Share

Bab 1262

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2025-07-18 09:43:31

Mendengar ada harapan, sekecil apa pun, raungan Ryuki berhenti. Ia menatap gurunya dengan mata yang memerah dan penuh harap. "Cara apa, Guru? Katakan! Aku tidak peduli! Aku bersedia melakukan apa saja!"

Andez menelan ludah, suaranya bergetar. "Memasukkan iblis ke dalam tubuhmu. Membiarkan energi pendendamnya merajut kembali tulang-tulangmu yang hancur."

Ryuki terdiam, mencoba mencerna kata-kata itu. "Iblis?"

"Ini adalah risiko yang mengerikan, Ryuki," lanjut Andez, wajahnya pucat. "Tubuhmu mungkin akan pulih, bahkan menjadi lebih kuat. Tapi jiwamu akan terus menerus berperang dengannya. Jika kau lemah, ia akan menelan kesadaranmu sepenuhnya."

"Aku tidak peduli!" teriak Ryuki, keputusasaan memberinya keberanian yang buta. "Terbaring di ranjang ini seumur hidup, itulah neraka yang sesungguhnya! Aku bersedia! Lakukan, Guru! Lakukan!"

Melihat tekad membara di mata muridnya, Andez akhirnya membuat keputusan yang akan menghantuinya selamanya. Ia mengangguk pelan. "Baiklah. Ini pilihanmu."

I
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1503

    BAAANG!Ledakan terakhir memekakkan langit. Bola cahaya hitam yang mengerikan itu bergetar hebat, lalu meledak dalam ribuan pecahan cahaya. Pecahannya berjatuhan seperti hujan bintang di atas Benua Monarch, lalu memudar jadi debu.Raja Goblin menatap langit dengan wajah yang perlahan berubah menjadi kelam. Tongkatnya sudah hancur, sekarang bola petir, sumber kekuatannya ikut lenyap.Kedua tangannya bergetar, kartu terakhirnya telah habis. Dalam seribu tahun terakhir ia selalu menang, dan saat ini sosok yang menganggap dirinya dewa itu tampak tak berdaya.Tapi di sisi lain, Nathan juga berdiri terengah. Cahaya keemasan di tubuhnya redup, menyala sebentar lalu padam. Kekuatan spiritualnya menipis seperti nyala lilin di tengah badai. Tubuhnya penuh luka, tapi tatapannya tetap menyala.Keduanya berdiri berhadapan, hanya terpisah oleh debu dan hawa panas yang masih tersisa di udara. Tak ada yang menyerang lebih dulu. Satu langkah saja salah, dan salah satunya akan lenyap.Jika pada saat in

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1502

    Raja Goblin berteriak marah, menyalakan bola petir di telapak tangannya untuk ikut menyerap kekuatan itu. Namun saat dua kekuatan itu bersaing, perbedaannya langsung terlihat.Kecepatan Nathan menyerap aura spiritual seratus kali lipat lebih cepat daripada Raja Goblin. Langit bergemuruh. Tanah di bawahnya pecah dan mengeluarkan kilatan emas. Tubuh Nathan memancarkan cahaya seperti matahari terbit; sisik Tubuh Vajra Naga Emas muncul lagi, sempurna, lebih padat, lebih hidup.Bahkan matanya kini bersinar seperti dua bintang kembar di langit senja.Raja Goblin menatapnya, wajahnya berubah pucat. “Tidak… tidak mungkin… kecepatan seperti ini…”Nathan tidak menjawab. Dia menundukkan kepala, mengepalkan tinjunya. Kekuatan spiritual dan Taiju di tubuhnya berpadu menjadi satu ledakan.“Pukulan Naga Penghancur!”Roaaarr~Tinju itu menembus udara. Gelombang keemasan membentang seperti lautan, menggulung langit, menelan bayangan, dan menyinari seluruh Benua Monarch.Raja Goblin segera mengangkat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1501

