All Chapters of Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita: Chapter 31 - Chapter 40
108 Chapters
Tingkat 2
Memasuki ruangan tingkat pertama membuat tubuh Ling Li tiba-tiba gemetar dengan sendirinya, matanya langsung terpejam seketika dan tubuhnya seakan melayang di udara. Jeritan kecil terdengar di telinga Ling Li jeritan perlahan semakin keras seiring berjalannya waktu."Tidak tolong jangan," teriakan berakhir terdengar tepat setelah Ling Li kembali membuka matanya.Ling Li teringat pertama kali dirinya menjadi pembunuh bayaran setelah mendapatkan pelatihan selama belasan tahun, sebagai pembunuh bayaran dirinya yang tidak bisa memilih siapa targetnya membuatnya hanya bisa pasrah menerima misi yang didapatnya, tidak hanya itu syarat pertama yang harus diingat oleh pembunuh bayaran tidak boleh merasa kasihan pada siapapun semakin membuat Ling Li tidak berpikir untuk mengasihani siapapun targetnya atau orang terdekat dari targetnya.Ling Li masih mengingat jelas saat itu target yang menjadi sasaran pertamanya adalah seorang anak kecil berusia enam tahun, anak yang tidak tahu apa kesalahannya
Read more
Naga Keempat
Ling Li yang menaiki tingkat ketiga memasuki sebuah ruangan yang berada di tingkat itu, baru beberapa langkah memasuki ruangan seketika ruangan yang berukuran hanya beberapa meter persegi berubah menjadi ruangan tanpa batas tanpa ujung.Ling Li mencoba tidak mempedulikannya dan kembali melanjutkan langkahnya terus berjalan maju, setelah berjalan cukup jauh Ling Li tiba-tiba melihat puluhan Tugu berjejer di depannya. Rasa penasarannya seketika langsung naik saat melihat tulisan demi tulisan di tugu yang sama sekali tidak bisa dibacanya, Ling Li terus berjalan tanpa henti matanya memperhatikan satu persatu tugu yang dilewatinya.Sampai di tugu terakhir Ling Li kembali menghentikan langkahnya, Ling Li menatap erat tugu di depannya yang lebih kecil dari tugu lainnya, saat matanya terus menatap tugu tanpa sadar tangannya memegang tugu dengan sendirinya hingga membuat tugu di depannya bersinar sangat terang.Selain tugu yang tiba-tiba bersinar Ling Li terheran-heran melihat tulisan yang awa
Read more
Naga Keempat 2
Melihat seorang manusia berada di depannya Naga api merasa tidak senang, Naga api menggertakkan giginya sambil terus menatap ke arah Ling Li, sang Naga menebak kalau Ling Li adalah orang suruhan ketua menara suci untuk mempererat rantai agar dirinya tidak bisa melarikan diri.Tidak ingin itu terjadi sang Naga bersiap mengeluarkan apinya, semburan dari mulutnya langsung di arahkan ke Ling Li tanpa banyak bicara.Whuuuuuuuuuuuussssas."Hahahaha, rasakan itu manusia, matilah dengan tubuh hangus dari apiku," ucap sang Naga tertawa puas.Asap dari semburan api sang Naga perlahan menghilang, mata sang Naga tidak berkedip sedikitpun ingin melihat tubuh hangus manusia yang baru disemburnya.Lingling yang sudah menelan pil penahan api terlihat baik-baik saja setelah disembur api oleh sang Naga, Ling Li hanya tersenyum melihat sang Naga yang masih tidak percaya seorang manusia masih baik-baik saja walau terkena apinya."Kenapa? apa kamu heran?" ucap Ling Li."Hanya sedikit kuat saja kenapa aku
Read more
Ketua Menara
