All Chapters of Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita: Chapter 21 - Chapter 30
108 Chapters
Naga Ketiga
Setelah berjalan selama 8 jam Ling Li akhirnya tiba di pelabuhan kecil sebuah kota, Ling Li langsung menaiki salah satu kapal yang diperkirakannya akan melewati lautan mati.Di atas kapal yang mulai berlayar Ling Li menyandarkan tubuhnya, Ling Li menutup matanya menikmati semilir angin yang terus berhembus, Ling Li bahkan hampir tertidur karena angin membuatnya sangat mengantuk.Brrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaakkkk.Suara keributan membangunkan Ling Li yang tidak tahu sejak kapan tertidur, Ling Li menatap langit yang sudah berganti malam tanpa tahu sudah berapa lama dirinya tertidur."Lepas jangan mengganggu Nona ku," teriak seorang pelayan sambil membentangkan tangannya."Diamlah kamu pelayan rendahan, seharusnya kamu tahu jika kapal ini ingin melewati laut mati harus mengorbankan seorang wanita," sahut pria berbadan besar menunjuk seorang pelayan wanita."Kenapa harus Nona ku, di kapal ini bukannya banyak wanita," ucap pelayan itu pendiriannya tetap teguh ingin melindungi sang majikan."
Read more
Naga Ketiga Meremehkannya
Naga di depan Ling Li masih terus menatap seorang wanita yang terdiam, andai dirinya tidak ceroboh ingin menelan wanita muda di depannya kekuatannya tidak akan menjadi lemah seperti saat ini."Sial," umpat sang Naga."Cepat katakan jangan membuang waktuku," ucap Naga itu sambil sesekali menghembuskan nafasnya."Aku adalah manusia yang ada di ramalan Naga, langsung saja aku mau kamu menyerahkan permata mu," sahut Ling Li yang benar-benar terlalu santai."Hahahaha, jangan bercanda. Mana mungkin manusia sepertimu yang ada di ramalan Naga," ucap sang Naga meremehkan Ling Li."Terserah mau percaya atau tidak tapi kedua saudaramu sudah mengakui ku," sahut Ling Li membuat sang Naga menatapnya tajam."Sampai kapanpun aku tidak akan percaya, manusia lemah sepertimu pasti hanya ingin menipuku," ucap sang Naga."Tidak ada untungnya bagiku menipumu, berikan permata mu setelah itu kamu pastikan sendiri apakah aku menipumu atau tidak lagi pula belum terlambat Jika kamu ingin membunuhku lagi nanti S
Read more
Orang Kiriman
Delapan jam berlalu begitu cepat untuk Ling Li yang hanya tertidur di dalam kamar, Ling Li yang masih beristirahat di sebuah kamar bisa mendengar suara berisik dari luar, belum sempat Ling Li berdiri Ci membuka pintu kamar dan berjalan ke arahnya."Kapal sudah bersandar, kita berada di pelabuhan Kota Yuan," ucap Ci.Mendengar apa yang dikatakan Ci Ling Li hanya menganggukkan kepala dan bergegas bangkit berdiri, karena kapal sudah bersandar sudah waktunya dirinya untuk kembali melanjutkan perjalanannya."Kita impas, aku tidak merasa berhutang budi padamu," ucap Ling Li sambil berjalan keluar.Pelayan Ci yang menunggu di luar bergegas masuk setelah melihat Ling Li keluar kamar, Pelayan Ci merasa kesal mendengar perkataan Ling Li yang seolah majikannya meminta dirinya membalas budi padanya."Nona tidak perlu memikirkannya, ayo kita turun, aku melihat para pengawal sudah menunggu di bawah," ucap pelayan Ci."Baiklah, Ayo kita turun juga," sahut Ci dengan suara pelan.Setelah turun dari ka
Read more
Berbeda
