All Chapters of DARI KONTRAK TURUN KE HATI: Chapter 21 - Chapter 30
51 Chapters
Bab 21. Ciuman Perpisahan
4 jam sebelumnya …. Plak! Tamparan keras mendarat di pipi seorang wanita muda. Ia mengusap pipinya pelan berharap rasa sakit itu perlahan berkurang. Setelahnya, dipandangi wanita di depannya. Mata yang memicing dengan tatapan sangar kembali dilihatnya. “Bodoh! Kau memang bodoh! Aku tak menyangka telah membesarkan anak bodoh sepertimu!” Marah dan geram. Dua kata itu yang tepat menggambarkan bagaimana sosok wanita di sana saat ini. “Ma … aku hanya memilih jalanku sendiri. Lagipula, perusahaan itu bukan milik kita.” Ia berusaha membela dirinya. “Harusnya otakmu itu dipakai dengan baik. Apanya yang bukan milik kita? Aku adalah istri pemilik perusahaan itu. Harusnya bisa menjadi milikmu juga.” “Anak kandung orang itu yang paling berhak. Aku juga tak menginginkannya,” imbuhnya lagi. Plak! Lagi, satu tamparan mengenai pipinya. Belum puas juga wanita itu menampar, ia menaikkan tangannya lagi dan siap dengan serangan selanjutnya. “Hentikan!” cegah seorang pria. “Ca-Candra?” Mata wanit
Read more
Bab 22. Kontrak Baru
Inka merasa terpojok saat ini. Keputusannya untuk mengijinkan Candra masuk ke dalam apartemen disesalinya sekarang. Jika saja ia tidak berani membuka pintu apartemen, mungkin kejadian itu tidak akan terjadi. Gadis itu perlahan berjalan mundur dan masuk ke dalam kamarnya. Ia mengunci secepat kilat.Tuk tuk tuk!Candra semakin agresif di sana. Beberapa kali diketuk pintu itu bahkan semakin keras.“Hei, Inka. Kenapa harus sampai begini, sih? Hahaha! Aku hanya bercanda! Bukalah pintunya dan kita bicara baik-baik.”Inka tidak bereaksi. Ia ada di atas tempat tidur dan menutupi telingannya dengan bantal. Untuk kali ini, tindakan Candra sama sekali tidak bisa lagi ditoleransi. Bukan untuk pertama kalinya Candra seperti ini dan masih terus berlanjut.Pria yang berdiri di balik pintu mulai merasa menyesal. Ia membuat seseorang di sana trauma. Dikirimkannyalah sebuah pesan dan permintaan maaf. Meski begitu, Inka belum mau menemuinya.Semalaman Candra menunggu Inka untuk berbicara tetapi tidak ad
Read more
Bab 23. Mobil untuk Inka?
“Bersihkan dengan benar lalu bersiap-siap. Jangan malah melamun!”Teriakan Candra membuat Inka langsung tersadar. Tidak ada gunanya memperhitungkan ucapan dan tingkah manis. Semua itu hanyalah permainan seorang pria dewasa. Inka segera membereskan piring lalu mandi. Ia mengunci rapat kamarnya dan kamar mandi. Rasa trauma karena candaan calon suaminya betul-betul membuatya jera.‘Sekarang meski ia tidak ada di sini, aku akan tetap mengunci pintu. Bahaya sekali hidup bersamanya. Aish, aku lupa menanyakan tentang status rumah setelah kami menikah nanti.’Itu adalah hal penting yang terlewatkan oleh Inka. Sekarang ia mulai memikirkannya dengan sangat serius. Jika tinggal bersama keluarga besar Candra, ia sudah pasti haru tidur satu kamar dengan pria itu. Ini membuatnya sama sekali tidak bisa bergerak.‘Semakin memikirkan itu, semakin pusing rasanya. Aku memang bodoh karena menyetujui semua ini!’30 menit kemudian, keduanya telah bersiap-siap. Kaos putih dan celana jeans sudah cukup untuk
Read more
Bab 24. Jebakan Cinta
Mobil itu mengantar keluarga Inka menuju apartemen. Saat masuk ke sana, ayah Inka mulai mengomentari Candra. Ini karena mereka tinggal bersama semalam. Pria itu itu mengira jika Candra setiap hari tinggal di sana. Itu sama saja dengan ‘kumpul kebo’. “Aku sama sekali tidak melarang jika kalian memilih hidup seperti anak-anak muda lainnya. Tapi ini berlebihan.” “Astaga, Ayah. Harus berapa kali Candra menjelaskan pada Ayah? Hm … dia ini masih tinggal di kediaman orang tuanya. Kalau tidak percaya, tanyalah nanti pada besan Ayah.” Inka sedikit kaku saat mengatakan kata ‘besan’. Tetiba, ia mengingat tentang pernikahan palsu yang akan berakhir tahun depan. Kebahagiaan sang nenek dan ayah saat mendengar berita pernikahan tentunya akan menjadi duka yang mendalam saat mendengarnya bercerai nanti. Sungguh, itu menyesakkan batin Inka. “Jadi, apa saja yang sudah kalian lakukan di rumah ini?” tanya ayah Inka sekali lagi. Kali ini dengan wajah yang serius. “Ayah!” Inka sedikit memerah. Pertanyaa
Read more
Bab 25. Haruskah Aku Melarikan Diri?
