangun, tapi tubuhnya terasa kaku dan sakit. Kepalanya pun masih berdenyut hebat dan rasanya sangat tidak nyaman. Luca ingin bertanya banyak hal, tapi rasanya Luca masih tidak mampu bicara banyak. "Belinda ... mana dia?" "Ah, katanya Bu Belinda sudah pulang ke rumah bersama Pak Daniel tadi malam, tapi aku juga belum sempat ke r
Read more
Bebas Darinya
"Aku di sini! Dan aku ... adalah korban kekerasan yang dilakukan oleh suamiku, Daniel Alfredo!" Tatapan Belinda goyah menatap begitu banyaknya orang di sana. Suaranya pun bergetar. Sekalipun Belinda sudah sering menghadapi banyak orang, tapi menghadapi orang dengan kondisi dirinya yang seperti ini adalah yang pertama kali untuknya. Debar jantung Belinda memacu kencang dan tangannya basah akan keringat. Tubuhnya juga sedikit meriang, mungkin efek dipukuli, mungkin efek tegang. Belinda tidak tahu. Yang Belinda tahu adalah ia tidak bisa mundur dan tidak boleh mundur lagi. "Aku ... dipukuli oleh suamiku sendiri dan menjadi korban KDRT selama dua tahun pernikahan kami," imbuh Belinda dengan begitu lantang. Seketika kilatan kamera wartawan pun langsung terarah pada Belinda. Lebam dan bengkak di wajah Belinda terlihat begitu jelas sampai semua orang mulai menatap Daniel dengan cara yang berbeda. Hector dan Diana sampai terdiam tidak percaya melihat apa yang terjadi pada Belinda, sedangka
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status