Ling Li turun dari kereta kuda dibantu Ci mendapat sambutan tidak menyenangkan, Mu Xu Ayah Ci menatap Ling Li dengan tajam seakan tidak menerima kehadirannya di rumahnya, Ling Li tidak lebih hanya gelandangan yang ditolong putrinya."Kamu baru kembali setelah sekian lama, kenapa malah membawa wanita gelandangan bersama mu," ucap Ayah Ci yang berdiri di depan Ling Li"Ayah dia yang menyelamatkanku saat berada di laut kematian, aku membawanya karena dia terluka," sahut Ci."Oh ternyata bukan gelandangan hanya pengemis yang ingin meminta obat," ucap Ayah Ci sambil menyunggingkan bibir.Mata Ling Li langsung melotot dan melepaskan tangan Ci yang masih berada di pundaknya, selama ini tidak ada yang pernah mengatainya pengemis dan hinaan sebesar itu malah keluar dari mulut orang yang sama sekali tidak dikenalnya."Aku bahkan bisa membuat pil, menyembuhkan lukaku tidak sulit bagiku dan kamu bilang aku pengemis," ucap Ling Li mencoba menahan diri."Benarkah, maaf kalau perkataan ku menyinggun
Read more
Pemberian Yus dan Yuw
Di dalam sebuah rumah kecil Ling Li bisa merasakan kehangatan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya, Yus dan Yuw menganggap Ling Li adalah tamu penting dan mereka mengeluarkan semua makanan yang mereka miliki dan menyajikannya di depan Ling Li dengan penuh kebahagiaan.Ling Li yang belum pernah diperlakukan istimewa hanya tersenyum, Ling Li benar-benar menikmati hidangan di depannya walau hanya seadanya."Ayo Kak, tambah lagi," ucap Yuw yang merasa senang Ling Li makan dengan lahap."Aku tidak akan sungkan," sahut Ling LiYus hanya tersenyum melihat Ling Li yang makan dengan lahap sama seperti adiknya dia juga merasa sangat senang, Yus tidak menyangka ada yang mau mampir ke rumah kumuhnya dan makan bersamanya dan adiknya.Heeeeeek..Ling Li yang bersendawa selesai makan disambut tertawa kecil Yus dan Yuw, walau seorang wanita Ling Li sama sekali tidak canggung makan bersama mereka."Ahhhh, baru kali ini aku makan sekenyang ini," ucap Ling Li sambil bersandar."Hahahaha, aku senang
Read more
Menguasai Ketiganya
Suara yang terus menerus meminta Ling Li untuk melompat ke jurang sama sekali tidak dihiraukan olehnya, semakin suara itu bersikeras menyuruhnya Ling Li semakin mundur ke belakang menjauhi jurang karena dirinya sama sekali tidak bodoh."Bagus, sama sekali tidak terpengaruh padahal jika kamu mau melompat kamu akan menghilang dengan cepat," ucap suara yang terdengar dari bawah jurang."Menghilang yang kamu maksud bukan jurus yang ada di dalam kitab jurus bukan tapi aku akan menghilang untuk selamanya, aku sama sekali tidak sebodoh yang kamu kira," sahut Ling Li."Hahahaha, aku suka dengan pemikiran mu wanita muda, Karena kamu gigih ingin menguasai jurus menghilang itu aku tidak akan mempersulit mu lagi," ucap suara dari bawah jurang.Belum sempat Ling Li bertanya bagaimana caranya saat ini Ling Li merasa dirinya sudah kembali ke tubuhnya, saat ingin membuka mata Ling Li merasakan matanya sangat berat dan tidak ingin terbuka.Samar-samar Ling Li mendengar suara yang memintanya menarik na
Read more
Kembali Diremehkan
Ling Li yang kesal diganggu langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu, setelah membuka pintu Ling Li tersenyum sendiri melihat dua wanita yang membawa pedang dan mengarahkan pedang ke arah lehernya.Melihat dua wanita bodoh ingin mengancamnya Ling Li hanya diam, ternyata penjahat tidak memandang jenis kelamin."Serahkan semua barang berharga mu jika kamu tidak ingin mati," ucap salah satu wanita memajukan pedangnya ke leher Ling Li."Wah apa aku sedang di rampok sekarang?" tanya Ling Li dengan santai."Sudah jelas, masih saja bertanya. Tunggu apa lagi cepat serahkan semua yang kamu miliki," sahut wanita satunya yang terlihat lebih muda bahkan lebih muda dari Ling Li.Ling Li berjalan mundur berpura-pura mengambil kepingan emasnya yang ada di dalam kamar, Kedua wanita yang berdiri di depan pintu kamar Ling Li tersenyum puas, akhirnya mereka akan mendapatkan jarahan juga hari ini."Cepat di mana barang berharga mu," teriak kedua wanita serentak.Ling Li yang baru mengambil pedangnya b