Sampai hari lamaran tiba. Candra menyewa sebuah gedung untuk acara itu. Hanya keluarga dan kerabat dekat yang datang di sana. Selain untuk keintiman acara, Candra juga tidak ingin kebohongan ini nantinya akan diungkit. Di ruangan yang terpisah, ia sedang bersiap diri. Rehan juga ada di sana memandangi sang sepupu yang berusaha menghapal beberapa kalimat yang perlu diucapkannya nanti.“Ada-ada saja WO ini. Apakah perlu acara ini memakai janji setia? Aku malas sekali!” keluhnya sambil mengenakan jas hitam.“Apa, sih? Ayolah, ini adalah momen yang sangat penting—tak kalah penting dengan hari pernikahan nanti. Kamu harus full senyum. Ada mertua mu di sana. Jangan sampai belum hari H, kamu sudah tak disukai. Ah, aku tak bisa membayangkannya!”“Jika saja bukan karena Inka, aku tidak mau melakukan semua ini.”“Kamu benar mencintainya? Atau hanya pura-pura? Entahlah, aku merasa ada sesuatu yang aneh dengan hubungan kalian.” Rehan sedang menyelidiki.“Mau aneh atau tidak, sama sekali tidak ada
Read more
bab 26. Aku Pergi
Inka memandangi wajah Sasha lebih dekat lagi. Ia mencari sebuah alasan untuk mengatakan semua rahasia kelam ini. Rasanya menyimpan fakta besar sendirian tidak enak. Ia butuh seseorang sebagai tempat berbagi.‘Sha … apa aku bisa mempercayaimu? Kamu tidak akan memberitahukan orang lain, ‘kan?’ “Hei, Inka. Kamu sedang memikirkan sesuatu? Mau kubantu melarikan diri sekarang?”Inka tertawa kecil. Apa yang dipikirkan Sahsa sama sekali berbeda dengan kenyataannya. Bukan tentang Candra, ini adalah perjanjian 2 milyar. Meski berhasil lari, dari mana akan mendapat uang 2 milyar sebagai pembayaran denda.Sudah terlambat juga untuk memikirkan itu. Bagaimana dengan keluarga yang sudah datang jauh dari Paris? Gadis itu mengangguk lalu berdiri menegarkan hatinya. Semakin banyak gerakan yang keluar dari tubuh Inka, semakin Sasha meyakini sesuatu.“Aku akan meminta Candra agar tak kasar padamu. Mungkin Rehan bisa membantu saat kalian sudah menikah nanti.”“Hahaha! Berhenti membuatku tertawa, Sha. Sun
Read more
Bab 27. Calon Suami
Empat mata di sana saling beradu. Hanya sisa menunggu salah satu dari keduanya yang terlebih dulu menyerang maka akan berakhir dengan baku hantam. Untungnya, kedua pria itu sama-sama menahan diri untuk tidak terpancing.Sang tuan besar yang ada di sana pun ikut kesal dengan tingkah keluargnya. Candra anak lelakinya yang emosian ditambah keponakannya yang sangat lebar mulut. Kedamaian di rumah seakan hanya mimpi belakan. Pak tua itu juga sudah tahu jika mantan kekasih Candra pernah berselingkuh dengan Rehan. Itulah sebabnya ia bisa sedikit mengerti tentang percikan api yang terlihat di antara keduanya.Brak!Ia memukul meja.“Kalian sama sekali tidak menghargai aku di sini. Kalau mau berkelahi, lakukan di luar sana! Kenapa masih di dalam rumah dan membuat keributan? Hanya demi seorang gadis saja seperti ini,” katanya.Mendengar itu, Candra tertawa dalam hatinya. Itu sama saja mempermalukan diri sendiri. Ya, pak tua itu sedang mempermalukan dirinya. Ia tidak sadar jika dirinya juga terg
Read more
Bab 28. Kepala dan Leher
