Nathan membungkuk sopan. “Salam hormat, Nona Sheerena. Saya tidak sengaja memasuki wilayah Sekte Bloody. Jika ini menyinggung, saya mohon maaf.”Sheerena tak menjawab. Tatapannya terfokus padanya, seakan mencoba mengukur berat jiwanya hanya lewat sorot mata.“Kak dia bicara padamu,” desak Sheena pelan.Sheerena mengerjap, gerakan kecil namun cukup untuk menunjukkan bahwa dia baru saja kembali dari dunia pikirannya sendiri. “Silakan duduk, Tuan Sykes.” Suaranya tenang, namun jauh dari hangat. Ia mengangguk pada pelayan di sudut ruangan, yang dengan cepat menyajikan teh beraroma mawar hitam.“Sheena, kembali ke posisimu. Jaga gerbang!”Sheena membuka mulut, ingin membantah. Tapi ekspresi Sheerena mengeras, dan udara di ruangan seketika menjadi dingin.“Itu perintah!”Dengan enggan, Sheena melangkah mundur. Tapi sebelum keluar, dia sempat menoleh dua kali, mengisyaratkan sesuatu yang tidak terucap.Kini hanya mereka berdua. Sheerena menyesap teh, gerakannya anggun namun terukur. “Tuan Sy
Terakhir Diperbarui : 2025-06-10 Baca selengkapnya