All Chapters of Kembalinya sang Dewa Perang: Chapter 1171 - Chapter 1180

Salah satu tetua berbicara dengan suara berat. "Nyonya, walaupun tawaranmu sangat menggiurkan, Arriola dikenal sebagai orang yang brutal dan kejam. Tidak ada yang berani berurusan dengannya.”“Apalagi, di belakang Arriola ada Sekte Herbivor—sebuah klan yang tak terkalahkan. Tak seorang pun berani menyentuh mereka,” tambah tetua lain dengan nada cemas.Mendengar itu, kening Sheerena berkerut dalam-dalam. “Apakah tidak ada yang berani menghadapi Arriola, meskipun aku sendiri yang menawarkan diriku?” Suaranya sedikit gemetar, penuh keputusasaan yang ia coba sembunyikan.Para tetua saling bertukar pandang, kemudian menundukkan kepala, ragu-ragu menjawab.Sheerena menarik napas panjang, lalu berkata dengan nada tegas. "Kalau begitu, ubah isi pengumuman itu. Siapapun yang bisa membantu Sekte Bloody menghadapi Arriola, aku bersedia menikah dengannya.”“Nyonya, itu tidak boleh!” Salah satu tetua buru-buru membantah dengan nada cemas. “Menurut ajaran leluhur, seorang pemimpin tidak boleh menik

Begitu Savero pergi, Sheerena segera masuk ke aula utama. Tak sanggup lagi menahan rasa jijik, ia menghancurkan guci, vas, bahkan meja kayu tua yang biasa dipakainya duduk.“Dia menjijikkan. Sangat menjijikkan!”Tetua-tetua Sekte Bloody masuk tak lama kemudian, menatap kehancuran di ruangan dengan ekspresi khawatir. “Pemimpin,” salah satu dari mereka membuka suara dengan ragu. “Apa dia benar-benar bisa membantu kita melawan Arriola? Jujur saja, dia… tidak terlihat bisa diandalkan.”“Tatapannya cabul, seperti binatang liar. Aku bahkan ingin mencungkil matanya!” sahut tetua lain dengan marah.Sheerena menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. “Entah dia bisa atau tidak, kita tak punya pilihan lain. Kita hanya bisa berharap!” Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan suara berat. “Jika keadaan benar-benar darurat, kalian tahu apa yang harus dilakukan. Bawa Sheena dan pergi dan jangan pikirkan aku.”Pintu terbuka mendadak. Sheena menerobos masuk dengan mata berkaca-kaca. “Tidak

Arriola menoleh dan menatap Sheerena dengan senyum menghina. “Lihatlah bantuanmu, Nyonya. Bodoh dan lemah. Bahkan tubuhmu kau tawarkan untuknya, tapi apa yang kau dapat? Tak satu pun datang membantumu!”Ia tertawa puas, dan mendekat pelan. “Menurutku, saatnya kau bersikap bijak. Tunduk padaku, dan aku akan menjadikan Sekte Bloody sebagai klan terbesar kedua di Selatan. Dengan Sekte Herbivor di belakangku, itu hanya masalah waktu.”Sheerena mundur, wajahnya muram dan penuh tekad. “Arriola! Bahkan jika kami semua mati, kau tak akan mendapatkan apapun! Dasar bajingan cabul!”Ia menghunus pedangnya dengan satu gerakan tajam. Di belakangnya, para murid Sekte Bloody bersiap. Mereka tahu kemungkinan menang kecil, tapi mereka memilih mati terhormat. Namun, dalam hati Sheerena hanya satu nama yang ia pikirkan, Sheena. Adik tercintanya belum terlihat sejak pagi. Kekhawatiran menggantung seperti beban di dadanya.“Sheena…” bisiknya. Kemudian ia menoleh pada seorang Tetua. “Jika pertarungan pecah

Nathan mengangguk santai. “Tenang saja. Sebentar lagi dia tidak akan pernah bisa memikirkan wanita lagi, karena dia akan menjadi seorang sampah tak berguna!” Kata-kata Nathan dingin, namun sangat mengintimidasi.Wajah Arriola memerah karena marah. “Nathan! Kau pikir kau bisa menindas kami seenaknya? Aku ini seorang Villain, dan orang-orangku semuanya penguasa ingras tingkat puncak! Jika kami bersatu, kau pikir kami tak bisa menjatuhkanmu?!”Aura kuat meledak dari tubuh Arriola, membentuk badai kecil di sekelilingnya. Angin bergemuruh. Anak buahnya pun ikut menyebarkan aura menekan, membidik Nathan dari segala arah.Namun Nathan tidak bergeming sedikit pun. Dia hanya berdiri, satu tangan di belakang punggung, dan satu tangan lainnya di depan. Seakan-akan dia sedang menghadapi angin sepoi-sepoi, bukan ancaman maut.Arriola mengangkat tinjunya dan menghantam ke arah dada Nathan dengan kekuatan penuh. "Matilah!" raungnya dengan ganas.Dengan satu tangan, Nathan menjepit tinju Arriola, rau

Mendengar ucapan itu, Sheerena membeku. “Maafkan aku Tuan Sykes. Tapi, apakah kamu serius?”Nathan menoleh, lalu menghela napas. “Tidak perlu minta maaf. Tapi mulai besok, aku harus pergi.”“Dan satu hal lagi, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku sudah punya kekasih. Jika Anda bersikap seperti ini, itu hanya akan membuat segalanya jadi rumit.” Nathan berkata tergesa, lalu buru-buru berbalik dan berjalan cepat keluar dari ruangan. Dia adalah pria biasa, bukan manusia suci. Jika dia terus berada di ruangan itu lebih lama, dia tahu dirinya bisa kehilangan kendali.Namun sebelum dia mencapai pintu, Sheerena tiba-tiba berlutut.“Nona Sheerena?!” Nathan terkejut. Dia berbalik cepat dan berusaha mengangkatnya, tapi bahkan saat itu pun, matanya tetap tertutup rapat. Dia tak berani menatap wanita itu.Aroma tubuh Sheerena tercium lembut, menggoda, dan hangat, ini terlalu berbahaya!Jika dia melihatnya sekali lagi, mungkin dia benar-benar akan terjatuh.“Nona Sheerena, cepat kenakan kembali pak