“Duh, pikirannya. Kenapa kamu memikirkan sampai ke sana, sih? Jangan-jangan kamu itu maunya kalau kita memang bersentuhan?”“Ish! Najis! Aku tidak pernah memikirkan itu! Aku sedang waspada padamu. Kamu itu licik dan bisa menggunakan segala cara untuk mendapatkan keinginanmu. Sudah ya, aku malas berbicara denganmu.”Seperti biasa, Inka yang akan terlebih dahulu menutup panggilan dari Candra. Informasi yang bagus ini disimpan Inka. Ia akan memberi kejutan pada Sasha saat ia kembali bekerja. Itu akan menjadi saat-saat yang paling menyenangkan.“Aish, kenapa aku jadi bersemangat seperti ini? Bagaimana keadaan kantor, bagaimana meja kerjaku? Jangan-jangan ada yang sudah mengisinya. Duh, menunggu beberapa hari lagi sudah membuatku gelisah! Aku tidak sabar!”Tanpa disadarinya, seseorang sedari tadi menguping di sana. Wanita berambut putih itu cekikikan saat melihat bagaimana Inka berekspresi. Dan saat itulah, Inka menjadi sedikit malu.“Nenek! Sejak kapan di sana?”“Sejak seseorang menelpon
Read more
Bab 29. Fetish
“Rani, berhentiah untuk memaksaku pergi ke pernikahannya.” Giselle mulai serius dengan ucapannya. “Bahkan jika diusir pun dari keluarga itu, aku sudah siap. Ibuku juga tidak akan merasa rugi dengan kepergianku. Pokoknya, aku tidak akan datang ke pernikahan itu.”“Ayolah. Ini hanya perkara kecil. Aku akan menemanimu di sana jadi jangan khawatirkan apa pun, oke?” bujuknya sangat halus.“Aku sudah malas untuk melihat wajah-wajah mereka. Entahlah. Mungkin lebih baik jika aku memang tak pernah masuk ke dalam kehidupan Candra.” Jika waktu bisa diputar, Giselle akan memilih jalan ini.“Kalian adalah saudara sekarang. Perusahaan ayah kalian pasti akan diwariskan. Apa kamu tidak tertarik untuk merebutnya?” Ini topik lain yang menarik untuk dibahas Rani.Giselle menatap tajam Rani. Pikiran temannya itu sama persis dengan ibunya. Mengapa semua orang di dunia ini sangat menginginkan posisi nyaman dengan mudah? Perusahaan itu jelas akan menjadi milik Candra dan Giselle tahu diri soal itu. Satu kal
Read more
Bab 30. Rehan dan Rencananya
Rehan memilih untuk diam. Sekarang posisinya adalah karyawan. Candra betul-betul sudah menunjukkan kekuasaannya. Lagipula, sisi dewasa Rehan sedang ia tunjukkan. Tidak benar jika ia membawa masalah pribadi ke kantor. “Baik, Pak.” Jawaban pria itu menjadi manis. “Kalau boleh saya sarankan, sebaiknya Anda membersihkan diri dulu. Saya akan menyiapkan perlengkapan mandi dan pakaian ganti. Bagaimana?” Sikap profesional itu membuat amarah Candra mereda. Yang dikatakan Rehan ada benarnya. Sore nanti mereka ada rapat penting. Dibandingkan pulang ke rumah, lebih baik memanfaatkan kinerja Rehan. Untuk apa merektrut karyawan jika tidak bisa diandalkan. Tuk tuk tuk! “Masuk!” Diana masuk ke ruangan itu. Dipandanginyalah dua pria tampan di sana—dengan catatan, salah satu dari mereka emosian. “Bapak memanggil saya?” “Hm. Diana, aku senang dengan kinerjamu selama ini. Untuk itu, aku memintamu untuk menggantikan Giselle. Kamu juga tahu sendiri bagaimana Giselle membantuku mengurus perusahaan ini
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status