Sepasang matanya merah menyala, bukan merah hidup yang melambangkan kekuatan, melainkan merah redup seperti bara yang nyaris padam namun menolak mati. Tatapan itu tertuju pada satu sosok—Kaidar. Tak ada kata, tak ada gerakan sia-sia. Hanya janji sunyi yang membara dalam sorot mata, sumpah darah yang menanti ditebus!Meski tubuhnya terguncang, meski rasa sakit menari di setiap pori-pori, satu hal tetap utuh dalam dirinya, niat untuk membunuh!Kaidar berdiri di atas tangga reruntuhan, bajunya masih bersih, kontras dengan kekacauan di sekelilingnya. Di wajahnya tersungging senyum tipis, namun matanya menyimpan keraguan. “Batu Mata Naga... sungguh peninggalan yang luar biasa,” katanya, suaranya tenang namun dibangun di atas fondasi keangkuhan yang rapuh. “Kau berhasil menahan kekuatan dari Puncak Villain, tapi itu hanya memperpanjang nafasmu, bukan hidupmu. Lihat dirimu, Nathan. Bayangan pahlawan yang dulu kami takutkan. Sekarang? Aku bisa membunuhmu hanya dengan satu jari!” Ia mengangkat
Last Updated : 2025-06-01 Read more