    Nathan menatapnya dingin. “Kalau kau ingin tahu siapa guruku,” katanya lirih, “Kau harus mengalahkanku lebih dulu.”Raja Goblin tertawa pendek, suaranya seperti baja beradu dengan batu. “Berani sekali. Kau pikir tubuhmu bisa menahan amarah dewa?”“Aku tidak tahu…” Nathan melangkah ke depan. Cahaya dari tubuhnya menyala lebih terang. “Tapi aku akan mencobanya.”Langit berguncang lagi. Kedua aura bertabrakan, cahaya keemasan melawan gelombang hitam dari Raja Goblin. Udara berubah padat, tanah di bawah mereka hancur menjadi serpihan batu.Nathan memusatkan seluruh energinya. Tubuhnya bergetar dan darah menetes dari telinga dan hidungnya, tapi dia tidak berhenti. “Bilah Pedang Malaikat, Tebasan Keempat!”Pedang Aruna di tangannya membelah udara. Gelombang pedang menggores langit, tapi kekuatan dari Raja Goblin menyapu balik seperti badai petir, menghantam tubuh Nathan dan menembus pertahanannya.Nathan terlempar, darah memercik di udara. Namun bahkan dalam jatuhnya, matanya masih menatap

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1500

    Raja Goblin tidak sadar, tak jauh dari sana, di tengah kawah yang masih mengepulkan asap, Nathan terbaring diam. Tubuhnya remuk, tapi di dalam dirinya Batu Mata Naga berdenyut perlahan.Kilatan cahaya muncul, kecil, lalu tumbuh. Rangka tulangnya bersatu kembali. Luka-luka yang seharusnya tak mungkin sembuh menutup sendiri. Darahnya bersinar keemasan, mengalir seperti logam cair di bawah kulitnya.Dalam sekejap, tubuhnya kembali utuh. Tidak hanya pulih, tapi berubah lebih padat, berat dan kuat.Aura yang terpancar dari tubuhnya menembus langit. Tahap Surga tingkat puncak.Kelopak matanya terbuka, dan cahaya dingin keluar dari sana.Nathan melayang, menatap ke bawah. Di bawah sana, Raja Goblin sedang menyerap kehidupan Draven seperti dewa palsu yang haus korban.Suara petir kecil terdengar.Lalu—“Cukup!”Suara itu mengguncang lembah. Nathan meluncur turun, tinjunya memancarkan cahaya keemasan, menghantam udara di depan Raja Goblin.Ledakan spiritual terjadi. Raja Goblin berbalik, ekspr

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1499

    Nathan mengerang, lalu berteriak marah. “SIALAN!” Cahaya keemasan membungkus seluruh tubuhnya, mengalir dari nadi ke ujung rambut.“Kalau begitu…” Ia menatap ke atas, ke arah bola cahaya yang berputar di langit.“Aku akan menghancurkanmu dari sumbernya.”Patung batu itu menyerap kekuatan spiritual dengan rakus, seperti makhluk kelaparan yang baru mencium darah. Udara di atas Benua Monarch kembali bergetar hebat, langit berdenyut oleh cahaya putih keperakan.Nathan menatap ke atas, lalu melangkah ke depan. Tanpa ragu dia menahan aliran cahaya itu dengan tubuhnya sendiri, memutus hubungan antara patung batu dan bola energi yang menggantung di langit.Kekuatan spiritual yang mengerikan menghantam tubuhnya. Seolah lautan api menelan gunung es, energi itu masuk tanpa ampun, menyelimuti urat nadi, menembus Dantian, lalu menghantam Batu Mata Naga di dadanya.Tubuh Nathan bergetar hebat, cahaya keemasan dari Tubuh Vajra Naga Emas meledak di sekujur kulitnya, tapi kekuatan yang masuk terlalu be

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1498

    “MATILAH!”Serangan itu menghempaskan Raja Goblin ke belakang.BAAM! KREEEK!Suara tulang retak terdengar ketika tinju berikutnya mendarat. Raja Goblin mencoba melawan, tapi tanpa tongkatnya, kekuatan yang ia curi dari Arvana tidak cukup. Ia terus terlempar, darah hitam menetes dari mulutnya.Nathan melompat ke udara, tubuhnya berputar dan tinjunya berkilat. Belasan pukulan berturut-turut menghujani Raja Goblin tanpa memberi ruang untuk bernapas.ROAAAARRR!Raungan putus asa meluncur dari tenggorokan Raja Goblin. Suara itu mengguncang ruang bawah tanah tempat mereka berdiri. Langit-langit retak, dinding bergetar, dan seketika ruang itu runtuh.Dalam sekejap, mereka berpindah tempat dan udara tiba-tiba berubah. Ketika debu mereda, Nathan menyadari mereka kini berdiri di sebuah lembah.Di tengah lembah itu berdiri sebuah patung batu raksasa menjulang puluhan meter, sama persis dengan patung yang pernah ia hancurkan di kuil. Udara di sekitarnya bergetar, dipenuhi arus kekuatan spiritual

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status