Ketua Ay menatap Ling Li yang berdiri di depannya, dua Ketua lainnya yang berdiri di sampingnya juga serentak mengarahkan pedang mereka ke leher Ling Li, Melihat kedua Ketua lainnya ingin menghabisi Ling Li saat itu juga ketua Ay ikut menarik pedangnya dan mengarahkan ke Ling Li, ketua Ay merasa itu memang kesalahan Ling Li yang membuat menara kehilangan energi sang Naga api dan tentu saja Ling Li pantas menerima hukuman."Tidak tau bagaimana caramu membuat sang Naga menghilang dari dalam menara, kamu membuat menara ini kehilangan sesuatu yang berharga," ucap Ketua Men."Sebagai Ketua kami akan memberimu hukuman, kematian adalah hukuman yang sangat pantas untukmu," sahut Ketua Den."Ingin sekali aku membuat perhitungan pada mereka," ucap Naga keempat."Ambil alih saja tubuhnya," sahut Sin."Heeeeh, bocah aku pinjam tubuhmu sebentar," ucap Naga keempat yang langsung mengambil alih tubuh Ling Li tanpa menunggu jawaban.Belum sempat Ling Li menjawab Naga keempat sudah berhasil menguasai
Read more
Kebaikan Pria Tak Dikenal
Ling Li melihat pria itu berjalan mendekatinya, sampai di sebelahnya sang pria langsung menaruh tangan Ling Li ke pundaknya dan menuntunnya berjalan masuk ke rumahnya. Ling Li dibaringkan di atas tikar anyaman, setelah membaringkan Ling Li sang pria bergegas mengambil air untuk membersihkan darah Ling Li yang masih mengalir deras.Melihat sang pria yang bersungguh-sungguh merawatnya Ling Li hanya bisa diam memperhatikan, sesekali Ling Li menatap wajah pria itu yang penuh dengan bercak hitam seperti tanda lahir hingga membuat sang pria jauh dari kata tampan."Tampan tidak selalu wajah, hati pria ini sangat baik aku menyukainya," ucap Sin."Emmmmmmm," sahut Ling Li yang tanpa sadar bersuara."Maaf-maaf sakit ya, aku akan coba pelan-pelan menjahitnya," ucap pria itu."Sebenarnya pria ini sangat tampan yang ada di wajahnya bukan tanda lahir, seseorang sengaja meracuni wajahnya," ucap Naga kedua."Apa ada obatnya?" tanya Ling Li."Heeeeeh, kamu tidak mungkin langsung menyukainya bukan," uc
Read more
Mana Api
Deg deg, deg deg.Melihat Ling Li yang berjalan menjauh detak jantung Wei Yan berdetak sangat cepat, baru pertama kali baginya merasakan perhatian seseorang, Wei Yan sangat berharap walau Ling Li tidak mendapatkan obat untuknya suatu hari nanti mereka tetap bisa bertemu kembali.Ling Li yang berjalan pergi masih teringat tentang cerita Wei Yan, Ling Li berpikir bagaimana bisa ada orangtua yang tega membiarkan anak mereka dari kecil hidup sendiri di hutan selama beberapa."Apa yang kamu pikirkan?" tanya Sin."Tidak ada, aku hanya kasihan padanya," ucap Ling Li."Kasihan atau karena kamu menyukainya," sahut Naga keempat."Aku tidak pernah bilang kalau aku menyukainya," ucap Ling Li cepat."Kamu bukannya mau tau apa yang bisa menghilangkan noda di wajah pria itu," sahut Naga kedua."Hemmmmm, benar, pil apa yang bisa menyembuhkannya?" tanya Ling Li."Kalian bagaimana, apa sebaiknya aku kasih tau saja atau tidak," ucap Naga kedua bertelepati pada Naga lainnya."Kalau aku tidak masalah, kal
Read more
Inti Hati Kubal
Setelah berpikir semalaman keempat Naga tau apa yang harus dilakukan oleh Ling Li. Pedang sayap Naga Ling Li sudah waktunya untuk bisa terbang dan menjadi jauh lebih kuat dari saat ini, tidak hanya itu Ling Li juga bisa menerobos tingkat jika berhasil mendapatkan Inti hati hewan spiritual yang akan menjadi buruannya.Masih di bawah pohon yang sama Ling Li mencoba melatih kedua Mana nya, Ling Li mencoba menyempurnakan Mana air dan Mana apinya agar sempurna dan bisa dibentuk sesuai keinginannya."Heeeeeem, lumayan kemajuanmu jauh lebih cepat. Mana air dan Mana apimu sudah bisa berubah menjadi benda sesuai keinginanmu, tapi saat ini kamu harus meningkatkan pelatihanmu dan pedang sayap Nagamu," ucap Sin."Bukannya kamu bilang pedangku hanya bisa jauh lebih kuat dengan 1001 darah, sekarang bahkan belum ada setengahnya," sahut Ling Li."Kami sudah memikirkan tentang itu, kamu harus membunuh Kubal," ucap Naga kedua."Siapa itu Kubal?" tanya Ling Li."Biar aku yang jelaskan, Kubal adalah sete