Read more
Mencurigakan
Pak tua menyiapkan 3 bahan tersulit yang tidak mungkin diketahui oleh sembarang orang atau orang biasa, sambil berjalan ke arah Ling Li pria tua itu tidak berhenti menertawakan wanita muda yang berpikiran sempit berani menantangnya."Aku sudah menyiapkannya, jika kamu ingin menyerah sekarang masih sempat jangan membuat malu dirimu sendiri Nak," ucap pak tua menyunggingkan bibirnya meremehkan Ling Li."Siapa yang akan malu masih belum ada yang tahu, cepat keluarkan saja," sahut Ling Li."Heeeh, aku ingin lihat sampai mana kamu akan terus berpura-pura dan mempermalukan dirimu sendiri," gumam pak tua yang terus tersenyum."Yang pertama aku akan membuka adalah ini, aku beri waktu setengah jam untukmu berpikir apa ini," ucap pak tua memegang alang alang berwarna biru gelap di tangannya."Hahahaha, itu sangat gampang aku bahkan sudah ribuan kali melihatnya," ucap Naga kedua."Apa itu?" tanya Ling Li.Lingling baru pertama kali melihat rumput berwarna biru gelap apalagi sampai menyala sepert
Read more
Menggunakan Mana
Sin terus menatap sungai yang tenang di depannya, Sin bisa merasakan aura siluman yang sangat kuat di sekitarnya walau siluman itu tak mau menampakan wujudnya saat ini."Aku peringatkan sekali lagi jangan mengganggunya atau akan aku hancurkan tempat tinggal mu," ucap Sin."Naga yang Agung mengancam siluman hanya karena seorang manusia, apa tidak salah," sahut siluman air yang perlahan menampakan wujudnya."Siluman air, ternyata sesuai dengan dugaanku, jangan mengganggu anak muda ini," ucap Sin."Apa yang istimewa dari manusia ini kenapa kamu melindunginya?" tanya siluman air."Aku tidak akan memberitahumu, yang harus kamu ingat aku tidak akan melepaskan mu jika kamu..." sahut Sin yang tidak melanjutkan perkataannya karena Ling Li berusaha kembali mengambil alih tubuhnya."Padahal aku sudah menyuruhmu untuk tidak mengambil alih tubuhku sesuka hatimu," ucap Ling Li."Aku terpaksa, aku merasakan aura jahat yang mungkin saja bisa membunuhmu," sahut Sin."Naga yang Agung kalah berebutan tu
Read more
Memasuki Menara Suci
Di bawah ajaran Naga Kedua Ling Li mulai meracik pil berbeda dari yang lain, selama tiga hari tiga malam Ling Li terus membuat pil hingga semua bahan yang sudah dikeluarkannya habis tanpa sisa.Bup bup.Suara dari tungku dua jari yang terdengar membuat Ling Li tersenyum, saat ini pil terakhir yang dirinya buat Ling Li berharap hasilnya memuaskan sama seperti sebelumnya."Semua sudah jadi," ucap Ling Li yang baru menaruh pil terakhir ke dalam tempat."Apa kamu mengingat semua nama pil itu?" tanya Naga Kedua."12 butir pil mahkota, 12 butir pil elaksir penyembuh luka luar dalam dan 12 pil anti panas tingkat jadi," sahut Ling Li."Sebenarnya bahan pil anti panas bisa saja kita gunakan untuk membuat pil lain tingkat murni, tapi saat ini kamu lebih membutuhkan pil anti api untuk melawan Naga keempat," ucap Naga Kedua."Karena semua sudah selesai sekarang saatnya pergi lagi," sahut Sin.Ling Li bergegas meninggalkan sungai menuju bagian barat. Setelah berjalan kaki selama dua belas hari Lin
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status