Read more
Rahasia Rumah
Seharian penuh Ling Li menaiki pedang terbangnya berkeliling hutan Hon yang sangat luas, Ling Li berpikir betapa sayangnya hutan Hon yang saat ini tidak berpenghuni, tidak ada satupun hewan biasa ataupun hewan spiritual di hutan ini karena habis di makan oleh Kubal.Mata Ling Li yang memperhatikan segala arah melihat sebuah rumah besar di tengah-tengah hutan, Ling Li langsung meminta pedangnya untuk turun dirinya ingin memastikan apa isi rumah besar itu yang kemungkinan adalah rumah Kubal.Kriiiiiiieeeeet.Ling Li mendorong pintu hingga terbuka sangat lebar dan masuk ke dalamnya, mata Ling Li seperti ingin lepas dari tempatnya saat melihat tulang-tulang manusia ditumpuk menjadi satu di menyambutnya yang baru masuk beberapa langkah, kulit manusia yang sudah mengering terpajang di dinding menambah kesan mengerikan bagi Ling Li.Ling Li menyusuri setiap ruangan, hampir setiap ruangan yang ditelusuri Ling Li tidak ada yang istimewa, semua hanya tulang-tulang manusia yang sudah tidak tau b
Read more
Dua Buku
Ling Li masih tidak percaya hutan di depannya menghilang begitu saja, saat ini di depannya hanya tersisa tanah lapang, Ling Li masih terus memperhatikannya seolah merasa ada yang janggal dari semua yang terjadi.Keempat Naga yang melihat Ling Li terdiam serentak kepikiran sesuatu, Kubal hewan spiritual setengah iblis yang mereka tau sangat kuat bagaimana bisa Ling Li membunuhnya dengan mudah, apa lagi Kubal sudah hidup puluhan tahun dengan memangsa manusia seharusnya semua tidak berakhir semudah itu. Keempatnya merasa sangat bodoh kenapa tidak menyadari dari awal, sepertinya semua yang terjadi karena Ling Li dibantu oleh seseorang, tapi siapa keempatnya saja tidak mengetahuinya mungkin Ling Li juga sama seperti mereka tidak tau bahkan tidak menyadarinya."Aku merasa ada yang aneh, diantara kalian siapa yang tau tentang asal usul hutan Hon?" tanya Ling Li."Aku tidak tau," sahut Sin."Aku juga," ucap kedua."Tidak ada yang tau asal usul hutan itu, yang kami tau Kubal sudah ada di hutan
Read more
Rencana Ling Li
Dari atas langit mengendarai awan terbang sang utusan Dewa mengejar Ling Li dengan sangat cepat, utusan Dewa hanya tersenyum melihat Ling Li yang melarikan diri, utusan Dewa tidak menyangka Ling Li hanyalah manusia pengecut yang bahkan tidak berani melawannya."Aku tidak akan mengecewakan Sang Dewa Agung," ucap utusan Dewa sembari terus mengejar Ling Li.Pedang Ling Li yang terbang dengan sangat cepat membawa Ling Li ke sebuah kota, Ling Li yang baru turun memperhatikan sekelilingnya sambil menggertakan giginya. Ling Li tidak menyangka benar-benar ada kota yang isinya penuh dengan penjahat. Kekerasan, pelecehan, perampokan semua penjahat berkumpul menjadi satu di kota yang saat ini dipijaknya."Mau ke mana kamu, aku tidak akan membiarkanmu terus melarikan diri," teriak utusan Dewa penghancur yang sudah masih di atas awan terbangnya."Sudah cukup merasa herannya, cepat cari tempat sembunyi," ucap Sin mengingatkan Ling Li.Ling Li memutar badannya berlari menerobos kerumunan, sang utusa
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status